Lastaria
Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Kesulitan Membaca Permulaan Pada Siswa SD Kelas Rendah di SDN 7 Langkai Palangkaraya: Analysis Of Beginning Difficulties of Reading in Low Grade Elementary Students at SDN 7 Langkai Palangkaraya Siti Arnisyah; Husni Dwi Syafutri; Lastaria
Tunas: Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol. 8 No. 1 (2022): Tunas: Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitan ini bertujuan untuk menganalisis kesulitan dalam membaca permulaan pada peserta didik di SD 7 Langkai, Kota Palangkaraya. Hal yang melatarbelakangi penelitian ini adalah banyaknya peserta didik di kelas rendah yang mengalami kesulitan dalam membaca. Tentu saja ini menjadi perhatian dalam dunia Pendidikan. Kemampuan membaca merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh peserta didik untuk memperoleh ilmu pengetahuan. Jika kemampuan ini tidak diperoleh secara utuh di kelas rendah, tentu akan berdampak pada pemerolehan ilmu pengetahuan pada jenjang kelas selanjutnya. Jenis penelitian ini adalah kualitatif yang berfokus pada studi kasus. Teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, serta dokumentasi. Pengumpulan data wawancara dan observasi dihimpun dalam bentuk catatan deskripsi yaitu data alami yang diperoleh tanpa melakukan interpretasi terhadap data tersebut. Reduksi data dilakukan dengan melakukan seleksi, membuat catatan singkat, menggolongkan data untuk mempertegas agar dapat ditarik simpulan. Hasil penelitian ini adalah (1) di kelas 1 ditemukan 15 siswa yang memiliki kesulitan dalam membaca. Dari 15 siswa tersebut, 10 siswa kesulitan dalam menghafa abjad dari A-Z. Sedangkan 5 siswa yang lain adalah siswa yang mengalami kesulitan dalam membedakan huruf yang memiliki bentuk yang hampir sama seperti huruf b dan d, huruf p dan q, huruf I kapital dan huruf l kecil. (2) Di kelas 2 hampir semua belum bisa membaca, dengan kriteria 10 siswa mengalami kesulitan dalam mengeja huruf yang memiliki lebih dari tiga suku kata, contohnya seperti pada kata ‘pelangi [pe-la-ngi]’. Sedangkan tiga siswa yang lainnya adalah siswa yang memiliki kesulitan dalam mengenal huruf A-Z. (3) 12 orang siswa belum bisa membaca lancar. Ke-12 siswa tersebut memiliki kesulitan dalam mengeja huruf dalam satu kalimat sederhana.
SIMBOL BUDAYA MASYARAKAT DAYAK NGAJU DI MUSEUM BALANGA PALANGKA RAYA Lastaria; Muhammad Tri Ramdhani; Arna Purtina
Jurnal Hadratul Madaniyah Vol. 9 No. 2 (2022): Jurnal Hadratul Madaniyah
Publisher : ​Institute for Researches and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penduduk asli Kalimantan Tengah adalah suku Dayak Ngaju. Masyarakat Dayak Ngaju kaya akan budaya dan adat istiadat. Namun, selama ini budaya dan adat istiadat yang dimiliki oleh masyarakat Dayak Ngaju hanya disampaikan dari mulut ke mulut sehingga masyarakat Dayak Ngaju tidak memiliki bentuk budaya dalam bentuk publikasi. Simbol merupakan bentuk cerminan budaya suku Dayak Ngaju yang dapat dilihat dari benda-benda yang mengandung makna dan fungsi berdasarkan kepercayaan budayanya. Pendekatan penelitian menggunakan pendekatan kualitatif, sedangkan metode penelitian menggunakan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik rekaman, wawancara, observasi, dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian terdapat 4 benda yang mengandung simbol budaya, yaitu benda (a) uang logam, (b) balanga (guci), (c) pasu, dan (d) mihing.