Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Finite Element Modelling of Unreinforced Masonry (URM) Wall with Openings: Studies in Australia . Meillyta
Proceedings of The Annual International Conference, Syiah Kuala University - Life Sciences & Engineering Chapter Vol 2, No 2 (2012): Engineering
Publisher : Syiah Kuala University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (640.863 KB)

Abstract

Unreinforced Masonry (URM) wall is vulnerable in resisting horizontal load suchas wind and seismic loading. It is due to the low tensile strength of masonry, the mortar connection between the brick units. URM structures are still widely used in the world as an infill wall and commonly constructed with door and window openings. This research aimed to investigate the behaviour of URM wall with openings when horizontal load acting on it and developed load-drift relationship of the wall. The finite element (FE) method was chosen to numerically simulate the behaviour of URM with openings. In this research,ABAQUS, commercially available FE software with explicit solver was employed. In order to ensure the numerical model can accurately represent the behaviour of an URM wall, the model was validated for URM wall without openings using available experimental results. Load displacement relationship of numerical model is well agreed with experimental results. Evidence shows the same load displacement curve shape obtained from the FE model. After validating the model, parametric study conducted on URM wall with openings to investigatethe influence of area of openings and pre-compressive load on the horizontal load capacity of the wall. The result showed that the increasing of area of openings decrease the capacity of the wall in resisting horizontal loading. It is also well observed from the result that capacity of the wall increased with the increasing of pre-compressive load applied on the top of the walls.
Perencanaan Struktur Atap Rangka Ruang Berbentuk Braced Barrel Vault Untuk Hanggar Pesawat Komersial Meillyta Meillyta; Munawir Munawir; Ilham Munawar Siddiq
Tameh: Journal of Civil Engineering Vol 7 No 1 (2018): Juni
Publisher : Department of Civil Engineering, Faculty of Engineering, University of Muhammadiyah Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (432.183 KB) | DOI: 10.37598/tameh.v7i1.32

Abstract

Pertumbuhan ekonomi Indonesia telah ikut mendorong tumbuhnya industri transportasi penerbangan, sehingga dibutuhkan fasilitas perbaikan dan perawatan pesawat, yakni hanggar di setiap bandara, Tulisan ini merupakan sebuah perencanaan bangunan hanggar yang menggunakan struktur baja rangka ruang untuk menampung sebuah pesawat Boeing 747-400, yang memiliki lebar 64,4 m, panjang 70,7 m, dan tinggi 19,4 m. Manfaat pereneanaan ini adalah untuk menentukan bentuk rangka atap, desain profil rangka baja dan sambungan ball joint dan desain base plate untuk hanggar tersebut, serta menjadi modul untuk pereneanaan struktur atap space frame dengan sambungan ball joint dimasa yang akan datang. Desain dan evaluasi struktur ini menggunakan program SAP2000 dengan mengaeu pada SNI-03-1729-2002 dan AISC-LRFD. Hasil dari pereneanaan ini adalah struktur space frame tipe braced barrel vault berdimensi 120 x 100 m setinggi 30 m. Struktur space frame terdiri dari 4800 batang Rangka Lengkung Bawah berukuran Circular Section Steel (CSS) 250,00 x 45,00; 4941 batang Rangka Lengkung Atas berukuran CSS 114,3 x 4,78; 2379 batang RangkaBagi Atas berukuran CSS 76,3 x 3,2; 4819 batang Rangka Bagi Bawah berukuran CSS 114,3 x 3,5; 19520 batang Rangka Redundant berukuran 165,20 x 30,00; 5022 batang Rangka Dudukan Gording berukuran CSS 237,00 x 70,00; 4941 batang Rangka Gording Melintang berukuran CSS 240 x 70,00; dan 4880 batang Rangka Gording Memanjang berukuran C 150 x 75 x 4,5. Defleksi maksimum struktur yang terjadi adalah 10,19 em di tengah bentang. Sambungan menggunakan 9902 buah balljoint berdiameter 28 em. Rangka atap ditumpu ke lantai beton dengan base plate berdimensi 2000 x 1800 x 210 mm menggunakan 30 buah angkur berdiameter 45,6 mm yang ditanam sedalam 1055 mm. Berdasarkan hasil pereneanaan yang dilakukan, struktur rangka ruang tersebut aman dan desain ini dapat dijadikan sebagai pedoman pembangunan hanggar.
Analisis Perbandingan Rasio Kapasitas Kolom Baja Dan Kolom Komposit Baja Beton Pada Struktur Portal Meillyta Meillyta; Israk Vuardi
Tameh: Journal of Civil Engineering Vol 8 No 2 (2019): Desember
Publisher : Department of Civil Engineering, Faculty of Engineering, University of Muhammadiyah Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (538.806 KB) | DOI: 10.37598/tameh.v8i2.91

