Riyanto, Agus
Departemen Keselamatan & Kesehatan Kerja, Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu & Teknologi Kesehatan, Universitas Jenderal Achmad Yani, Cimahi 40633, Indonesia

Published : 10 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

EFEK KOMBINASI BUERGER ALLEN EXERCISE DENGAN RESISTANCE EXERCISE TERHADAP PERBAIKAN NEUROPATI DIABETIK PADA PASIEN DM TIPE 2 Sukirno Sukirno; Budiman Budiman; Agus Riyanto; Linlin Lindayani; Asep Badrujamaludin
The Shine Cahaya Dunia Ners Vol 6, No 2 (2021): The Shine Cahaya Dunia Ners
Publisher : LPPM An Nuur Purwodadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35720/tscners.v6i2.299

Abstract

Latar Belakang: DM tipe 2 yang tidak terkontrol dalam jangka waktu yang lama menyebabkan komplikasi neuropati diabetik. Exercise adalah terapi modalitas untuk penatalaksanaan neuropati diabetik. Buerger Allen Exercise (BAE) dan Resistance Exercise (RE) efeknya kecil jika dilakukan single-single. Untuk mengurangi neuropati diabetik bisa menggunakan kombinasi Buerger Allen Exercise dengan Resistance Exercise. Tujuan untuk mengetahui efek kombinasi Buerger Allen Exercise dengan Resistance Exercise terhadap perbaikan neuropati diabetik pada pasien DM tipe 2.Metode: Penelitian ini adalah quasy eksperiment dengan pre test dan post test times series design. Jumlah sampel 50 orang kelompok intervensi dan 51 orang kelompok kontrol. Instrumen yang digunakan Monofilament Test 10 gr, Goniometer, test perspirasi. Analisa data menggunakan uji GLM repeated measures dan uji Friedman.Hasil: Hasil penelitian dengan uji Friedman kelompok intervensi menunjukkan bahwa kombinasi BAE dengan RE ada efek perbaikan respon neuropati sensorik p=0,001, respon neuropati otonom p=0,001 sedangkan kelompok kontrol tidak ada efek perbaikan respon neuropati sensorik justru penurunan signifikan p=0,001, respon neuropati otonom p=0,840. Uji GLM Repeated Measures pada kelompok intervensi menunjukkan ada efek perbaikan respon neuropati motorik LGS ankle dorsofleksi p=0,001, plantarfleksi p=0,001, inversi p=0,003, eversi p=0,003 sedangkan kelompok kontrol tidak ada efek perbaikan respon neuropati motorik LGS ankle dorsofleksi p=0,069, plantarfleksi p=0,645, inversi p=0,246, eversi p=0,176.Kesimpulan: Latihan kombinasi BAE dengan RE menunjukkan efek perbaikan neuropati sensorik, motorik, otonom pada kelompok intervensi sedangkan pada kelompok kontrol tidak terjadi perbaikan. Kata Kunci: Diabetes Mellitus Tipe 2, Neuropati Diabetik, Buerger Allen Exercise, Resistance Exercise
Hubungan Restorasi Keliru, Karies Sekitar Gusi, Tumpukan Sisa Makanan, dan Crowded dengan Gingivitis pada Anak Sekolah Dasar: Wrong Restoration Relationships, Caries Around the Gums, Food Waste Piles, and Crowded with Gingivitis in Elementary School Children Agus Riyanto
Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 4 No. 3: SEPTEMBER 2021 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (576.869 KB) | DOI: 10.56338/mppki.v4i3.1651

