Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Pendampingan Penyusunan Rencana Pendaerahan pada Pengembangan Kawasan Wisata Klengkeng Simoketawang Sidoarjo Suko Istijanto; Febby Rahmatullah Masruchin; Regina Hafidhah Haura; Sayyidah Ayu Izzabillah; Rizqa Rahma Fatiha; Teresya Behuku; Bulan Surya Agriya
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA Vol. 2 No. 1 (2022): Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat : BERKARYA DAN MENGABDI
Publisher : Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (933.985 KB) | DOI: 10.33086/snpm.v2i1.980

Abstract

Desa Simoketawang merupakan desa yang berada di Kabupaten Sidoarjo, desa ini mempunyai potensisumber daya alam yang berlimpah salah satunya adalah kelengkeng yang menjadi icon wisatakampung di desa Simoketawang, hal ini merupakan salah satu pendorong perkonomian yangmerupakan salah satu potensi yang dapat di kembangkan menjadi wisata kebun kelengkeng.Perencanaan pengembangan kebun wisata kelengkeng dapat menarik perhatian wisatawan lokal dannon lokal. Maka dari itu strategi dalam rencana pendaerahan kebun kelengkeng harus unik danmenarik. Metode yang digunakan dalam pembahasan adalah deskriptif analisa yaitu denganmengumpulkan, menganalisa, serta menyimpulkan data yang diperlukan yang berkaitan denganpermasalahan. Pengumpulan data yang dilakukan meliputi data primer dan data sekunder. Darianalisis tersebut didapat hasil konsep wisata yang diwujudkan melalui fleksibilitas ruang wisata,kemudahan akses sirkulasi, dan fasilitas-fasilitas yang disediakan untuk mendukung sarana wisatakebun kelengkeng.
Pemanfaatan Material Lokal Pada Redesain Kawasan Wisata Bukit Kayoe Putih di Mojokerto: Utilization of Local Materials in Redesign of Bukit Kayoe Putih Tourism Area in Mojokerto Nilam Yanuarista; Suko Istijanto; Darmansjah Tjahja Prakasa
SARGA: Journal of Architecture and Urbanism Vol. 17 No. 2 (2023): July 2023
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56444/sarga.v17i2.782

Abstract

Pengembangan wisata yang dapat menyesuaikan dan memitigasi kondisi lingkungan harus menjadi prioritas seiring dibukanya kembali sektor pariwisata pasca pandemi Covid-19. Di kawasan hutan Kecamatan Jetis Kabupaten Mojokerto, terdapat sebuah wisata dengan nama Bukit Kayoe Putih. Wisata tersebut berfokus pada edukasi kayu putih yang digunakan sebagai bahan pembuatan minyak atsiri. Ketidaksesuaian kondisi eksisting wisata dengan branding yang diusung membuat tempat wisata memerlukan peninjauan ulang. Hal tersebut antara lain tidak adanya fasilitas edukasi pengolahan minyak atsiri dan implementasi material bangunan maupun landscape yang kurang sesuai dengan karakter lingkungan sekitar. Selain permasalahan eksisting, kawasan tersebut berpotensi menjadi tempat wisata yang unggul jika memanfaatkan ciri khas daerah Mojokerto sebagai penunjang pembangunannya. Setelah dilakukan evaluasi terhadap pembangunan wisata, penelitian ini ditujukan untuk memberikan solusi dan mewadahi potensi dengan menerapkan prinsip pemanfaatan material lokal. Prinsip pemanfaatan material lokal adalah pendekatan berkelanjutan yang bertujuan meminimalkan dampak negatif bagi lingkungan dan memaksimalkan potensi material daerah sekitar. Metode deskriptif-kualitatif dilakukan dalam penelitian dengan teknik pengumpulan data yaitu observasi dan wawancara secara langsung serta kajian pustaka terkait. Kemudian dihasilkan kesimpulkan bahwa bata merah merupakan material lokal yang tepat untuk mendukung pengembangan wisata tersebut karena berperan mengangkat citra daerah yang ikonik, hingga kontribusi positifnya terhadap pembangunan wisata berkelanjutan.
ARRANGEMENT OF SETTLEMENT AREA WITH DEVELOPMENT MODEL OF FLATS WITH BEHAVIORAL ARCHITECTURAL APPROACH IN SURABAYA PENERAPAN PENDEKATAN ASRSITEKTUR PERILAKU PADA PENATAAN KAWASAN PERMUKIMAN DENGAN MODEL PEMBANGUNAN RUMAH SUSUN DI SURABAYA Khilda Elzim Khosyati; Suko Istijanto
JURNAL ARSIP UNPAND Vol 3 No 2 (2023): JURNAL ARSIP UNPAND
Publisher : Universitas Pandanaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54325/arsip.v3i2.50

