Articles
PENYULUHAN NEUROPATI TERKAIT GIZI PADA MASYARAKAT SEKITAR PONDOK PESANTREN AL HIDAYAH NGAWI
dr, Shobihatus Syifakd;
-, Hidayatullah dr
JURNAL PENGEMBANGAN KOMUNITAS Vol 2 No 1 (2018): August
Publisher : JURNAL PENGEMBANGAN KOMUNITAS
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (41.081 KB)
Prevalensi dari neuropati perifer berkisar antara 2-7% pada seluruh populasi. Penyebab paling seringpada neuropati perifer adalah kondisi pre-diabetes, defisiensi B12, diabetes, dan penyakit tiroid.Vitamin B12 hanya ditemukan pada produk hewani seperti telur, susu, keju, daging, dan ikan. MenurutSurvei Konsumsi Makanan Individu dalam Studi Diet Total 2014 oleh Kementrian KesehatanRepublik Indonesia, mayoritas sumber protein dalam makanan penduduk adalah protein nabati.Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini, secara garis besar diharapkan dapat meningkatkankewaspadaan masyarakat tentang penyakit neuropati. Pengabdian ini dilakukan dengan metodepenyuluhan berupa presentasi, diskusi dan juga pretest-post test. Hal tersebut diharapkan dapatmeningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai pentingnya memiliki gizi yang baik.
INTRACEREBRAL HEMORRHAGE (ICH) INCIDENCE PROFILE IN JEMURSARI ISLAMIC HOSPITAL DURING THE PERIOD 2017-2019
Hidayatullah Hidayatullah;
Shobihatus Syifak;
Choirotussanijjah Choirotussanijjah
Denta Journal Kedokteran Gigi Vol 5 No 1 (2022): Oceana Biomedicina Journal Volume 5 Issue (No) 1
Publisher : Universitas Hang Tuah
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.30649/obj.v5i1.62
Background: Intracerebral hemorrhage or ICH or hemorrhagic stroke is caused by bleeding within brain parenchyma. Riskesdas reported that stroke patients in Indonesia experienced an increase from 7 permil in 2013 to 10.9 permil in 2018. Mortality rate for ICH is estimated 40% in 1 month and 54% in 1 year. Rumah sakit Islam Jemursari (RSI) is the only type B hospital in Wonocolo sub-district, Surabaya city. This study aimed to analyze the pattern of incidents and variations of ICH at RSI Jemursari Surabaya.Method: This was a descriptive observational study. Medical record data is collected from 2017-2019. The data were obtained from medical records section of total number of ICH, gender, age and outcome of patients. Furthermore, data is analyzed and illustrated through a bar chart and the frequency of mortality is calculated.Results: Total ICH patients at Jemursari Hospital were 310 with 192 male patients and 118 female patients over 3 years. Meanwhile, the most groups experienced ICH were 45-64 years, followed by +65 age group. This is consistent with several epidemiological studies related to ICH, where the incidence of ICH increases with increasing age. The mortality rate for ICH patients, in the 2017-2019 periode, was around 23-30%.Conclusion: It can be concluded that male more susceptible to ICH than female subjects. Meanwhile, the mortality rate for ICH patients ranged from 23-30% in the 2017-2019 period. It is necessary to carry out further evaluation related to other data from the patient. So it could describe incidence rate as well as an overview of the ICH profile at RSI Jemursari.