Abstract

Gingivitis di Indonesia menduduki urutan kedua masalah gigi dan mulut, anak sekolah dasar di Tarikolot Kabupaten Bogor banyak menderita gingivitis. Penelitian ini bertujuan mengkaji hubungan restorasi keliru, karies sekitar gusi, tumpukan sisa makanan, dan crowded dengan gingivitis pada anak di SDN Tarikolot Kabupaten Bogor. Desain penelitian ini potong lintang, sampel anak SD kelas 5 dan 6 sebanyak 108 anak, cara pengumpulan data observasi menggunakan alat diagnostik set kedokteran gigi dan kaca mulut, dan analisis statistik menggunakan uji t independen. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan bermakna restorasi keliru, karies sekitar gusi, tumpukan sisa makanan, dan crowded dengan gingivitis pada anak (p<0,05). Pihak sekolah dan puskesmas bekerjasama untuk melaksanakan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut, pemeriksaan dan rujukan untuk siswa, dengan melakukan optimalisasi kegiatan Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS). Siswa dianjurkan agar menyikat gigi minimal 2 kali sehari pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur dengan teknik yang tepat yang bertujuan untuk mengontrol akumulasi plak dan menjaga kebersihan gigi dan mulut.
Analisis Kualitas Air Berdasarkan Konsentrasi Ozone (O3) pada Penyediaan Air Minum (PAM) di Gedung Perkantoran Arif Susanto; Agus Riyanto; Edi Karyono Putro; Uli Amrina; John Charles Wilmot; Sulthan Muchammad Quds
Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia Vol 21, No 2 (2022): Juni 2022
Publisher : Master Program of Environmental Health, Faculty of Public Health, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jkli.21.2.122-130

Abstract

Latar belakang: Dalam memenuhi kebutuhan air minum pekerja Divisi Concentrating PT Freeport Indonesia (PTFI), perlu dilakukan pemantauan kualitas berdasarkan karakteristik air baku dan unit pengolahan yang digunakan. Sistem disinfeksi dengan ozonasi diterapkan PTFI bertujuan untuk membasmi mikroorganisme, tertutama bakteri patogen, serta membuat air minum olahan menjadi lebih sehat, karena penggunaan disinfektan klor dapat mengalami masalah seperti terbentuknya trihalomethanes (THMs) maupun perhitungan breakpoint clorination (BPC) yang kurang tepat. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengevaluasi konsentrasi ozone (O3) di dalam penyediaan air minum (PAM) di gedung perkantoran OB-1 dan OB-2 Divisi Concentrating PTFI agar sesuai dengan Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan No. 705 tahun 2003 bahwa kadar O3 dalam air minum harus berkisar antara 0,1 sampai 0,4 mg/L.Metode: Penelitian menggunakan metode observasi dan dilaksanakan pada bulan Juli sampai Oktober 2021. Desain penelitian menggunakan cross sectional dengan mengukur konsentrasi O3 pada sistem PAM. Teknik sampel yaitu sampel jenuh berdasarkan jumlah titik pemantauan yang hanya berjumlah 10 titik, yaitu titik atau stasiun distribusi yang terdiri atas 5 lantai pada setiap gedung. Analisis data menggunakan metode Lagrangian. Instrumen penelitian menggunakan perangkat lunak EPAnet agar dapat diperoleh simulasi konsentrasi O3 yang terkandung dalam air minum.Hasil: Simulasi hidrolis dan kualitas air minum yang dilakukan menunjukkan hasil konsentrasi O3 pada setiap node dan link berubah setiap perubahan waktu mengikuti segmen distribusi air minum. Hasil simulasi menunjukkan bahwa konsentrasi sisa O3 di akhir pendistribusian yaitu pada bak penampungan air minum berkisar antara 0,33 sampai 0,39 mg/L. Konsentrasi O3 dapat dipengaruhi oleh faktor jarak, pH, suhu, dan kondisi lingkungan di sekitar pipa. Terdapat kecenderungan semakin jauh antara reservoir dengan konsumen, maka semakin sedikit pula sisa O3 yang terkandung didalamnya, hal ini dapat disebabkan oleh adanya reaksi, yaitu bulk reaction dan pipe wall reaction.Simpulan: Konsentrasi awal O3 yang diinjeksian pada proses disinfeksi memiliki konsentrasi sebesar 0,50 mg/L, konsentrasi tersebut terus berubah hingga pada saat air minum ditempatkan pada bak penyimpanan air minum di gedung kantor OB-1 dan OB-2 Divisi Concentrating PTFI konsentrasinya menjadi berkisar antara 0,33 sampai 0,39 mg/L. Hal tersebut menunjukkan bahwa kualitas air minum yang diolah di Instalasi Pengolahan Air Minum (IPAM) telah memenuhi baku mutu. ABSTRACTTitle: Water Quality Analysis Based on Ozone (O3) Concentration in Drinking Water Supply at the Office Background: Monitoring the quality of the raw water and treatment units is necessary to meet the drinking water needs of the Concentrating Division employees of PT Freeport Indonesia (PTFI). Therefore, disinfection with ozonation implemented by PTFI aimed at eradicating microorganisms, particularly pathogenic bacteria, as well as making processed drinking water healthier because the use of chlorine disinfectants can cause problems, such as the formation of trihalomethanes (THMs) due to inaccurate breakpoint chlorination (BPC) calculations. This research aims to evaluate the ozone concentration in drinking water supply (PAM) in office buildings OB-1 and OB-2 PTFI Concentrating Division in compliance with the Decree of the Minister of Industry and Trade No. 705 of 2003 that states that ozone (O3) levels in drinking water should range from 0.1 to 0.4 mg/L.Method: The observation method was used and conducted from July to October 2021. The concentration of O3 in the PAM system was measured using a cross-sectional design. In addition, the saturated sampling technique was used since the number of monitoring points was limited to 10, namely distribution points or stations consisting of 5 floors in each building. The Lagrangian method was used to analyze the data and the EPAnet software to obtain a simulation of the concentration of O3 in drinking water.Results: The hydraulics and drinking water quality simulations reveal that the O3 concentration at each node and link varies depending on the drinking water distribution segment. The simulation results show that the residual O3 concentration at the end of the distribution, such as drinking water reservoirs, ranges from 0.33 to 0.39 mg/L. Furthermore, O3 concentration can be affected by distance, pH, temperature, and environmental conditions around the pipe. This indicates the greater the distance between the reservoir and the consumer, the less residual O3 contained in it, and this can be due to reactions, specifically bulk, and pipe wall reactions.Conclusion: The initial concentration of ozone injected in the disinfection process was 0.50 mg/L, which continued to change until the drinking water was placed in storage tanks in the OB-1 and OB-2 office buildings of the PTFI Concentrating Division. The resulting concentration ranged from 0.33 to 0.39 mg/L, indicating that the drinking water treated at the Drinking Water Treatment Plant (IPAM) met the quality standards. 
Sanitasi Dasar Rumah tidak Memenuhi Syarat Pemicu Diare pada Balita di Banjaran Kabupaten Bandung : Basic House Sanitation Does Not Meet Requirements Trigger Diarrhea in Children Under Five in Banjaran, Bandung Regency Agus Riyanto
Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 6 No. 2: FEBRUARY 2023 -Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/mppki.v6i2.3275

