Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

IDENTIFIKASI KUMARIN DAN PENGARUH JENIS PELARUT TERHADAP TOTAL KUMARIN PADA EKSTRAK BUAH API-API PUTIH (A. marina): COUMARIN IDENTIFICATION AND EFFECT OF SOLVENTS ON TOTAL COUMARIN CONTENT OF API-API PUTIH FRUIT (A. marina) EXTRACT Alik Kandhita Febriani; Khairul Anam
Medical Sains : Jurnal Ilmiah Kefarmasian Vol 7 No 4 (2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37874/ms.v7i4.452

Abstract

Api-api putih (Avicennia marina) adalah salah satu jenis mangrove yang memiliki kandungan senyawa flavonoid, alkaloid, tannin, steroid, saponin, terpen, glikosida, dan kumarin. Pada tanaman api-api putih, kadar kumarin total tertinggi ada pada buahnya dibandingkan dengan daun dan kulit batangnya. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kadar kumarin total ekstrak buah api-api putih yang diekstraksi dengan pelarut yang berbeda serta profil senyawa kumarin pada tiap pelarut menggunakan metode KLT. Ekstraksi dilakukan dengan metode sokletasi secara sekuensial dengan pelarut berturut-turut n-heksana, kloroform, metanol, dan air. Penentuan kadar kumarin total diukur menggunakan spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang 274 nm. Total kumarin dinyatakan dalam mg CE (Coumarin Equivalent)/100 g ekstrak. Kumarin (1,2 benzopyrone) digunakan sebagai senyawa standar. Skrining fitokimia menunjukkan simplisia buah api-api putih mengandung alkaloid, tannin, saponin, flavonoid, dan steroid/triterpenoid. Ekstrak metanol merupakan ekstrak dengan rendemen terbanyak yaitu 22,22% diikuti dengan ekstrak air (12,77%), kloroform (0,48%), dan n-heksana (0,36%). Kadar kumarin total tertinggi yaitu 80,9 ± 1,4 mg CE/100 g ekstrak metanol diikuti dengan ekstrak air sejumlah 17,5 ± 1,4 mg CE/100 g ekstrak, ekstrak kloroform 10,9 ± 0,4 mg CE/100 g ekstrak, dan ekstrak n-heksan sejumlah 6,08 ± 0,4 mg CE/100 g ekstrak. Hasil penentuan kumarin total dapat dilihat bahwa kadar kumarin total tertinggi ada pada ekstrak metanol didukung dengan hasil identifikasi menggunakan metode KLT yang memperlihatkan noda kumarin yang terlihat jelas dibandingkan dengan ekstrak lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa metanol adalah pelarut terbaik untuk mengekstrak kumarin pada buah api-api putih.
Formulasi dan Uji Standar Mutu Sabun Wajah Anti Jerawat Ekstrak Daun Suruhan Widia Sheli Fidianti; Rifqi Ferry Balfas; Alik Kandhita Febriani
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 4 (2023): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v3i4.3888

