Articles
NILAI-NILAI KEBAJIKAN: KEBAIKAN HATI, LOYALITAS, DAN KESALEHAN DALAM KONTEKS BUDAYA MELAYU
Anatassia, Dede Fitriana;
Milla, Mirra Noor;
El Hafiz, Subhan
Jurnal Psikologi Ulayat: Indonesian Journal of Indigenous Psychology Vol 2, No 1 (2015): Jurnal Psikologi Ulayat
Publisher : Konsorsium Psikologi Ilmiah Nusantara (KPIN)
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (266.994 KB)
|
DOI: 10.24854/jpu12015-30
Abstract — The belief in good values that live in the community have an influence on the individual’s behavior. Virtue is one of them. Virtues found to have links with the individual’s character and personality. By using the approach of constructive realism indigenous psychology, this study aims to explore the virtues in the context of Melayu culture. Data collection techniques in this study were open ended questions and multiple responses. Data were analyzed with qualitative and quantitative methods using NVivo. It was found that kindness and loyalty are the core virtues that are considered important in everyday life. In the relationship context, the behaviors target of these values is higher in the community than personal. Virtues was found to be differ according to the demands of the situation. These virtues shifted in problem solving situations, where kindness and empathy are expected to appear less than serenity and resourceful. It is clear that the virtues which embraced by the individual does not always manifest if the situation is not supportive for the emergence of these virtues. Abstrak — Kepercayaan pada nilai-nilai kebaikan yang hidup dalam masyarakat memiliki pengaruh pada perilaku individu. Nilai-nilai kebajikan adalah salah satunya. Nilai kebajikan ditemukan memiliki kaitan dengan karakter dan kepribadian seseorang. Dengan menggunakan pendekatan realisme konstruktif indigenous psychology, studi ini bertujuan menggali nilai-nilai kebajikan dalam konteks budaya Melayu. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data open ended question dan multi respon. Data dianalisis dengan metode kualitatif dan kuantitatif dengan menggunakan NVivo. Ditemukan bahwa nilai-nilai kebaikan hati dan loyalitas merupakan nilai-nilai utama yang dianggap penting dalam kehidupan sehari-hari. Dalam konteks relasi, target pengamalan perilaku dari nilai-nilai tersebut lebih tinggi pada komunitas dibandingkan personal. Nilai-nilai kebajikan ditemukan berbeda sesuai dengan tuntutan situasi. Nilai-nilai tersebut bergeser dalam situasi penyelesaian masalah, dimana kebaikan hati dan empati lebih sedikit diharapkan muncul dibandingkan ketenangan (serenity) dan kepandaian (resourceful). Hal ini menjelaskan bahwa nilai-nilai yang dianut oleh individu tidak selalu manifes jika situasinya tidak mendukung bagi munculnya nilai tersebut.
AKIBAT SETITIK KEJAHATAN, RUSAK KEBAIKAN SEBELANGA
El Hafiz, Subhan
Jurnal Psikologi Ulayat: Indonesian Journal of Indigenous Psychology Vol 1, No 2 (2013): Jurnal Psikologi Ulayat
Publisher : Konsorsium Psikologi Ilmiah Nusantara (KPIN)
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (248.173 KB)
|
DOI: 10.24854/jpu22013-27
Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana individu melakukan penilaian moral pada situasi dilema jika bobot dari aspek yang diterima dan ditolak seimbang. Penelitian ini dilakukan melalui dua studi, Tujuan dari studi pertama adalah untuk mengidentiikasi perilaku jahat dan perilaku baik beserta alasannya, sedangkan studi kedua bertujuan untuk melihat penilaian moral pada dilema jika hasil studi pertama disilang, yaitu perilaku baik dengan alasan jahat dan perilaku jahat dengan alasan baik. Metode yang digunakan pada studi pertama adalah survei kepada 32 partisipan dan studi kedua adalah eksperimen kepada 53 partisipan yang berbeda. Hasil studi pertama menghasilkan delapan perilaku jahat dan enam perilaku baik yang paling banyak disebut bersama 12 alasan paling umum dari masing-masing kelompok tindakan. Pada studi kedua, hasil penelitian menunjukkan bahwa dilema yang dibentuk dari perilaku dan alasan yang bertolak belakang akan dinilai jahat oleh individu. Hasil ini menunjukkan bahwa kebaikan yang disatukan dengan kejahatan dalam sebuah dilema akan tetap dinilai jahat bagaimanapun urutannya. Berdasarkan penelitian ini, sebuah penilaian moral akan menilai dilema sebagai jahat jika bobot antara dua kutub seimbang.
