Aghniawati Ahmad
Institut Agama Islam Cirebon

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

KURIKULUM PESANTREN BERBASIS SAINS DI PONDOK PESANTREN SAINS SALMAN ASSALAM: SEBAGAI MODEL MODERASI AGAMA DALAM PENDIDIKAN Ijah Bahijah; Nuniek Rahmatika; Aghniawati Ahmad; Sitti Nur Suraya Ishak
Edukasi Islami : Jurnal Pendidikan Islam Vol 11, No 001 (2022): Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam (Special Issue 2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30868/ei.v11i4.3549

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui di lapangan tentang kurikulum pesantren berbasis sains di pondok pesantren (ponpes) Sains Salman Assalam. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggambarkan model moderasi agama dalam pendidikan pesantren berbasis sains. Tulisan ini dibuat berdasarkan ilmiah dan data lapangan. Metode penelitian ini menggunakan kualitatif dengan pendekatan fenomenologis dan analisis deskriptif. Pengumpulan data ini menggunakan analisis dokumen, wawancara dan observasi. Jenis data yang digunakan dalam penelitian bersifat narasi. Data yang disajikan berupa deskriptif mengenai kurikulum pesantren berbasis sains di Ponpes Sains Salman Assalam sebagai salah satu model moderasi agama dalam pendidikan. Proses analisis dilakukan dengan pengumpulan data oleh sumber data kemudian data direduksi. Proses mereduksi data dilakukan dengan merangkum, memilih pokok-pokok informasi, kemudian penyajian data. Penyajian data dilakukan dengan menarik kesimpulan berdasarkan sumber informasi yang terkumpul.  Hasil temuan ini ditemukan kurikulum sains dan program pengembangan santri dengan ilmu kauniyah dan kitab yang dipelajari seperti bulughul maram, mukhtarul hadits, riyadhus shalihin, ta'lim muta'allim dan fiqhul wadhih. Moderasi agama sebagai wasathiyah penengah dan menyeimbangkan ilmu penegtahuan namun tetap berlandaskan pada ilmu kauniyah. 
TAWASUL BIL DZAT SEBAGAI PENGUAT PENDIDIKAN KARAKTER Ahmad Dahlan; Aghniawati Ahmad; Nuniek Rahmatika; Gita Handayani
Edukasi Islami : Jurnal Pendidikan Islam Vol 11, No 001 (2022): Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam (Special Issue 2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30868/ei.v11i4.3556

Abstract

Fenomena yang sedang terjadi pada setiap sendi kehidupan membuat manusia harus mampu untuk beradaptasi dan bertahan. Virus covid 19 adalah virus yang berukuran kecil namun mampu membawa perubahan kehidupan manusia. Rutinitas yang sudah dijalani harus terhenti secara mendadak sehingga membuat beberapa perubahan. Fenomena perubahan besar bagi seluruh lapisan masyarakat diberbagai aspek termasuk aspek keagamaan. Perubahan aspek keagamaan yang terjadi saat ini mendorong penelitian ini perlu untuk dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan nilai-nilai yang terkandung pada tawasul bil dzat yang dapat dilaksanakan dalam situasi apapun terhadap perubahan yang terjadi termasuk ketenangan jiwa seseorang. Jenis penelitian menggunakan penelitian kualitatif pendekatan fenomenologis. Sumber data diperoleh dari analisis fenomena berdasarkan hasil temuan penelitian terdahulu serta analisis data yang bersumber pada media sosial. Penelitian ini menemukan bahwasannya tiga hal yang dapat dimiliki dan dilakukan oleh manusia pada saat pembatasan sosial, meliputi: Teknologi Sebagai Media Dakwah, Tawasul Bil Dzat Melalui Teknologi dan Tawasul Bil Dzat Sebagai Penenang Jiwa. 
WASATHIYAH ISLAM DI ERA DISRUPSI DIGITAL (Pendidikan Nilai-Nilai Wasathiyah Islam Dalam Bersosial Media Di Kalangan Generasi Milenial dan Generasi Z) Ijah Bahijah; Sitti Nur Suraya Ishak; Nuniek Rahmatika; Aghniawati Ahmad
Edukasi Islami : Jurnal Pendidikan Islam Vol 11, No 001 (2022): Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam (Special Issue 2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30868/ei.v11i4.3544

