Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

The Learning Process Of Children With Special Needs At Salsabila Inclusive School, Purwakarta Imam Tabroni; Solihah Bagus; Sanusi Uwes; Manpam Drajad; Ijah Bahijah
Fikroh: Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Islam Vol. 15 No. 1 (2022): Fikroh: Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Islam
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) Sekolah Tinggi Agama Islam Al Azhar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37812/fikroh.v15i1.387

Abstract

The purpose of this study was to find out the learning process of children with special needs at the Salsabila Elementary School in Purwakarta. Children with special needs often do not get the same learning rights as other normal children. Therefore, it is necessary to study and find the right solution regarding this problem at Salsabila Elementary School. The research method uses an ethnographic design with a qualitative approach. data collection techniques through in-depth observation, interviews, and documenting the data. Data analysis by triangulation and interpretation. The results showed that the learning of children with special needs with other normal children in Salsabila Purwakarta Elementary School showed no difference. All children have the same right to learn with the educators, methods, media, and curriculum applied in the school. Learning prioritizes character building or soft skills compared to cognitive emphasis.
THE IMPLEMENTATION OF SCHOOL CULTURE-BASED CHARACTER EDUCATION IN SALEM STATE ELEMENTARY SCHOOL, PONDOKSALAM SUBDISTRICT, INDONESIA Imam Tabroni; Fitriani Nasihah; Ijah Bahijah
Erudio Journal of Educational Innovation Vol 8, No 2 (2021): Erudio Journal of Educational Innovation
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18551/erudio.8-2.9

Abstract

The moral crisis that often occurs in school-age children is the reason for the importance of strengthening character education in every school. This paper describes the concept of character education and the implementation of school culture-based character education. The implementation of school culture-based character education means an effort to establish character values based on programs run by the education unit. The purpose of this study was to determine the implementation of school culture-based character education at SD Negeri Salem, Pondoksalam District. The research method uses descriptive qualitative data collection techniques through interviews, observations, and documentation studies. The informants who were asked for data were the Principal and Deputy Head of the Salem State Elementary School Curriculum. The results show that the implementation of school culture-based character education at SD Negeri Salem has been run through co-curricular activities (in the learning process), habituation of 7 special Poe Atikan, tatanen activities at Bale Atikan, and other habits such as marching activities before entering class, requiring students to bring lunch from home and making it mandatory to clean the classroom before going home from school. Meanwhile, extracurricular activities are still not going well due to various obstacles, namely the lack of adequate facilities, the absence of extracurricular trainers, and because schools are still in the adaptation stage as a result of COVID-19. Evaluation of the character education program is carried out in the form of observation, self-evaluation, student evaluation, student journal notes and conducting deliberation with all school members.
KURIKULUM PESANTREN BERBASIS SAINS DI PONDOK PESANTREN SAINS SALMAN ASSALAM: SEBAGAI MODEL MODERASI AGAMA DALAM PENDIDIKAN Ijah Bahijah; Nuniek Rahmatika; Aghniawati Ahmad; Sitti Nur Suraya Ishak
Edukasi Islami : Jurnal Pendidikan Islam Vol 11, No 001 (2022): Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam (Special Issue 2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30868/ei.v11i4.3549

