p-Index From 2021 - 2026
1.819
P-Index
This Author published in this journals
All Journal TEKNO
Mecky R. E. Manoppo
Universitas Sam Ratulangi

Published : 12 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Analisa Perbandingan Desain Tebal Perkerasan Lentur Lapis Tambah Dengan Metode Desain Perkerasan Jalan 2017 (Revisi 2020) Dan Metode AASHTO 1993 (Studi Kasus: Ruas Jalan Langowan – Ratahan – Belang; STA 0+050 – STA 2+600) Gerrit A. H. Kolinug; Lucia G. J. Lalamentik; Mecky R. E. Manoppo
TEKNO Vol. 20 No. 82 (2022): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Volume lalu lintas yang meningkat pada Ruas Jalan Nasional Langoan – Ratahan – Belang dapat mempengaruhi tingkat pelayanan jalan menjadi menurun. Pada ruas jalan Nasional Langoan – Ratahan - Belang yang merupakan jalan lama dengan tipe jalan arteri 2 lajur 2 arah yang dilihat secara visual di beberapa titik terdapat kerusakan fungsional yang sudah mengarah pada kerusakan struktural. Sehingga perlu dilakukan (overlay) guna meningkatkan nilai dari perkerasan lama agar tidak terjadi kerusakan yang lebih serius pada ruas jalan tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan membandingkan hasil tebal lapis tambah (overlay) berdasarkan metode Desain Perkerasan Jalan 2017 (Revisi 2020) dan metode AASHTO 1993 menggunakan data lendutan Falling weight deflectometer (FWD). Data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari BPJN Sulawesi Utara yaitu data Volume Lalu Lintas (LHR) dan Data Lendutan FWD. Hasil yang diperoleh dari perhitungan CESA (Cumulative Equivalent Single Axle) berdasarkan metode Desain Perkerasan Jalan 2017 (Revisi 2020) adalah CESA4 = 1.830.552 dan CESA5 = 3.490.650 dengan metode AASHTO 1993 W18 = 3.832.657,40. Dari hasil perhitungan metode Desain Perkerasan Jalan 2017 (Revisi 2020) diperoleh overlay untuk CESA4 sebesar 1 cm dan untuk CESA5 sebesar 11 cm, sementara itu pada metode AASHTO 1993 dengan CESA (W18) diperoleh overlay sebesar 9 cm. Perbandingan dari hasil perhitungan desain tebal lapis tambah (overlay) dari kedua metode tersebut ditinjau berdasarkan parameter dari masing-masing metode. Kata kunci – Desain Perkerasan Jalan 2017 (Revisi 2020), AASHTO 1993, VDF, Falling Weight Deflectometer
Pemanfaatan Pasir Gunung Lobu Sebagai Agregat Halus dalam Campuran Hot Rolled Sheet-Wearing Course (HRS-WC) Cecile N. Sambur; Mecky R. E. Manoppo; Theo K. Sendow
TEKNO Vol. 21 No. 83 (2023): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pasir gunung Lobu yang digunakan dalam penelitian ini merupakan pasir hasil erupsi dari gunung Soputan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik dan sifat fisik dari pasir gunung Lobu serta untuk mengetahui bagaimana pengaruh pasir ini terhadap karakteristik Marshall dalam campuran HRS-WC. Metode yang digunakan yaitu metode eksperimental dengan variasi pasir gunung Lobu 0%, 10%, 15%, 20%, 25% dan 30% sebagai pengganti sebagian agregat halus dalam campuran HRS-WC. Benda uji yang dibuat pada penelitian ini ada 90 benda uji. Dari hasil penelitian, pasir gunung