Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

The Influence Of Teaching Style And Motor Ability On The Bottom Passing Learning Outcomes In The Volleyball Putri Cicilia Kristina; Maya Kurnia; Perabu Nita; Ferri Hidayad; Ahmad Muchlisin Natas Pasaribu; Zihan Novita Sari
Kinestetik : Jurnal Ilmiah Pendidikan Jasmani Vol 5 No 2 (2021): JUNI (ACCREDITED SINTA 3)
Publisher : UNIB Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/jk.v5i2.16160

Abstract

The purpose of this research is to find the effectiveness of teaching style to the learning outcomes of passing motor ability under the volleyball. The Method is Used by experiment with 2 x 3 factorial design. This research is Implemented at SMPN 1 Kayuagung with sample of class VIII. The Results of This study concluded that: (1) There are differences between the forces Teaching reciprocity and training on the learning outcomes of passing down in a manner Overall (2) there are differences between reciprocal teaching style and inclusion To the overall passing learning outcome (3) There are differences Between teaching practice style and inclusion to lower passing learning outcomes Overall. (4) There are interaction between teaching styles (reciprocal, training, And inclusion) and motor ability (high and low) on learning outcomes Passing down as a whole. (5) There are differences teaching styles Reciprocal and training on lower passing learning outcomes in students High motor ability. (6) There are a differences in reciprocal teaching style and Inclusion of lower passing learning outcomes in students with motor ability High. (7) There are different styles of practice teaching and inclusion to results Learn passing down on high skill motor students. (8) There are Differences in reciprocal teaching styles and training on passing learning outcomes (9) There are a differences in teaching styles reciprocity and inclusion to lower passing learning outcomes in students Low motor ability. (10) There are different teaching styles and practice Inclusion of lower passing learning outcomes in students with motor ability low. Implementing of teaching styles in lower passing learning gain learning out come it had better resiprokal teaching style than practice teaching style and inclusion. 
Workshop Permainan Tradisional Sebagai Bahan Ajar Guru Pendidikan Jasmani Di MGMP Sekolah Menengah Pertama (SMP) Kota Palembang Putri Cicilia Kristina; Maya Kurnia; Daryono Daryono; Ferri Hidayad; Perabunita Perabunita; Husni Fahritsani
Wahana Dedikasi : Jurnal PkM Ilmu Kependidikan Vol 5, No 1 (2022): Wahana Dedikasi : Jurnal PkM Ilmu Kependidikan
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/dedikasi.v5i1.7158

Abstract

Seiring berkembangnya zaman, berkembang pula metode pembelajaran didunia pendidikan. Namun, bukan berarti metode pembelajaran yang lama harus ditinggalkan begitu saja, guru diharapkan dapat berinovasi dan kreatif dalam mengembangkan pembelajaran khususnya bahan ajar yang dapat guru gunakan pada setiap pertemuan pada setiap pembelajaran pendidikan jasmani, pada zaman era Globalisasi seperti sekarang dunia pendidikan pun ikut bersaing untuk dapat menghasilkan siswa-siswa yang kompeten. Untuk Menghasilkan Siswa-siswa yang berkompeten, guru pun harus dapat kreatif dan inovatif dalam mengembangkan pembelajarannya khususnya bahan ajar agar siswa dapat tertarik dan juga bersemangat dalam mengikuti pelajaran yaitu pembelajaan pendidikan jasmani yang tidak mempunyai ruang dan dinding, pada masa pandemic seperti ini juga guru dituntuk dapat berinovatif dan kreatif dalam memberikan materi pembelajaran yang dikemas secara menarik dan dapat diterima siswa, salah satunya memalui permainan tradisional mengingat banyak anak-anak yang sudah melupakan permainan dilapangan dan beralih pada permainan digital, oleh karena itu dalam workshop ini akan mengembangkan dan menggabungkan antara pembelajaran melalui bahan ajar  permainan tradisional melalui pembelajaran offline dan online.  
Aktivitas Fisik Yang Aman Dimasa Pandemik Covid-19 Untuk Meningkatkan Imunitas Tubuh Putri Cicilia Kristina; Maya Kurnia; Husni Fahritsani; Perabu Nita; Daryono Daryono; Ferri Hidayad
Wahana Dedikasi : Jurnal PkM Ilmu Kependidikan Vol 4, No 2 (2021): Wahana Dedikasi : Jurnal PkM Ilmu Kependidikan
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/dedikasi.v4i2.5681