Abstract

Sabun wajah dibuat dengan tekstur lebih  lembut  berfungsi untuk membersihkan sel kulit mati, debu, minyak, sisa mekap, dan bakteri yang menempel di wajah. Ekstrak daun suruhan mengandung senyawa saponin, tanin, flavonoid, steroid sebagai antibakteri dan anti inflamasi. Penelitian ini bertujuan mengetahui formulasi sediaan sabun wajah anti jerawat dari ekstrak daun suruhan (Peperomia Pellucida L). Penelitian dilaksanakan dengan metode eksperimental. Formulasi ekstrak daun suruhan dengan F0 (0 g), F1(3 g) ,F2 (4g) dan (5g). Setiap formula dilakukan uji mutu meliputi uji organoleptik, uji homogenitas, pemeriksaan pH, uji viskositas dan uji stabilitas busa. Hasil penelitian diperoleh, F0 memiliki warna kuning, bau khas mawar dan bentuk sediaan kental. F1, F2 dan F3 memiliki warna hijau kehitaman, bau khas ekstrak daun suruhan dan bentuk sediaan kental. Pada uji homogenitas formula homogen. Pada uji pH diperoleh pH 10, 8, 8, 8. Pada uji viskositas diperoleh hasil sebesar 6420 cPs, 9663 cPs, 13.430 cPs, 20.240 cPS. Pada uji stabilitas busa diperoleh stabilitas busa 73%,71%, 71%, 71%. Dapat disimpulkan bahwa formulasi sediaan sabun wajah anti jerawat dari ekstrak daun suruhan belum memenuhi persyaratan untuk uji pH.
Formulasi dan Uji Mutu Sediaan Sabun Cuci Tangan Cair dari Ekstrak Buah Tomat (Solanum lycopersicum L.) Regita Fikriana; Rifqi Ferry Balfas; Alik Kandhita Febriani
JLEB: Journal of Law, Education and Business Vol 1, No 2 (2023): Oktober 2023
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57235/jleb.v1i2.1179

Abstract

Sabun cuci tangan cair adalah bentuk sediaan yang digunakan oleh masyarakat yang berfungsi sebagai pembersih kotoran, debu dan mikroorganisme yang menempel pada tangan secara mekanis dari kulit kedua belah tangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana formulasi sediaan sabun cuci tangan dan uji mutu sediaan dari buah tomat (Solanum lycopersicum l.). Metode peneliitian eskperimental dilakukan dengan cara meserasi. Formulasi ekstrak tomat dengan 1g, 2g, dan 3g. Setiap formula dilakukan uji mutu meliputi uji organoleptik, uji homogenitas, uji pH, uji viskositas dan uji stabilitas busa. Hasil penelitia ini, sediaan pada F1, F2, dan F3 memili warna kuning, kuning kecoklatan, dan kuning coklat tua. Berbentuk cair, aroma khas tomat. Pada uji homogenitas F1, F2 dan F3 homogenitas. Pada uji pH F1 9, F2 8, dan F3 8 ketiganya memenuhi syarat SNI yaitu 8-11. Pada uji viskositas F1 1339 cPs F2 1590 cPs dan F3 840 cPs ketiganya memenuhi syarat yaitu 400 – 4000 cPs. Pada Uji stabilitas busa F1 76,47%, F2 73,33%, F3 66,66% pada formulasi F1 dan F2 tidak memenuhi standar dikarenakan hal ini melebihi syarat yaitu 60-70%. Dapat disimpulkan bahwa formulasi sediaan sabun cuci tangan cair dari ekstrak buah tomat pada F1 dan F2 belum memenuhi persyartan untuk uji satbilitas busa.
Pengaruh Variasi Minyak Sawit dan Zaitun terhadap Kualitas Sabun Padat Non-SLS Ekstrak Daun Jambu Biji Merah (Psidium Guajava) Alik Kandhita Febriani; Rifqi Ferry Balfas; Chumayroh Chumayroh
Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 12, No 1 (2023): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/pjif.v12i1.4711

