Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Chemical synthesis mono- and diacylglycerol from palm stearin-olein blend using continuous high shear stirred tank reactor Elma Sulistiya; Rini Yanti; Chusnul Hidayat
Advances in Food Science, Sustainable Agriculture and Agroindustrial Engineering (AFSSAAE) Vol 5, No 2 (2022)
Publisher : Advances in Food Science, Sustainable Agriculture and Agroindustrial Engineering (AFSSAAE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.afssaae.2022.005.02.4

Abstract

This research aimed to evaluate the effect of flow rate and processing time on the synthesis of high mono- and diacylglycerol (MDAG) from palm stearin-olein blend using high shear continuous stirred tank reactor (HS-CSTR). Glycerolysis-interesterification was performed at 120 ºC and flow rates of 6, 10, 14, 18, and 22 mL/min. Glycerol:oil ratio, stearin:olein ratio, NaOH concentration, and agitation rate were 1:5 (mol/mol), 60:40 (w/w), 3%, and 2000 rpm, respectively. The result showed that flow rate significantly affected MDAG concentration and the product's physical characteristics. The highest MDAG was obtained at a flow rate of 6 mL/min. MDAG concentration, slip melting point (SMP), melting point (MP), hardness, emulsion capacity, and stability were 60.36 ± 1.61%, 42.3 ± 0.01 ºC, 43.3 ± 0.06 ºC, 6.04 ± 0.32 N, 87.6 ± 1.75 % and 91.8 ± 2.99 % respectively. An increase in residence time, which means flow rate decreased, increased MDAG, SMP, MP, hardness, emulsion capacity, and stability of the product. Processing time did not significantly affect MDAG concentration and the product's physical properties. It means that acylglycerol concentrations and physical properties of the product did not fluctuate significantly during the process. Thus, it confirmed that the continuous process was stable and reached a steady state throughout the process.
ANALISIS ANTIMIKROBA TEH CELUP BUNGA BELIMBING WULUH (Averrhoa blimbi. L) DENGAN PENAMBAHAN JAHE GAJAH (Zingiber officinale Rosc) Elma Sulistiya; Novi Indah Permata Sari; Yohanna Prasetio
Jurnal Sains dan Teknologi Pangan Vol. 9 No. 4 (2024): Jurnal Sains dan Teknologi Pangan
Publisher : Jurusan Ilmu dan Teknologi Pangan Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63071/1q2p8z29

Abstract

Bunga belimbing wuluh sering dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai minuman tradisional yang dikombinasikan  dengan jahe untuk meningkatkan sifat sensori dan manfaat fungsionalnya. Pemanfaatan bunga belimbing wuluh menjadi  teh celup bertujuan untuk meningkatkan nilai jual dan pengembangan khasiat bunga belimbing wuluh dengan mengetahui  daya hambat bakteri Staphylococcus aureus oleh ekstrak bunga belimbing wuluh dan jahe. Penelitian ini menggunakan  Rancangan Acak Lengkap satu faktor yaitu proporsi bunga belimbing wuluh dan jahe gajah. Sampel terdiri dari bunga  belimbing wuluh 100%, bunga belimbing wuluh : jahe dengan proporsi, 90:10, 70:30, 50:50 dan 30:70. Teh dibuat dengan  dikeringkan pada suhu 60oC, dengan waktu pengeringan untuk bunga belimbing wuluh selama 5 jam, dan jahe dikeringkan  selama 6 jam. Hasil annova menunjukkan bunga belimbing wuluh : jahe dengan proporsi 90:10 memiliki nilai antibakteri  tertinggi dengan zona hambat sebesar 12,63 mm, luasan zona hambat ini tergolong memiliki aktivitas antibakteri yang kuat. Sedangkan kadar air yang diperoleh tidak berbeda signifikan. 
Peningkatan Daya Saing UMKM melalui Kurasi Produk: Pengabdian Masyarakat di Sentra Wisata Kuliner (SWK) Lidah Wetan Habsari, Windi; Sulistiya, Elma
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 7 No 3 (2025): Jurnal Peduli Masyarakat: Mei 2025
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v7i3.6494