INTRACEREBRAL HEMORRHAGE (ICH) INCIDENCE PROFILE IN JEMURSARI ISLAMIC HOSPITAL DURING THE PERIOD 2017-2019
Hidayatullah Hidayatullah;
Shobihatus Syifak;
Choirotussanijjah Choirotussanijjah
Oceana Biomedicina Journal Vol 5 No 1 (2022): Oceana Biomedicina Journal Volume 5 Issue (No) 1
Publisher : Universitas Hang Tuah
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.30649/obj.v5i1.62
Background: Intracerebral hemorrhage or ICH or hemorrhagic stroke is caused by bleeding within brain parenchyma. Riskesdas reported that stroke patients in Indonesia experienced an increase from 7 permil in 2013 to 10.9 permil in 2018. Mortality rate for ICH is estimated 40% in 1 month and 54% in 1 year. Rumah sakit Islam Jemursari (RSI) is the only type B hospital in Wonocolo sub-district, Surabaya city. This study aimed to analyze the pattern of incidents and variations of ICH at RSI Jemursari Surabaya.Method: This was a descriptive observational study. Medical record data is collected from 2017-2019. The data were obtained from medical records section of total number of ICH, gender, age and outcome of patients. Furthermore, data is analyzed and illustrated through a bar chart and the frequency of mortality is calculated.Results: Total ICH patients at Jemursari Hospital were 310 with 192 male patients and 118 female patients over 3 years. Meanwhile, the most groups experienced ICH were 45-64 years, followed by +65 age group. This is consistent with several epidemiological studies related to ICH, where the incidence of ICH increases with increasing age. The mortality rate for ICH patients, in the 2017-2019 periode, was around 23-30%.Conclusion: It can be concluded that male more susceptible to ICH than female subjects. Meanwhile, the mortality rate for ICH patients ranged from 23-30% in the 2017-2019 period. It is necessary to carry out further evaluation related to other data from the patient. So it could describe incidence rate as well as an overview of the ICH profile at RSI Jemursari.
Edukasi Nyeri Kepala di Pondok Pesantren Al-Jihad Surabaya dan Al-Fitrah Surabaya
Shobihatus Syifak;
Prima Prima
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA Vol. 1 No. 1 (2022): Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat : Perguruan Tinggi Meng
Publisher : Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (791.651 KB)
|
DOI: 10.33086/snpm.v1i1.898
Latar belakang. Pengetahuan mengenai nyeri kepala masih belum diketahui dengan baik oleh mayoritas santri di Pondok Pesantren. Perlu dilakukan upaya edukasi supaya para santri bisa membedakan nyeri kepala cekot-cekot, pusing, dan nyeri kepala akibat stress. Metode. Metode kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah melalui webinar yang diadakan secara online dan sesi tanya jawab. Hasil dan pembahasan. Terlaksananya webinar online dan sesi tanya jawab menunjukan antusiasme peserta yang baik mengenai materi tentang nyeri kepala. Kesimpulan. Antusiasme peserta menjadi tanda bahwa bahwa mereka sedikit banyak paham mengenai materi, diharapkan para santri bisa mengetahui kapan perlu waspada terhadap nyeri kepala yang mereka alami karena memahami tanda bahaya nyeri kepala. Kelak para santri diharapkan bisa menyebarkan ilmu kepada keluarga dan teman-temannya di masyarakat.
Sosialisasi Program Vaksinasi COVID-19 dalam Upaya Mendukung Pemulihan Ekonomi di Pondok Pesantren Hidayatullah Al Muhajirin
Dyah Yuniati;
Shobihatus Syifak;
Devi Maya Arista
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA Vol. 1 No. 1 (2022): Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat : Perguruan Tinggi Meng
Publisher : Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (605.732 KB)
|
DOI: 10.33086/snpm.v1i1.899
Pandemi COVID-19 yang melanda Indonesia menimbulkan dampak pada berbagai aspek kehidupan. Beberapa upaya, strategi dan kebijakan telah dilakukan pemerintah untuk mencegah dan mengurangi tingkat penularan penyakit COVID-19, termasuk dengan pelaksanaan vaksinasi. Vaksinasi bertujuan untuk memberikan kekebalan spesifik terhadap penyakit tertentu sehingga jika suatu saat terpapar penyakit tersebut, maka tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan. Program vaksinasi COVID-19 perlu disosialisasikan secara masif kepada masyarakat, termasuk di lingkungan pondok pesantren. Kegiatan kali ini berfokus pada tujuan peningkatan pengetahuan tentang vaksinasi COVID-19 di lingkungan Pondok Pesantren Hidayatullah Al Muhajirin. Alasan utama dipilihnya pondok pesantren sebagai pilot project yaitu karena adanya fungsi ketokohan dalam masyarakat tradisional Indonesia. Hal ini juga berkaitan dengan maraknya hoaks tentang vaksinasi COVID-19 di masyarakat. Pemberdayaan kesehatan dan ekonomi masyarakat berbasis pondok pesantren akan dapat memudahkan jangkauan kepada masyarakat luas. Kegiatan pengabdian masyarakat ini termasuk dalam sebuah agenda besar yaitu “Festival Santri Husada Bersatu Hadapi COVID-19”. Strategi pengabdian masyarakat menggunakan metode sosialisasi secara daring (webinar) dengan tetap memperhatikan protokol kegiatan. Sasaran kegiatan ini adalah santri husada dan pengurus ponpes bidang kesehatan di pondok pesantren Hidayatullah Al Muhajirin. Hasil pengabdian masyarakat tentang vaksinasi COVID-19 ini memberikan kesadaran kepada para santri dan pengurus pondok pesantren tentang tujuan vaksinasi dan manfaatnya, serta didapatkan peningkatan pengetahuan seputar vaksin COVID-19 untuk mendukung program kesehatan dalam menurunkan risiko penyebaran penyakit COVID-19 melalui vaksinasi. Oleh karena itu, pengabdian masyarakat ini diharapkan dapat mendukung akselerasi program vaksinasi ke masyarakat dan mendorong partisipasi masyarakat untuk melakukan vaksinasi.
