Aprilia Afifah
Prodi Psikologi Islam, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kediri

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Studi Kasus: Dinamika Psikologis Remaja Dalam Ruang Lingkup Keluarga Disfungsional Shofi Mirwani; Lu’lu El Jannah; Tyas Puji Lestari; Moh. Sholeh; Aprilia Afifah; Mahjarona Sabilla; Athi’intihail Fajriah; Badrotuz Zakiyah
Happiness (Journal of Psychology and Islamic Science) Vol. 2 No. 2 (2018)
Publisher : Program Studi Psikologi Islam (IAIN) Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (104.13 KB) | DOI: 10.30762/happiness.v2i2.346

Abstract

Subyek adalah anak terakhir yang harus berjuang untuk menghidupi keluarganya. Orangtua dan kakaknya tidak mampu untuk memenuhi kebutuhannya sehingga subyek harus bekerja. Permasalahan yang timbul adalah subyek tidak bisa lagi bersekolah, lingkungan sosial tidak mendukung dan rentan terhadap problem serta gangguan psikis seperti kecemasan dan bahkan depresi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif studi kasus, dengan metode pengumpulan data berupa observasi, wawancara dan psikotes. Hasilnya menunjukkan bahwa terkadang subyek kurang mampu untuk beradaptasi dengan lingkungan, kecerdasan yang cukup kurang dan kemampuan pemecahan masalah yang buruk. Selain itu, subyek juga mengalami kesulitan dalam melakukan kontak sosial dengan lingkungannya. Dari hasil tersebut maka peneliti mengajukan saran terapi yang bisa membantu subyek untuk bisa menjadi lebih baik dalam berinteraksi, beradaptasi dan juga mengurangi resiko problem serta gangguan psikologis. Terapi tersebut adalah terapi kognitif perilaku. Terapi ini mengajarkan kepada subyek bahwa perilakunya dipengaruhi oleh pikiran yang mendapatkan innformasi dari stimulus yang diterima.
Studi Komparasi Tingkat Kepercayaan Diri (Self Confidence) Siswa Antara Kelas Homogen Dengan Kelas Heterogen Di Sekolah Menengah Atas Aprilia Afifah; Dewi Hamidah; Irfan Burhani
Happiness (Journal of Psychology and Islamic Science) Vol. 3 No. 1 (2019)
Publisher : Program Studi Psikologi Islam (IAIN) Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (399.192 KB) | DOI: 10.30762/happiness.v3i1.352

Abstract

Penelitian ini membahas tentang studi komparasi tingkat kepercayaan diri (self confidence) siswa antara kelas homogen dengan kelas heterogen di sekolah menengah atas. Kepercayaan diri adalah keyakinan pada kemampuan diri sendiri untuk melakukan segala sesuatu yang diinginkan dan merasa puas terhadap dirinya. Kepercayaan diri dipengaruhi oleh beberapa faktor internal dan eksternal antara lain: konsep diri, harga diri, kondisi fisik, pengalaman, pendidikan, pekerjaan, lingkungan. Faktor lingkungan sangat memberikan pengaruh terhadap tinggi rendahnya tingkat kepercayaan diri siswa. Penelitian ini bertujuan 1) Untuk mengetahui tingkat kepercayaan diri (self confidence) siswa kelas homogen, 2) Untuk mengetahui tingkat kepercayaan diri (self confidence) siswa kelas heterogen, dan 3) Untuk mengetahui apakah ada perbedaan tingkat kepercayaan diri (self confidence) siswa antara kelas homogen dengan kelas heterogen. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Sampel pada penelitian ini adalah siswa kelas homogen di Madrasah Aliyah Ma’arif Udanawu Blitar berjumlah 60 dan kelas heterogen di Madrasah Aliyah Darul Huda Wonodadi Blitar berjumlah 39 jumlah keseluruhan sampel adalah 99 siswa. Instrumen penelitian menggunakan skala kepercayaan diri yang dibuat berdasarkan aspek-aspek teori menurut Lauster. Data dianalisis menggunakan independent sample t-test. Hasil penelitian menyatakan bahwa kepercayaan diri siswa kelas homogen dengan kelas heterogen, menunjukkan bahwa siswa kelas homogen memperoleh mean 101,37 kategori sedang dengan SD sebesar 8,895 dan kepercayaan diri siswa kelas heterogen memperoleh mean 100,05 kategori rendah dengan SD 9,944. Sedangkan dari hasil uji-t menunjukkan nilai signifikan yaitu t(97) = 0,494; p > 0,05. Kemudian dapat diambil kesimpulan bahwa tidak terdapat perbedaan tingkat kepercayaan diri (self confidence) siswa antara kelas homogen dengan kelas heterogen di sekolah menengah atas. Dengan demikian, maka Ha ditolak dan Ho diterima.