Hotman Simbolon
Universitas HKBP Nommensen Pematangsiantar

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Perbedaan Hasil Belajar Matematika Siswa yang Menggunakan Metode Problem Posing dengan Metode Ekspositori di Kelas VIII SMP Negeri 1 Tapian Dolok T.A 2022/2023 Catherine Hasibuan; Hotman Simbolon; Yoel Octobe Purba
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 6 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v4i6.8310

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana hasil belajar matematika siswa yang menggunakan metode Problem Posing dan metode Ekspositori pada materi sistem persamaan linear dua variabel di kelas VIII SMP Negeri 1 Tapian Dolok T.A 2022/2023. Jenis penelitian ini adalah penelitian desain true Experimental Design, yakni posttest-only control group design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Tapian Dolok T.A 2022/2023 yang terdiri dari 5 kelas, sedangkan yang menjadi sampel dalam penelitian ini ada 2 kelas yang terdiri dari kelas VIII2 sebanyak 32 orang dan VIII4 sebanyak 32 orang. Dari hasil data penelitian diperoleh hasil uji normalitas dengan menggunakan uji Liliefors, ditemukan bahwa data hasil kedua kelompok berdistribusi normal. Dari hasil uji homogenitas kelas memiliki varians yang homogen dengan menggunakan uji homogenitas (uji F). Uji homogenitas Fhitung = 1,63 < 1,8025 dengan ? = 0,05. Artinya kedua kelompok sampel homogen. Dari hasil analis data diperoleh rataan = 15,59 dan standart deviasi = 2,32 untuk kelas eksperimen, serta rataan = 12,28 dan standart deviasi = 2,03 untuk kelas kontrol, artinya rata-rata dan standart deviasi siswa di kelas eksperimen lebih tinggi dari pada standart deviasi siswa di kelas kontrol. Untuk uji selisih dua rataan diperoleh thitung = 6,062 dan ttabel = 1,9994 ternyata berada pada daerah kritik karena thitung > ttabel , sehingga rataan kedua sampel berbeda secara signifikan. Berdasarkan analisis data, dapat disimpulkan bahwa: Hasil belajar yang menggunakan metode Problem Posing lebih baik dari hasil belajar yang menggunakan metode Ekspositori. Hal ini dapat diketahui dari hasil rataan skor tes siswa dengan metode Problem Posing lebih tinggi dibandingkan rataan skor tes siswa dengan metode Ekspositori.
Perbedaan Hasil Belajar Matematika Siswa yang Menggunakan Model Pembelajaran Problem Based Learning dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Rosalyn Sitio; Hotman Simbolon; Yoel Octobe Purba
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 6 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v4i6.8316

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui hasil belajar matematika siswa yang menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning pada materi sistem persamaan linear dua variabel (SPLDV) di kelas VIII SMP Negeri 1 Pematangsiantar, (2) mengetahui hasil belajar matematika siswa yang menggunakan model pembelajaran Kooperatif Tipe STAD pada materi sistem persamaan linear dua variabel (SPLDV) di kelas VIII SMP Negeri 1 Pematangsiantar, (3) mengetahui perbedaan hasil belajar matematika siswa yang menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning dengan model pembelajaran Kooperatif Tipe STAD pada materi sistem persamaan linear dua variabel (SPLDV) di kelas VIII SMP Negeri 1 Pematangsiantar. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Pematangsiantar Tahun Pelajaran 2022/2023. Sedangkan yang menjadi sampel dalam penelitian ini ada dua kelas yang terdiri dari 32 siswa di kelas VIII-3 dan 32 siswa di kelas VIII-4. Dari hasil uji coba dinyatakan bahwa kualitas soal-soal baik karena instrumen tersebut valid dimana validitas terendah 0,43 (validitas cukup) dan validitas tertinggi 0,65 (validitas tinggi) yaitu dengan menggunakan rumus product moment. Tes reliabel karena koefisien reliabilitas diperoleh sebesar 0,842 yang lebih besar bila dibandingkan dengan nilai tabel dengan ? = 0,05 maka rtabel = 0,349. Indeks kesukaran item terendah adalah 0,53 (sedang) dan item tertinggi 0,66 (sedang). Daya pembeda item terendah adalah 0,31 (cukup) dan tertinggi 0,63 (baik). Dengan demikian dapat dikatakan kualitas tes baik dan dapat digunakan sebagai pengumpul data dalam penelitian ini. Dari hasil data penelitian diperoleh hasil uji normalitas dengan menggunakan Uji Liliefors ditemukan bahwa data hasil kedua kelompok berdistribusi normal. Dari hasil uji homogenitass kelas memiliki varians yang homogen dengan menggunakan uji F. uji homogenitas Fhitung = 1,188 < Ftabel = 1,822 denga taraf ? = 0,05. Artinya kedua kelas sampel homogen. Dari hasil analisis data diperoleh rataan 11,938 atau 59,688 (konversi) dan simpangan baku 2,299 11,496 (konversi) untuk model pembelajaran Problem Based Learning, serta rataan 15,094 75,469 (konversi) dan simpangan baku 2,506 atau 12,531 (konversi) untuk model pembelajaran Kooperatif Tipe STAD. Artinya rata-rata dan simpangan baku untuk model pembelajaran Kooperatif Tipe STAD lebih tinggi daripada rata-rata dan simpangan baku untuk model pembelajaran Problem Based Learning. Untuk hipotesis pertama diperoleh thitung = -7,65543 dan ttabel = 1,695 ternyata berada pada daerah kritik karena thitung < - ttabel maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematika siswa yang menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning belum mencapai KKM pada materi sistem persamaan linear dua variabel (SPLDV). Untuk hipotesis kedua diperoleh thitung = 0,21499 dan ttabel = 1,695 ternyata tidak berada pada daerah kritik karena thitung > ttabel maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematika siswa yang menggunakan model pembelajaran Kooperatif Tipe STAD telah mencapai KKM pada materi sistem persamaan linear dua variabel (SPLDV). Untuk hipotesis ketiga diperoleh diperoleh thitung = 5,249 dan ttabel = 1,9994 ternyata berada pada daerah kritik karena thitung > ttabel maka dapat disimpulkan bahwa kedua sampel berbeda secara signifikan. Berdasarkan analisis data, dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara hasil belajar matematika siswa yang menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning dengan model pembelajaran Kooperatif Tipe STAD pada materi sistem persamaan linear dua variabel (SPLDV) di kelas VIII SMP Negeri 1 Pematangsiantar tahun ajaran 2022/2023.
Perbedaan Hasil Belajar Matematika Siswa yang Menggunakan Model Pembelajaran Discovery Learning dengan Model Pembelajaran Langsung (Direct Instruction) di Kelas VIII SMP Negeri 1 Tanah Jawa T.A 2022/2023 Emma Gultom; Hotman Simbolon; Theresia Monika Siahaan
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 6 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v4i6.8319

