Anang Takwanto
Jurusan Teknik Kimia, Politeknik Negeri Malang, Jl. Soekarno Hatta No. 9, Malang 65141, Indonesia

Published : 11 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

PEMANFAATAN BONGGOL JAGUNG SEBAGAI ADSORBEN ZAT WARNA RHODAMIN B MENGGUNAKAN METODE AKTIVASI MECHANOCHEMICAL Dinia Ifany Choirun Nisa'; Anang Takwanto
DISTILAT: JURNAL TEKNOLOGI SEPARASI Vol 8, No 4 (2022): December 2022
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v8i4.436

Abstract

Bonggol jagung merupakan limbah organik hasil industri pertanian yang banyak dijumpai di Indonesia dan dapat dimanfaatkan sebagai adsorben limbah zat warna rhodamin B. Dalam proses pembuatan adsorben perlu dilakukan proses aktivasi dengan metode mechanochemical, yaitu suatu proses sederhana untuk menghasilkan serbuk yang berkaitan dengan transformasi kimia yang disebabkan oleh gerakan mekanis seperti kompresi, geser, atau gesekan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik adsorben yang teraktivasi secara mechanochemical, mengetahui hubungan waktu tinggal proses aktivasi secara mechanochemical, dan mengetahui hubungan rasio penambahan aktivator terhadap kemampuan adsorben. Variabel yang digunakan yaitu waktu tinggal proses aktivasi secara mechanochemical (30, 45, dan 60) menit, rasio perbandingan adsorben dengan aktivator (b/v) (1:7; 1:10; dan 1:13) dan waktu tinggal pengambilan sampel pada saat adsorpsi. Analisis yang dilakukan adalah uji konsentrasi adsorbat zat warna rhodamin B dengan cara pengamatan absorbansi menggunakan alat spektrofotometer UV-Vis dan uji daya serap terhadap iodin. Hasil penelitian menunjukkan adsorben terbaik dihasilkan pada waktu tinggal mechanochemical 30 menit, dan perbandingan penambahan aktivator (b/v) 1:10, serta pada waktu tinggal adsorpsi 120 menit dengan nilai daya serap 96,08%.
PEMANFAATAN DAUN KETAPANG SEBAGAI BIO ADSORBEN ZAT WARNA RHODAMIN B TERAKTIVASI ASAM SITRAT SECARA MECHANOCHEMICAL Surya Wati Oktaviani; Anang Takwanto
DISTILAT: JURNAL TEKNOLOGI SEPARASI Vol 8, No 4 (2022): December 2022
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v8i4.467

Abstract

Rhodamin B merupakan salah satu zat warna dalam limbah cair hasil proses produksi industri tekstil yang dapat berbahaya bagi kesehatan dan menimbulkan pencemaran ketika dibuang ke lingkungan dengan konsentrasi tinggi. Solusi permasalahan tersebut adalah mengurangi konsentrasi Rhodamin B menggunakan metode adsorpsi dengan memanfaatkan bio adsorben salah satunya daun ketapang yang telah diaktivasi terlebih dahulu dengan cara mechanochemical. Mechanochemical merupakan proses pemanfaatan energi mekanik untuk mengaktivasi bahan dan merubah struktur bahan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh waktu aktivasi mechanochemical terhadap kualitas bio adsorben daun ketapang dan pengaruh waktu kontak adsorpsi terhadap daya serap  bio adsorben yang dihasilkan. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan variabel tetap perbandingan bio adsorben daun ketapang dengan asam sitrat 1:5 (b/v) dan variabel berubah waktu aktivasi mechanochemical 30; 45; 60 menit dan waktu kontak adsorpsi 90; 120; 150; 180 menit. Analisis yang dilakukan pada pengujian bio adsorben daun ketapang adalah kadar air, daya serap iodium, dan penyerapan Rhodamin B. Hasil analisis terbaik yang diperoleh dari ketiga pengujian tersebut adalah kadar air sebesar 11%, daya serap iodium sebesar 1903,95 mg/g, dan penyerapan Rhodamin B sebesar 92,28 %. Hasil tersebut menunjukkan bahwa daun ketapang dapat digunakan sebagai bio adsorben zat warna Rhodamin B.
STUDI AWAL PENGARUH SUHU DAN KONSENTRASI PADA PROSES AKTIVASI KARBON DARI KAYU HALABAN MENGGUNAKAN ZNCL2 DAN KOH Amanah Nur Permata; Raden Roro Adinda P. P.; Anang Takwanto
DISTILAT: Jurnal Teknologi Separasi Vol. 5 No. 2 (2019): August 2019
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v5i2.13