Abstract

Kolom merupakan batang tekan vertikal dari rangka struktur yang memikul beban dari atas bangunan dan meneruskannya ke pondasi. Kapasitas kolom adalah parameter yang digunakan untuk mengetahui kuat tekan suatu kolom. Perkembangan yang terjadi dalam dunia konstruksi tidak menutup kemungkinan adanya perubahan pada fungsi konstruksi sehingga diperlukan peningkatan pada kapasitas kolom. Berawal dari peningkatan yang terjadi maka material pembentuk kolom pun mulai dimodifikasi, dari yang awalnya beton bertulang atau baja hingga pada saat ini sudah mulai digunakan komposit baja beton. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan perbandingan rasio kapasitas dari kolom baja dan kolom komposit baja yang diselimuti beton. Adapun variabel penelitian adalah variasi ukuran berbeda antara kolom baja dan kolom komposit baja beton, tanpa adanya perubahan ukuran pada penampang baja dengan 4 kolom yang ditinjau yaitu Kolom Garuda Steel Satu (KGS1), Kolom Garuda Steel Dua (KGS2), Kolom Garuda Steel Tiga (KGS3), Kolom Garuda Steel Empat (KGS4). Pembebanan dibatasi terhadap beban mati dan beban hidup. Penelitian ini menggunakan software ETABS V17 dengan pemodelan gedung lapangan futsal berlantai 2. Pengujian awal dilakukan pada kolom baja dengan memasukkan besaran dari beban mati dan beban hidup sehingga mendapatkan hasil analisis yang aman dilanjutkan dengan pengujian kolom komposit baja beton. Hasil analisis menunjukkan peningkatan kekuatan kolom komposit KGS1 sebesar 22%, kolom KGS2 sebesar 68%, kolom komposit KGS3 dan KGS4 mengalami peningkatan kekuatan masing-masing sebesar 58% dan 56%. Dari hasil tersebut dapat disiumpulkan nilai rasio kapasitas kolom komposit baja beton lebih besar dibandingkan rasio kapasitas kolom baja.
Analisis Tingkat Pemahaman Pengguna Dan Penyedia Jasa Terhadap Rumah Sederhana Tahan Gempa Di Kabupaten Pidie Jaya Aldina Fatimah; Meillyta Meillyta; Gusdy Rizki Syaputrah
Tameh: Journal of Civil Engineering Vol 9 No 1 (2020): Juni
Publisher : Department of Civil Engineering, Faculty of Engineering, University of Muhammadiyah Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (397.233 KB) | DOI: 10.37598/tameh.v9i1.99

