Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pendampingan Kader dalam Sosialisasi Protokol Kesehatan di Lingkungan Pondok Pesantren KHA Wahid Hasyim Bangil Bambang Edi Suwito; Irmawan Farindra; Yanis Kartini; Rully Genadi Abidin; Alif Nur Hanifa; Yasmin Amini
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA Vol. 2 No. 1 (2022): Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat : BERKARYA DAN MENGABDI
Publisher : Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (797.539 KB) | DOI: 10.33086/snpm.v2i1.966

Abstract

Latar belakang: Meski sedang berada di tengah kondisi pandemi, kegiatan keagamaan di KHA Wahid Hasyim Bangil masih tetap hidup. Meskipun demikian, masih diperlukan penguatan agar para santri dan pengurus pondok pesantren tidak terinfeksi dan menularkan virus COVID-19. Pondok pesantren (ponpes) adalah tempat berkumpulnya banyak orang dimana rentan terjadi penularan penyakit, terutama yang sedang berkembang saat ini, yakni Coronavirus Disease 2019 atau COVID-19. Berdasarkan hasil analisis situasi yang dilakukan, terdapat peningkatan kasus COVID-19 terutama dengan variasi Omicron. Potensi reinfeksi COVID-19 juga terjadi pada populasi yang telah mendapatkan vaksin COVID-19 dosis lengkap dan booster. Maka pengabdian masyarakat ini menawarkan solusi dengan mengadakan pendampingan kader tentang protokol kesehatan di pondok pesantren. Metode: Sosialisasi protokol kesehatan dilakukan luring berupa presentasi, diskusi, dan praktek. Sasaran dalam kegiatan ini adalah santri Pondok Pesantren KHA Wahid Hasyim Bangil. Peserta diberikan kuesioner sebelum dan sesudah sosialisasi berupa pre dan posttest. Data diolah secara statistik dengan menggunakan uji paired sample T test. Hasil dan Pembahasan: hasil kuesioner pretest dan posttest menunjukkan bahwa terdapat perbedaan sebelum dan sesudah sosialisasi dengan nilai P< 0.05. Hal ini menunjukkan pengetahuan yang baik membuat peserta menerapkan protokol kesehatan dengan baik. Kesimpulan: Sosialisasi protokol kesehatan memberikan dampak baik, dan menunjukkan hasil yang signifikan pada hasil pretest dan posttest.
Pendampingan Kader dalam Sosialisasi Cuci Tangan pada Santri di Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong Probolinggo: Pendampingan Kader dalam Sosialisasi Cuci Tangan Dyah Yuniati; Shobihatus Syifak; Hidayatullah; Mashlahatul Ummah; A'idatul Farokh; Yasmin Amini
Journal of Science and Social Development Vol. 5 No. 1 (2022): Journal of Science and Social Development
Publisher : Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55732/jossd.v5i1.718

Abstract

Latar belakang: Pondok pesantren (ponpes) merupakan tempat yang rentan terjadi penularan Coronavirus Disease 2019, atau COVID-19 karena masifnya pertemuan kelompok dan aktivitas belajar mengajar. Masa New Normal ini melonggarkan pertemuan tatap muka langsung namun dengan protokol kesehatan yang wajib dipatuhi dan dijalankan oleh penyelenggara pendidikan. Pondok pesantren Zainul Hasan merupakan salah satu pondok yang telah membuka pembelajaran tatap muka yang wajib melaksanakan pengaturan protokol kesehatan yang ketat untuk mencegah terjadinya penularan Covid-19. Metode: Sosialisasi protokol kesehatan dilakukan luring berupa presentasi, diskusi, dan praktek. Sasaran dalam kegiatan ini adalah santri Pondok Pesantren KHA Wahid Hasyim Bangil. Peserta diberikan sosialisasi dan waktu berdiskusi serta umpan balik langsung untuk mengetahui peningkatan pengetahuan pasca sosialisasi. Hasil dan Pembahasan: hasil sosialisasi meningkatnya diskusi terkait kepatuhan dan pergeseran kebiasaan terkait perilaku hidup bersih dan sehat. Sosialisasi dan pendampingan kader santri dalam pengetahuan pentingnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan Protokol Kesehatan (Prokes) dalam menghadapi pandemi covid-19 telah dilakukan. Kesimpulan: Sosialisasi protokol kesehatan memberikan dampak baik, dan menunjukkan hasil yang signifikan pada peningkatan antusiasme dari masyarakat dipengaruhi oleh minat dan urgensi ilmu yang ingin didapatkan.