Abdul Rahman
Fakultas Hukum, Universitas Muslim Indonesia

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pemberlakuan Hukum Indonesia Terhadap Aktivitas Kapal Asing yang Melintas di Wilayah Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) Nadya Khaeriyah Yusran; Abdul Rahman; Sri Lestari Poernomo
Journal of Lex Generalis (JLG) Vol. 3 No. 12 (2022): Journal of Lex Generalis (JLG)
Publisher : Journal of Lex Generalis (JLG)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian menganalisis pemberlakuan ketentuan hukum nasional Indonesia sudah sesuai dengan hukum internasional berkaitan dengan keamanan maritim di wilayah Alur Laut Kepulauan Indonesia. Metode penelitian dalam penelitian ini menggunakan tipe penelitian normatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Pemberlakuan ketentuan hukum nasional Indonesia sudah sesuai dengan hukum internasional yakni aturan yang terdapat dalam United Nations Convention on the Law of the Sea (UNCLOS) 1982 berkaitan dengan keamanan maritim di wilayah Alur Laut Kepulauan Indonesia.; (2) Adapun bentuk penegakan hukum yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia di wilayah Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) adalah dengan cara pemberlakuan ketentuan peraturan perundang-undangan dan hukum internasional. Selain itu melakukan upaya dengan cara; melakukan kerjasama keamanan antar instansi penegak hukum di laut, meningkatkan kemampuan dan keahlian personel anggota penegak hukum di laut, perubahan paradigma lama, dan perlunya kajian mengenai ALKI II. The research objective is to analyze the application of Indonesian national legal provisions in accordance with international law relating to maritime security in the Indonesian Archipelagic Sea Lanes. The research method in this study uses a normative research type. The results of this study indicate that: (1) The application of Indonesian national legal provisions is in accordance with international law, namely the rules contained in the 1982 United Nations Convention on the Law of the Sea (UNCLOS) relating to maritime security in the Indonesian Archipelagic Sea Lanes; (2) The form of law enforcement carried out by the Indonesian government in the Indonesian Archipelagic Sea Lanes (ALKI) is by enforcing statutory provisions and international law. In addition to making efforts in a way; carry out security cooperation between law enforcement agencies at sea, increasing the capabilities and expertise of law enforcement personnel at sea, changing the old paradigm, and the need for studies on ALKI II.
Analisis Yuridis Terhadap Narapidana Residivis Yang Mendapatkan Asimilasi Di Masa Pandemi Covid-19 ( Study Kasus Putusan Nomor : 1311/Pid.B/2020/PN Mks ) Aswandi Syarif; Abdul Rahman; Nasrullah Arsyad
Qawanin Jurnal Ilmu Hukum Vol 1 No 2: September 2020 – Februari 2021
Publisher : Program Studi Ilmu Hukum, Fakultas Hukum, Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to determine the basis for the provision of assimilation policies during the Covid-19 pandemic and to find out the reasons for the prosecutor to demand maximum punishment against recidivist defendants who received assimilation during the Covid-19 pandemic. This research uses normative research methods, covering primary and secondary legal materials. and tertiary, this research was conducted at the Makassar District Prosecutor Office at the Makassar Port, with the legal materials obtained and analyzed using a statutory approach to obtain a systematic picture. The results of this study indicate the provision of assimilation and integration for prisoners and children through the Regulation of the Minister of Law and Human Rights Number 10 of 2020 and the Decree of the Minister of Law and Human Rights Number 19 / PK / 01/04/2020, the basis for the provision of maximum demands by the prosecutor to recidivist convicts, namely the Attorney General circular. Research recommendations If this policy is seen as a strategy to reduce the spread of Covid-19 in prisons, the government should not immediately abandon the rules that have been made for the safety of the surrounding community. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dasar pemberian kebijakan asimilasi di masa pandemi covid-19 dan untuk mengetahui alasan JPU menuntut pidana maksimal kepada terdakwa residivis yang mandapatkan asimilasi di masa pandemi Covid-19.Penelitian ini menggunakan metode penelitian normatif, dengan cakupan bahan hukum primer, sekunder dan tersier, peneleitian ini dilakukan di Cabang Kejaksaan Negeri Makassar di Pelabuhan Makassar, dengan bahan hukum yang diperoleh akan dianalisis menggunakan pendekatan perundang-undangan untuk memperoleh gambaran yang sistematis. Hasil penelitian ini menunjukkan Pemberian asimilasi dan integrasi bagi narapidana dan anak melalui Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 10 Tahun 2020 dan Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 19/PK/01/04/2020, dasar pemberian tuntutan maksimal oleh JPU kepada narapidana residivis yaitu edaran Jaksa Agung. Rekomendasi penelitian Jika kebijakan ini dilihat sebagai salah satu strategi untuk mengurangi angka penyebaran Covid-19 di Lembaga pemasyarakatan, maka pemerintah tidak boleh serta merta meninggalkan aturan yang telah dibuat demi keamanan masyarakat sekitar.
