p-Index From 2020 - 2025
0.751
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Fakumi Medical Journal
Azis Beru Gani
Departemen Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Hubungan Usia Pasien Dengan Tingkat Stadium Kanker Payudara Di RS Ibnu Sina Makassar 2018 Abd. Mirsyad; Azis Beru Gani; Marzelina Karim; Raeny Purnamasari; Nevi Sulvita Karsa; Andi Husni Tanra; Julia
Fakumi Medical Journal: Jurnal Mahasiswa Kedokteran Vol. 2 No. 2 (2022): Februari
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/fmj.v2i2.48

Abstract

Prevalensi penyakit kanker pada penduduk Indonesia tahun 2013 sebesar 1,4% atau diperkirakan sekitar 347.792 orang. Insiden kanker payudara pada perempuan Indonesia sebesar 40 per 100.000 dengan angka kematian 16,6 kematian per 100.000 penduduk. Faktor yang sangat berperan dalam terjadinya kanker payudara adalah usia. Usia tua lebih berisiko terkena kanker payudara dibandingkan dengan usia muda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan usia pasien dengan tingkat stadium klinis kanker payudara di Rumah Sakit Ibnu Sina Makassar. Jenis penelitian ini adalah analitik observasional dengan pendekatan cross-sectional. Sampel penelitian adalah penderita kanker payudara yang tercatat pada rekam medik Rumah Sakit Ibnu Sina Makassar tahun 2018 sebanyak 83 orang yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Teknik sampling yang digunakan adalah total sampling. Pengelolaan data dilakukan dengan menggunakan program Microsoft Excel dan SPSS dengan uji chi-square. Berdasarkan penelitian ini didapatkan total sampel sebanyak 83 pasien penderita kanker payudara. Data penderita kanker payudara yang didapatkan pada hasil penelitian ini didapatkan prevalensi tersering pada usia 46-55 tahun sebesar 29 pasien (34,9%) dan 47 pasien dengan stadium III (56,6%). Hasil uji statistik chi-square didapatkan p value > 0,05 (p = 0,576). Berdasarkan hasil uji chi-square tidak terdapat hubungan bermakna antara usia pasien dengan tingkat stadium klinis kanker payudara di Rumah Sakit Ibnu Sina Makassar tahun 2018 (p> 0,05).
Hubungan antara Panjang Tulang Ulna dengan Tinggi Badan pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia yang Bersuku Bugis Rifqha Dwiputri Ilham; Zulfiyah Surdam; Sigit Dwi Pramono; Mona Nulanda; Azis Beru Gani
Fakumi Medical Journal: Jurnal Mahasiswa Kedokteran Vol. 2 No. 9 (2022): September
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/fmj.v2i9.118

Abstract

Dalam dunia antropologi forensik tinggi badan merupakan bagian yang penting, dimana tinggi badan adalah suatu langkah utama dalam proses identifikasi. Metode pengukuran bagian tubuh pengganti adalah metode alternatif apabila pengukuran tinggi badan secara tegak tidak dapat dilakukan yakni dengan memanfaatkan tulang panjang salah satunya adalah tulang ulna. Oleh karena itu peneliti ingin meneliti hubungan antara panjang tulang ulna dengan tinggi badan.
Perbandingan Penggunaan Daun Sirih (Piper betle L) dan Povidone Iodine pada Penyembuhan Luka Ali Akbar; Azis Beru Gani; Muhammad Iswan Wahab; Erlin Syahril; Berry Erida Hasbi
Fakumi Medical Journal: Jurnal Mahasiswa Kedokteran Vol. 2 No. 12 (2022): Desember
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/fmj.v2i12.163

