Rizki Eka Putra
Universitas Pendidikan Indonesia

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Perspektif Humanisme Carl Ransom Rogers Terhadap Kebebasan Berpikir dan Berpendapat Pada Kata-Kata Bijak Buya Hamka Rizki Eka Putra; Syihabuddin Syihabuddin
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 6 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling: Special Issue (General)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v4i6.9924

Abstract

Kebebasan berpikir dan berpendapat merupakan sifat alami manusia yang terbentuk dari berbagai macam aspek, salah satunya aspek pendidikan dan pengalaman. Seiring dengan berkembangnya teknologi dan media sosial sebagai salah satu media untuk menuangkan hasil buah pikiran manusia telah melahirkan berbagai macam kasus kebebasan berpikir dan berpendapat yang keluar dari norma-norma kesopanan. Oleh karena itu penting untuk mengetahui bagaimana kebebasan berpikir dan berpendapat secara baik dan benar. Rumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimana perspektif humanisme Carl Ransom Rogers terhadap kebebasan berpikir dan berpendapat pada kata-kata bijak Buya Hamka. Peneliti menjadikan kata-kata bijak Buya Hamka sebagai objek penelitian karena Buya Hamka adalah ulama yang teguh pendirian dan tegas dalam bersikap namun tetap berpijak pada hal-hal yang dianggapnya benar. Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis deskriptif. Data yang didapat dianalisis berdasarkan perspektif humanisme Carl Ransom Rogers. Hasil dari penelitian ini adalah ditemukan unsur-unsur humanisme menurut perspektif Carl Ransom Rogers dalam kata-kata bijak Buya Hamka yang mengindikasikan bahwa Buya Hamka memiliki kebebasan dalam berpikir dan berpendapat selama hal yang dibelanya benar.
Makna Kata Arkais Pada Buku Palsafah Pakaian Penghulu Jo Pidato Aluo Pasambahan Adat Minangkabau Rizki Eka Putra; Retty Isnendes; Eri Kurniawan
Journal on Education Vol 6 No 2 (2024): Journal on Education: Volume 6 Nomor 2 Tahun 2024
Publisher : Departement of Mathematics Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/joe.v6i2.5091

Abstract

Although there have been many studies that discuss meaning, both in Indonesian and in Minangkabau, no research has been found that examines the lexical meaning and cultural meaning of Minangnese archaic words in pasambahan. This is important to study because pasambahan contains advice, manners, cultural values, and educational values that have existed for a long time and must be passed down. Therefore, there is a need for research that explores the lexical meaning and meaning of the cultural context contained in archaized words in pasambahan. This research uses a qualitative design. The source of data comes from a study entitled Identification of Archaic Words in the Book of the Philosophy of Penghulu Clothing Jo Pidato Aluo Pasambahan of Minangkabau Custom. The data was tested in an interview with the author of the book. The results show that of the 34 archaic words studied, 26 words have lexical meaning and cultural meaning, and 8 words only have lexical meaning. The cultural meaning contains advice to tribal leaders, advice for daily life, a description of Minangkabau nature, a description of Minangkabau traditional houses, and manners, advice on religion, and advice on decision-making.