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui di lapangan tentang kurikulum pesantren berbasis sains di pondok pesantren (ponpes) Sains Salman Assalam. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggambarkan model moderasi agama dalam pendidikan pesantren berbasis sains. Tulisan ini dibuat berdasarkan ilmiah dan data lapangan. Metode penelitian ini menggunakan kualitatif dengan pendekatan fenomenologis dan analisis deskriptif. Pengumpulan data ini menggunakan analisis dokumen, wawancara dan observasi. Jenis data yang digunakan dalam penelitian bersifat narasi. Data yang disajikan berupa deskriptif mengenai kurikulum pesantren berbasis sains di Ponpes Sains Salman Assalam sebagai salah satu model moderasi agama dalam pendidikan. Proses analisis dilakukan dengan pengumpulan data oleh sumber data kemudian data direduksi. Proses mereduksi data dilakukan dengan merangkum, memilih pokok-pokok informasi, kemudian penyajian data. Penyajian data dilakukan dengan menarik kesimpulan berdasarkan sumber informasi yang terkumpul.  Hasil temuan ini ditemukan kurikulum sains dan program pengembangan santri dengan ilmu kauniyah dan kitab yang dipelajari seperti bulughul maram, mukhtarul hadits, riyadhus shalihin, ta'lim muta'allim dan fiqhul wadhih. Moderasi agama sebagai wasathiyah penengah dan menyeimbangkan ilmu penegtahuan namun tetap berlandaskan pada ilmu kauniyah. 
WASATHIYAH ISLAM DI ERA DISRUPSI DIGITAL (Pendidikan Nilai-Nilai Wasathiyah Islam Dalam Bersosial Media Di Kalangan Generasi Milenial dan Generasi Z) Ijah Bahijah; Sitti Nur Suraya Ishak; Nuniek Rahmatika; Aghniawati Ahmad
Edukasi Islami : Jurnal Pendidikan Islam Vol 11, No 001 (2022): Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam (Special Issue 2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30868/ei.v11i4.3544

Abstract

Belum ada perhatian serius tentang pendekatan wasathiyah Islam dalam bersosial media di kalangan generasi milenial dan generasi Z. Beberapa pertanyaan dan kegelisahan muncul. Pendekatan wasathiyah seperti apa yang akan dilakukan dalam bersosial media di kalangan milenial dan gen Z. Sosial media merupakan wasilah dalam segala hal di era disrupsi digital ini, tetapi pendekatan wasathiyah Islam apakah benar-benar sudah dilaksanakan dalam bersosial media, masih bimbang. Mengingat dewasa ini tsunami informasi tidak terelakan membuat semua kalangan kesulitan mendeteksi informasi fakta atau hoax. Menjadi tantangan besar bagi generasi milenial dan generasi Z untuk memfilter segala bentuk gelombang informasi yang masuk setiap detiknya. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan penanaman nilai-nilai wasathiyah Islam kepada generasi milenial dan generasi Z  agar lebih bijak dalam bersosial media. Metode penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan SLR (Systematic Literature Review). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dibutuhkan edukasi nilai-nilai wasathiyah Islam seperti tawazun, i’tidal, dan tasamuh dalam penggunaan sosial media secara masif dan komprehensif. Generasi milenial dan generasi Z perlu mengimpelementasikan nilai-nilai wasathiyah Islam dalam bersosial media agar atmosfer sosial media tetap berada pada rambu-rambu kebenaran dan implikasinya menjadikan individu, kelompok, dan masyarakat hidup damai mengingat ajaran dasar Islam ini sebagai Rahmatan Lil’alamin
The Learning Process Of Children With Special Needs At Salsabila Inclusive School, Purwakarta Imam Tabroni; Solihah Bagus; Sanusi Uwes; Manpam Drajad; Ijah Bahijah
Fikroh: Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Islam Vol. 15 No. 1 (2022): Fikroh: Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Islam
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) Sekolah Tinggi Agama Islam Al Azhar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37812/fikroh.v15i1.387

Abstract

The purpose of this study was to find out the learning process of children with special needs at the Salsabila Elementary School in Purwakarta. Children with special needs often do not get the same learning rights as other normal children. Therefore, it is necessary to study and find the right solution regarding this problem at Salsabila Elementary School. The research method uses an ethnographic design with a qualitative approach. data collection techniques through in-depth observation, interviews, and documenting the data. Data analysis by triangulation and interpretation. The results showed that the learning of children with special needs with other normal children in Salsabila Purwakarta Elementary School showed no difference. All children have the same right to learn with the educators, methods, media, and curriculum applied in the school. Learning prioritizes character building or soft skills compared to cognitive emphasis.
WASATHIYAH ISLAM DI ERA DISRUPSI DIGITAL (Pendidikan Nilai-Nilai Wasathiyah Islam Dalam Bersosial Media Di Kalangan Generasi Milenial dan Generasi Z) Ijah Bahijah; Sitti Nur Suraya Ishak; Nuniek Rahmatika; Aghniawati Ahmad
Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam Vol. 11 No. 001 (2022): Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam (Special Issue 2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30868/ei.v11i4.3544