Abstract

Satu tahun sudah Indonesia berada dalam masa pandemik virus corona, dunia juga dikejutkan dengan berita adanya wabah virus corona baru yang diberi nama 2019-novelcoronavirus (SARS-CoV-2) di kota Wuhan, provinsi Hubei, China. Virus ini juga dikenal dengan nama COVID-19 (Corona Virus  Disease  2019). Aktifitas diluar rumah pun di berhentikan secara mendadak untuk menghindari penyebaran virus tersebut.tetapi masih banyak masyarakat yang melanggar protocol kesehatan yang di instruksikan pemerintah yang menganggap virus corona itu tidak ada dan hanya berita yang menakuti masyarakat sehingga  dengan  adanya  pergerakan  masyarakat yang  masih  melakukan  perjalanan  dan  menganggap  remeh  akan  virus  ini,  maka muncul  pandemi  virus  corona  pada  tahun  2020.
MAKNA SIMBOLIK RAGAM HIAS PADA RUMAH LIMAS PALEMBANG Ferri Hidayad; Decky Kunian
Jurnal Sitakara Vol 5, No 2 (2020): Jurnal Sitakara
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/sitakara.v5i2.4780

Abstract

ABSTRAK  Rumah Limas atau rumah Bari merupakan arsitektur tradisional Palembang yang paling terkenal karena corak dan bentuk serta kepadatan seni ukir di dalam rumah tersebut dan disertai kemegahannya. Semua ini menggambarkan tingginya tingkat kebudayaan suku bangsa yang memilikinya. Disebut Limas karena mengandung makna “lima” dan emas kelima emas itu berturut-turut memiliki arti : (1) keagungan dan kebesaran, (2) rukun dan damai, (3) memiliki adab sopan santun, (4) aman, subur sentosa, (5) makmur sejahtera Motif yang mengacu pada tumbuh-tumbuhan memiliki  fungsi sakral atau simbol, fungsi sakral atau simbolik yang melekat pada ornamen dalam rupa tumbuh-tumbuhan dilatari oleh konsepsi pandangan masyarakat Palembang. Maknanya bahwa pemilik rumah Limas mempunyai jiwa besar, memiliki strata sosial yang tinggi dengan ekonomi yang tinggi, serta memiliki kemakmuran. Kata Kunci: Makna Simbolik, Ragam Hias, Rumah Limas
The Influence of Chair Drop Training on The Student's Volleyball Smash Ability Putri Cicilia Kristina; Maya Kurnia; Ferri Hidayad; Daryono Daryono
Halaman Olahraga Nusantara : Jurnal Ilmu Keolahragaan Vol 4, No 2 (2021): Halaman Olahraga Nusantara (Jurnal Ilmu Keolahragaan)
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (492.378 KB) | DOI: 10.31851/hon.v4i2.5569

Abstract

Permasalahan dalam penelitian ini adalah keterampilan smash bola voli siswa ekstrakurikuler SMA Negeri 5 Palembang masih belum maksimal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat seberapa besar pengaruh latihan up and down bench terhadap peningkatan keterampilan smash bola voli siswa ekstrakurikuler kelas X SMA Negeri 5 Palembang. Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian kuantitatif dengan metode penelitian menggunakan Eksperimen Kuasi. Sampel dalam penelitian ini adalah 20 siswa kelas X ekstrakurikuler. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan latihan naik turun bangku terhadap kemampuan smash bola voli siswa dengan t hitung 2,5025 dan t tabel 2,093.  
Pengembangan Metode Pembelajaran Servis Bawah Permainan Bola Volly Siswa Kelas V SDN 15 Sembawa Chaeril Saputra; Ferri Hidayad; Jujur Gunawan Manullang
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 6 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling: Special Issue (General)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v4i6.10426

