Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

PKM Pada Kelompok Masyarakat Desa Galesong Baru Kecamatan Galesong Kabupaten Takalar Tentang Pemanfaatan Obat Tradisional Sitti Rahimah; Sukriani Kursia; Maria Ulfa; Ismail Ismail; Tuti Handayani; Muh. Azwar; Marwati Marwati
Jurnal Pengabdian Kefarmasian Vol 2, No 2 (2021): JURNAL PENGABDIAN KEFARMASIAN
Publisher : Jurusan Farmasi Politeknik Kesehatan Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1770.072 KB) | DOI: 10.32382/jpk.v2i2.2380

Abstract

 One area in Takalar district that still uses traditional medicine as an alternative treatment is Galesong Baru village. The use of traditional medicine in this area is based on traditonally principles, or ancestral recipes, customs, beliefs, or local customs. This service activity aims to provide knowledge and skills to the Galesong Baru community about the use of traditional medicine. The Activities are carried out online and offline using lecture methods, discussions, video screenings of traditional medicinal processing and distribution of books on traditional medicinal plants. The counseling materials provided included the definition of traditional medicine, general instructions for the use of traditional medicine and the provision of examples of traditional medicinal ingredients such as Zingiber cassumunar, Kaempferia galanga L, Zingiber officinale Rosc, Zingiber officinale varietas rubrum, Andrographis paniculata and Piper betle. The results of community service activities have provided increased knowledge and skills from the community on how to utilisation of traditional plants.Keywords : Traditional medicine, Dedicated to Community, Galesong BaruSalah satu wilayah di kabupaten Takalar yang masih memanfaatkan obat tradisional sebagai alternative pengobatan adalah desa Galesong Baru. Penggunaan obat tradisional di wilayah ini berdasarkan prinsip turun temurun, atau resep nenek moyang , adat-istiadat, kepercayaan, atau kebiasaan setempat. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada masyarakat Galesong Baru tentang penggunaan obat tradisional. Kegiatan dilakukan secara daring maupun luring dengan menggunakan metode ceramah, diskusi, pemutaran video pengolahan obat tradisional serta pembagian buku tanaman obat tradisional. Materi penyuluhan yang diberikan meliputi pengertian obat tradisional, petunjuk umum penggunaan obat tradisional dan pemberian contoh ramuan obat tradisional seperti bangle, kencur, jahe merah, jahe, sambiloto dan sirih. Hasil Kegiatan pengabdian telah memberikan peningkatan pengetahuan dan keterampilan dari masyarakat tentang cara pemamfaatan tanaman tradisional.Kata Kunci : Pengobatan tradisional, Pengabdian kepada masyarakat
Explorasi Fungi Endofit Dari Tanaman Bunahong (Andredera cordifolia (Ten.) Steenis) Sebagai Penghasil Kandidat Senyawa Antibakteri Ismail Ismail; Megawati Megawati; Nur Fadillah Bakri
Jurnal Farmasi dan Ilmu Pengobatan Vol 3 No 2 (2018): JPMS
Publisher : STIFA Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32814/jpms.v3i2.68

Abstract

Binahong leaves (Andredera cordifolia (Ten.) Steenis) contain triterpenoid saponins, flavonoids and phenyl propanoid which have antibacterial activity. One source of the antibacterial bioactive compounds is endophytic fungi, are symbiotic microorganisms in plant tissues found in A. cordifolia leaves. This study aims to isolate endophytic fungi from A. cordifolia leaves and their activity against Staphylococcus aureus ATCC 25923 and Escherichia coli ATCC 83125. The stages in this study included isolation of endophytic fungi, purification, test antagonists, metabolite production and active liquid fermentation tests on test bacteria. The results of this study were 9 endophytic fungi isolates with different characteristics. Of the nine isolates, the best isolates were given in isolation, I8 and I9 isolates with an average inhibitory diameter of 10 mm for Escherichia coli and Staphylococcus aureus.
AKTIVITAS ANTIBAKTERI KOMBINASI EKSTRAK DAUN KEMANGI DAN DAUN BINAHONG TERHADAP Streptococcus mutans Isnaeni Usman; Jane Stefany Rambung; Ermi Reski Hijriah AR; Ismail Ismail
Media Farmasi XXX Vol 15, No 2 (2019): MEDIA FARMASI
Publisher : Jurusan Farmasi Politeknik Kesehatan Makassar, Kementerian Kesehatan RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (169.659 KB) | DOI: 10.32382/mf.v15i2.1058

