Ahmad Sukrianur
Jurusan Gizi, Poltekkes Kemenkes Palangka Raya

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Edukasi Potensi Kelakai Sebagai Obat Tradisional Antibakteri Harlyanti Muthma'innah Mashar; Sukmawati A. Damiti; Dali Dali; Ysrafil Ysrafil; Ismail Ismail; Ahmad Sukrianur
Jurnal Mandala Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 2 (2022): Jurnal Mandala pengabdian Masyarakat
Publisher : Progran Studi Farmasi STIKES Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (511.359 KB) | DOI: 10.35311/jmpm.v3i2.72

Abstract

Kalimantan merupakan pulau di Indonesia yang terkenal dengan kekayaan keanekaragaman hayatinya. Pengetahuan mengenai pengobatan tradisional dengan menggunakan tumbuhan telah diwariskan dari generasi ke generasi pada etnis asli Kalimantan.  Salah satu tumbuhan khas Kalimantan yang berkhasiat sebagai obat tradisional adalah kelakai. Kelakai sangat lazim dikonsumsi oleh masyarakat dan sangat mudah ditemukan disekitar rumah. Kelakai telah dilaporkan efektif sebagai antibakteri. Perlu dilakukan edukasi mengenai potensi kelakai sebagai obat tradisional antibakteri. Berbagai program telah dilaksanakan sebagai upaya dalam pengendalian penggunaan antibiotik dengan tujuan mencegah terjadinya resistensi antibiotik. Program ini salah satunya adalah melalui edukasi. Setelah kegiatan ini, diharapkan dapat meningkatkan peran serta masyarakat dalam pemanfaatan obat tradisional khas Kalimantan tengah, khususnya sebagai antibakteri, sehingga dapat mendukung program pemerintah dalam rangka upaya pengendalian penggunaan antibiotik secara berlebihan yang dapat berakibat terjadinya resistensi obat. Sasaran pada kegiatan ini adalah pelajar di MAN Kota Palangka Raya. Metode pelaksanaan kegiatan berupa penyuluhan interaktif dan dilanjutkan dengan diskusi dan tanya jawab. Di akhir materi, pelaksana kegiatan memberikan formulir evaluasi untuk menilai bentuk dan metode pelaksanaan kegiatan, serta masukan dan saran perbaikan untuk kegiatan selanjutnya. Evaluasi ini memuat 10 pernyataan dan setiap peserta berhak memberikan satu jawaban diantara pilihan “setuju”, “netral” atau “tidak setuju”. Secara keseluruhan, kegiatan ini berjalan dengan baik dan lancar. Media yang dipersiapkan memadai dan dapat memfasilitasi seluruh peserta untuk dapat menerima materi dengan baik. Sebagian besar peserta dapat memahami materi dengan baik dan berkomitmen untuk lebih mencintai kekayaan alam yang ada di Kalimantan Tengah. Di akhir kegiatan, Guru Pembina menyampaikan rasa terima kasih atas materi yang disampaikan dan berharap bahwa kegiatan seperti ini dapat dilaksanakan Kembali.
Pewarna Alami Berbahan Dasar Buah Naga Merah Untuk MPASI Pada Balita Di Wilayah Kabupaten Barito Timur, Kalimantan Tengah Harlyanti Muthma'innah Mashar; Dwirina Hervilia; Juni Ramadhani; Dali Dali; Ismail Ismail; Ahmad Sukrianur; Dwira Rahima
Jurnal Mandala Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2023): Jurnal Mandala Pengabdian Masyarakat
Publisher : Progran Studi Farmasi STIKES Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpm.v4i1.217

Abstract

MP-ASI merupakan makanan atau minuman selain ASI yang mengandung zat gizi yang diberikan kepada bayi selama periode penyapihan yang diberikan bersamaan pemberian ASI. Sebuah rekomendasi menekankan, secara sosial budaya MP-ASI hendaknya dibuat dari bahan pangan lokal yang murah dan mudah diperoleh di daerah setempat. Salah satu buah yang berpotensi digunakan sebagai makanan alami adalah buah naga super red (Hylocereus costaricensis). Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan ibu balita mengenai dampak negatif pewarna sintetis pada jajanan komersil serta potensi buah naga merah sebagai pewarna alami dalam pembuatan MPASI sehat. Khalayak sasaran adalah ibu-ibu balita Kabupaten Barito Timur, Kalimantan Tengah. Metodenya pelaksanaan penyuluhan interaktif dengan para ibu yang memiliki anak usia balita, diskusi dan tanya jawab, kemudian demonstrasi pembuatan MP-ASI menggunakan bahan pewarna buah naga. Evaluasi kegiatan dilakukan dengan memberikan posttest dan pretest untuk melihat peningkatan pemahaman mereka setelah dilakukan penyuluhan. Nilai yang didapatkan dari hasil posttest dan pretest kemudian dilakukan uji statistik menggunakan uji T berpasangan dan uji Gain. Berdasarkan hasil analisis test yang dilakukan maka diperoleh hasil bahwa terdapat perbedaan pengetahuan yang bermakna antara sebelum penyuluhan dengan sesudah penyuluhan dibuktikan dengan peningkatan nilai posttest. Nilai rata-rata posttest adalah sebesar 16,1 dan nilai rata-rata pretest adalah sebesar 32,8. Berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan, terdapat kategori nilai gain rendah sebanyak 6 orang (28,5%), sedang sebanyak 13 orang (62%) dan tinggi sebanyak 2 orang (9,5%). Dari hasil tersebut terdapat beberapa ibu balita memiliki nilai gain yang baik yaitu sebesar 34,2% memiliki kategori sedang yang berarti ibu-ibu tersebut menunjukkan nilai pemahaman yang meningkat setelah diberikan penyuluhan.