Abstract

Masalah dalam penelitian ini adalah“Bagaimana Pengembangan Model Pembelajaran Servis Bawah Permainan Bola Volly Siswa Kelas V SDN 15 Sembawa.Penelitian Ini Bertujuan untuk mengembangkan model pembelajaran servis bawah guna meningkatkan kemampuan servis bawah pada permainan bola voli siswa.Penelitian Ini Merupakan Penelitian R&D.Penelitian Ini Berjumlah 12 Siswa Yang Dibagi Menjadi 2 Kelompok Yaitu Tim A dan Tim B. peneliti membuat suatu produk permainan yaitu dalam bentuk Suatu Video Permainan Servis Bawah bola volly.Permainan ini di design semudah mungkin, seperti kita ketahui anak SD memiliki kekurangan pada pengetahuan. Berdasarkan Penilaian dari ahli materi Model permianan bola Volly untuk anak SDN 15 Sembawa. Berdasarkan penilaian dari uji coba awal Model permianan Bola Volly untuk anak SDN 15 Sembawa perhitungan tersebut dapat diketahui bahwa uji coba awal dengan memperoleh nilai 75 % Berdasarkan pedoman kriteria validasi model permainan yang dikembangkan termasuk dalam kategori efektif., berdasarkan penilaian dari uji coba akhir Model permianan bola volly untuk anak SDN 15 Sembawa. Hasil angket respon siswa terhadap permainan Bola Volly ini memperoleh skor 85 % dari keseluruhan sepuluh butir penilaian angket. Hasil perhitungan berada pada kategori Sangat Efektif. Dari nilai tersebut dapat disimpulkan bahwa model permainan bola Volly Untuk anak SDN 15 Sembawa “Sangat efektif” digunakan pada pembelajaran olahraga.bahwa skor yang diperoleh dari validasi ahli materi adalah 80 % dengan kategori layak.
THE EFFECTIVENESS OF ONLINE ASSESSMENT PLATFORMS IN EFL CLASSROOM: A STUDENTS' PERCEPTION ON USING KAHOOT APPLICATION Ferri Hidayad; Umar Umar; Ariya Agustin; Despita Despita; Muhammad Bambang Purwanto
Jurnal Scientia Vol. 12 No. 01 (2023): Education, Sosial science and Planning technique
Publisher : Sean Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The purpose of this study is to evaluate Kahoot's efficacy as an online test and its effects on students' academic performance. 15 students from the management major were chosen as research participants by purposive sampling for this study at STIA Satya Negara. Utilizing a qualitative approach, this investigation. Interviews and questionnaires were the research tools used in this study. The purpose of the study's questionnaire was to learn how students felt about Kahoot as a digital evaluation tool used for in-class online quizzes. Additionally, interviews that were semi-structured were done to find out how lecturers and students felt about Kahoot as a digital evaluation tool. According to the study's findings, Kahoot is actually used in EFL lessons. According to the findings of the student impression survey, the majority of students more than 70% are happy with the Kahoot application. The academic success of students is enhanced with Kahoot. The progression of the daily and weekly quizzes demonstrates that student performance has greatly improved from the first week, midterm, to final semester exams.
THE USE OF PROCESS GENRE TECHNIQUE TO IMPROVE WRITING SKILL ferri hidayad; Ariya Agustin; Muhammad iqbal; M Bambang Purwanto
Language and Education Journal Vol 8 No 1 (2023): Language and Education Journal
Publisher : Relawan Jurnal Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52237/lej.v8i1.414

Abstract

This study was conducted to evaluate the outcomes of process-genre training in the EFL writing course. It also looked at how they used rhetorical devices and techniques in their essay. Additionally, the success of the intervention was evaluated according to how the pupils perceived it. At SMP N 2 Sungai Lilin's eighth grade, it was circumscribed. A quasi-experimental design was used to achieve this. Using the simple random sample procedure, Sections A (N=42) and C (N=41) comprised the study's experimental group (EG) and control group (CG), respectively. While the CG received the customary writing instruction, the EG was exposed to process-genre intervention. Data were gathered using two research instruments: an interview and a pre-post intervention writing exam. Accordingly, the experimental and controlling technique was carried out. The textbook for English students in grade 8 served as both an EG and CG teaching tool. To compare the test results between the two groups at the pre-post test, an independent samples t-test was used, and a paired samples t-test was used to compare test results between groups. Additionally, both qualitative and quantitative data analysis techniques were used. According to the study's conclusions, teaching process-genre writing in EFL writing classrooms is a beneficial instructional strategy. Students made an effort to use rhetorical techniques when composing their essays. The impact on students' attitudes toward process-genre writing training was positive. When implementing the training in their writing classroom, EFL teachers should be skilled and competent. Finally, it is advised to do additional study by lengthening the intervention period to examine the effects of process-genre based writing training as an instructional strategy in EFL writing classrooms.
Sosialisasi Metode Total Physical Response Komunikasi Bahasa Inggris Menggunakan Perangkat Multimedia di SMPN 16 Palembang Yus Vernandes Uzer; David Budi Irawan; Herlina H; Marleni M; Ferri Hidayad; Yuspar Uzer; Reza Syahbani
Nanggroe: Jurnal Pengabdian Cendikia Vol 2, No 3 (2023): Juni
Publisher : Yayasan Daarul Huda Kruengmane