Abstract

Dental caries and bad breath are oral health problems that are quite prevalent in teenagers and young children. These conditions are caused by Streptococcus mutans bacteria, which are normal flora found in the oral cavity. However, in large numbers, these bacteria have the potential to trigger the formation of dental plaque. The purpose of this study is to compare the antibacterial activity of the extract of the basil and Binahong leaves and their combination against the bacterium Streptococcus mutans. The extract of the basil and Binahong leaves were made by the maceration method using 70% ethanol, followed by phytochemical screening and determination of antibacterial activity. The results of phytochemical screening show that basil leaf extract contains alkaloid and flavonoid, while binahong has alkaloid and phenolic compounds. The test on the antibacterial activity of a single extract using the diffusion method shows that a concentration of 7% per extract is the most optimal and inhibit Streptococcus mutans. Therefore, the antibacterial activity of the extract of binahong to basil leaves was tested in a ratio of 50 to 50, 70 to 30, and 30 to 70. The most optimal concentration was 70:30.Keywords: Mouthwash, Basil Leaves, Binahong Leaves, Streptococcus mutans Karies gigi dan bau mulut merupakan masalah kesehatan mulut yang menjadi keluhan para remaja maupun anak-anak yang disebabkan oleh bakteri Streptococcus mutans yang merupakan bakteri flora normal yang ditemukan dalam rongga mulut namun dalam jumlah besar bakteri tersebut dapat memicu terbentuknya plak gigi. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan aktivitas antibakteri ekstrak ekstrak daun kemangi dan daun Binahong dan kombinasi keduanya terhadap bakteri bakteri Streptococcus mutans. Ekstrak daun kemangi dan ekstrak daun Binahong dibuat dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 70%,, kemudian dilakukan skrining fitokimia dan penentuan aktivitas antibakterinya. Hasil skrining fitokimia, ekstrak daun kemangi mengandung senyawa alkaloid dan flavonoid, sedangkan ekstrak daun binahong mengandung senyawa alkaloid dan fenolik. Pengujian aktivitas antibakteri ekstrak tunggal menggunakan metode difusi agar menujukkan bahwa konsentrasi 7% tiap ekstrak merupakan konsentasi paling optimal yang dapat menghambat Streptococcus mutans. Dari hasil tersebut dilakukan pengujian aktivitas antibakteri kombinasi ekstrak daun binahong : daun kemangi dengan perbandingan 50:50, 70:30,  dan 30:70. Konsentrasi yang paling optimal adalah kombinasi 70:30.Kata kunci : Mouthwash, Daun Kemangi, Daun Binahong, Streptococcus mutans
IDENTIFIKASI BIOKIMIA DAN AKTIVITAS ANTIBAKTERI ISOLAT BAKTERI ASAM LAKTAT LIMBAH SAYUR BAYAM Sukriani Kursia; Imrawati Imrawati; Ismail Ismail; Aliansyah Halim; Nurunnisa Ramadani; Fadhillah Ramadhani; Fanni Priska; Fildzah Hanifah
Media Farmasi XXX Vol 16, No 1 (2020): Media Farmasi
Publisher : Jurusan Farmasi Politeknik Kesehatan Makassar, Kementerian Kesehatan RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (223.421 KB) | DOI: 10.32382/mf.v16i1.1369

