Indonesia merupakan negara kepulauan yang mempunyai tantangan keterancaman lingkungan yang tinggi, terutama kepunahan jenis dan kerusakan habitat, yang mengakibatkan menurunnya tingkat keanekaragaman hayati. Salah satu penyebab utama kepunahan satwa di Indonesia adalah kurangnya pengawasan terhadap sumber daya alam, di sisi lain pertumbuhan penduduk yang kian pesat dapat meningkatkan segala kebutuhan hidup,  hal ini disebabkan oleh adanya alih fungsi lahan, perburuan liar serta penebangan hutan secara besar besaran oleh masyarakat pedesaan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya sebagai manusia. Desa-Desa yang berbatasan langsung dengan kawasan Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) Banten yakni Desa Ujung Jaya Kecamatan Sumur, Sebagian besar masyarakat Ujung Kulon sulit untuk mengakses kebutuhan dasar, sehingga potensi hutan di ujung kulon menjadi pilihan untuk menggantungkan sumber kehidupan masyarakat. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang satwa dilindungi juga menjadi kesempatan bagi pelaku perburuan liar sering kali memanfaatkan masyarakat baik dengan mendanai perburuan maupun menampung satwa liar hasil buruan masyarakat.Penelitian ini bertujuan untuk memahami dan mengetahui perubahan pengetahaun, sikap dan praktik konservasi masyarakat muslim melalui penyampaian Fatwa MUI no 4 Tahun 2014. Penelitian ini dilakukan dengan cara membagikan kuesioner kemudian jawaban responden dianalisa menggunakan program SPSS untuk mengetahui nilai tanggapan yang diperoleh responden dari setiap pertanyaan dalam kuesioner. Presentase nilai Tanggapan “ Sangat baik” dengan memperoleh nilai mean pada setiap pertanyaan sebanyak 6,81 yakni masuk pada kategori sangat tinggi, sehigga dapat disimpulkan bahwa terjadi perbuahan pengetahuan, sikap dan partisipasi konservasi pada masyarakat muslim dalam upaya konservasi di ujung kulon.Kata Kunci: Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus), Taman Nasional Ujung Kulon Banten, Muslim Coummunity.