Abstract

Kawasan Permukiman di Kelurahan Dupak, Jalan Lasem, RW 05, RT 12-RT 18 merupakan kawasan prioritas III Penataan dan Peningkatan Kualitas Perumahan dan Permukiman di Kota Surabaya. Kawasan ini termasuk kawasan pemukiman padat di kota Surabaya dengan kepadatan bangunan yang tinggi, kondisi infrastruktur permukiman yang kurang memadai, serta kualitas permukiman yang rendah. Strategi dalam konsep penanganan pada kawasan yang dipilih salah satunya adalah melakukan penataan bangunan dan lingkungan dengan menyediakan hunnian vertikal. Pendekatan arsitektur perilaku pada penataan kawasan permukiman dengan model pembangunan rumah susun ini dapat diterapkan pada konsep dasar perancangan. Arsitektur perilaku (behaviour architecture) sangat memperhatikan bagaimana prilaku manusia sebagai pengguna dengan lingkungannya. Konsep dasar perancangan dirumusakan dengan melihat karakter lokasi, karakter pengguna, dan karakter obyek. Konsep ini juga dirumuskan dengan melihat kebiasaan ramah (grapyak) dan kekeluargaan (srawung) yang ada pada masyarakat setempat. Konsep dasar perancangan ini diharapkan dapat sesuai dengan karakter serta kebiasaan dari perilaku masyarakat setempat. Sehingga selain menjawab isu kepadatan, konsep dasar ini dapat mewadahi aspek sosialnya.
DESIGN OF SIMPLE OWNED FLATS WITH A TROPICAL ARCHITECTURAL APPROACH IN MEDOKAN AYU SURABAYA PERANCANGAN RUMAH SUSUN SEDERHANA MILIK DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR TROPIS DI MEDOKAN AYU SURABAYA Putri Dwi Adhiarisme; Suko Istijanto; Andarita Rolalisasi
JURNAL ARSIP UNPAND Vol 3 No 2 (2023): JURNAL ARSIP UNPAND
Publisher : Universitas Pandanaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54325/arsip.v3i2.51

Abstract

Diketahui bahwasannya Surabaya adalah salah satu Ibu Kota Provinsi daerah Provinsi Jawa Timur, Indonesi. Selain itu Surabaya terkenal dengan sebutan sebagai kota metropolitan dimana kota ini sendiri merupakan kota yang memiliki luasan terbsesar di Jawa Timur. Surabaya merupakan kota terbesar kedua di Indonesia setelah Jabodetabek. Hal ini menyebabkan masalah perkotaan seperti kepadatan penduduk. Dalam mengatasi permasalahan tersebut pemerintah Kota Surabaya berencana membangun rumah susun milik Arsitektur Tropis Surabaya karena pada dasarnya hal ini harus dilakukan agar dapat menyesuaikan keadaan letak gegorafis Indonesia yang dimana pada letak gegorafis tersebut Indonesia memiliki dua iklim yang terdiri dari Iklim keringĀ  dan yang kedua iklim hujan. Efisiensi bangunan merupakan tuntutan dalam perkembangan penggunaan energi pada bangunan. Pendekatan arsitektur tropis merupakan upaya untuk mengatasi inefisiensi dalam penggunaan energi bangunan.
Pemanfaatan Material Lokal Pada Redesain Kawasan Wisata Bukit Kayoe Putih di Mojokerto: Utilization of Local Materials in Redesign of Bukit Kayoe Putih Tourism Area in Mojokerto Nilam Yanuarista; Suko Istijanto; Darmansjah Tjahja Prakasa
SARGA: Journal of Architecture and Urbanism Vol. 17 No. 2 (2023): July 2023
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56444/sarga.v17i2.782

Abstract

Pengembangan wisata yang dapat menyesuaikan dan memitigasi kondisi lingkungan harus menjadi prioritas seiring dibukanya kembali sektor pariwisata pasca pandemi Covid-19. Di kawasan hutan Kecamatan Jetis Kabupaten Mojokerto, terdapat sebuah wisata dengan nama Bukit Kayoe Putih. Wisata tersebut berfokus pada edukasi kayu putih yang digunakan sebagai bahan pembuatan minyak atsiri. Ketidaksesuaian kondisi eksisting wisata dengan branding yang diusung membuat tempat wisata memerlukan peninjauan ulang. Hal tersebut antara lain tidak adanya fasilitas edukasi pengolahan minyak atsiri dan implementasi material bangunan maupun landscape yang kurang sesuai dengan karakter lingkungan sekitar. Selain permasalahan eksisting, kawasan tersebut berpotensi menjadi tempat wisata yang unggul jika memanfaatkan ciri khas daerah Mojokerto sebagai penunjang pembangunannya. Setelah dilakukan evaluasi terhadap pembangunan wisata, penelitian ini ditujukan untuk memberikan solusi dan mewadahi potensi dengan menerapkan prinsip pemanfaatan material lokal. Prinsip pemanfaatan material lokal adalah pendekatan berkelanjutan yang bertujuan meminimalkan dampak negatif bagi lingkungan dan memaksimalkan potensi material daerah sekitar. Metode deskriptif-kualitatif dilakukan dalam penelitian dengan teknik pengumpulan data yaitu observasi dan wawancara secara langsung serta kajian pustaka terkait. Kemudian dihasilkan kesimpulkan bahwa bata merah merupakan material lokal yang tepat untuk mendukung pengembangan wisata tersebut karena berperan mengangkat citra daerah yang ikonik, hingga kontribusi positifnya terhadap pembangunan wisata berkelanjutan.