Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pencegahan Karies Gigi Permanen Dengan Aplikasi Bahan Pit And Fissure Sealant Pada Siswa Sekolah Dasar Hesti Witasari Jos Erry; Agus Ardinansyah; Helwiyah Umniyati
Info Abdi Cendekia Vol 2 No 2: Desember 2019
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas YARSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (215.789 KB) | DOI: 10.33476/iac.v2i2.14

Abstract

Penyakit karies gigi merupakan penyakit yang dialami oleh kurang lebih 60-90% anak-anak dikebanyak negara baik negara berkembang mau pun negara industri. Karies merupakan kehilangan ionmineral kronis berlanjut pada email mahkota maupun permukaan akar yang disebabkan oleh flora bakterialdan produk-produknya. Permukaan gigi yang rentan karies adalah permukaan yang mudah mengalamiretensi plak dan sulit dibersihkan. Salah satu daerah gigi tersebut yaitu pit dan fisur permukaan oklusal gigiposterior. Gigi Molar satu rahang bawah merupakan gigi permanen pertama yang tumbuh pada usia kuranglebih 6-9 tahun. Gambaran anatomi gigi molar satu rahang bawah ini memiliki pit dan fisur yang mayoritasdalam sehingga sangat rentan terhadap retensi plak dan sisa makanan, yang mana dapat membantu suburnyapertumbuhan bakteri pada area tersebut. Metoda pelaksanaan yang dilakukan yaitu semua siswa kelas 2dilakukan pemeriksaan gigi (screening) terlebih dahulu. Pada anak-anak yang belum mengalami karies padagigi Molar permanen rahang bawah kanan dan kiri, akan dilakukan tindakan preventif pit and fissure sealant. Hasil dari metode ini yaitu dari 59 orang siswa yang diperiksa, terdapat 21 orang anak yang gigi Molar satubawah kanan dan kiri telah mengalami karies, dan 38 orang anak yang gigi Molar satu bawah kanan dan kiritidak mengalami karies sehingga dapat dilakukan tindakan preventif pit and fissure sealant. Kesimpulan,tindakan ini merupakan upaya penutupan celah pada area pit dan fisura gigi posterior permanen yaitu gigimolar permanen yang baru tumbuh dan belum terjadi proses penyakit karies pada area oklusal gigi.
Stunting dan Malnutrisi Penyebab Kelainan Email Gigi Anak dan Early Childhood Caries (ECC): Komprehensif Review Lisa Prihastari; Djuned Prasonto; Bimo Rintoko; Hesti Witasari Jos Erry
Andalas Dental Journal Vol 11 No 2 (2023): Andalas Dental Journal
Publisher : Faculty of Dentistry Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/adj.v11i2.247

Abstract

Background: Childhood dental health is a vital component of overall well-being, with Early Childhood Caries (ECC) and defect enamel being major concerns. This article explores the intricate connection between stunting, malnutrition, and the development of defect enamel and ECC in children. Methods: Narrative review use Pubmed and Google Scholar databases with article inclusion criteria, namely research articles and reviews that discuss the relationship between enamel defects and malnutrition and ECC with malnutrition Results: Childhood malnutrition, characterized by inadequate intake of essential nutrients, poses a significant global health challenge. Stunting, a manifestation of chronic malnutrition, adversely affects physical growth and cognitive development in children. However, the link between malnutrition and dental health has not received adequate attention. This article examines the mechanisms through which malnutrition, specifically stunting, can contribute to the development of defective enamel in children. Nutritional deficiencies, particularly in calcium, vitamin D, and fluoride, are identified as key culprits in compromising enamel formation and strength. Weakening of the enamel leaves teeth vulnerable to dental caries, including ECC, which can lead to pain and long-term oral health problems. The complex relationship between malnutrition, stunting, defect enamel, and ECC calls for multifaceted solutions. Conclusion: This article highlights the importance of holistic public health initiatives, which encompass nutritional education for caregivers and improved access to dental care services for at-risk children. Interdisciplinary collaboration among healthcare professionals is emphasized to address the synergistic nature of these interconnected health challenges.