PERAN FRUSTRASI PADA POLA ASUH OTORITER DAN AGRESI: MODEL MODERASI
Rozi, Fahrul;
El Hafiz, Subhan
Jurnal Psikologi Ulayat: Indonesian Journal of Indigenous Psychology Vol 5, No 2 (2018): Jurnal Psikologi Ulayat
Publisher : Konsorsium Psikologi Ilmiah Nusantara (KPIN)
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (15.768 KB)
|
DOI: 10.24854/jpu02018-132
Abstract – This study aims to determine the role of authoritarian parenting in increasing the aggression tendency among adolescents that is moderated by frustration. Participants in this study were 150 respondents. The instrument used were Parental Authory Questionnaire Scale (PAQ) created by Buri (1991), scale of frustration and Aggression Questionnaire Buss-Perry Scale (Buss & Perry, 1992). Statistical analysis used model moderator analysis 1 according to PROCESS model (Hayes, 2013). The results of this study indicated that frustration significantly affects the role of authoritarian parenting style to the emergence of tendencies of aggression. Adolescents who experienced high (affect = .0043; p <.001) and moderate (affect = .6274; p <.001) frustration significantly increases the influence of parental authoritarian parenting on the tendency of aggression. Meanwhile, adolescents’ low frustration levels do not significantly trigger aggression even if they are exposed to authoritarian parenting style. This suggests that the level of frustration controls the tendency of aggressive behavior in adolescents who experience authoritarian parenting styles from their parents. Abstrak — Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran pola asuh otoriter dalam meningkatkan kecenderungan perilaku agresi yang dimoderatori oleh frustrasi pada remaja. Responden penelitian ini berjumlah 150 responden. Instrumen yang digunakan adalah Parental Authory Questionnaire Scale (PAQ) yang disusun oleh Buri (1991), Skala frustrasi dan Aggression Questionnaire Buss-Perry Scale (Buss & Perry, 1992). Teknik analisis statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis efek moderator model 1 PROCESS (Hayes, 2013). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa frustrasi secara signifikan memengaruhi besar kecilnya peranan pola asuh otoriter terhadap munculnya kecenderungan perilaku agresi. Remaja yang mengalami frustrasi yang tinggi (affect = 1.0043; p <.001) dan sedang (affect = 0.6274; p <.001) secara signifikan dapat meningkatkan peran pola asuh otoriter orang tua terhadap munculnya kecenderungan perilaku agresif. Namun, remaja yang mengalami frustrasi yang rendah tidak signifikan mendorong muncul perilaku agresi walaupau mereka mengalami gaya pengasuhan yang otoriter dari orang tua. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat frustrasi pada remaja memegang peranan penting dalam terbentuknya kecenderungan perilaku agresi pada remaja yang mengalami gaya pengasuhan yang otoriter dari orang tua mereka.
Akibat setitik kejahatan, rusak kebaikan sebelanga
El Hafiz, Subhan
Jurnal Psikologi Ulayat: Indonesian Journal of Indigenous Psychology Vol 1 No 2 (2013)
Publisher : Konsorsium Psikologi Ilmiah Nusantara
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24854/jpu18
Purpose of this research was to assess how ones make moral judgment in moral dilemma situation if both aspect, receive and reject, were equal. This research was conduct by two studies and the purpose of irst study is to identify evil and good behavior with their own reason. Meanwhile the purpose of second study was to evaluate how ones judge dilemma that create from irst study, which are made of good action with evil reason and evil action with good reason. Method used in irst study was survey to 32 research participants and method for second study was experiment to 53 participants. The irst study was resulting eight evil behavior and six good behaviors that most mentioned by participants with 12 most common reason on each group. Result for second study was ones judge situations of dilemma moral as evil. These results showed that good cannot be combined with evil in one dilemma and it will be judged as evil whatever the order. Based on these indings, ones moral will judge dilemma as evil ifboth side, good and evil, in equal position.