Abstract

Lactic acid bacteria (LAB) works in carbohydrate metabolism to fight against pathogenic bacteria through peptide compounds. It can be obtained from vegetables containing carbohydrates and produces organic acid metabolites, hydrogen peroxide, and bacteriocin with antimicrobial properties. These antimicrobial compounds inhibit the growth of gram-positive and gram-negative bacteria, including the pathogenic and spoilage. This study determines the antibacterial activity of LAB isolates from spinach vegetable waste using the pour method. The biochemical testing includes TSIA, Indol, MR_VP, motility, and temperature and salt resistance tests. Furthermore, activity testing uses the disc diffusion method with Mueller Hinton Agar media against Basillus subtilis Escherichia coli, Staphylococcus aureus, Staphylococcus epidermidis, Streptococcus mutans, Salmonella thypimurium, and Propionibacterium acnes. Preparation of the test sample was carried out by inoculating the LAB isolate stock for 1x24 hours at 37 ° C. The results of biochemical identification showed the isolates fermented glucose and were negative in the indole and VP testing. Also, it was positive in MR testing, which was marked by acidic pH, non-motile nature, active at 37 ° C, and resistant to several salt concentrations. The antibacterial activity based on univariate analysis showed differences in the activity of each test bacteria. There was a significant difference between isolates A to B, D, and positive control. The isolates obtained included the LAB group from the Lactobacillaceae family, genus Lactobacillus sp. The best activity was shown in isolate A with a broad spectrum.Keywords: identification, biochemistry, lactic acid bacteria, antibacterial, spinach, isolates A, B, and D.Bakteri asam laktat (BAL) merupakan bakteri pembentuk asam laktat dalam metabolisme karbohidrat. BAL mempunyai peranan penting untuk melawan bakteri patogen melalui senyawa peptida. BAL dapat diperoleh dari sayuran yang mengandung karbohidrat. BAL ini mampu menghasilkan metabolit asam organik, hidrogen peroksida, dan bakteriosin yang bersifat sebagai antimikroba. Senyawa antimikroba ini mampu menghambat pertumbuhan bakteri gram positif dan gram negatif, termasuk bakteri patogen dan bakteri pembusuk Tujuan penelitian mengidentifikasi secara biokimia dan menentukan aktivitas antibakteri isolat BAL dari limbah sayur Bayam. Metode isolasi BAL menggunakan metode tuang, pengujian biokimia meliputi uji TSIA, Indol, MR_VP, motilitas, ketahanan suhu dan ketahanan garam. Sedangkan pengujian aktivitas menggunakan metode disc diffution agar menggunakan media Mueller Hinton Agar terhadap bakteri Basillus subtilis Escherichia coli, Staphylococcus aureus, Staphylococcus epidermidis, Streptococcus mutans, Salmonella thypimurium, dan Propionibacterium acnes. Penyiapan sampel uji dilakukan dengan menginokulasi stok isolat BAL selama 1x24 jam pada suhu 37 °C. Hasil identifikasi biokimia menunjukkan bahwa isolat BAL mampu memfermentasi glukosa, negatif pada pengujian indol dan VP , positif pada pengujian MR di tandai dengan diperolehnya pH asam, bersifat non motil, hidup pada suhu 37°C, serta tahan terhadap beberapa konsentrasi garam. Hasil pengujian aktivitas antibateri berdasarkan analisis univariate menunjukkan perbedaan aktivitas dari masing-masing bakteri uji menunjukkan perbedaan sigifikan antara isolat A terhadap isolat B, D dan Kontrol positif. Kesimpulan isolat yang diperoleh termasuk kelompok BAL dari famili Lactobacillaceae, genus Lactobacillus sp dan aktivitas terbaik di tunjukkan pada isolat A dan bersifat spectrum luas.Kata kunci : identifikasi, biokimia, bakteri asam laktat, antibakteri, Bayam, isolat A, B,dan D.
Pengembalian Semangat Belajar Anak-anak di Kelurahan Bontolebang Selama Masa Pandemi Ismail Ismail; Harlyanti Muthma'innah Mashar; Andi Paluseri; Lukman Muslimin; Nur Khairi; Dali Dali
Jurnal Mandala Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 1 (2022): Jurnal Mandala pengabdian Masyarakat
Publisher : Progran Studi Farmasi STIKES Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (635.029 KB) | DOI: 10.35311/jmpm.v3i1.42

