Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Pembelajaran Bahasa Inggris Dalam Pengenalan Budaya Asing Yuspar Uzer; Yus Vernandes Uzer
Madani: Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol 1, No 3 (2023): Maret-April
Publisher : Penerbit Yayasan Daarul Huda Kruengmane

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (60.197 KB)

Abstract

Pembelajaran budaya dalam pembelajaran bahasa ini penting sekali maknanya mengingat pentingnya peranan pemahaman budaya dalam melancarkan komunikasi antarbudaya. Dalam pengenalan budaya dalam proses pembelajaran bahasa Inggris dapat mengurangi potensi terjadinya kesalahpahaman terjadi selama proses komunikasi berlangsung. Budaya dan bahasa memiliki hubungan yang erat. Kita ketahui Bahasa merupakan salah satu bentuk dari budaya, budaya supaya tetap terjaga keberadaanya perlu dikomunikasikan dan untuk mengkomunikasikan budaya perlu sebuah media komunikasi yaitu bahasa. Kitabketahui banyak metode pengajaran bahasa yang memasukkan unsure budaya di dalamnya, seperti Direct Method, Audio lingual Method, Silent Way, Community Language Learning, Suggestopedia, Total Physical Response, Communicative Language Teaching, Task Based, Content Based Instruction dan Genre Based Approach. Hampir semua metode pengajaran bahasa asing tersebut memandang bahwa bahasa tidak terpisahkan dengan budaya. Selain itu mereka memandang budaya tidak hanya semata-mata karya sastra dan seni namun lebih ke cara pandang, cara berfikir, norma, adat istiadat, kebiasaan dari penutur asli. Pengenalan budaya memainkan peran penting dalam pembelajaran bahasa asing. Pengenalan budaya harus berintegrasi dengan pengajaran bahasa yang diterapkan seiring dengan pengembangan empat kemampuan berbahasa (mendengar, berbicara, membaca, menulis). Dengan pembahasan materi dan cara yang dapat dimanfaatkan dalam pengenalan budaya selama pembelajaran bahasa antara lain: teks dan film asli, praktek table manner, peribahasa, cerita rakyat, penutur asli.
Sosialisasi Metode Total Physical Response Komunikasi Bahasa Inggris Menggunakan Perangkat Multimedia di SMPN 16 Palembang Yus Vernandes Uzer; David Budi Irawan; Herlina H; Marleni M; Ferri Hidayad; Yuspar Uzer; Reza Syahbani
Nanggroe: Jurnal Pengabdian Cendikia Vol 2, No 3 (2023): Juni
Publisher : Yayasan Daarul Huda Kruengmane

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.8225363

Abstract

Pemahaman Total Physical Response (TPR) Metode Total Physical Response adalah konsep pengajaran bahasa yang dikembangkan oleh Prof. James J. Asher, seorang psikolog dari San Jose State College, California, AS pada pertengahan 60-an. Metode Total Physical Response adalah metode pengajaran bahasa yang dibangun berdasarkan koordinasi bicara dan tindakan. Metode ini berupaya mengajarkan bahasa melalui aktivitas fisik atau aktivitas motorik (Astutik & Aulina, 2017) atau dengan kata lain adanya saling koordinasi antara ucapan, tindakan, dan fisik (Aulia Rahman, 2014). James Asher mencatat bahwa manusia saat belajar bahasa, untuk pertama kalinya tampaknya lebih banyak mendengarkan daripada berbicara dan bahwa kegiatan mendengarkan disertai dengan respons fisik (mencapai, merasakan, bergerak, melihat, dan sebagainya). Ini juga memberi perhatian pada pembelajaran otak kanan. Dengan demikian, kelas TPR adalah kelas di mana para murid mendengar dan bertindak. Instruktur sangat langsung berkonsentrasi dalam tindakan (Amiruddin Asiddiqqi, 2014). Metode Aktivitas Total Physical Response (TPR) dalam Proses Pembelajaran Dalam proses belajar mengajar dengan metode Total Physical Response (TPR) dapat dilakukan melalui, antara lain:1) Latihan imperatif, 2) Dialog atau percakapan (dialog percakapan), 3) Role Play (Main peran), 4) Presentasi dengan OHP atau LCD, 5) Kegiatan membaca dan menulis (Diah Setiyowati, 2003).
Sosialisasi Metode Total Physical Response Komunikasi Bahasa Inggris Menggunakan Perangkat Multimedia di SMPN 16 Palembang Yus Vernandes Uzer; David Budi Irawan; Herlina H; Marleni M; Ferri Hidayad; Yuspar Uzer; Reza Syahbani
Nanggroe: Jurnal Pengabdian Cendikia Vol 2, No 3 (2023): Juni
Publisher : Yayasan Daarul Huda Kruengmane