Abstract

Arang kayu halaban sebagai bahan baku pembuatan karbon aktif mengandung 85-90% karbon. Karbon aktif arang kayu serbuk berkemampuan sebagai adsorben yang digunakan dalam fase cair dan berfungsi untuk memindahkan zat pengotor. Aktivasi karbon aktif arang kayu dilakukan secara fisika dan kimia. Aktivasi secara fisika dilakukan dengan memvariabelkan suhu pemanasan, yaitu 500, 550, dan 600 °C. Aktivasi kimia dilakukan dengan menggunakan aktivator ZnCl2 dan KOH dengan konsentrasi 0.03%, 0.05%, 0.07%, 0.09% (b/v). Suhu aktivasi mampu meningkatkan efisiensi penyerapan karbon aktif terhadap metilen biru. Kondisi optimum karbon aktif arang kayu dihasilkan pada pemanasan suhu 600°C dengan konsentrasi ZnCl2 0.05% (b/v) dan KOH 0.09% (b/v). Hasil efisiensi penyerapan dari kedua aktivator yang terbesar adalah ZnCl2 dengan nilai 95,1% dan luas permukaan 350.8 m2/g. Sedangkan pada aktivator KOH, memiliki efisiensi penyerapan 93.3% dengan luas permukaan sebesar 344.1 m2/g.
PEMANFAATAN LUMPUR AKTIF SEBAGAI KOAGULAN DI UNIT WATER TREATMENT PPSDM MIGAS CEPU Nadda Amalia Khoiro; Zumrotul Fahmia; Anang Takwanto
DISTILAT: Jurnal Teknologi Separasi Vol. 7 No. 1 (2021): February 2021
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v7i1.172

Abstract

Air Sungai Bengawan Solo digunakan sebagai bahan baku dalam pengolahan water treatment di PPSDM Migas Cepu. Dalam pengolahannya menghasilkan limbah berupa lumpur endapan yang telah tercampur dengan koagulan yang akan dibuang kembali ke Sungai Bengawan Solo. Hal ini menyebabkan pencemaran lingkungan dan kerusakan ekosistem yang berada di sungai. Penelitian pemanfaatan lumpur aktif sebagai koagulan dilakukan untuk mencegah adanya kerusakan ekosistem akibat pembuangan lumpur endapan hasil pengolahan serta mengurangi penggunaan koagulan dengan memanfaatkan koagulan yang masih aktif dalam lumpur endapan. Percobaan ini mengguanakan metode jar tes dengan rasio dosis koagulan 70 ppm, 100 ppm, 130 ppm, 160 ppm dan 190 ppm ,dosis flokulan 0,5 ppm. Kemudian dilakukan pengadukan cepat 120 rpm selama 1 menit dan dilanjutkan pengadukan lambat 60 rpm selama 30 detik. Selanjutnya dilakukan aerasi selama 30 detik dan yang terakhir sedimentasi selama 30 menit dengan parameter yang akan diamati berupa kekeruhan, angka KMnO4, pH dan TDS. Hasil penelitian menunjukkan dosis koagulan optimum diperoleh pada dosis 130 ppm pada campuran tawas+lumpur+PAC dengan perbandingan dosis 70:20:40. Koagulan PAC terbukti lebih efektif dibandingkan dengan koagulan yang lain untuk pengolahan air minum di unit WT PPSDM migas dengan nilai kekeruhan = 213 NTU, pH 7,3, angka KMnO4 = 7,869 mg/l dan TDS = 23 mg/l.
EVALUASI NERCA MASSA KINERJA KOLOM FRAKSINASI C-1 PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA MINYAK DAN GAS BUMI CEPU Moch. Abdul Hakim; Anang Takwanto; Rieza Mahendra Kusuma
DISTILAT: Jurnal Teknologi Separasi Vol. 7 No. 2 (2021): August 2021
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v7i2.238

Abstract

Kilang PPSDM Migas mengolah minyak mentah menjadi beberapa produk seperti pertasol CA, pertasol CB, pertasol CC, solar dan residu. Salah satu unit yang penting pada proses pengolahan minyak mentah pada PPSDM Migas adalah crude distillation unit proses pemisahan minyak mentah yang dilakukan oleh PPSDM menggunakan destilasi fraksinasi yang berarti memisahkan komponen-komponen (fraksi) minyak bumi berdasarkan titik didih atau sebagi pemurnian minyak bumi. Tujuan dari perhitungan neraca massa untuk menentukan efisiensi pada proses kolom destilasi menggunakan bantuan steam dan tanpa menggunakan bantuan steam untuk menentukan mana yang lebih efisien. Metode perhitungan yang digunakan adalah neraca massa pada proses destilasi fraksinasi C-1 PPSDM Migas Cepu, menentukan efisiensi pada proses destilasi fraksinasi C-1 menggunakan bantuan steam dan tanpa bantuan steam. Pengumpulan data didapatkan dari proses dilapangan dan control room. Berdasarkan hasil perhitungan pada kolom destilasi fraksinasi C-1 jika menggunakan bantuan steam maka dapat diperoleh efisiensi sebesar 68% sedangkan pada proses destilasi fraksinasi C-1 tenpa menggunakan bantuan steam dapat diperoleh efisiensi sebesar 62%. Dari data dan perhitungan menunjukkan bahwa proses operasi pada kolom destilasi fraksinasi C-1 lebih efisien menggunakan bantuan steam untuk meningkatkan efisiensinya.
PENGARUH KONSENTRASI OZON TERHADAP NILAI PH DAN TOTAL DISSOLVE SOLID (TDS) PRODUK AIR MINUM DALAM KEMASAN (AMDK) Faishal Najmuddin Nabih; Anang Takwanto; Melastri Rahayu
DISTILAT: Jurnal Teknologi Separasi Vol. 7 No. 2 (2021): August 2021
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v7i2.239