Abstract

Latar belakang: Tingginya diare pada balita menjadi masalah kesehatan di Kabupaten Bandung. Kejadian diare di Banjaran Kabupaten Bandung Tahun 2020 mencapai 1.350 kasus (5,3%). Pemicu diare pada balita salah satunya sanitasi dasar rumah tidak memenuhi syarat. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji sanitasi dasar rumah tidak memenuhi syarat pemicu diare pada balita di Banjaran Kabupaten Bandung. Metode: Penelitian ini menggunakan rancangan kasus kontrol, sampel sebanyak 44 balita terdiri dari 22 kasus yaitu balita menderita diare dan 22 kontrol yaitu tetangga kasus tetapi tidak menderita diare memiliki jenis kelamin dan umur sama dengan kasus. Teknik pengumpulan data sanitasi dasar rumah yaitu observasi lingkungan rumah menggunakan lembar observasi dan kejadian diare melihat data rekam medis di Puskesmas. Analisis statistik menggunakan uji kai˗kuadrat dan mengkaji besarnya risiko menggunakan Odd Ratio (OR: 95% CI). Hasil: Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan bermakna sumber air bersih (p= 0,003, OR=9; 95% CI: 2,3-35,6), jamban sehat (p= 0,034, OR= 4,6; 95% CI: 1,2- 16,7), pengelolaan sampah (p= 0,034, OR= 4,6; 95% CI: 1,2-16,7), dan pembuangan air limbah (p= 0,016, OR=5,7; 95% CI= 1,5-20,9) dengan kejadian diare pada balita. Kesimpulan: Sumber air bersih, jamban sehat, pengelolaan sampah, dan pembuangan air limbah tidak memenuhi syarat terbukti pemicu diare pada balita. Diharapkan Puskesmas di Kabupaten Bandung meningkatkan program promosi kesehatan kepada masyarakat tentang sanitasi dasar rumah yang memenuhi syarat untuk mencegah diare pada balita.
Fitoremediasi Kayu Apu, Eceng Gondok, dan Bambu Air untuk Menurunkan Kadar BOD Air Limbah Pabrik Tahu Agus Riyanto
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol 12 No 02 (2023): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : UIMA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33221/jikm.v12i02.2360