Lobu memiliki ukuran butir yang berkisar 0,075-2,36 mm. Berat jenis bulk 2,482%, berat jenis SSD 2,590% dan berat jenis semu 2,780%. Pasir gunung Lobu ini juga mempengaruhi nilai karakteristik marshall dalam campuran seperti nilai stabilitas, kelelehan (flow) dan kepadatan (density) yang cenderung menunrun sendangkan nilai rongga di dalam agregat (VMA), nilai rongga di agregat (VIM), nilai rongga yang terisi aspal (VFB), nilai Marshall Quotient (MQ) dan nilai kadar aspal efektif cenderung meningkat, dimana hal ini dipengaruhi oleh berat jenis yang rendah dan penyerapan yang tinggi dari pasir gunung Lobu, juga ukuran butiran dari pasir gunung Lobu yang lebih cenderung lebih besar dari agregat halus Lansot, Kema. Kata kunci: pasir gunung Lobu; HRS-WC; uji Marshall
Pemanfaatan Pasir Alam Sungai Dumoga Sebagai Bahan Tambah Pada Agregat Halus Seisy W. Polii; Mecky R. E. Manoppo; Theo K. Sendow
TEKNO Vol. 21 No. 83 (2023): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penambahan Pasir Alam pada agregat halus dengan menggunakan campuran AC-WC terhadap nilai karakteristik Marshall dan apakah memenuhi syarat spesifikasi teknik 2018. Hasil dari keseluruhan perhitungan bahwa penambahan Pasir Alam dalam abu batu untuk material Tateli pada kadar aspal optimum 7%, 6,7%, 6,6% , dan 6,5%. Untuk material Lolan diperoleh kadar aspal optimum 7,1%, 6,9%, 6,7%, dan 6,6% merupakan campuran AC-WC yang memenuhi pesyaratan karakteristik Marshall sesuai Spesifikasi teknik 2018. Dari hasil perhitungan dengan kadar aspal optimum diperoleh penambahan kadar pasir dengan berbagai variasi yaitu pada material Tateli diperoleh 0% dengan nilai stabilitas 2809,93 kg, Flow 3,85 mm, VIM 3,95%, VMA 16,14%, VFB 75,95%, Density 2,13 gr/cc. Untuk panambahan 10% dengan nilai stabilitas 2406,45 kg, Flow 3,74 mm, VIM 4%, VMA 15,41%, VFB 74,72%, Density 2,15 gr/cc. Penambahan 15% dengan nilai stabilitas 2114 kg, Flow 2,92 mm, VIM 4,10%, VMA 15,25%, VFB 73,50%, Density 2,16 gr/cc. Penambahan 20% dengan nilai stabilitas 1869,51 kg, Flow 2,67 mm, VIM 4,11 %, VMA 15,03%, VFB 69,90%, Density 2,17 gr/cc. Pada material Lolan deperoleh penambahan 0% dengan nilai stabilitas 2879,40 kg, Flow 3,90 mm, VIM 3,70%, VMA 16,85%, VFB 78,14%, Density 2,3 gr/cc. Pada penambahan 10% diperoleh nilai stabilitas 2708,73 kg, Flow 3,28 mm, VIM 3,85%, VMA 16,36%, VFB 76,64%, Density 2,30 gr/cc. Untuk penambahan 15% diperoleh nilai stabilitas 2459,10 kg, Flow 2,92 mm, VIM 3,90%, VMA 15,83%, VFB 75,76%, Density 2,31 gr/cc. Dan untuk penambahan 20% diperoleh nilai stabilitas 2192,01 kg, Flow 2,68 mm, VIM 3,95%, VMA 15,61%, VFB 74,71%, Density 2,32 gr/cc. Hasil pengujian di atas menjelaskan bahwa penambahan kadar Pasir Alam 10-20% umtuk campuran AC-WC memenuhi syarat ketetapan dalam kriteria marshall pada spesifikasi Bina Marga Tahun 2018 dengan rentang kadar aspal yang dapat digunakan berkisar pada 7% - 8%. Kata kunci: pasir alam, campuran AC-WC, uji Marshall
Pemanfaatan Batu Gunung Masarang Kecamatan Tondano Barat Kabupaten Minahasa Pada Campuran AC-WC Ireine S. Y. Tandayu; Mecky R. E. Manoppo; Lucia G. J. Lalamentik