Abstract

Belum ada perhatian serius tentang pendekatan wasathiyah Islam dalam bersosial media di kalangan generasi milenial dan generasi Z. Beberapa pertanyaan dan kegelisahan muncul. Pendekatan wasathiyah seperti apa yang akan dilakukan dalam bersosial media di kalangan milenial dan gen Z. Sosial media merupakan wasilah dalam segala hal di era disrupsi digital ini, tetapi pendekatan wasathiyah Islam apakah benar-benar sudah dilaksanakan dalam bersosial media, masih bimbang. Mengingat dewasa ini tsunami informasi tidak terelakan membuat semua kalangan kesulitan mendeteksi informasi fakta atau hoax. Menjadi tantangan besar bagi generasi milenial dan generasi Z untuk memfilter segala bentuk gelombang informasi yang masuk setiap detiknya. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan penanaman nilai-nilai wasathiyah Islam kepada generasi milenial dan generasi Z  agar lebih bijak dalam bersosial media. Metode penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan SLR (Systematic Literature Review). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dibutuhkan edukasi nilai-nilai wasathiyah Islam seperti tawazun, i’tidal, dan tasamuh dalam penggunaan sosial media secara masif dan komprehensif. Generasi milenial dan generasi Z perlu mengimpelementasikan nilai-nilai wasathiyah Islam dalam bersosial media agar atmosfer sosial media tetap berada pada rambu-rambu kebenaran dan implikasinya menjadikan individu, kelompok, dan masyarakat hidup damai mengingat ajaran dasar Islam ini sebagai Rahmatan Lil’alamin
RECITATION LEARNING METHOD (RLM): AS ONE OF THE MODERN LEARNING METHODS Aghniawati Ahmad; Nuniek Rahmatika; Siti Khodijah
JURNAL ILMIAH DIDAKTIKA: Media Ilmiah Pendidikan dan Pengajaran Vol 23, No 2 (2023): Jurnal Ilmiah Didaktika February 2023
Publisher : Center for Research and Publication Universitas Islam Negeri (UIN) of Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/jid.v23i2.13321

Abstract

The COVID pandemic that has hit all countries in the world has made the 2013 curriculum a modern learning approach that is appropriate to current conditions. Modern learning places students as learning subjects, and teachers act as facilitators. The research method used in this research is descriptive-qualitative. Aims to determine the implementation of the recitation method in the learning process. Based on the results of the research that has been carried out, it can be seen that the recitation method can be a solution to support learning objectives. The recitation method can stimulate student abilities such as independence, responsibility, and discipline. Therefore, the recitation method is an appropriate learning method that can be carried out by subject teachers in an effort to increase students' learning motivation and train students' independence and responsibility.
WASATHIYAH ISLAM DI ERA DISRUPSI DIGITAL (Pendidikan Nilai-Nilai Wasathiyah Islam Dalam Bersosial Media Di Kalangan Generasi Milenial dan Generasi Z) Ijah Bahijah; Sitti Nur Suraya Ishak; Nuniek Rahmatika; Aghniawati Ahmad
Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam Vol. 11 No. 001 (2022): Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam (Special Issue 2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30868/ei.v11i4.3544