Abstract

Kualitas Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) harus memenuhi standar ditinjau dari parameter fisika kimia dan mikrobiologi yang sesuai dengan SNI 01-3553-2015 dan Permenkes no 492 tahun 2010 sehingga air aman untuk diminum dan dikonsumsi dalam jangka panjang. Kualitas air yang dikonsumsi menentukan derajat kesehatan masyarakat yang mengonsumsinya. Pada uji fisika konsentrasi ozon berpengaruh terhadap hasil uji pH dan Total Dissolve Solid (TDS). Proses disinfektan pada produksi air minum dalam kemasan merupakan kendala kritis yang harus diperhatikan. Ozonisasi harus diinjeksikan secara tepat dan benar, agar kualitas steril dan tidak merugikan kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi ozon terhadap hasil uji pH dan TDS air minum dalam kemasan. Penelitian dilakukan selama satu tahun dengan menambah kadar ozon pada proses produksi AMDK dan didapatkan hasil konsentrasi ozon dapat menurunkan nilai pH dan TDS. Menurunnya nilai pH dapat meningkatkan ion H+ dan menurunnya nilai TDS dapat mengurangi senyawa organik maupun non organik yang terkandung dalam AMDK.
EVALUASI KINERJA KOLOM FRAKSINASI C-1 DI PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA MINYAK DAN GAS BUMI (PPSDM MIGAS) CEPU Aditya Ilhami; Anang Takwanto; Rieza Mahendra Kusuma
DISTILAT: Jurnal Teknologi Separasi Vol. 7 No. 2 (2021): August 2021
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v7i2.256

Abstract

Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi (PPSDM MIGAS) merupakan salah satu Instansi Pemerintah Pusat di bawah Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Energi dan Sumber Daya Mineral, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Kilang PPSDM MIGAS mengolah Crude oil menjadi beberapa produk utama diantaranya, Pertasol CA, pertasol CB, Pertasol CC, dan Solar. Proses pengolahan crude oil di PPSDM MIGAS dilakukan dengan metode pemisahan dengan menggunakan Crude Distillation Unit. Pada Crude Distillation Unit digunakan kolom fraksinasi C-1 untuk memisahkan crude oil menjadi solar dan pertasol. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai efisiensi kolom fraksinasi C-1 dengan kondisi operasi tanpa steam. Metode perhitungan yang digunakan adalah direct method dimana efisiensi dihitung berdasarkan nilai kalor dari aliran massa (bahan) yang masuk maupun keluar dari kolom fraksinasi C-1. Evaluasi kolom fraksinasi C-1 dilakukan dengan membandingkan efisiensi kolom fraksinasi C-1 yang beroperasi menggunakan steam dengan efisiensi kolom fraksinasi C-1 yang beroperasi tanpa menggunakan steam. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa efisiensi kolom fraksinasi C-1 yang beroperasi tanpa menggunakan steam adalah sebesar 42,72%. Sedangkan efisiensi kolom fraksinasi C-1 yang beroperasi menggunakan steam sebesar 53,72%. Hal ini menunjukkan bahwa kolom fraksinasi C-1 lebih efisien beroperasi menggunakan bantuan steam.
PEMBUATAN BIO ADSORBEN DARI DAUN KETAPANG DENGAN AKTIVATOR ASAM SULFAT SECARA MECHANOCHEMICAL UNTUK MENURUNKAN KANDUNGAN RHODAMIN B PADA LIMBAH TEKSTIL Inshirah Riski Walidah; Anang Takwanto
DISTILAT: Jurnal Teknologi Separasi Vol. 8 No. 4 (2022): December 2022
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v8i4.432

