Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PERBANDINGAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL SEBELUM DAN SESUDAH AMANDEMEN UNDANG-UNDANG DASAR 1945 Anggraini, Yesi; Yasir, Armen; Ridlwan, Zulkarnain
FIAT JUSTISIA Vol 9, No 1 (2015)
Publisher : Lampung University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Comparing national development planning as the state policy in the broad outlines in the period before and after the amendment of the Constitution 1945 (UUD 1945) as well as to analyze the position of national development planning guidelines were created after the amendment of the Constitution 1945. Based normative juridical approach, by examining all the rules legislation relating to the legal issues is researched concluded that the First, there are some similarities and differences in the Platform for National Development Planning in the period before and after the 1945 amendment, as for the equation is the substance of the two, whereas the difference lies in the pattern of policy-making, as well as law formulation. Second, the Status Law on National Development Planning System (SPPN) and the regulations under it is official documents which contain the cornerstone of development planning in the era of reforms as a change of planning from documents in the past.Keywords: National Development Planning System, the Constitution 1945
Peningkatan Kemampuan Fisik Motorik Kasar Anak Kelompok B Melalui Permainan Footprints Di TK ABA 7 Malang Anggraini, Yesi
Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini Vol 7, No 2 (2020): JPP PAUD Untirta
Publisher : Early Childhood Teacher Education Department UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30870/jpppaud.v7i2.8334

Abstract

Latar belakang penelitian ini adalah belum berkembangnya kemampuan fisik motorik kasar anak kelompok B di TK ABA 7 Malang. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan fisik motorik kasar anak kelompok B di TK ABA 7 Malang melalui permainan footprints. Rancangan penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK), model penelitian ini menggunakan model yang dikembangkan oleh Kemmis & MC. Taggart. Penelitian ini dilaksanakan di TK ABA 7 Malang, subjek penelitian adalah anak kelompok B2 TK ABA 7 Malang, dengan jumlah 21 anak, yang terdiri dari 10 anak laki-laki dan 11 anak perempuan.
Pelaksanaan Model Pembelajaran Discovery Learning Untuk Melatih Keterampilan Kolaboratif Siswa di Kelas XE.1 SMA Negeri 2 Pulau Punjung Anggraini, Yesi; Siska, Felia; Meldawati
Jurnal Dunia Pendidikan Vol 6 No 3 (2025): Jurnal Dunia Pendidikan
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Olahraga dan Kesehatan Bina Guna

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55081/jurdip.v6i3.4562

Abstract

Pembelajaran sejarah sering kali bersifat pasif dan berpusat pada guru, sehingga kurang melibatkan peserta didik secara aktif dalam proses belajar. Kondisi ini berdampak pada rendahnya keterampilan kolaboratif peserta didik, padahal keterampilan tersebut sangat penting dalam menghadapi tantangan abad ke-21. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pelaksanaan model pembelajaran Discovery Learning dalam melatih keterampilan kolaboratif siswa di kelas XE.1 SMA Negeri 2 Pulau Punjung serta mengidentifikasi kendala dan solusi yang dialami selama penerapan model pembelajaran. Penelitian ini menggunakan metodologi kualitatif deskriptif, dengan pengumpulan data melalui dokumentasi, wawancara, dan observasi. Proses reduksi data, penyajian data, dan formulasi kesimpulan digunakan dalam analisis data kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model Discovery Learning mampu melatih enam aspek keterampilan kolaboratif peserta didik, yaitu kontribusi aktif, tanggung jawab, kerja produktif, penghargaan terhadap pendapat orang lain, diskusi kelompok, dan komunikasi. Meskipun terdapat kendala seperti kurangnya partisipasi beberapa peserta didik, adanya kecemasan saat presentasi di depan kelas, dan pemilihan kelompok yang kurang optimal. Kendala tersebut dapat diatasi melalui pendekatan guru yang personal dan strategi pengelolaan kelas yang efektif, memberikan latihan yang cukup dan menciptakan lingkungan yang mendukung untuk mengatasi kecemasan saat presentasi. Dengan demikian model Discovery Learning terbukti efektif dalam meningkatkan keterampilan kolaboratif peserta didik dalam pembelajaran sejarah.