Abstract

Belum ada perhatian serius tentang pendekatan wasathiyah Islam dalam bersosial media di kalangan generasi milenial dan generasi Z. Beberapa pertanyaan dan kegelisahan muncul. Pendekatan wasathiyah seperti apa yang akan dilakukan dalam bersosial media di kalangan milenial dan gen Z. Sosial media merupakan wasilah dalam segala hal di era disrupsi digital ini, tetapi pendekatan wasathiyah Islam apakah benar-benar sudah dilaksanakan dalam bersosial media, masih bimbang. Mengingat dewasa ini tsunami informasi tidak terelakan membuat semua kalangan kesulitan mendeteksi informasi fakta atau hoax. Menjadi tantangan besar bagi generasi milenial dan generasi Z untuk memfilter segala bentuk gelombang informasi yang masuk setiap detiknya. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan penanaman nilai-nilai wasathiyah Islam kepada generasi milenial dan generasi Z  agar lebih bijak dalam bersosial media. Metode penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan SLR (Systematic Literature Review). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dibutuhkan edukasi nilai-nilai wasathiyah Islam seperti tawazun, i’tidal, dan tasamuh dalam penggunaan sosial media secara masif dan komprehensif. Generasi milenial dan generasi Z perlu mengimpelementasikan nilai-nilai wasathiyah Islam dalam bersosial media agar atmosfer sosial media tetap berada pada rambu-rambu kebenaran dan implikasinya menjadikan individu, kelompok, dan masyarakat hidup damai mengingat ajaran dasar Islam ini sebagai Rahmatan Lil’alamin
KURIKULUM PESANTREN BERBASIS SAINS DI PONDOK PESANTREN SAINS SALMAN ASSALAM: SEBAGAI MODEL MODERASI AGAMA DALAM PENDIDIKAN Ijah Bahijah; Nuniek Rahmatika; Aghniawati Ahmad; Sitti Nur Suraya Ishak
Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam Vol. 11 No. 001 (2022): Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam (Special Issue 2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30868/ei.v11i4.3549

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui di lapangan tentang kurikulum pesantren berbasis sains di pondok pesantren (ponpes) Sains Salman Assalam. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggambarkan model moderasi agama dalam pendidikan pesantren berbasis sains. Tulisan ini dibuat berdasarkan ilmiah dan data lapangan. Metode penelitian ini menggunakan kualitatif dengan pendekatan fenomenologis dan analisis deskriptif. Pengumpulan data ini menggunakan analisis dokumen, wawancara dan observasi. Jenis data yang digunakan dalam penelitian bersifat narasi. Data yang disajikan berupa deskriptif mengenai kurikulum pesantren berbasis sains di Ponpes Sains Salman Assalam sebagai salah satu model moderasi agama dalam pendidikan. Proses analisis dilakukan dengan pengumpulan data oleh sumber data kemudian data direduksi. Proses mereduksi data dilakukan dengan merangkum, memilih pokok-pokok informasi, kemudian penyajian data. Penyajian data dilakukan dengan menarik kesimpulan berdasarkan sumber informasi yang terkumpul.  Hasil temuan ini ditemukan kurikulum sains dan program pengembangan santri dengan ilmu kauniyah dan kitab yang dipelajari seperti bulughul maram, mukhtarul hadits, riyadhus shalihin, ta'lim muta'allim dan fiqhul wadhih. Moderasi agama sebagai wasathiyah penengah dan menyeimbangkan ilmu penegtahuan namun tetap berlandaskan pada ilmu kauniyah.Â