Abstract

Motivasi belajar memiliki peran yang penting dalam proses penerimaan pelajaran yang dilakukan di sekolah. Anak-anak sudah terlalu nyaman dengan sekolah online dan tidak tatap muka sehingga pembelajaran tidak seperti biasanya ketika sedang di sekolah. Peserta kegiatan ini adalah anak-anak di lingkungan Bontopajja berjumlah 14 orang dan anak-anak di lingkungan Jamarang berjumlah 25 orang, sehingga total peserta adalah 39 orang. Pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan metode ceramah, tutorial, serta diskusi dan tanya jawab. Kegiatan ini terlaksana dengan baik dan lancar. Seluruh peserta dapat mengikuti dengan baik dan sangat aktif berperan serta selama kegiatan berlangsung. Anak-anak di lingkungan Boontopajja dan di lingkungan Jamarang bersemangat dalam mengikuti kegiatan ini dengan bermain sambil belajar. Kegiatan ini dapat memberikan motivasi belajar sehingga dapat menghasilkan pengaruh yang positif dan signifikan terhadap hasil belajar siswa. Berdasarkan hal tersebut, kegiatan pengembalian semangat belajar yang dilakukan telah sesuai. Kegiatan ini terlaksana dengan baik dan lancar. Seluruh peserta dapat mengikuti dengan baik dan sangat aktif berperan serta selama kegiatan berlangsung. Anak-anak di lingkungan Boontopajja dan di lingkungan Jamarang bersemangat dalam mengikuti kegiatan ini dengan bermain sambil belajar.
Penyuluhan Tentang DAGUSIBU (Dapat, Gunakan, Simpan. Buang) Obat di Kecamatan Sanrobone Nurzadrina Wahyuddin; Mirnawati Salampe; Akbar Awaluddin; Andi Paluseri; Lukman Muslimin; Ismail Ismail; Nur Khairi; Harlyanti Muthma'innah Mashar; Dali Dali
Jurnal Mandala Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 1 (2022): Jurnal Mandala pengabdian Masyarakat
Publisher : Progran Studi Farmasi STIKES Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (856.896 KB) | DOI: 10.35311/jmpm.v3i1.44

Abstract

Obat-obatan secara umum digunakan untuk meningkatkan kesehatan dan mencegah penyakit. Pengawasan penggunaan obat-obatan saat ini dilakukan dengan memperkenalkan istilah DAGUSIBU (Dapatkan, Gunakan, Simpan dan Buang) oleh Ikatan Apoteker Indonesia dalam rangka menjamin keamanan masyarakat. Masalah penyalahgunaan obat-obatan di masyarakat merupakan faktor yang perlu menjadi perhatian terutama daerah pedesaan dengan fasilitas kesehatan terbatas. Tujuan sosialisasi ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang obat melalui sosialisasi DAGUSIBU di Desa Puasana, Kec. Moramo Utara, Kab. Konawe Selatan. Metode pelaksanaan kegiatan dilakukan melalui sosialisasi atau ceramah serta diskusi interaktif. Kegiatan sosialisasi ini terlaksana dengan baik terlihat dari respon dan antusias warga dalam mengikuti sosialisasi, memberikan pertanyaan dan aktif dalam diskusi mengenai cara mendapatkan, menggunakan, menyimpan dan membuang obat yang baik dan benar.
Edukasi Potensi Kelakai Sebagai Obat Tradisional Antibakteri Harlyanti Muthma'innah Mashar; Sukmawati A. Damiti; Dali Dali; Ysrafil Ysrafil; Ismail Ismail; Ahmad Sukrianur
Jurnal Mandala Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 2 (2022): Jurnal Mandala pengabdian Masyarakat
Publisher : Progran Studi Farmasi STIKES Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (511.359 KB) | DOI: 10.35311/jmpm.v3i2.72