Abstract

Produk kosmetik berupa sabun tanpa SLS merupakan produk yang diformulasi untuk orang yang mengalami iritasi karena adanya kandungan SLS. Ekstrak daun jambu biji merah dikenal memiliki aktivitas antibakteri melawan bakteri penyebab jerawat Propionibacterium acne. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasikan suatu sediaan sabun muka padat tanpa SLS dengan variasi minyak sawit dan zaitun dari ekstrak etanol 96% daun jambu biji merah. Penelitian diawali dengan pembuatan ekstrak dari simplisia daun jambu biji merah (Psidium guajava) dengan metode maserasi. Kemudian ekstrak diformulasikan menjadi tiga formula sabun padat. Tiga formula ini dibedakan dari perbandingan minyak yang digunakan yaitu minyak sawit dan minyak zaitun. Formulasi dilakukan dengan memanaskan campuran minyak sawit dan zaitun sampai suhu 70oC. Campurkan larutan NaOH 45% (b/v) yang dibuat dengan melarutkan 9 gr NaOH dalam 20 mL akuades sambil diaduk secara terus menerus. Suhu dijaga antara 70-80oC sampai tercapai trace. Setelah itu campuran sabun dicetak dan dibiarkan untuk proses curing sampai 1 minggu.  Setelah itu sediaan sabun padat dilakukan uji fisik sediaan sabun padat sesuai SNI. Hasilnya ketiga formulasi memenuhi standar SNI untuk kadar air, tinggi busa, dan pH. Pada uji organoleptik, formula I, II, dan III menghasilkan sabun yang keras, agak lunak, dan agak keras. Formula III adalah formula terbaik dengan hasil sabun yang agak keras, kadar air memenuhi standar SNI, dan uji tinggi busa tertinggi yang telahn memenuhi standar SNI. Jenis minyak dan perbandingan antara minyak sawit dan zaitun berpengaruh terhadap tekstur dan busa sabun yang dihasilkan.
IDENTIFIKASI KUMARIN DAN PENGARUH JENIS PELARUT TERHADAP TOTAL KUMARIN PADA EKSTRAK BUAH API-API PUTIH (A. marina): COUMARIN IDENTIFICATION AND EFFECT OF SOLVENTS ON TOTAL COUMARIN CONTENT OF API-API PUTIH FRUIT (A. marina) EXTRACT Alik Kandhita Febriani; Khairul Anam
Medical Sains : Jurnal Ilmiah Kefarmasian Vol 7 No 4 (2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37874/ms.v7i4.452

Abstract

Api-api putih (Avicennia marina) adalah salah satu jenis mangrove yang memiliki kandungan senyawa flavonoid, alkaloid, tannin, steroid, saponin, terpen, glikosida, dan kumarin. Pada tanaman api-api putih, kadar kumarin total tertinggi ada pada buahnya dibandingkan dengan daun dan kulit batangnya. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kadar kumarin total ekstrak buah api-api putih yang diekstraksi dengan pelarut yang berbeda serta profil senyawa kumarin pada tiap pelarut menggunakan metode KLT. Ekstraksi dilakukan dengan metode sokletasi secara sekuensial dengan pelarut berturut-turut n-heksana, kloroform, metanol, dan air. Penentuan kadar kumarin total diukur menggunakan spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang 274 nm. Total kumarin dinyatakan dalam mg CE (Coumarin Equivalent)/100 g ekstrak. Kumarin (1,2 benzopyrone) digunakan sebagai senyawa standar. Skrining fitokimia menunjukkan simplisia buah api-api putih mengandung alkaloid, tannin, saponin, flavonoid, dan steroid/triterpenoid. Ekstrak metanol merupakan ekstrak dengan rendemen terbanyak yaitu 22,22% diikuti dengan ekstrak air (12,77%), kloroform (0,48%), dan n-heksana (0,36%). Kadar kumarin total tertinggi yaitu 80,9 ± 1,4 mg CE/100 g ekstrak metanol diikuti dengan ekstrak air sejumlah 17,5 ± 1,4 mg CE/100 g ekstrak, ekstrak kloroform 10,9 ± 0,4 mg CE/100 g ekstrak, dan ekstrak n-heksan sejumlah 6,08 ± 0,4 mg CE/100 g ekstrak. Hasil penentuan kumarin total dapat dilihat bahwa kadar kumarin total tertinggi ada pada ekstrak metanol didukung dengan hasil identifikasi menggunakan metode KLT yang memperlihatkan noda kumarin yang terlihat jelas dibandingkan dengan ekstrak lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa metanol adalah pelarut terbaik untuk mengekstrak kumarin pada buah api-api putih.