Abstract

UMKM di Sentra Wisata Kuliner (SWK) Lidah Wetan menghadapi tantangan signifikan dalam meningkatkan daya saing produk mereka, terutama terkait kualitas produk, kemasan, serta akses ke pasar yang lebih luas. Pengabdian masyarakat ini bertujuan menerapkan strategi kurasi produk untuk memberdayakan UMKM agar dapat meningkatkan kualitas produk serta efektivitas pemasaran. Metode yang digunakan meliputi identifikasi kebutuhan, pendampingan dalam pengurusan legalitas seperti NIB dan sertifikasi halal, pelatihan perbaikan kemasan dan branding, serta penguatan pemasaran digital melalui media sosial dan platform online. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan signifikan pada aspek legalitas usaha, kualitas kemasan, dan penggunaan media digital sebagai sarana pemasaran. Akibatnya, sebagian besar pelaku UMKM mampu memperluas jangkauan pasar dan mengalami peningkatan penjualan hingga 30% dalam waktu tiga bulan pasca-pendampingan. Selain itu, pendampingan ini meningkatkan kapasitas pengetahuan dan kepercayaan diri pelaku usaha dalam mengelola dan mengembangkan usahanya secara mandiri. Temuan ini mengindikasikan bahwa kurasi produk yang terintegrasi dengan pelatihan dan pendampingan merupakan model pemberdayaan UMKM yang efektif untuk bersaing di pasar modern
Potential of Moringa Leaves as Raw Material for Panna Cotta to Meet The Nutritional Needs of Toddlers Indicated with Stunting: Potensi Daun Kelor Sebagai Bahan Baku Panna Cotta Untuk Memenuhi Kebutuhan Nutrisi Balita Terindikasi Stunting Indah Permata Sari, Novi; Sulistiya, Elma; Mareni, Nunky Liontin
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 13 No. 3 (2025): Juli 2025
Publisher : Department of Food Science and Biotechnology, Faculty of Agriculture Technology, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jpa.2025.013.03.5

Abstract

Abstract Stunting is a condition of failure to grow in children aged 0-5 years. The purpose of this study was to develop a superfood dessert product for toddlers indicated as stunting with moringa leaves as the basic ingredient into Panna Cotta products. Sensory test showed significant value on texture, color and after taste. The highest protein content analysis with a value of 7.76%, carbohydrates 19.2% and fat 9.7%, even so the results of fat analysis using SPSS did not show significant differences between samples with different treatments. While the highest water content was found in samples with 40% moringa milk: 5% sugar treatment, with a result of 70.18%. The highest dietary fiber content with a value of 1.42%. Based on the results of the analysis of protein, carbohydrates, fat and fiber, which are balanced and all the necessary macronutrient components are available.   Abstrak Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak usia 0-5 tahun. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengembangkan produk makanan super food dessert untuk balita terindikasi stunting dengan berbahan dasar daun kelor menjadi produk Panna Cotta. Pada analisis sensori parameter yang signifikan terdiri dari tekstur, warna dan after taste. Analisis kadar protein tertinggi dengan nilai 7,76%, karbohidrat 19,2% dan lemak 9,7%, meskipun begitu hasil analisis lemak menggunakan SPSS tidak menunjukan perbedaan yang signifikan antar sampel dengan perlakuan yang berbeda. Sementara kadar air tertinggi diketahui pada sampel dengan perlakuan 40% susu kelor : 5% gula, dengan hasil 70,18%. Analisis kadar serat pangan tertinggi pada perlakuan 50% susu kelor : 5% gula dengan nilai 1,42%. Berdasarkan hasil analisis protein, karbohidrat, lemak dan serat, yang seimbang serta seluruh komponen zat gizi makro yang diperlukan tersedia.