Abstract

Penyedia jasa pada penelitian ini adalah tukang atau pekerja banguan. Sementara pengguna jasa adalah pemilik rumah pada bangunan khusus rumah sederhana tahan gempa. Pengguna dan penyedia jasa merupakan responden pada penelitian ini. Pengetahuan dan pemahaman yang kurang terhadap pelaksanaan konstruksi akan menyebabkan kualitas bangunan yang rendah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pemahaman pengguna dan penyedia jasa melalui gambar pada kuesioner yang telah disediakan mewakili aspek pondasi, pembesian, kolom, dinding, atap, adukan beton, dan material, serta juga untuk mengetahui tingkat pemahaman terhadap gambar teknis rumah sangat sederhana tahan gempa. Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner masing-masing kepada 30 responden pengguna dan 30 responden penyedia jasa. Metode yang digunakan adalah metode simple random sampling. Lokasi penelitian terletak di Kabupaten Pidie Jaya khususnya kota Meuredu dan Kecamatan Trienggadeng. Dari hasil pengujian validitas yang diperoleh, nilai rata-rata Rhitung yaitu 0,766 dari setiap variabel lebih besar dari nilai Rtabel dan nilai Rtabel untuk signifikan 5% diperoleh sebesar 0,361. Maka Rhitung ≥ Rtabel yang menunjukkan bahwa uji validitas yang dilakukan pada pertanyaan. Selanjutnya hasil uji Reliabilitas pada setiap variabel rata-rata yaitu 0,955 lebih besar dari nilai Cronbach Alpha. Selanjutnya analisis deskriptif hasil dilakukan terhadap Pondasi (X1), Pembesian (X2), Kolom (X3), Dinding (X4), Atap (X5), Adukan Beton (X6), dan Material (X7). Hasil analisis deskriptif terdapat nilai tertinggi menunjukkan tingkat pemahaman penyedia jasa pada faktor X4 dan X5 dengan persentase 93% dan pengguna jasa hanya pada faktor X1 dengan persentase 85%. Maka secara keseluruhan dari hasil evaluasi dapat disimpulkan bahwa tingkat pemahaman pengguna dan penyedia jasa adalah tingkat parsial.
Penggunaan Abu Sekam Kopi dan Ordinary Portland Cement terhadap Kuat Tekan Beton Normal Keumala Citra SZ; Meillyta Meillyta; Nauly Tonayu HSB
Tameh: Journal of Civil Engineering Vol 11 No 2 (2022): Desember
Publisher : Department of Civil Engineering, Faculty of Engineering, University of Muhammadiyah Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Semen merupakan salah satu bahan pengikat yang lazim digunakan sebagai material pembentuk beton. Limbah sekam kopi saat ini banyak terdapat di kota Takengon Kabupaten Aceh Tengah yang memiliki kandungan sillika menjadi dasar untuk melakukan penggunaan abu sekam kopi dan semen OPC sebagai bahan perekat terhadap kuat tekan beton normal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menetahui seberapa besar pengaruh penggunaan abu sekam kopi dan semen OPC sebagai bahan perekat terhadap kuat tekan beton normal pada persentase 5%, 10% dan 15%. Penelitian yang dilakukan adalah pembuatan benda uji dengan bentuk silinder berukuran 15 x 30 cm. Pengujian dilakukan pada umur beton 7 dan 28 hari dengan menggunakan mesin uji kuat tekan Compressing Testing Machine dan metode pembuatan benda uji sesuai dengan standar SNI 7656-2012. Hasil pemeriksaan abu sekam kopi diperoleh senyawa sillikat (SiO2) 29,11%, magnesium oksida (MgO) 4,92%, kalsium oksida (CaO) 5,33%, ferioksida (Fe3O3) 4,25% dan alluminium oksida (Al2O3) 0,87%. Hasil uji kuat tekan rata-rata yang diperoleh pada penelitian ini untuk beton umur 7 hari pada persentase campuran abu sekam kopi 5% adalah 20,21 MPa, persentase 10% menghasilkan kuat tekan 20,03 MPa dan pada campuran abu sekam kopi 15% 17,25 MPa. Kuat tekan beton rata-rata pada umur beton 28 hari dengan campuran abu sekam kopi 5% adalah 20,27 MPa pada persentase campuran abu sekam kopi 10% 19,70 MPa dan pada campuran abu sekam kopi 15% 15,46 MPa. Perbandingan hasil uji kuat tekan beton umur 7 dan 28 hari lebih tinggi pada beton umur 7 hari. Hasil uji kuat tekan yang berbeda antara umur beton disebabkan oleh persentase campuran abu sekam kopi yang tinggi dimana semakin tinggi campuran abu sekam kopi mengakibatkan daya rekat pada beton semakin lemah.