TEKNO Vol. 21 No. 83 (2023): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan pengujian bahan, perencanaan campuran, pembuatan benda uji untuk mendapatkan hasil karakteristik Marshall serta Kadar Aspal Optimum apakah memenuhi Spesifikasi Umum Bina Marga 2018 pada campuran AC-WC. Hasil penelitian didapat stabilitas pada batas atas yang memenuhi dari kadar aspal 5% - 8%, pada batas tengah semuanya memenuhi dan untuk batas bawah kadar aspal 4,5% - 7,5%, flow pada batas atas dan batas tengah semuanya memenuhi sedangkan untuk batas bawah dari kadar aspal 3,5% - 6,5%. VIM pada batas atas kadar aspal 7,65% - 8% yang memenuhi, pada batas tengah kadar aspal 7,25% - 7,5% dan pada batas bawah kadar aspal 6,25% - 7,5%. VMA untuk batas atas tengah dan bawah semuanya memenuhi spesifikasi, VFB pada batas atas kadar aspal 6,9% - 8% yang memenuhi, pada batas tengah kadar aspal 6,6% - 7,5% dan batas bawah kadar aspal 5,8% - 7,5%. FF/Kadar Aspal Efektif pada batas atas kadar aspal 5,4% - 8% pada batas tengah 4,85% - 7,5% dan pada batas bawah kadar aspal 4,3% - 7,5% yang memenuhi, kepadatan pada setiap batas semuanya memenuhi spesifikasi. Dari variasi gradasi yang dibuat pada kriteria Marshall semua memenuhi untuk nilai KAO batas atas 7,83%, KAO batas tengah 7,38%, KAO batas bawah 6,73%. Kata kunci: Laston (AC-WC), karakteristik agregat, Marshall, Spesifikasi Umum Bina Marga 2018
Pemanfaatan Agregat Batu Gunung Desa Mopusi Kecamatan Lolayan Kabupaten Bolaang Mongondouw Pada Campuran Aspal AC-WC Steisi P. M. Mandagi; Theo K. Sendow; Mecky R. E. Manoppo
TEKNO Vol. 21 No. 83 (2023): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai karakteristik Marshall dan menganalisis presentase kadar aspal optimum (KAO) pada penggunaan material agregat dari Desa Mopusi Kecamatan Lolayan Bolaang Mongondow terhadap campuran aspal AC-WC serta mengetahui pemeriksaan sesuai spesifikasi Bina Marga 2018. Metodologi yang digunakan adalah metode eksperimental. Dibuat tiga kombinasi variasi kombinasi agregat. Kadar aspal optimum (KAO) yang sesuai spesifikasi Umum Bina Marga 2018 dengan campuran Laston AC-WC didapatkan untuk setiap kombinasi gradasi agregat yaitu batas atas 7,4%, batas tengah 7%, dan batas bawah 6,9% yang dimana hasil ini di dapat dari pengujian karakteristik Marshall yang sudah memenuhi spesifikasi yang ditetapkan. Untuk hasil nilai abrasi adalah 23,60%, untuk agregat kasar berat jenis bulk yaitu 2,67%, berat jenis SSD 2,69%, dan berat jenis semu 2,72%, dan penyerapannya yaitu 0,72%. Untuk agregat sedang berat jenis bulk yaitu 2,65%, berat jenis SSD 2,67%, berat jenis semu 2,70%, dan penyerapannya yaitu 0,65%. Sedangkan untuk agregat halus berat jenis bulk yaitu 2,64%, berat jenis SSD 2,70%, berat jenis semu 2,79% dan penyerapannya yaitu 2,04%. Untuk nilai impact yaitu 13,80%. Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan, maka dari penelitian ini disarankan menggunakan gradasi agregat yang mendekati batas bawah sehingga penggunaan aspal lebih sedikit Kata kunci: Asphalt Concrete-Wearing Course (AC-WC), Spesifikasi Umum Bina Marga 2018, pengujian Marshall