Pengetahuan Dan Ketrampilan Caregiver Dalam Merawat Lansia Dengan Demensia
Shobihatus Syifak;
Iis Noventi;
Chilyatiz Zahroh
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA Vol. 2 No. 1 (2022): Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat : BERKARYA DAN MENGABDI
Publisher : Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.33086/snpm.v2i1.1009
Demensia merupakan salah satu gangguan yang bisa terjadi pada lanjut usia akibat proses penuaan dan kerusakan sel saraf dan koneksinya. Pada kondisi demensia yang parah bisa terjadi gangguan dalam melakukan aktivitas sehari-hari dan menjadi orang tidak mandiri. Pada lansia dengan demensia terutama yang mengalami penurunan fisik dan kognitif serta permasalahan pada psikologinya akan menjadi beban bagi lansia yang lainnya dan pengasuh / caregiver yang merawat sehari – hari di panti yang juga harus melakukan perawatan kepada lansia lain di panti. Pihak panti sudah bekerjasama dengan Puskesmas, psikolog dan pemerhati lansia demensia untuk membantu lansia yang mengalami demensia dipantau Kesehatan dan peningkatan kualitas hidupnya. Selain pengasuh/caregiver, lansia yang masih sehat diharapkan bisa membantu merawat dan memberi support kepada lansia yang mengalami demensia. Tujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan ketrampilan dalam penatalaksanaan lansia dengan demensia. Subyek pengabdian ini adalah caregiver/perawat yang ada dipanti sebanyak 26 orang, kegiatan dilakukan secara offline yaitu dengan menggunakan media poster, power point dan pelatihan secara langsung. Hasil pengetahuan pretest sebelum mendapatkan pelatihan sebagian besar dalam kategori kurang yaitu 69,2% dan sesudah mendapatkan pelatihan meningkat sebesar 69,2%, ketrampilan caregiver sebelum pelatihan Sebagian besar kurang sebesar 65,4 % dan sesudah pelatihan meningkat sebesar 88,5 %. Berdasarkan data tersebut didapatkan ada peningkatan pengetahuan dan ketrampilan pada caregiver sebelum dan sesudah pelatihan yang diselenggarakan di Panti Werdha Jambangan Surabaya. Pengetahuan caregiver mayoritas memiliki pengetahuan dan ketrampilan yang baik dalam merawat lansia di panti, namun perlu ditindaklanjuti dan dilakukan pelatihan untuk meningkatkan pelayanan kepada lansia yang mengalami demensia.
