Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

ANALISIS KUALITAS AIR SUMUR DI SEKITAR KAMPUS UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA Mujiyanto Mujiyanto; Afivudien Muhammad
Indonesian Journal of Laboratory Vol 5 No 3 Tahun 2022 (in Press)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/ijl.v5i3.79095

Abstract

Air merupakan kebutuhan fundamental yang diperlukan oleh tubuh manusia. Hampir sebagian besar penyusun tubuh manusia terdiri atas cairan. Berbagai metabolisme di dalam tubuh manusia memerlukan air. Selain itu, kebutuhan akan air bersih mutlak bagi kehidupan manusia untuk menjaga kesehatan tubuh, termasuk sebagai sarana ibadah seperti untuk bersuci. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kualitas air sumur di sekitar kampus Universitas Islam Indonesia berdasarkan parameter fisik, kimiawi dan biologi. Metode yang digunakan yaitu true experiment di laboratorium. Air sumur dianalisis secara fisik berupa warna, bau, rasa; secara kimiawi dianalisis pH dengan pH meter, kadar logam besi (Fe) dan mangan (Mn) dianalisis dengan spektrofotometri serapan atom (SSA), serta pemeriksaan adanya kandungan bakteri Escherichia coli dengan media TBX. Hasil yang didapatkan dari analisis air dengan berbagai parameter, masih dalam batas normal menurut nilai standar baku mutu kesehatan lingkungan dan persyaratan kesehatan air berdasarkan Permenkes RI nomor 32 tahun 2017. Sepuluh sampel menunjukkan hasil tidak berasa, tidak berbau, jernih, dengan rentang pH antara 6,59-7,25, kadar logam Fe pada rentang nilai 0,1534-0,6164 mg/L, kadar logam Mn <0,0001 mg/L, serta tidak ditemukan adanya aktivitas bakteri E.coli
SKRINING DAN EDUKASI HIPERURISEMIA PADA PRA LANJUT USIA DAN LANJUT USIA DI DUSUN BESI SUKOHARJO SLEMAN YOGYAKARTA Marfianti, Erlina; Fitriyati, Yasmini; Budi Febriani, Tien; Suharni, atik; Widayati, Sri; Afievudin, Afievudin; Mujiyanto, Mujiyanto
Jurnal Pengabdian Masyarakat Medika Vol 4. No. 1, Maret 2024
Publisher : Universitas Muhamamdiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/jpmmedika.v4i1.2192

Abstract

ABSTRAK Hiperurisemia merupakan peningkatan kadar asam urat dalam darah lebih dari nilai normal. Kondisi ini mempengaruhi berbagai sistem organ, seperti persendian, tulang, sistem kardiovaskuler ataupun ginjal. Hiperurisemia sering terjadi pada usia lebih dari 50 tahun (pra lansia dan lansia). Pemahaman warga Besi Sukoharjo Sleman khususnya pra lansia dan lansia tentang pencegahan dan penanganan penyakit hiperurisemia berdasarkan survey wawancara masih rendah. Mayoritas warga menganggap penyakit ini biasa dan tidak membahayakan. Berdasarkan permasalahan tersebut, diselenggarkan pengabdian masyarakat di Besi Sukoharjo Sleman dengan beberapa tahapan kegiatan yaitu survei pemahaman penyakit hiperurisemia, skrining hiperurisemia dengan pemeriksaan kadar asam urat pada pralansia dan lansia, edukasi dan konseling pada para pralansia dan lansia yang kadar asam urat tinggi, atau mempunyai faktor risiko hiperurisemia. Kegiatan pengabdian masyarakat diikuti total 64 orang, terdiri 32 (50%) pra lansia dan 32 (50%) lansia. Peserta yang mengalami hiperurisemia 23 orang (35.94%). Mayoritas usia peserta yang mengalami hiperurisemia adalah 50-59 tahun. Pralansia dan lansia dengan hiperurisemia  terdiri 21.73%  laki laki dan 78.26 % perempuan. Pemberian edukasi dan konseling meningkatkan pemahaman tentang penyakit hiperurisemia, pencegahan dan penanganannya yang diukur berdasarkan hasil wawancara sebelum edukasi dan setelah edukasi.   ABSTRACT Hyperuricemia is a condition in which uric acid level in the blood is higher than normal. This condition can have harmful effects on various organ systems, such as the joints, bones, cardiovascular system or kidneys. Hyperuricemia affects many people  over the age of 50  (pre-elderly and elderly). The understanding about  how to prevent and treat hyperuricemia is still low among the residents of Besi Sukoharjo Sleman, especially the pre-elderly and the elderly. The majority consider the disease to be normal and harmless. Solving the problem by holding community service which consists of several activity, namely  survey on understanding hyperuricemia, screening of hyperuricemia by examining uric acid levels, education and counseling for pre-elderly and elderly who have high uric acid levels, or have risk factors for hyperuricemia. A total of 64 people participated in the community service activity, consisting of 32 (50%) pre-elderly and 32 (50%) elderly. There were 23 participants (35.94% who experienced hyperuricemia). Most of them were 50-59 years old. Pre-elderly and elderly with hyperuricemia consisted of 21.73% male and 78.26% female. Education and counseling increases knowledge about symptoms, prevention and treatment of hyperuricemia as measured based on the results of interviews before and after education and counselling.
Identifikasi Kandungan Boraks dan Formalin pada Bakso di Wilayah Ngaglik Sleman Yogyakarta Mujiyanto, Mujiyanto
Berkala Ilmiah Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat Vol. 3 No. 2 (2025)
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/bikkm.vol3.iss2.art6

Abstract

Latar Belakang: Bakso merupakan makanan yang populer dan sering dikonsumsi masyarakat karena harganya yang terjangkau dan mudah diperoleh. Penggunaan bahan tambahan berbahaya seperti boraks dan formalin pada bakso masih menjadi permasalahan serius karena dapat menyebabkan gangguan kesehatan seperti kerusakan ginjal, hati, dan sistem saraf. Untuk menjaga mutu dan keamanan pangan, perlu dilakukan pengujian terhadap kandungan zat berbahaya seperti boraks dan formalin, yang dilarang penggunaannya dalam makanan berdasarkan Permenkes RI Nomor 033 tahun 2012. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya kandungan boraks dan formalin dalam bakso di wilayah Ngaglik Sleman Yogyakarta. Metode: Metode penelitian ini menggunakan metode uji laboratorium kualitatif. Analisis yang dilakukan meliputi identifikasi boraks secara kualitatif menggunakan kertas kurkumin, dan identifikasi formalin menggunakan larutan kalium permanganat. Hasil: Seluruh sampel menunjukkan hasil negatif untuk boraks dan formalin. Uji boraks ditandai kertas kurkumin yang tetap kuning, sedangkan uji formalin menunjukkan larutan kalium permanganat yang mempertahankan warna ungu. Kesimpulan: Bakso di wilayah Ngaglik Sleman aman dari cemaran boraks dan formalin, menunjukkan kepatuhan pedagang terhadap regulasi keamanan pangan. Monitoring berkala tetap diperlukan untuk mempertahankan kualitas keamanan. Kata Kunci: Bakso; Boraks; Formalin; Keamanan Pangan ; Uji Kualitatif