Abstract

Kalimantan merupakan pulau di Indonesia yang terkenal dengan kekayaan keanekaragaman hayatinya. Pengetahuan mengenai pengobatan tradisional dengan menggunakan tumbuhan telah diwariskan dari generasi ke generasi pada etnis asli Kalimantan.  Salah satu tumbuhan khas Kalimantan yang berkhasiat sebagai obat tradisional adalah kelakai. Kelakai sangat lazim dikonsumsi oleh masyarakat dan sangat mudah ditemukan disekitar rumah. Kelakai telah dilaporkan efektif sebagai antibakteri. Perlu dilakukan edukasi mengenai potensi kelakai sebagai obat tradisional antibakteri. Berbagai program telah dilaksanakan sebagai upaya dalam pengendalian penggunaan antibiotik dengan tujuan mencegah terjadinya resistensi antibiotik. Program ini salah satunya adalah melalui edukasi. Setelah kegiatan ini, diharapkan dapat meningkatkan peran serta masyarakat dalam pemanfaatan obat tradisional khas Kalimantan tengah, khususnya sebagai antibakteri, sehingga dapat mendukung program pemerintah dalam rangka upaya pengendalian penggunaan antibiotik secara berlebihan yang dapat berakibat terjadinya resistensi obat. Sasaran pada kegiatan ini adalah pelajar di MAN Kota Palangka Raya. Metode pelaksanaan kegiatan berupa penyuluhan interaktif dan dilanjutkan dengan diskusi dan tanya jawab. Di akhir materi, pelaksana kegiatan memberikan formulir evaluasi untuk menilai bentuk dan metode pelaksanaan kegiatan, serta masukan dan saran perbaikan untuk kegiatan selanjutnya. Evaluasi ini memuat 10 pernyataan dan setiap peserta berhak memberikan satu jawaban diantara pilihan “setuju”, “netral” atau “tidak setuju”. Secara keseluruhan, kegiatan ini berjalan dengan baik dan lancar. Media yang dipersiapkan memadai dan dapat memfasilitasi seluruh peserta untuk dapat menerima materi dengan baik. Sebagian besar peserta dapat memahami materi dengan baik dan berkomitmen untuk lebih mencintai kekayaan alam yang ada di Kalimantan Tengah. Di akhir kegiatan, Guru Pembina menyampaikan rasa terima kasih atas materi yang disampaikan dan berharap bahwa kegiatan seperti ini dapat dilaksanakan Kembali.
STUDI IN SILICO PENGIKATAN MIR-142 DENGAN GEN SITOKIN INFLAMASI BERDASARKAN NILAI ∆G DAN LOGISTIC PROBABILITY SEBAGAI AGEN TERAPI INFEKSI MRSA Ismail Ismail; Reny Syahruni; Jane Stefany
Jurnal Ilmiah Farmasi Farmasyifa Vol 6, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jiff.v6i1.10423