Abstract

Peningkatan Biochemical Oxygen Demand (BOD) air limbah tahu disebabkan kedelai sebagai bahan baku tahu mempunyai kandungan organik yaitu protein, karbohidrat, lemak, dan asam amino. Kandungan organik tersebut mempengaruhi tingginya fosfor, nitrogen, dan sulfur dalam air. Tingginya kadar BOD air limbah tahu dapat diturunkan dengan fitoremediasi tanaman kayu apu, eceng gondok, dan bambu air. Tujuan penelitian ini menganalisis efektivitas fitoremediasi tanaman kayu apu, eceng gondok, dan bambu air untuk menurunkan kadar BOD air limbah pabrik tahu. Rancangan penelitian ini Non-equivalent control group, pemeriksaan kadar BOD sampel air limbah tahu dilakukan di Laboraturium Lingkungan Daerah Kota Cimahi, analisis statistik menggunakan uji t dependen dan uji one-way anova. Hasil penelitian menunjukkan terdapat penurunan signifikan kadar BOD air limbah pabrik tahu sebelum dan setelah pemberian tanaman kayu apu (P-value = 0,035), tidak ada penurunan signifikan BOD air limbah pabrik tahu sebelum dan setelah pemberian tanaman eceng gondok (P-value = 0,059) dan tanaman bambu air (P-value = 0,074). Kayu apu paling efektif untuk menurunkan kadar BOD air limbah pabrik tahu (33,3%) dibandingkan eceng gondok dan bambu air, disarankan pengolahan air limbah pabrik tahu dapat memanfaatkan tanaman kayu apu dengan metode fitoremediasi untuk penurunkan BOD air limbah pabrik tahu.
Comparison of Cholesterol Levels Using Serum and Plasma Samples of EDTA Anticoagulants Using the CHOD-PAP Method Agus Riyanto; Mona Megasari
Journal of Sustainability Science and Technology Vol. 2 No. 2 (2022): Journal of Sustainability Science and Technology (JOSST)
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/josst.v2i2.23

Abstract

Health laboratory services or clinics can assist with patient recovery monitoring or diagnosis. The measurement of cholesterol levels is one of the frequent laboratory examinations. The CHOD-PAP enzymatic approach is the most used way to check your cholesterol levels. Plasma or serum is the test substance for cholesterol. Due to the presence of EDTA anticoagulant particles that will impact the test, the use of plasma is vulnerable to mixing with erythrocytes. This study used blood and plasma samples of EDTA anticoagulant to ascertain the variation in the outcomes of the average cholesterol levels. This research method compares two samples of EDTA anticoagulant—serum and plasma—in an analytical analysis using a comparative approach. According to the findings, there was a 1.12 percent difference between the average cholesterol levels in the serum sample (195.33 mg/dL) and the EDTA anticoagulant plasma sample (193.13 mg/dL). These findings indicate that there is no discernible difference in the cholesterol examination results obtained using EDTA anticoagulant-infused serum and plasma samples.
Factors Predicting Fly Density in Temporary Waste Shelters Bandung City Agus Riyanto; Mona Megasari; Wulan Sriwahyuni
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 7, No 4: December 2022
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (643.202 KB) | DOI: 10.30604/jika.v7i4.1489