PERAN CAREGIVER TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS HIDUP LANSIA TRANSGENDER DI PONDOK PESANTREN WARIA AL FATAH YOGYAKARTA
Iis Noventi;
Priyo Mukti Pribadi Winoto;
Sulistyorini Sulistyorini;
Siti Nur Hasina;
Shobihatus Syifak
Jurnal Pengabdian Kesehatan Masyarakat Vol 4, No 1 (2023): Mei: Jurnal Pengabdian Kesehatan Masyarakat
Publisher : Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Negeri Gorontalo
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.37905/jpkm.v4i1.17159
Demensia merupakan salah satu gangguan yang bisa terjadi pada lanjut usia akibat proses penuaan dan kerusakan sel saraf dan koneksinya. Pada kondisi demensia yang parah bisa terjadi gangguan dalam melakukan aktivitas sehari-hari dan menjadi orang tidak mandiri. Pada kelompok transgender terutama yang mengalami penurunan fisik dan kognitif serta permasalahan pada psikologinya akan menjadi beban bagi yang lainnya dan anggota yang masih sehat berjuang mencari nafkah untuk kelangsungan hidupnya ditambah lagi pengetahuan dan ketrampilan merawat dan mendampingi kelompok lansia yang rentan masih kurang. Komunitas pemerhati lansia transgender memiliki upaya dibentukya WCC (Waria Critis Care) untuk membantu Transgender yang sakit dan dibantu kunjungan Puskesmas satu bulan sekali. Kebaruan artikel pengabdian ini karena menganalisis peran carigiver terhadap peningkatan kualitas hidup lansia transgender di pondok pesantren waria Al Fatah Yogyakarta. Tujuan pengabdian ini untuk meningkatkan kualitas hidup lansia transgender dengan demensia melalui peran caregiver di Pondok Pesantren Waria Al Fatah, Daerah Istimewa Yogyakarta. Subyek pengabdian ini adalah anggota waria di Pondok Pesantren Waria Al Fatah Yogyakarta sebanyak 16 orang. Metode pelaksanaan kegiatan dilakukan secara offline yaitu dengan menggunakan media poster, power point dan pelatihan secara langsung. Hasil pelaksanaan kegiatan ini adalah Caregiver menjawab 100% benar semua pada pernyataan “tanda dan gejala demensia”, Namun, pada pernyatan tentang “Pengertian demensia” adalah sebesar 87,5 %, dan “ pemenuhan kebutuhan Activity Daily Life (ADL) “ adalah sebesar 81,3 %. Kesimpulan bahwa peran caregiver untuk meningkatkan kualitas hidup dengan peningkatan pengetahuan dan keterampilan sangat efektif, dan mengubah persepsi caregiver terhadap pandangan yang lebih positif tentang perannya Kata Kunci: Caregiver; Kualitas hidup; Lansia; Transgender.
Analysis of Factors Influencing Mortality in Patients with Intracerebral Hemorrhagic Stroke
Nurlisa Naila Aulia;
Shobihatus Syifak;
Dyah Yuniati
Jurnal Ilmiah Kedokteran Wijaya Kusuma Vol 12, No 2 (2023): September 2023
Publisher : Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.30742/jikw.v12i2.2880
Stroke is a cerebrovascular disease that causes sudden neurological deficits due to the interruption of blood supply to the brain, resulting in the disruption of brain function. It is ranked as the second most common cause of death worldwide and leads to the highest number of disabilities globally. The incidence of this disease is 10-20 cases per 100,000 population, reaching 15% of all strokes worldwide yearly. The highest mortality rate was 20.3% after 48 hours and 18.3% less than 48 hours. This number is greater than the death rate in stroke infarction. This study aims to analyze the factors influencing mortality in patients with intracerebral hemorrhage (ICH). This type of research is observational analytic research. The design used is cross-sectional. This study was approved by the Health Ethics Committee of the Jemursari Islamic Hospital in Surabaya. The sampling technique uses total sampling. The total sample of this study was 65 patients. The sample in this study were all ICH stroke patients who were treated at RSI JS Surabaya from January 2019 to December 2021. Statistical analysis in this study used the chi-square correlation test. The results showed that the duration of hospitalization and bleeding volume had a significant correlation with the mortality in stroke patients (p-value<0.05) with OR (95% CI) are 0.243 (0.082-0.723) and 0.154 (0.048-0.500) respectively. Bleeding volume has a correlation with mortality in this study. However, this study has only fewer samples and it can’t be generalized.