Abstract

Penelitian ini bertujuan (1) Untuk mengetahui hasil belajar matematika siswa dengan menggunakan model pembelajaran discovery learning. (2) Untuk mengetahui hasil belajar matematika siswa dengan menggunakan model pembelajaran. langsung (direct instruction). (3) Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar matematika siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran discovery learning dengan model pembelajaran langsung (direct instruction) Hipotesis dalam penelitian ini adalah adanya perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran discovery learning dengan model pembelajaran langsung (direct instruction). Populasi dalam penelitian in adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Tanah Jawa yakni 352 orang, dan sampel dalam penelitian ini du akelas yakni kelas VIII-4 sebagai kelas eksperimen dan Kelas VIII-5 sebagai kelas kontrol. Instrumen penelitian yang diberika kepada sampel adalah signifikan, karena dengan menggunakan rumus product moment di peroleh hasil perhitungan koefisien validitas terendah 0,40 (validitas cukup) dan koefisien validitas tertinggi 0,69(validitas tinggi) sehingga setiap butir tes valid, dengan menggunakan rumus alpha untuk tes diperoleh hasil perhitungan koefisien reliabilitas tes sebesar 4,1165 dan jika dibandingkan dengan rtabel dengan taraf signifikan ? = 0,05 dan n = 32 maka diperoleh rtabel = 0,349 ternyata rhitung > rtabel maka instrumen tersebut reliabel.
Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana hasil belajar matematika siswa yang menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe think talk write pada sistem persamaan linear dua variabel kelas VIII. Untuk mengetahui bagaimana hasil belajar mat Helena Sinta M. Hutagalung; Hotman Simbolon; Golda Novatrasio Sauduran
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 6 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v4i6.8423

Abstract

Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana hasil belajar matematika siswa yang menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe think talk write pada sistem persamaan linear dua variabel kelas VIII. Untuk mengetahui bagaimana hasil belajar matematika siswa yang menggunakan metode Ekspositori pada materi sistem persamaan linear dua variabel kelas VIII. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar matematika siswa yang menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe think talk write dengan metode pembelajaran ekspositori kelas VIII SMP Negeri 4 Pematangsiantar T.A 2022/2023. Dari hasil penelitian ini diperoleh hasil uji normalitas dengan menggunakan uji Liliefors. Ditemukan bahawa data hasil kedua kelompok berdistribusi normal. Dari uji homogenitas kelas memiliki varians yang homogendengan menggunakan uji homogenitas (uji F). Uji homogenitas Fhitung = 1,088509 < 1,8025 dengan ? = 0,05. Artinya kedua kelompok sampel homogen dari hasil analisis data diperoleh rataan = 18,90625 dan standart deviasi = 2,319057 untuk kelas eksperimen, serta rataan = 1,765625 dan standart deviasi = 2,223182 untuk kelas control. Artinya rata-rata dari standart deviasi siswa dikelas eksperimen lebih tinggi dari pada standart deviasi siswa dikelas control. Untuk uji selisih dua rataan diperoleh thitung = 2,21 dan ttabel = 1,9994 ternyata berada pada daerah kritik karena thitung > ttabel, sehingga rataan kedua sampel berbeda secara signifikan Berdarkan analisis data, dapat disimpulkan bahwa: ada perbedaan yang signifikan antar hasil belajar matimatika siswa yang menggunakan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Think talk Write dengan Metode Pembelajaran Ekspositori pada materi sistem persamaan linear dua variabel (SPLDV) di kelas VIII SMP Negeri 4 Pematangsiantar T.A. 2022/2023.