Pengaruh Variasi Ukuran Butiran Agregat Terhadap Nilai Karakteristik Aspal Beton (AC-BC) Yefta Onibala; Lucia G. J. Lalamentik; Mecky R. E. Manoppo
TEKNO Vol. 21 No. 85 (2023): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada penelitian ini mencoba untuk meneliti seberapa besar pengaruh variasi gradasi agregat dengan menggunakan kombinasi gradasi mengikuti batas ideal (lengkung fuller),gradasi mendekati batas atas,dan gradasi mendekati batas bawah pada campuran aspal beton (AC-BC) terhadap nilai karakteristik Marshall yang disyaratkan Spesifikasi Umum Perkerasan Jalan. Dari hasil pemeriksaan material dan pengujian aspal, sifat fisik agregat dari material yang yang diambil dari kelurahan Kakaskasen kota Tomohon sudah memenuhi spesifikasi Bina Marga 2018. Untuk nilai karakteristik Marshall yang memenuhi spesifikasi didapatkan nilai-nilai sebagai berikut. Kombinasi variasi gradasi mendekati batas atas; Nilai stabilitas:1253,31 kg; Nilai Flow:2,88 mm; Nilai VMA:17,06%; Nilai VIM:4,419%; Nilai VFB:74,100%; FF/Kadar aspal efektif:1,192; Kepadatan:2,092gr/cc, pada kadar aspal 7%. Dengan Kadar Aspal Optimum (KAO) yang didapatkan yaitu 7,2%. Kombinasi variasi gradasi mengikuti lengkung Fuller(batas ideal) ; Nilai stabilitas:1234,83 kg; Nilai Flow:3,84 mm; Nilai VMA:17,59%; Nilai VIM:5,210%; Nilai VFB:70,38%; FF/Kadar aspal efektif:1,199; Kepadatan:2,061gr/cc, pada kadar aspal 7%. Dengan Kadar Aspal Optimum (KAO) yang didapatkan yaitu 7,45%. Kombinasi variasi gradasi mendekati batas bawah; Nilai stabilitas:1019,38 kg; Nilai Flow:3,78 mm; Nilai VMA:17,522%; Nilai VIM:5,314%; Nilai VFB:69,677%; FF/Kadar aspal efektif:1,209; Kepadatan:2,034gr/cc, pada kadar aspal 7%. Dengan Kadar Aspal Optimum (KAO) yang didapatkan yaitu 7,25%. Kata kunci: variasi gradasi, agregat, Laston (AC-BC), karakteristik Marshall
Pengaruh Beban Berlebih Terhadap Umur Perkerasan Jalan (Studi Kasus: Ruas Jalan Wolter Monginsidi Bitung) William A. O. Liemantika; Lucia G. J. Lalamentik; Mecky R. E. Manoppo
TEKNO Vol. 21 No. 85 (2023): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ruas jalan Manado-Bitung merupakan salah satu akses jalan menuju Kawasan Industri, dimana jalan ini sering dilalui kendaraan berat yang bermuatan normal hingga bermuatan berlebih (overload) yang melanggar batas ketentuan untuk jumlah beban yang diizinkan. Hal ini menyebabkan berkurangnya umur rencana perkerasan jalan dalam waktu yang relatif singkat atau kerusakan dini pada badan jalan. Untuk menghitung penurunan umur rencana jalan yang diakibatkan oleh beban berlebih (overload) menggunakan nilai Vehicle Damage Factor (VDF) metode AASHTO 1993. Dari hasil perhitungan menunjukkan bahwa persentase muatan berlebih dapat menurunkan umur rencana. Angka ekivalen atau VDF untuk muatan normal selama umur rencana 10 tahun yaitu sebesar 22.336.198,31ESAL sedangkan angka ekivalen atau VDF untuk muatan berlebih selama umur rencana 10 tahun yaitu sebesar 22.877822430 ESAL. Sehingga diperoleh persentase peningkatan nilai VDF kumulatif akibat muatan berlebih sebesar . Nilai Traffic Design diperkirakan akan berakhir pada tahun ke 7 atau terjadi pengurangan umur sekitar 10,402 tahun dari umur rencana 10 tahun. Kata kunci: beban berlebih, AASHTO 1993, IRI, umur rencana