Intracerebral Hemorrhage Score as a Prognosis Prediction of Spontaneous Intracerebral Hemorrhage at RSI Surabaya Jemursari
Dyah Yuniati;
Shobihatus Syifak;
Prima Ardiansah Putra;
Vena Saskia Prima Saffanah
AKSONA Vol. 3 No. 2 (2023): JULY 2023
Publisher : Universitas Airlangga
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.20473/aksona.v3i2.40242
Highlight: Spontaneous intracerebral hemorrhage, or hemorrhagic stroke, is one of the leading causes of mortality and disability in Indonesia. The intracerebral hemorrhage (ICH) score is a widely used predictive tool for the prognosis of death 30 days after spontaneous intracerebral hemorrhage, but the intracerebral hemorrhage-grading scale (ICH-GS) score has a more specific interval to assess prognosis prediction after intracerebral. The higher the total score, the more likely it is to have a poor outcome. The results of this study indicate that patients with a high total score did not always die. ABSTRACT Introduction: Spontaneous intracerebral hemorrhage, or hemorrhagic stroke, is one of the leading causes of mortality and disability in Indonesia. Objective: The intracerebral hemorrhage (ICH) score is a widely used predictive tool for the prognosis of death 30 days after spontaneous intracerebral hemorrhage, but the intracerebral hemorrhage-grading scale (ICH-GS) score has a more specific interval to assess prognosis prediction after intracerebral hemorrhage. Methods: The type of research used was observational-retrospective research. The population included all patients with spontaneous intracerebral hemorrhage hospitalized at RSI Jemursari Surabaya in 2017–2019. Results: The results revealed that there were 110 spontaneous intracerebral hemorrhage patients with complete data in medical e-records during 2017–2019; 65.5% (72 patients) were male and 34.5% (38 patients) were female. The data showed that 20% (22 patients) had an ICH-GS score of 8 and 0.9% (1 patient) had an ICH-GS score of 12. Conclusion: The higher the total score, the more likely it is to have a poor outcome. The results of this study indicate that patients with a high total score did not always die.
Pendampingan Kader dalam Sosialisasi Cuci Tangan pada Santri di Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong Probolinggo: Pendampingan Kader dalam Sosialisasi Cuci Tangan
Dyah Yuniati;
Shobihatus Syifak;
Hidayatullah;
Mashlahatul Ummah;
A'idatul Farokh;
Yasmin Amini
Journal of Science and Social Development Vol. 5 No. 1 (2022): Journal of Science and Social Development
Publisher : Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.55732/jossd.v5i1.718
Latar belakang: Pondok pesantren (ponpes) merupakan tempat yang rentan terjadi penularan Coronavirus Disease 2019, atau COVID-19 karena masifnya pertemuan kelompok dan aktivitas belajar mengajar. Masa New Normal ini melonggarkan pertemuan tatap muka langsung namun dengan protokol kesehatan yang wajib dipatuhi dan dijalankan oleh penyelenggara pendidikan. Pondok pesantren Zainul Hasan merupakan salah satu pondok yang telah membuka pembelajaran tatap muka yang wajib melaksanakan pengaturan protokol kesehatan yang ketat untuk mencegah terjadinya penularan Covid-19. Metode: Sosialisasi protokol kesehatan dilakukan luring berupa presentasi, diskusi, dan praktek. Sasaran dalam kegiatan ini adalah santri Pondok Pesantren KHA Wahid Hasyim Bangil. Peserta diberikan sosialisasi dan waktu berdiskusi serta umpan balik langsung untuk mengetahui peningkatan pengetahuan pasca sosialisasi. Hasil dan Pembahasan: hasil sosialisasi meningkatnya diskusi terkait kepatuhan dan pergeseran kebiasaan terkait perilaku hidup bersih dan sehat. Sosialisasi dan pendampingan kader santri dalam pengetahuan pentingnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan Protokol Kesehatan (Prokes) dalam menghadapi pandemi covid-19 telah dilakukan. Kesimpulan: Sosialisasi protokol kesehatan memberikan dampak baik, dan menunjukkan hasil yang signifikan pada peningkatan antusiasme dari masyarakat dipengaruhi oleh minat dan urgensi ilmu yang ingin didapatkan.