Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Hubungan Tingkat Pendidikan dan Pengetahuan Orang Tua dengan Kejadian Penyakit Infeksi Saluranpernapasan Akut (ISPA) pada Balita di Puskesmas Cianjur Kota dan Tinjauan Menurut Pandangan Islam La Rizky Santun Putri; Rika Yuliwulandari; Firman Arifandi
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 6 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v4i6.9278

Abstract

Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) merupakan penyakit yang dapat menyerang masyarakat sehingga ISPA menjadi masalah utama dalam bidang medis yang mengakibatkan kematian pada balita dan bayi di Indonesia. ISPA masih mendominasi terkait penyebab morbiditas dan mortalitas balita yang masih tinggi. Penelitian yang digunakan adalah cross sectional, yang bertujuan untuk mencari hubungan antara tingkat pendidikan dan pengetahuan orang tua terhadap kejadian penyakit ISPA pada balita di Puskesmas Cianjur Kota. Pada penelitian ini digunakan jenis penelitian kuantitatif eksperimental mengenai hubungan tingkat pendidikan dan pengetahuan orang tua terhadap kejadian penyakit ISPA pada balita di Puskesmas Cianjur Kota. Rancangan. Pemilihan subjek penelitian dengan consecutive sampling, yaitu berdasarkan kedatangan subjek penelitian di Puskesmas Cianjur Kota. Pengambilan sampel diberhentikan ketika jumlah sampel yang dibutuhkan terpenuhi. Jumlah subjek pada penelitian ini adalah 96. Dengan pengisian kuesioner oleh responden dalam bentuk isian kertas atau wawancara yang nantinya jawaban dari responden akan diisi dalam kuesioner oleh peneliti. Hasil penelitian cross sectional terhadap Hubungan Tingkat Pendidikan dan Pengetahuan Orang Tua dengan Kejadian Penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) pada Balita di Puskesmas Cianjur. Gambaran tingkat pendidikan orang tua balita di Puskesmas Cianjur Kota masih tergolong rendah dimana terdapat 58 responden yang berada dalam tingkat pendidikan rendah.
GAMBARAN EFEK SAMPING PENGGUNAAN KORTIKOSTEROID JANGKA PANJANG PADA PASIEN SYSTEMIC LUPUS ERYTHEMATOSUS (SLE) DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PASAR REBO PERIODE JULI 2017 – JULI 2019 DAN TINJAUANNYA MENURUT PANDANGAN ISLAM Krisna Anwar Suwandi; Rika Yuliwulandari; Arsyad Arsyad
Junior Medical Journal Vol 1, No 1 (2022)
Publisher : Junior Medical Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (220.507 KB) | DOI: 10.33476/jmj.v1i1.2247

Abstract

Latar Belakang: Insiden tahunan dari SLE ini bervariasi pada orang dewasa, yakni 1,9% sampai 5,6% tiap 100.000 orang per tahun, dengan angka prevalensi 124 kasus tiap 100.000 orang (Dipiro et al.,2008). Hingga saat ini belum ditemukan terapi yang dapat menyembuhkan SLE. Maka dari itu, digunakan terapi kortikosteroid sebagai immunosupresan pada pasien SLE untuk dapat menekan aktifitas imun pada pasien SLE. Seperti yang telah diketahui, kortikosteroid memiliki banyak efek samping seperti gastritis, hiperglikemia, dan pneumonia. Meskipun terdapat efek samping yang ditimbulkan oleh penggunaan kortikosteroid, tetapi sesuai prinsip pengobatan dalam Islam, harus tetap berusaha untuk mengobati penyakit.Metode: Studi ini merupakan studi cross sectional, dan penetapan sampel dengan metode total random sampling.Hasil: Hasil disajikan dalam bentuk tabel dan diagram. Jumlah sampel sebanyak 23 pasien. Hasil menunjukkan bahwa sebanyak 16 (70%) pasien mengalami efek samping berupa gastritis, 6 (26%) pasien mengalami efek samping berupa pneumonia, 3 (13%) pasien mengalami efek samping hiperglikemia, dan sebanyak 4 (17%) pasien tidak mengalami efek samping pengobatan kortikosteroid.Kesimpulan: Pada pasien SLE didapatkan efek samping kortikosteroid berupa gastritis paling tinggi diantara efek samping lainnya yaitu sebanyak 16 (70%) dari 23 pasien. Menggunakan kortikosteroid pada pasien SLE diperbolehkan sebagai bentuk ikhtiar dalam mengontrol aktivitas dari SLE. Kata Kunci: Systemic Lupus Erythematosus, Hiperglikemia, Pneumonia, Gastritis
Sikap, Pengetahuan, dan Praktik Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas YARSI Tentang Farmakogenomik Farhan Jakaria; Rika Yuliwulandari
Junior Medical Journal Vol 2, No 1 (2023)
Publisher : Junior Medical Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33476/jmj.v2i1.3779

Abstract

Pendahuluan: Farmakogenomik berguna mengamati pengaruh seluruh genom terhadap respons obat pada terapi yang bertujuan untuk meningkatkan kemanjuran obat dan meminimalkan toksisitas obat. Tujuan kami adalah untuk mengetahui pengetahuan, sikap dan praktik mahasiswa Fakultas Kedokteran universitas YARSI mengernai farmakogenomik. Metodologi: Kami menggunakan studi cross sectional yang dilakukan pada 262 mahasiswa aktif Fakultas Kedokteran universitas YARSI tahun ajaran pertama hingga ketiga. Kuesioner terstruktur yang telah divalidasi dan diuji coba diberikan kepada responden untuk menilai pengetahuan, sikap, dan praktik mereka mengenai farmakogenomik. Analisis univariat dan bivariat digunakan untuk menggambarkan hasil penelitian. Hasil: Sebanyak 262 mahasiswa (74,4% perempuan dan 25,6% laki-laki) menanggapi survei ini. Banyak pengetahuan dan sikap mahasiswa untuk farmakogenomik sudah tergolong baik dengan nilai 98,09% dan  81,7%. Sedangkan pada praktik terhadap farmakogenomik masih tergolong buruk, yaitu dengan nilai 84%. Simpulan: Jadi pada penelitian ini, mahasiswa sudah memiliki tingkat pengetahuan dan sikap yang baik terhadap farmakogenomik. Akan tetapi, praktik mahasiswa terhadap farmakogenomik masih harus diperbaiki agar di masa depan implementasi farmakogenomik dapat lebih berkembang.