Analisis Uji Laik Fungsi Jalan Pada Ruas Jalan Nasional Dengan Fungsi Arteri Primer Studi Kasus Ruas Jalan Kawangkoan – Batas Minahasa/Minahasa Selatan Mutiara A. Mundung; Lucia G. J. Lalamentik; Mecky R. E. Manoppo
TEKNO Vol. 21 No. 85 (2023): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jalan merupakan prasarana transportasi darat yang sangat berpengaruh pada setiap bidang dalam kehidupan manusia dan dibuat untuk memberikan keamanan dan kenyamanan pada semua pengguna jalan Ruas Jalan Kawangkoan Batas Minahasa/Minahasa Selatan sepanjang 7,32 km belum di uji kelaikannya serta ada bagian jalan yang di pathching melebihi aspal dasar, rambu lalu lintas yang tidak ada seperti pada tikungan, terdapat genangan air pada tepi jalan dan beberapa jalan yang berlubang sehingga mengganggu pengguna jalan. Oleh sebab itu sangat diperlukan Uji Laik Fungsi jalan berdasarkan Peraturan Mentri PU Nomor 11/PRT/M/2010 dengan cara memonitoring dan evaluasi secara visual ruas jalan dengan tujuan untuk mengetahui kelaikan ruas tersebut dengan manfaat untuk menciptakan jalan yang berkeselamatan. Persyaratan teknis yang diteliti saat penelitian antara lain teknis geometri jalan, teknis perkerasan jalan teknis struktur bangunan perkerasan jalan,teknis pemanfaatan ruang bagian – bagian jalan, teknis penyelenggaraan manajemen dan rekayasa lalu lintas dan teknis perkerasan jalan dengan kategori LS (laik fungsi bersyarat) dan LF(laik fungsi). Hasil penelitian ini menyatakan bahwa Ruas Kawangkoan Batas Minahasa/Minahasa Selatan dari STA 0+000 – 7+320 dikategorikan Laik Fungsi bersyarat (LS), yang berarti ruas tersebut memenuhi sebagian persyaratan teknis laik fungsi jalan namun ruas jalan tersebut masih dapat memberikan keselamatan bagi pengguna jalan sehingga masih laik digunakan. Oleh sebab itu berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan maka diberikan saran atau rekomendasi untuk perbaikan teknis maupun pemeliharaan secara rutin pada ruas tersebut agar komponen pengujian yang dikategorikan Laik Fungsi Bersyarat(Ls) dapat berubah menjadi Laik Fungsi (LF). Kata kunci: Ruas Jalan Kawangkoan Batas Minahasa/Minahasa Selatan, laik fungsi, laik fungsi bersyarat
Analisis Dampak Beban Kendaraan Terhadap Umur Rencana Perkerasan Jalan (Studi Kasus : Ruas Jalan Manado – Tomohon) Agung G. A. Sumartha; Theo K. Sendow; Mecky R. E. Manoppo
