Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Faktor-Faktor Terjadi Tindakan Kekerasan dalam Hubungan Remaja Adinda Bidari Hawa; Hariyani Sulistyoningsih; Wuri Ratna Hidayani
Jurnal Genesis Indonesia Vol. 1 No. 02 (2022): Jurnal Genesis Indonesia
Publisher : The Indonesian Institute of Science and Technology Research

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (370.392 KB) | DOI: 10.56741/jgi.v1i02.81

Abstract

Kekerasan dalam hubungan remaja merupakan kekerasan yang dilakukan seseorang terhadap teman lawan jenisnya dalam masa hubungan remaja yang mengakibatkan penderitaan bagi korban baik fisik maupun non fisik. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan tindakan kekerasan dalam hubungan remaja pada siswi SMA. Penelitian ini merupakan  penelitian dengan data sekunder dan desain literature review. Pencarian di Google Scholar melalui tahapan pemilihan sesuai dengan kriteria inklusi. Dari 10 jurnal yang diperoleh, terdapat delapan jurnal yang membahas faktor-faktor kekerasan  dalam hubungan remaja yaitu faktor teman sebaya, jenis kelamin, pengetahuan, keterpaparan informasi media sosial, dan peran keluarga. Kajian menemukan ada hubungan atau pengaruh teman sebaya, media sosial, pengetahuan, dan peran keluarga.
Determinants of the Incidence of Hypertension in Indonesia Nina Nurjanah; Isyeu Sriagustini; Wuri Ratna Hidayani
Journal of Public Health Sciences Vol. 2 No. 01 (2023): Journal of Public Health Sciences
Publisher : The Indonesian Institute of Science and Technology Research

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56741/jphs.v2i01.257

Abstract

Indonesia is ranked first in non-communicable diseases (185,857 cases). The prevalence of hypertension based on the age of the elderly was 34.1% and increased by 7.6% from the previous year. This study aims to explain the factors that can be changed by the incidence of hypertension in the elderly aged 60 years in Indonesia. Research based on literature studies using Google Scholar. Accordingto the eligibility criteria, 7 articles were obtained according to the topic. The results of the study explained that the factors that can be changed are smoking habits, activity,stress, salt consumption, coffee consumption and diet. These factors have a relationship with the incidence of hypertension.
Factors Associated with the Incidence of COVID-19: A Case Control Study in Tasikmalaya, Indonesia Zahra Nurlaelasari; Wuri Ratna Hidayani
Journal of Public Health Sciences Vol. 2 No. 02 (2023): Journal of Public Health Sciences
Publisher : The Indonesian Institute of Science and Technology Research

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56741/jphs.v2i02.328

Abstract

This case-control study aimed to investigate the relationship between smoking habits, electronic cigarette use, vaccination status, comorbidities, and the incidence of COVID-19. A total of 63 participants, including 21 cases and 42 controls, were included based on specific criteria. Data were collected through a questionnaire and analyzed using univariate and bivariate analyses. The results revealed that there was no significant association between smoking habits (p value= 0.287), e-cigarette use (p value= 0.114), and vaccination status (p value= 0.287) with the incidence. However, a significant relationship was observed between comorbidities and the incidence (p value= 0.000). These findings suggest that while smoking habits, e-cigarette use, and vaccination status may not be significantly associated with the incidence, comorbidities play a significant role. Further research and public health efforts are needed to explore preventive strategies and support individuals with comorbidities in reducing their susceptibility to COVID-19.
PROGRAM LANSIA WILAYAH PUSKESMAS SINGAPARNA KABUPATEN TASIKMALAYA TAHUN 2017 Santi Susanti; Hariyani Sulistyoningsih; Fenty Agustini; Tupriliany Danefi; wuri Ratna Hidayani
JURNAL ABDIMAS KESEHATAN TASIKMALAYA Vol. 1 No. 1 (2019): April 2019
Publisher : STIKes Respati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48186/abdimas.v1i1.135