Abstract

Luka adalah suatu kondisi rusaknya kontinuitas jaringan, struktur dan fungsi anatomis kulit normal akibat adanya proses patologis yang berasal dari lingkungan internal ataupun eksternal dan mengenai organ tertentu. Pengobatan tradisional yang sampai saat ini masih digunakan sebagai penyembuh luka adalah daun sirih (Piper betle L) karena memiliki banyak khasiat untuk kesehatan seperti antiinflamasi, antioksidan, dan antimikroba. Sedangkan, Pada dunia medis saat ini yaitu menggunakan Povidone Iodine 10% yang merupakan antiseptik spektrum luas untuk melakukan perawatan luka. Tujuan penelitian ini untuk Membandingkan penggunaan daun sirih (Piper betle L) dan povidone iodine pada penyembuhan luka pada Mencit Mus Musculus. Penelitian ini merupakan penelitian jenis eksperimental laboratoris. Pada Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian post test only control group design, Sampel penelitian menggunakan 12 ekor mencit (Mus Musculus) yang dipilih secara acak dan dibagi menjadi 2 kelompok (ekstrak daun sirih (Piper betle L) dan povidone iodine 10%). Diperoleh hasil Rerata penyembuhan luka sayat pada kelompok ekstrak daun sirih (Piper betle L) adalah selama 9 hari sedangkan kelompok povidone iodine 10% selama 9,83 hari. Data waktu penyembuhan luka sayat dianalisis menggunakan uji Shapiro-Wilk dan dilanjutkan dengan uji Mann-Whitney diperoleh nilai p adalah 0,005 (p<0,05) yang berarti terdapat perbedaan efektivitas yang signifikan pada ekstrak daun sirih dan povidone iodine 10% dalam waktu penyembuhan luka sayat pada mencit (Mus Musculus). ekstrak daun sirih (Piper betle L) terbukti lebih baik dalam mempercepat proses penyembuhan luka sayat dibandingkan dengan povidone iodine 10%.
Perbandingan Efektivitas Pemberian Preemptive Gabapentin 300 mg dan Pregabalin 75 mg Terhadap Nyeri Akut Pasca Bedah Mastectomy Egi Alfareza Putri Nasrun; Fendy Dwimartyono; Armanto Makmun; Azis Beru Gani; Andi Alamanda Irwan
Fakumi Medical Journal: Jurnal Mahasiswa Kedokteran Vol. 3 No. 7 (2023): Juli
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/fmj.v3i7.278

Abstract

Modifikasi mastektomi radikal (MRM) adalah pengobatan standar untuk kanker payudara. Semua jaringan payudara terangkat saat Anda melakukan ini. Pasien sering mengalami kesulitan terbesar dengan ketidaknyamanan pasca operasi. Setelah operasi, ketidaknyamanan akut mempengaruhi 80% pasien. Analgesia preemptive, kadang-kadang dikenal sebagai pemberian obat nyeri sebelum terjadi kerusakan jaringan, adalah salah satu strategi untuk mengelola nyeri pasca operasi. Adjuvan termasuk gabapentin dan pregabalin. Nyeri pasca operasi akut dan nyeri kronis keduanya sering diobati dengan kedua obat ini, yang juga biasa digunakan sebagai antikonvulsan. Analgesia preemtif dengan gabapentin dan pregabalin untuk pengobatan nyeri pasca operasi. Studi uji klinis/eksperimental dengan metodologi cross-sectional adalah desain penelitian yang digunakan. Terdapat 12 sampel yang diberi tindakan mastectomy diantaranya 6 sampel yang diberikan gabapentin dan 6 sampel yang diberikan pregabalin. Pada penelitian ini kelompok yang menggunakan gabapentin lebih efektif dalam menurunkan skor numeric rating scale pasca bedah mastectomy secara signifikan dan pada kelompok yang menggunakan pregabalin efektif juga dalam menurunkan skala nyeri pasca bedah mastectomy. Penggunaan gabapentin 300 mg dan pregabalin 75 mg sebagai preemptive untuk menurunkan nyeri pasca bedah mastectomy berpengaruh dan memberikan penanganan nyeri pasca pembedahan. Kesimpulan pada penelitian ini didapatkan gabapentin lebih efektif dalam menurunkan skala nyeri pasca bedah mastectomy dimana ada 5 orang yang nilai NRS-nya tidak nyeri dan pada preemptive pregabalin didapatkan ada 3 orang yang nilai NRS-nya tidak nyeri. Kata Kunci : Gabapentin; pregabalini; nyeri akut; mastectomy