TEKNO Vol. 21 No. 86 (2023): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ruas jalan raya Manado – Tomohon merupakan salah satu ruas yang menghubungkan antara Kota Manado dan Kota Tomohon dan memiliki peran yang sangat penting untuk pergerakan ekonomi antar dua daerah tersebut. Salah satu akibat dari pertumbuhan ekonomi adalah naiknya kebutuhan sarana transportasi sehingga berakibat pada peningkatan volume kendaraan roda dua dan roda empat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jumlah beban kumulatif yang dipikul ruas Jalan Manado – Tomohon dan mengetahui dampak beban kendaraan terhadap umur rencana perkerasan jalan. Penelitian dilakukan di ruas Jalan Manado – Tomohon dengan titik pengamatan di depan Honda KMG Manado. Dalam pengolahan data akan dihitung pertumbuhan lalu lintas, beban kendaraan kumulatif (ESAL), dan menghitung sisa umur rencana menggunakan AASHTO 1993. Penelitian ini dilaksanakan selama 3 hari pada tanggal 2 Maret 2023 – 4 Maret 2023 dengan durasi 24 jam. Berdasarkan analisa lalu lintas harian rata – rata (LHR), ruas Jalan Manado – Tomohon pada tahun 2021 memiliki LHR berjumlah 14.573 kendaraan/hari/2arah dan 19.914 kendaraan/hari/2arah pada tahun 2023. Berdasarkan data tersebut, didapatkan angka pertumbuhan lalu lintas sebesar 16,897% serta kumulatif ESAL selama umur rencana sebesar 11.960.122,44 ESAl. Dengan menggunakan metode AASHTO 1993, sisa umur rencana pada tahun 2023 adalah sebesar 92.48375457 atau berkurang sebesar 7,524752. Kata kunci: LHR, ESAL, AASHTO 1993, Sisa Umur Rencana
Pengaruh Bottom Ash Batu Bara Sebagai Pengganti Filler Terhadap Kriteria Marshall Pada Campuran Beraspal Panas Jenis Lapis Tipis Aspal Beton (HRS-WC) Dave N. N. Umboh; Steve Ch. N. Palenewen; Mecky R. E. Manoppo
TEKNO Vol. 22 No. 87 (2024): TEKNO
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/jts.v22i87.53978

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh substitusi bahan pengisi (filler) berupa bottom ash pada campuran HRS-WC melalui pengujian Marshall. Variasi kadar aspal digunakan sebesar 4%, 5%, 6%, 7%, dan 8%. Kadar Aspal Optimum (KAO) yang didapat dari hasil pengujian yaitu sebesar 7,40%. Variasi bottom ash menggunakan kadar sebesar 10%, 25%, 50%, 75% dan 100% terhadap berat filler. Kadar campuran optimum yang didapat dari hasil pengujian dengan substitusi bottom ash yaitu sebesar 29%. Hasil Pengujian Marshall diperoleh nilai tertinggi disetiap karakteristik dengan substitusi bottom ash sebagai berikut. Nilai Stabilitas 977,77 kg pada kadar 10%, Flow 4,14 mm pada kadar 100%, VMA 19,453% pada kadar 10%, VIM 5,61 % pada kadar 10%, VFB 100% pada kadar 100%, Marshall Quetients 254,58 kg/mm pada kadar 10%. Nilai stabilitas, VMA, VIM menurun seiring bertambahnya kadar filler bottom ash. Sedangkan nilai VFB dan Marshall Quetient meningkat seiring bertambahnya kadar filler bottom ash. Hasil pengujian menunjukkan bahwa secara keseluruhan hasil pengujian berdasarkan karkteristik Marshall terhadap substitusi bottom ash memiliki nilai yang sudah memenuhi syarat spesifikasi Bina Marga 2018 sehingga, material bottom ash dapat digunakan fungsinya sebagai pengganti bahan pengisi (filler). Akan tetapi tidak dapat menggantikan bahan pengisi (filler) dengan bottom ash sepenuhnya atau dengan kadar 100% karena berdasarkan pengujian nilai VIM, VMA dan MQ tidak memenuhi syarat spesifikasi Bina Marga 2018. Kata kunci: filler, HRS-WC, bottom ash, Marshall