Abstract

Salah satu infeksi yang sulit diobati dengan tingkat morbiditas tinggi yaitu infeksi Methicillin resistant Staphylococcus aureus (MRSA). MRSA memiliki faktor virulensi yang dapat meningkatkan efek yang ditimbulkan akibat infeksi dan dapat menyebabkan sindrom klinis seperti inflamasi. Pemicu inflamasi tersebut adalah produksi sitokin seperti IL-1b, TNF-α, IL-6, dan juga produksi NFᴋB dan NLRP3 yang dapat mengatur sintesis sitokin tertentu. Salah satu target penanganan masalah tersebut adalah menggunakan miR-142 yang merupakan regulator penting dalam berbagai proses biologis dan berhubungan dengan jalur signaling suatu penyakit. Penelitian ini dilakukan untuk menentukan pengikatan terbaik miR-142 dengan gen sitokin proinflamasi yang berperan dalam infeksi MRSA berdasarkan nilai ΔGhybrid dan logistic probability. Prediksi pengikatan miR-142 matur dengan gen sitokin (mRNA) dilakukan dalam website StarMir Sfold 2.2.  Sekuens lengkap gen sitokin diperoleh dari FASTA NCBI dan data CDS diperoleh dari Refseq.  Hasil prediksi pengikatan miR-142 dengan 5 target diperoleh 605 model pengikatan. Pengikatan terbaik terjadi pada ikatan antara ikatan NFᴋB dengan hsa-miR-142-3p pada CDS seedless posisi 791 – 813 dibuktikan dengan nilai ΔGhybrid paling rendah dari semua ikatan yang terjadi.
Uji Efektivitas Sediaan Gel Biji Muda Pepaya (Carica papaya L.) Terhadap Bakteri Methicillin-Resistant Staphylococcus aureus (MRSA) Radhia Riski; Ismail Ismail; Harlyanti Muthma'innah Mashar; Nurfahmi Ruslan; Michrun Nisa; Maria Ulfa; Sitti Rahimah; Dwi Anggara Putri Usman
Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia Vol. 9 No. 1 (2023): Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia
Publisher : Program Studi Farmasi Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpi.v9i1.282

Abstract

Biji muda pepaya (Carica papaya L.) diketahui memiliki khasiat sebagai antibakteri terhadap bakteri Methicillin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA) dengan adanya kandungan terpenoid, karpain, dan flavonoid sehingga dapat diformulasi menjadi sediaan gel antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas sediaan gel ekstrak biji muda pepaya sebagai antibakteri terhadap bakteri MRSA. Ekstrak biji muda pepaya diperoleh dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 70%. Uji aktivitas antibakteri ekstrak dibuat dalam 3 seri konsentrasi yaitu 7,5%, 10% dan 15%, kemudian diujikan pada bakteri MRSA. Ekstrak dengan konsentrasi 10% dengan diameter zona hambat 12,1 mm kemudian diformulasi dalam bentuk sediaan gel dengan menggunakan variasi konsentrasi gelling agent, FI (Carbopol 0.5%), FII (Carbopol 1%) dan FIII (Carbopol 2%). Berdasarkan hasil penelitian formula II sebagai formula stabil diuji efektivitasnya sebagai sediaan gel terhadap Methicillin-resistant Staphylococcus aureus dengan hasil diameter zona hambat sebesar 11,34 mm.
Edukasi Penerapan DAGUSIBU pada Kelompok Mayarakat Galesong Baru Kecamatan Galesong Kabupaten Takalar Sitti Rahimah; Sukriani Kursia; Tuti Handayani; Muhammad Azwar; Maria Ulfa; Ismail Ismail; Michrun Michrun; Marwati Marwati
Jurnal Abdi Masyarakat Kita Vol 3 No 2 (2023): Jurnal Abdi Masyarakat Kita
Publisher : APDFI (Asosiasi Pendidikan Diploma Farmasi Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33759/asta.v3i2.415

Abstract

DAGUSIBU is an educational program that invites the public to know how to get, use, store and dispose of drugs properly. The Galesong Baru community in Takalar district are used to using modern medicines and traditional medicines in treating diseases, but they do not understand how to manage the medicines they keep at home. The purpose of this extension activity is to increase the community's knowledge about the correct medicinal drugs. Activities are carried out online using the Zoom Meeting application and offline by using lecture and discussion methods. The counseling material consisted of an introduction to the meaning of DAGUSIBU, drug classification, how to use several drug dosage forms, how to store drugs and how to properly dispose of drugs. Results Outreach activities on DAGUSIBU drug education to the Galesong Baru Village community group have provided additional community knowledge about how to properly manage drugs.