Tinjauan Yuridis Terhadap Bukti Kepemilikan Saham dalam Transaksi Efek Saham Melalui Sekuritas Daring Luthfiah Hasanah; Abdul Rahman; Rustan Rustan
Qawanin Jurnal Ilmu Hukum Vol 2 No 1: Maret – Agustus 2021
Publisher : Program Studi Ilmu Hukum, Fakultas Hukum, Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract: This study aims to find out and understand how the legal strength of the evidence of investor’s share ownership in online securities that are based on the problem of trading stock securities with the consequences of evidence in the form of electronic accounts, as well as the legal protection that occurs by the Financial Fervices Authority against investors in terms of suspension (stop trading) securities. This thesis research uses normative research type, which uses primary, secondary, and tertiary legal sources. The results of the analysis of this study are the legal strength of proof of share ownership in online stock securities transactions, including the Civil Code, Law Number 8 of 1995 concerning the Capital Market, Law Number 40 of 2007 concerning Limited Liability Companies. Then the role of Financial Fervices Authority in protecting investors in the event of a securities suspension, Financial Fervices Authority taking preventive actions such as socialization and repressive measures such as dispute resolution wherein Article 29 (c) of the Financial Fervices Authority Law states that Financial Fervices Authority in conducting consumer complaints, facilitates the settlement of consumer complaints that are harmed by actors in the Financial Services Institution in accordance with the laws and regulations in the Financial Services sector, carry out regulations, and make the Task Force aware of investments in each region. The suggestion from this researh is that the government should be able to make more specific laws and regulations regarding online stock trading. Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan memahami bagaimanakah kekuatan hukum bukti kepemilikan saham terhadap investor pada sekuritas daring yang dilatarbelakangi pada permasalahan perdagangan efek saham dengan konsekensi alat bukti yang berbentuk rekening elektronik, serta perlindungan hukum oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terhadap investor dalam hal terjadi suspensi (menghentikan perdagangan) sekuritas. Penelitian skripsi ini menggunakan tipe penelitian normatif, yang menggunakan sumber hukum premier, sumber hukum sekunder, dan sumber hukum tersier. Hasil analisis dari penelitian ini ialah kekuatan hukum bukti kepemilikan saham dalam transaksi efek saham secara daring yang diatur dalam berbagai peraturan perundang-undangan antara lain Kitab Undang- Undang Hukum Perdata, Undang-Undang Nomor 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal, Undang-Undang Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Kemudian peran Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam perlindungan investor dalam hal terjadi suspensi sekuritas, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melakukan tindakan preventif seperti sosialisasi dan represif seperti penyelesaian sengketa dimana dalam Pasal 29 (c) Undang-Undang Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam melakukan pengaduan konsumen, memfasilitasi penyelesaian pengaduan konsumen yang dirugikan oleh pelaku di Lembaga Jasa Keuangan, melakukan regulasi, dan membuat satgas waspada investasi pada setiap daerah. Saran dari penelitian ini hendaknya pemerintah dapat membuat peraturan perundang-undangan yang lebih khusus mengenai perdagangan saham secara daring