Abstract

Belum ada perhatian serius tentang pendekatan wasathiyah Islam dalam bersosial media di kalangan generasi milenial dan generasi Z. Beberapa pertanyaan dan kegelisahan muncul. Pendekatan wasathiyah seperti apa yang akan dilakukan dalam bersosial media di kalangan milenial dan gen Z. Sosial media merupakan wasilah dalam segala hal di era disrupsi digital ini, tetapi pendekatan wasathiyah Islam apakah benar-benar sudah dilaksanakan dalam bersosial media, masih bimbang. Mengingat dewasa ini tsunami informasi tidak terelakan membuat semua kalangan kesulitan mendeteksi informasi fakta atau hoax. Menjadi tantangan besar bagi generasi milenial dan generasi Z untuk memfilter segala bentuk gelombang informasi yang masuk setiap detiknya. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan penanaman nilai-nilai wasathiyah Islam kepada generasi milenial dan generasi Z  agar lebih bijak dalam bersosial media. Metode penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan SLR (Systematic Literature Review). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dibutuhkan edukasi nilai-nilai wasathiyah Islam seperti tawazun, i’tidal, dan tasamuh dalam penggunaan sosial media secara masif dan komprehensif. Generasi milenial dan generasi Z perlu mengimpelementasikan nilai-nilai wasathiyah Islam dalam bersosial media agar atmosfer sosial media tetap berada pada rambu-rambu kebenaran dan implikasinya menjadikan individu, kelompok, dan masyarakat hidup damai mengingat ajaran dasar Islam ini sebagai Rahmatan Lil’alamin
KURIKULUM PESANTREN BERBASIS SAINS DI PONDOK PESANTREN SAINS SALMAN ASSALAM: SEBAGAI MODEL MODERASI AGAMA DALAM PENDIDIKAN Ijah Bahijah; Nuniek Rahmatika; Aghniawati Ahmad; Sitti Nur Suraya Ishak
Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam Vol. 11 No. 001 (2022): Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam (Special Issue 2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30868/ei.v11i4.3549

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui di lapangan tentang kurikulum pesantren berbasis sains di pondok pesantren (ponpes) Sains Salman Assalam. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggambarkan model moderasi agama dalam pendidikan pesantren berbasis sains. Tulisan ini dibuat berdasarkan ilmiah dan data lapangan. Metode penelitian ini menggunakan kualitatif dengan pendekatan fenomenologis dan analisis deskriptif. Pengumpulan data ini menggunakan analisis dokumen, wawancara dan observasi. Jenis data yang digunakan dalam penelitian bersifat narasi. Data yang disajikan berupa deskriptif mengenai kurikulum pesantren berbasis sains di Ponpes Sains Salman Assalam sebagai salah satu model moderasi agama dalam pendidikan. Proses analisis dilakukan dengan pengumpulan data oleh sumber data kemudian data direduksi. Proses mereduksi data dilakukan dengan merangkum, memilih pokok-pokok informasi, kemudian penyajian data. Penyajian data dilakukan dengan menarik kesimpulan berdasarkan sumber informasi yang terkumpul.  Hasil temuan ini ditemukan kurikulum sains dan program pengembangan santri dengan ilmu kauniyah dan kitab yang dipelajari seperti bulughul maram, mukhtarul hadits, riyadhus shalihin, ta'lim muta'allim dan fiqhul wadhih. Moderasi agama sebagai wasathiyah penengah dan menyeimbangkan ilmu penegtahuan namun tetap berlandaskan pada ilmu kauniyah. 
TAWASUL BIL DZAT SEBAGAI PENGUAT PENDIDIKAN KARAKTER Ahmad Dahlan; Aghniawati Ahmad; Nuniek Rahmatika; Gita Handayani
Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam Vol. 11 No. 001 (2022): Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam (Special Issue 2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30868/ei.v11i4.3556

Abstract

Fenomena yang sedang terjadi pada setiap sendi kehidupan membuat manusia harus mampu untuk beradaptasi dan bertahan. Virus covid 19 adalah virus yang berukuran kecil namun mampu membawa perubahan kehidupan manusia. Rutinitas yang sudah dijalani harus terhenti secara mendadak sehingga membuat beberapa perubahan. Fenomena perubahan besar bagi seluruh lapisan masyarakat diberbagai aspek termasuk aspek keagamaan. Perubahan aspek keagamaan yang terjadi saat ini mendorong penelitian ini perlu untuk dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan nilai-nilai yang terkandung pada tawasul bil dzat yang dapat dilaksanakan dalam situasi apapun terhadap perubahan yang terjadi termasuk ketenangan jiwa seseorang. Jenis penelitian menggunakan penelitian kualitatif pendekatan fenomenologis. Sumber data diperoleh dari analisis fenomena berdasarkan hasil temuan penelitian terdahulu serta analisis data yang bersumber pada media sosial. Penelitian ini menemukan bahwasannya tiga hal yang dapat dimiliki dan dilakukan oleh manusia pada saat pembatasan sosial, meliputi: Teknologi Sebagai Media Dakwah, Tawasul Bil Dzat Melalui Teknologi dan Tawasul Bil Dzat Sebagai Penenang Jiwa.Â