Abstract

Daun ketapang mengandung senyawa tanin yang memiliki banyak gugus hidroksil sehingga mampu digunakan sebagai bio adsorben. Salah satu cara untuk diperoleh biadsorben dengan kinerja yang baik maka perlu dilakukan proses aktivasi. Proses tersebut dapat dilakukan secara mechanochemical, proses ini adalah sebuah proses yang menggunakan energi mekanik untuk mengaktifkan material dan dapat merubah struktur. Tujuan penelitian ini untuk menganalisa pengaruh waktu mechanochemical (30 menit, 45 menit, dan 60 menit) terhadap daya serap bio adsorben yang dihasilkan, dan pengaruh lama proses adsorpsi (90 menit, 120 menit, dan 150 menit) terhadap daya serap bio adsorben yang dihasilkan. Variabel tetap yang digunakan ialah perbandingan massa serbuk daun ketapang dengan volume asam sulfat sebesar 1: 5 ( b/v). Analisa yang dilakukan ialah uji kadar air, uji iodine dan uji konsentrasi Rhodamin B dengan menggunakan metode spektrofotometri. Hasil analisa yang diperoleh kondisi terbaik pada waktu mechanochemical 60 menit dengan waktu kontak adsorpsi 120 menit dengan % removal sebesar 91.86%, kadar air 10% dan daya serap iodine 1840,48 mg/g. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa daun ketapang dapat digunakan sebagai bio adsorbent dan mampu menyerap rhodamin B hingga 120 menit.
PEMANFAATAN DAUN KETAPANG SEBAGAI BIO ADSORBEN ZAT WARNA RHODAMIN B TERAKTIVASI ASAM SITRAT SECARA MECHANOCHEMICAL Surya Wati Oktaviani; Anang Takwanto
DISTILAT: Jurnal Teknologi Separasi Vol. 8 No. 4 (2022): December 2022
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v8i4.467

Abstract

Rhodamin B merupakan salah satu zat warna dalam limbah cair hasil proses produksi industri tekstil yang dapat berbahaya bagi kesehatan dan menimbulkan pencemaran ketika dibuang ke lingkungan dengan konsentrasi tinggi. Solusi permasalahan tersebut adalah mengurangi konsentrasi Rhodamin B menggunakan metode adsorpsi dengan memanfaatkan bio adsorben salah satunya daun ketapang yang telah diaktivasi terlebih dahulu dengan cara mechanochemical. Mechanochemical merupakan proses pemanfaatan energi mekanik untuk mengaktivasi bahan dan merubah struktur bahan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh waktu aktivasi mechanochemical terhadap kualitas bio adsorben daun ketapang dan pengaruh waktu kontak adsorpsi terhadap daya serap bio adsorben yang dihasilkan. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan variabel tetap perbandingan bio adsorben daun ketapang dengan asam sitrat 1:5 (b/v) dan variabel berubah waktu aktivasi mechanochemical 30; 45; 60 menit dan waktu kontak adsorpsi 90; 120; 150; 180 menit. Analisis yang dilakukan pada pengujian bio adsorben daun ketapang adalah kadar air, daya serap iodium, dan penyerapan Rhodamin B. Hasil analisis terbaik yang diperoleh dari ketiga pengujian tersebut adalah kadar air sebesar 11%, daya serap iodium sebesar 1903,95 mg/g, dan penyerapan Rhodamin B sebesar 92,28 %. Hasil tersebut menunjukkan bahwa daun ketapang dapat digunakan sebagai bio adsorben zat warna Rhodamin B.
PENGARUH WAKTU AKTIVASI MEKANOKIMIA DAN KONSENTRASI NAOH TERHADAP KADAR AIR DAN KADAR ABU PADA ADSORBEN ZEOLIT Azizah Amelia Mufidah; Anang Takwanto
DISTILAT: Jurnal Teknologi Separasi Vol. 9 No. 3 (2023): September 2023
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v9i3.3719

Abstract

Zeolit merupakan kristal aluminosilikat yang mempunyai struktur pori yang teratur dan memiliki luas permukaan tinggi. Adsorben zeolit akan diaktivasi dengan metode mekanokimia dengan tujuan untuk menghilangkan pengotor-pengotor yang ada pada zeolit sehingga kemampuan adsorpsi nya bertambah. Mekanokimia merupakan proses pemanfaatan energi mekanik untuk merubah struktur bahan sehingga bahan yang dihasilkan memiliki luas permukaan yang lebih besar dan juga memiliki kemampuan mengadsorp dengan baik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh waktu mekanokimia dan konsentrasi Natrium Hidroksida  (NaOH) terhadap kualitas adsorben zeolit. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan variabel tetap perbandingan zeolit dengan NaOH 1:4 (b/v) dan variabel berubah waktu mekanokimia 30; 60 menit dan konsentrasi NaOH 1; 2; 3 M.  Analisis yang dilakukan pada pengujian adsorben zeolit adalah kadar air dan kadar abu. Hasil terbaik yang diperoleh dari kedua pengujian tersebut adalah kadar air sebesar 0,5% dan kadar abu sebesar 1,941%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa adsorben zeolit memiliki kualitas yang baik.