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.8225363

Abstract

Pemahaman Total Physical Response (TPR) Metode Total Physical Response adalah konsep pengajaran bahasa yang dikembangkan oleh Prof. James J. Asher, seorang psikolog dari San Jose State College, California, AS pada pertengahan 60-an. Metode Total Physical Response adalah metode pengajaran bahasa yang dibangun berdasarkan koordinasi bicara dan tindakan. Metode ini berupaya mengajarkan bahasa melalui aktivitas fisik atau aktivitas motorik (Astutik & Aulina, 2017) atau dengan kata lain adanya saling koordinasi antara ucapan, tindakan, dan fisik (Aulia Rahman, 2014). James Asher mencatat bahwa manusia saat belajar bahasa, untuk pertama kalinya tampaknya lebih banyak mendengarkan daripada berbicara dan bahwa kegiatan mendengarkan disertai dengan respons fisik (mencapai, merasakan, bergerak, melihat, dan sebagainya). Ini juga memberi perhatian pada pembelajaran otak kanan. Dengan demikian, kelas TPR adalah kelas di mana para murid mendengar dan bertindak. Instruktur sangat langsung berkonsentrasi dalam tindakan (Amiruddin Asiddiqqi, 2014). Metode Aktivitas Total Physical Response (TPR) dalam Proses Pembelajaran Dalam proses belajar mengajar dengan metode Total Physical Response (TPR) dapat dilakukan melalui, antara lain:1) Latihan imperatif, 2) Dialog atau percakapan (dialog percakapan), 3) Role Play (Main peran), 4) Presentasi dengan OHP atau LCD, 5) Kegiatan membaca dan menulis (Diah Setiyowati, 2003).
Sosialisasi Metode Pembelajaran Role Play Dalam Peningkatan Komunikasi Bahasa Inggris Menggunakan Perangkat Multimedia di SMAN 8 Palembang Yuspar Uzer; Herlina H; Marleni M; Ferri Hidayad; Yus Vernandes Uzer; Reza Syahbani; Ali Akbar Zam
Nanggroe: Jurnal Pengabdian Cendikia Vol 2, No 8 (2023): November (In Progress)
Publisher : Yayasan Daarul Huda Kruengmane

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.10081149

Abstract

Role playing merupakan pementasan drama yang sangat sederhana. Peran diambil dari kehidupan sehari-hari (bukan imajinatif). Role playing merupakan langkah awal dalam pengajaran drama. Dari role playing dapat dicapai aspek perasaan, sikap, nilai, persepsi, keterampilan pemecahan masalah, dan pemahaman terhadap pokok permasalahan. Para murid berpartisipasi sebagai pemain dengan peran tertentu atau sebagai pengamat bergantung dari tujuan-tujuan dari penerapan metode  “role playing is the acting of roles decided upon in advanced, for such purpose as recreating historical scenes of the past, possible event of the future, significant current events, or imaginary situations at any place or time”. Dapat diartikan bahwa bermain peran adalah memerankan dari suatu keputusan peraturan yang teratur, untuk tujuan seperti menciptakan kembali adegan sejarah dari peristiwa masa lalu, memungkinkan peristiwa yang akan datang, peristiwa nyata yang signifikan, atau situasi imajiner di setiap tempat atau waktu.
THE EFFECTS OF USING CAKE APPLICATION TO IMPROVE LISTENING ABILITY OF THE TENTH GRADE STUDENTS OF STATE SENIOR HIGH SCHOOL 2 OF TUNGKAL JAYA Desanti Putri; Djunaidi Djunaidi; Yus Vernandes Uzer
Esteem Journal of English Education Study Programme Vol. 6 No. 1 (2023): Esteem Journal of English Education Study Programme
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/esteem.v6i1.10219

Abstract

The objective of the researcher was to find out whether there was any significant effect toward the students who were taught listening using the cake application of the tenth-grade students of state senior high school 2 of  Tungkal Jaya. The population in this study was all class X for the academic year 2021/2022 . The total population was 153 students from 5 classes . The sample consists of students taken from classes X MIA 1 and X MIA 3 using purposive sampling . A quasi - Experimental design with Nanequvalent control group design pre - test and post - test was used in this study . In collecting the data , the researcher used a written test , and then the data was analyzed using normality , homogeneity , and a t - test . The homogeneity test score for the pre-test and post-test experiments was 0.214. The normality test was more significant than 0.05, Furthermore , the calculation result of the compatibility t - test was 2,322 , which was higher than the critical value of t - table 1.71, The null hypothesis (Ho) was rejected, while the alternative hypothesis (Ha) was accepted. Meaning that there was a significant effect toward the students who taught listening using the cake application of Tungkal Jaya and those who were not.
THE USE OF READING LOGS METHOD TO IMPROVE STUDENTS’ READING SKILL TO THE EIGHTH GRADE STUDENTS OF JUNIOR HIGH SCHOOL FITRA ABDI PALEMBANG Whissa Gusti Shandiya; Djunaidi; Yus Vernandes Uzer
Esteem Journal of English Education Study Programme Vol. 7 No. 1 (2024): Esteem Journal of English Education Study Programme
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/esteem.v7i1.17087

Abstract

Reading logs are a method that can be used to make it easier for students to understand text or a reading in English subjects that aims to make a small note to remember important things in reading. With this method, researcher aim to improve students' skill in reading well. This research has several stages, which include the observation stage, preparation stage, implementation stage, and final stage. At that stage, the researcher conducted a pre-test and post-test to get the initial value and changes in students' reading skill using the reading logs method in the final stage. From the results of the research, researcher found significant changes in the reading skill of students with the following detailed results: skills worth 0.081 in the experimental class and 0.067 in the control class, exceeding the significant value ≥ α = 0.05. and a statistically significant value of 0.374 was declared homogeneous because it was greater than the significant level of 0.05 and in accordance with the hypothesis test that has been tested has a significant value of 0.000 and a significant level of 0.05, it has a significant effect in the application of the reading logs method.