Nilai-nilai kebajikan: Kebaikan hati, loyalitas, dan kesalehan dalam konteks Budaya Melayu
Anatassia, Dede Fitriana;
Milla, Mira Noor;
El Hafiz, Subhan
Jurnal Psikologi Ulayat: Indonesian Journal of Indigenous Psychology Vol 2 No 1 (2015)
Publisher : Konsorsium Psikologi Ilmiah Nusantara
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24854/jpu25
The belief in good values that live in the community have an influence on the individual’s behavior. Virtue is one of them. Virtues found to have links with the individual’s character and personality. By using the approach of constructive realism indigenous psychology, this study aims to explore the virtues in the context of Melayu culture. Data collection techniques in this study were open ended questions and multiple responses. Data were analyzed with qualitative and quantitative methods using NVivo. It was found that kindness and loyalty are the core virtues that are considered important in everyday life. In the relationship context, the behaviors target of these values is higher in the community than personal. Virtues was found to be differ according to the demands of the situation. These virtues shifted in problem solving situations, where kindness and empathy are expected to appear less than serenity and resourceful. It is clear that the virtues which embraced by the individual does not always manifest if the situation is not supportive for the emergence of these virtues.
Tantangan melakukan kajian literatur psikologi di Indonesia: Masalah mendasar dan solusinya
El Hafiz, Subhan;
Himawan, Karel Karsten
Jurnal Psikologi Ulayat: Indonesian Journal of Indigenous Psychology 2020: Online first
Publisher : Konsorsium Psikologi Ilmiah Nusantara
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24854/jpu125
As one of the scientific methods, literature review is distinguished by its ability to generate conclusions in the highest level of confidence as it relies on the analysis of numerous published empirical studies. Nevertheless, conducting a literature review on the Indonesian databases is challenging because there are wide ranges of synonymous variants for a conceptual terminology, which are mostly caused by the literal translations of the terminology from its English origin. This commentary paper highlights the fundamental challenge in conducting literature review studies using Indonesian published papers, particularly the challenge resulting from the abstinence of a guideline for terminology translations, and offers a strategy to mitigate the issue by emphasising the roles of psychological consortia and associations.
PENDEKATAN COLLABOTARIVE/ITERATIVE DALAM PROSES PENTERJEMAHAN SKALA SCRUPULOSITY
El Hafiz, Subhan;
Amir, Yulmaida;
Brahmana, Karina Meriem Beru
Jurnal Ilmu Perilaku Vol. 9 No. 1 (2025): Jurnal Ilmu Perilaku
Publisher : Universitas Andalas
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.25077/jip.9.1.20-33.2025
Indonesian researchers often use translation of a scale before conducting further studies. The process is mainly conducted by back-translation procedures. However, the procedure also has limitations to validate the result; hence, the present study aims try to do an alternative approach to translate the scale, i.e., collaborative/ iterative. By utilizing data from two studies (study 1, 99 respondents; study 2, 124 respondents) on Indonesian students studying outside Indonesia and in Indonesia, the present study uses a T-Test Independent sample to analyze it. The scale is revised of Penn Inventory of Scrupulosity (PIOS-R), which is used to recognize Obsessive-compulsive disorder symptoms with a religius theme. As expected, the results show that the scale's translation is not different from the original version; specifically, the PIOS-R score between the two versions of the scale, English and Indonesia, has no statistical difference. The translation process supports the arguments that explain the collaborative/iterative approach is able to provide a good translation.