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.8225363

Abstract

Pemahaman Total Physical Response (TPR) Metode Total Physical Response adalah konsep pengajaran bahasa yang dikembangkan oleh Prof. James J. Asher, seorang psikolog dari San Jose State College, California, AS pada pertengahan 60-an. Metode Total Physical Response adalah metode pengajaran bahasa yang dibangun berdasarkan koordinasi bicara dan tindakan. Metode ini berupaya mengajarkan bahasa melalui aktivitas fisik atau aktivitas motorik (Astutik & Aulina, 2017) atau dengan kata lain adanya saling koordinasi antara ucapan, tindakan, dan fisik (Aulia Rahman, 2014). James Asher mencatat bahwa manusia saat belajar bahasa, untuk pertama kalinya tampaknya lebih banyak mendengarkan daripada berbicara dan bahwa kegiatan mendengarkan disertai dengan respons fisik (mencapai, merasakan, bergerak, melihat, dan sebagainya). Ini juga memberi perhatian pada pembelajaran otak kanan. Dengan demikian, kelas TPR adalah kelas di mana para murid mendengar dan bertindak. Instruktur sangat langsung berkonsentrasi dalam tindakan (Amiruddin Asiddiqqi, 2014). Metode Aktivitas Total Physical Response (TPR) dalam Proses Pembelajaran Dalam proses belajar mengajar dengan metode Total Physical Response (TPR) dapat dilakukan melalui, antara lain:1) Latihan imperatif, 2) Dialog atau percakapan (dialog percakapan), 3) Role Play (Main peran), 4) Presentasi dengan OHP atau LCD, 5) Kegiatan membaca dan menulis (Diah Setiyowati, 2003).
Sosialisasi Metode Total Physical Response Komunikasi Bahasa Inggris Menggunakan Perangkat Multimedia di SMPN 16 Palembang Yus Vernandes Uzer; David Budi Irawan; Herlina H; Marleni M; Ferri Hidayad; Yuspar Uzer; Reza Syahbani
Nanggroe: Jurnal Pengabdian Cendikia Vol 2, No 3 (2023): Juni
Publisher : Yayasan Daarul Huda Kruengmane

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.8225363

Abstract

Pemahaman Total Physical Response (TPR) Metode Total Physical Response adalah konsep pengajaran bahasa yang dikembangkan oleh Prof. James J. Asher, seorang psikolog dari San Jose State College, California, AS pada pertengahan 60-an. Metode Total Physical Response adalah metode pengajaran bahasa yang dibangun berdasarkan koordinasi bicara dan tindakan. Metode ini berupaya mengajarkan bahasa melalui aktivitas fisik atau aktivitas motorik (Astutik & Aulina, 2017) atau dengan kata lain adanya saling koordinasi antara ucapan, tindakan, dan fisik (Aulia Rahman, 2014). James Asher mencatat bahwa manusia saat belajar bahasa, untuk pertama kalinya tampaknya lebih banyak mendengarkan daripada berbicara dan bahwa kegiatan mendengarkan disertai dengan respons fisik (mencapai, merasakan, bergerak, melihat, dan sebagainya). Ini juga memberi perhatian pada pembelajaran otak kanan. Dengan demikian, kelas TPR adalah kelas di mana para murid mendengar dan bertindak. Instruktur sangat langsung berkonsentrasi dalam tindakan (Amiruddin Asiddiqqi, 2014). Metode Aktivitas Total Physical Response (TPR) dalam Proses Pembelajaran Dalam proses belajar mengajar dengan metode Total Physical Response (TPR) dapat dilakukan melalui, antara lain:1) Latihan imperatif, 2) Dialog atau percakapan (dialog percakapan), 3) Role Play (Main peran), 4) Presentasi dengan OHP atau LCD, 5) Kegiatan membaca dan menulis (Diah Setiyowati, 2003).