Abstract

Waste has become a problem in Bandung City and occupies rating second highest in West Java. Hoarding waste utilized vector flies for developing breeds. Height density fly describes the quality of the site environment the not good enough. The aim of this study is to assess factors that predict the density of flies on the spot in temporary shelter waste in Bandung City. Desain study is cross-sectional, sampling as many as 76 places of temporary shelter waste in Bandung City. Method data collection was used with interviews using questionnaires and observation of flies on the spot shelter waste using the fly grill. Analysis statistics use the chi-square test and examine big risk using the Prevalence Ratio (95% CI). Research results show that predicting factor fly density that is waste sorting (p= 0.002), waste collection (p= 0.0001), and waste transportation (p= 0.0001). Election waste is not good enough 1.5 times the risk of happening density fly high in place temporary shelter waste. Collection of waste is not enough good risk 1.9 times happen density fly high in temporary shelter waste. Freight waste is not enough good risk 2.3 times happen density fly high in place temporary shelter waste. The environment and hygiene Department may train officers on how to temporarily shelter waste about the method of handling trash, as well as give counseling to the Public to use appropriate in throwing away the trash. Abstrak: Sampah menjadi permasalahan di Kota Bandung dan menduduki peringkat kedua tertinggi di Jawa Barat. Penimbunan sampah dimanfaatkan vektor lalat untuk berkembang biak. Tingginya kepadatan lalat mengambarkan kualitas lingkungan di tempat tersebut kurang baik. Tujuan penelitian ini mengkaji faktor-faktor memprediksi kepadatan lalat di tempat penampungan sampah sementara di Kota Bandung. Rancangan penelitian ini potong lintang, sampel sebanyak 76 tempat penampungan sampah sementara Kota Bandung. Metode pengumpulan data dengan wawancara menggunakan kuesioner dan observasi lalat di tempat penampungan sampah menggunakan Fly grill. Analisis statistik menggunakan uji kai-kuadrat dan mengkaji besarnya risiko menggunakan Prevalens Ratio (95% CI). Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor yang memprediksi kepadatan lalat yaitu pemilahan sampah (p= 0.002), pengumpulan sampah (p= 0.0001), dan pengangkutan sampah (p= 0.0001). Pemilihan sampah kurang baik berisiko 1,5 kali terjadi kepadatan lalat tinggi di tempat penampungan sampah sementara. Pengumpulan sampah kurang baik berisiko 1,9 kali terjadi kepadatan lalat tinggi di tempat penampungan sampah sementara. Pengangkutan sampah kurang baik berisiko 2,3 kali terjadi kepadatan lalat tinggi di tempat penampungan sampah sementara. Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan supaya memberikan pelatihan kepada petugas tempat penampungan sampah sementara tentang cara penanganan sampah, serta memberikan penyuluhan kepada masyarakat supaya tepat dalam membuang sampah.
EFEK KOMBINASI BUERGER ALLEN EXERCISE DENGAN RESISTANCE EXERCISE TERHADAP PERBAIKAN NEUROPATI DIABETIK PADA PASIEN DM TIPE 2 Sukirno Sukirno; Budiman Budiman; Agus Riyanto; Linlin Lindayani; Asep Badrujamaludin
The Shine Cahaya Dunia Ners Vol 6, No 2 (2021): The Shine Cahaya Dunia Ners
Publisher : Universitas An Nuur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35720/tscners.v6i2.299

Abstract

Latar Belakang: DM tipe 2 yang tidak terkontrol dalam jangka waktu yang lama menyebabkan komplikasi neuropati diabetik. Exercise adalah terapi modalitas untuk penatalaksanaan neuropati diabetik. Buerger Allen Exercise (BAE) dan Resistance Exercise (RE) efeknya kecil jika dilakukan single-single. Untuk mengurangi neuropati diabetik bisa menggunakan kombinasi Buerger Allen Exercise dengan Resistance Exercise. Tujuan untuk mengetahui efek kombinasi Buerger Allen Exercise dengan Resistance Exercise terhadap perbaikan neuropati diabetik pada pasien DM tipe 2.Metode: Penelitian ini adalah quasy eksperiment dengan pre test dan post test times series design. Jumlah sampel 50 orang kelompok intervensi dan 51 orang kelompok kontrol. Instrumen yang digunakan Monofilament Test 10 gr, Goniometer, test perspirasi. Analisa data menggunakan uji GLM repeated measures dan uji Friedman.Hasil: Hasil penelitian dengan uji Friedman kelompok intervensi menunjukkan bahwa kombinasi BAE dengan RE ada efek perbaikan respon neuropati sensorik p=0,001, respon neuropati otonom p=0,001 sedangkan kelompok kontrol tidak ada efek perbaikan respon neuropati sensorik justru penurunan signifikan p=0,001, respon neuropati otonom p=0,840. Uji GLM Repeated Measures pada kelompok intervensi menunjukkan ada efek perbaikan respon neuropati motorik LGS ankle dorsofleksi p=0,001, plantarfleksi p=0,001, inversi p=0,003, eversi p=0,003 sedangkan kelompok kontrol tidak ada efek perbaikan respon neuropati motorik LGS ankle dorsofleksi p=0,069, plantarfleksi p=0,645, inversi p=0,246, eversi p=0,176.Kesimpulan: Latihan kombinasi BAE dengan RE menunjukkan efek perbaikan neuropati sensorik, motorik, otonom pada kelompok intervensi sedangkan pada kelompok kontrol tidak terjadi perbaikan. Kata Kunci: Diabetes Mellitus Tipe 2, Neuropati Diabetik, Buerger Allen Exercise, Resistance Exercise
Meditasi Mindfulness dengan Deep Focus Music terhadap Tekanan Darah dan Stres pada Penderita Hipertensi Lanjut Usia Elina Situmorang; Neti Juniarti; Agus Riyanto; Nurharlinah Nurharlinah; Oop Ropei
Jurnal Keperawatan Silampari Vol 6 No 1 (2022): Jurnal Keperawatan Silampari
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (235.166 KB) | DOI: 10.31539/jks.v6i1.4611