Skala Religiusitas Muslim Indonesia: Mencari Pengukuran Aspek Beragama yang Valid
El Hafiz, Subhan
Jurnal Psikologi Islam Vol. 8 No. 1 (2021): Jurnal Psikologi Islam
Publisher : Asosiasi Psikologi Islam (API) Himpsi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.47399/jpi.v8i1.131
Skala pengukuran religiusitas merupakan salah salah satu instrumen penting penelitian untuk memahami religiusitas Muslim Indonesia. Namun sayangnya kajian literatur menemukan banyak peneliti Indonesia yang tidak menggunakan skala yang sama sehingga menyulitkan untuk dibandingkan dalam rangka membuat kesimpulan kokoh. Artikel ini bertujuan untuk mengkaji empat skala religiusitas yang baru-baru ini diterbitkan dalam Jurnal ilmiah, baik lokal maupun internasional. Berdasarkan hasil perbandingannya kajian ini merekomendasikan untuk menggunakan salah satu skala tersebut yang sesuai dengan tujuan penelitian. Dengan demikian, kesamaan skala yang digunakan akan sangat membantu peneliti lain membandingkan hasil penelitian yang ada karena menggunakan konsep religiusitas yang sama.
Metode "Analisa Tafsir” dalam Rangka Membangun Teori Psikologi dari Integrasi Epistemologi
Pratiwi, Lila;
El Hafiz, Subhan
Jurnal Ilmiah Penelitian Psikologi Vol 1 No 1 (2015): 2015
Publisher : Psikologi UHAMKA
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.22236/jippuhamka.v1i1.9194
Integrasi Psikologi dan Nilai Islam terus dilakukan dengan berbagai metode yang relevan. Dalam hal ini, integrasi dari aspek epistemologi menjadi tantangan perkembangan Psikologi yang terintegrasi dengan nilai Islam. Tulisan ini memaparkan bagaimana metode Analisa Tafsir dapat menjadi salah satu pendekatan metodologi untuk membangun teori Psikologi yang terintegrasi dengan nilai Islam dari aspek epitemologi. Konsep Islam yang coba dibangun menjadi konstruk Psikologi adalah Konsep Sabar yang dianalisa menggunakan metode analisa tafsir. Adapun tahapan penelitian menggunakan metode ini dimulai dengan pengumpulan pra-data, pengumpulan data, analisa data (koding dan kategorisasi), serta formulasi konstruk. Berdasarkan kajian pada konstruk Sabar hasil kajian menggunakan metode Analisa Tafsir, jika dibandingkan dengan konstruk lain yang sejenis, terdapat perbedaan yang cukup signifikan konsep sabar tersebut dengan lainnya. Hasil ini juga menunjukkan bahwa metode ini dapat digunakan pada banyak konsep Islam lain atau konsep yang sama dengan data yang lain dapat menghasilkan konstruk yang berbeda namun memperkaya khazanah ilmu Psikologi yang terintegrasi dengan nilai Islam dari aspek epitemologi.
Meningkatkan Kesan Kebersihan Ruangan dengan Menambah Luas Penampang Jendela
El Hafiz, Subhan
Jurnal Ilmiah Penelitian Psikologi Vol 1 No 1 (2015): 2015
Publisher : Psikologi UHAMKA
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.22236/jippuhamka.v1i1.9195
Kebersihan dan keindahan adalah dua hal yang berbeda, namun secara umum kebersihan memberi kontribusi terhadap aspek keindahan. Namun apakah hal ini juga berlaku sebaliknya, hal itulah yang ingin dilihat dalam penelitian ini. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode quasi eksperimen pada mahasiswa UHAMKA. Dalam penelitian ini, ingin dilihat apakah persepsi kebersihan akan berubah apabila individu berada dalam ruang dengan jendela luas dan ruang dengan jendela sempit. Luas dan sempitnya jendela menjadi indikator indah atau tidaknya ruang yang digunakan dalam penelitian ini. Hasilnya, ruang yang sama ketika jendela diperluas akan dipersepsi lebih bersih dibandingkan ketika jendela terlihat sempit.