Abstract

Persoalan kesehatan reproduksi bukan hanya mencakup persoalan kesehatan reproduksi perempuan secara sempit dengan mengaitkannya pada masalah seputar perempuan usia subur, kehamilan dan persalinan. Secara lebih spesifik, berbagai masalah dalam kesehatan reproduksi mulai dari perawatan kehamilan, pertolongan pada persalinan, infertilitas, penggunaan kontrasepsi, kehamilan tidak diinginkan dan aborsi, penyakit menular seksual dan HIV/AIDS, pelecehan dan kekerasan pada perempuan, perkosaan, layanan dan informasi pada remaja, serta menopause pada perempuan dewasa, merupakan bagian dari upaya memberikan pendidikan kepada masyarakat tentang pentingnya kesadaran kesehatan reproduksi bagi individu, khususnya bagi perempuan. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa seluruh tingkatan hidup perempuan merupakan fokus persoalan kesehatan reproduksi itu sendiri. Menurut Manuaba sampai akhir abad 21, diperkirakan antara 8%- 10% penduduk Indonesia adalah lansia dan lansia perempuan akan lebih banyak dibandingkan dengan laki-laki. Badan Kesehatan Dunia atau WHO (World Health Organization) menyebutkan bahwa ledakan menopause pada tahun-tahun mendatang sulit sekali dibendung dan diperkirakan di tahun 2030 nanti ada sekitar 1,2 miliar perempuan yang berusia diatas 50 tahun. Sebagian besar dari mereka (sekitar 80%) tinggal di negara berkembang dan setiap tahunnya populasi perempuan menopause meningkat sekitar tiga persen. 3 Artinya kesehatan perempuan khususnya patut mendapatkan perhatian, sehingga akan meningkatkan angka harapan hidup dan tercapainya kebahagiaan serta kesejahteraan secara psikologis. Dalam rangkaian disnatalis STIKes Respati Tasikmalaya ke-15 dilaksanakan program pengabdian masyarakat pemeriksaan status kesehatan lanjut usia di wilayah kerja puskesmas Singaparna Kabupaten Tasikmalaya tahun 2017.
HEALTH PROMOTION FAKTOR RISIKO SINDROM METABOLIK DI POSBINDU MARGAMULYA KECAMATAN SINGAPARNA TAHUN 2018 wuri Ratna Hidayani
JURNAL ABDIMAS KESEHATAN TASIKMALAYA Vol. 1 No. 2 (2019): Oktober 2019
Publisher : STIKes Respati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48186/abdimas.v2i1.151

Abstract

Sindrom metabolik merupakan kelompok abnormalitas metabolik pada seorang individu yang dihubungkan dengan risiko yang meningkat dari penyakit kardiovaskuler (Soleha, et al, 2016). Sindrom metabolik adalah kumpulan gangguan metabolisme seperti obesitas sentral, hipertensi, intoleransi glukosa dan dislipidemia yang dapat menyebabkan terjadinya berbagai penyakit degeneratif seperti penyakit kardiovaskuler (PKV), stroke, diabetes melitus tipe 2 (Sihombing, et al, 2015). Berdasarkan hasil penelitian Hidayani (2017) pada penelitian kasus kontrol di Wilayah Kerja Puskesmas Singaparna menyatakan bahwa jenis kelamin pendidikan, pekerjaan, kebiasaan merokok, dan aktivitas fisik tidak berhubungan dengan sindrom metabolik (p lebih besar dari 0,05). Ada hubungan antara umur (OR sama dengan 3,33;p sama dengan 0,0071) dan pola makan (OR sama dengan 2,70;p sama dengan 0,027)dengan sindrom metabolik pada orang dewasa di Wilayah Kerja Puskesmas Singaparna Tahun 2017. Hasil analisis regresi logistik diketahui pola makan merupakan faktor dominan sindrom metabolik (Hidayani, 2017). Berdasarkan hasil penelitian tersebut, penulis tertarik untuk melakukan pengabdian masyarakat “Health Promotion Faktor Risiko Sindrom Metabolik di Posbindu Margamulya Kecamatan Singaparna Tahun 2018