Abstract

This study aims to analyze the effectiveness of mindfulness meditation with deep focus music on blood pressure and stress in elderly hypertensive patients at the Sukabumi Nursing Home. This research is a quasi-experimental study with a non-equivalent control group with a pretest and posttest. The results showed that all sexes were female, with 17 people (100%) in the control and intervention groups aged 60-70. Eight people (47.1%) were in the intervention group and the control group, six people (35.3%) aged> 70 years, nine people (52.9%) in the intervention group, and 11 people (64.7%) in the control group, had no comorbidities in the intervention group 12 people (70.6%). The control group, 14 people (82, 4% 5), had comorbidities. In the intervention group, five people (29.4%). The control group, three people (17.6%), did not take hypertension herb medicine, and the intervention group and the control group, 17 people (100%). No physical exercise was done in the intervention group, and in the control group, 17 people (100%). In conclusion, mindfulness with deep-focus music effectively affects systolic blood pressure and stress levels. In contrast, on diastolic blood pressure, mindfulness meditation with deep focus music at the Sukabumi Nursing Home has no effect. Keywords: Deep Focus Music, Hypertension, Elderly, Mindfulness Meditation, Stress
Fitoremediasi Kayu Apu, Eceng Gondok, dan Bambu Air untuk Menurunkan Kadar BOD Air Limbah Pabrik Tahu Agus Riyanto
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol 12 No 02 (2023): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : UIMA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33221/jikm.v12i02.2360

Abstract

Peningkatan Biochemical Oxygen Demand (BOD) air limbah tahu disebabkan kedelai sebagai bahan baku tahu mempunyai kandungan organik yaitu protein, karbohidrat, lemak, dan asam amino. Kandungan organik tersebut mempengaruhi tingginya fosfor, nitrogen, dan sulfur dalam air. Tingginya kadar BOD air limbah tahu dapat diturunkan dengan fitoremediasi tanaman kayu apu, eceng gondok, dan bambu air. Tujuan penelitian ini menganalisis efektivitas fitoremediasi tanaman kayu apu, eceng gondok, dan bambu air untuk menurunkan kadar BOD air limbah pabrik tahu. Rancangan penelitian ini Non-equivalent control group, pemeriksaan kadar BOD sampel air limbah tahu dilakukan di Laboraturium Lingkungan Daerah Kota Cimahi, analisis statistik menggunakan uji t dependen dan uji one-way anova. Hasil penelitian menunjukkan terdapat penurunan signifikan kadar BOD air limbah pabrik tahu sebelum dan setelah pemberian tanaman kayu apu (P-value = 0,035), tidak ada penurunan signifikan BOD air limbah pabrik tahu sebelum dan setelah pemberian tanaman eceng gondok (P-value = 0,059) dan tanaman bambu air (P-value = 0,074). Kayu apu paling efektif untuk menurunkan kadar BOD air limbah pabrik tahu (33,3%) dibandingkan eceng gondok dan bambu air, disarankan pengolahan air limbah pabrik tahu dapat memanfaatkan tanaman kayu apu dengan metode fitoremediasi untuk penurunkan BOD air limbah pabrik tahu.