Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Optimalisasi Pembenihan Ikan Koi Cyprinus rubrofuscus di Mina Karya Koi, Sleman, Yogyakarta Iskandar, Andri; Amalia, Diana; Aji, Harjuna Setiawan; Hendriana, Andri; Darmawangsa, Giri Maruto
SIGANUS: Journal of Fisheries and Marine Science Vol 3 No 1 (2021): SIGANUS: Journal of Fisheries and Marine Science
Publisher : Universitas Sulawesi Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31605/siganus.v3i1.1029

Abstract

Ikan koi Cyprinus rubrofuscus merupakan spesies ikan hias air tawar yang telah dibudidayakan dan terdomestikasi dengan baik di dunia. Ikan koi telah menjadi komoditas budidaya yang bernilai ekonomis tinggi di pasar internasional dan domestik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pembenihan ikan koi yang dikembangbiakan secara alami. Studi pembenihan ikan koi dilakukan selama 3 bulan di Mina Karya Koi, Sleman Yogyakarta. Calon induk ikan koi dipelihara di dalam wadah berupa bak-bak beton selanjutnya diseleksi berdasarkan standar calon induk yang diinginkan. Derajat pembuahan telur (FR) yang dihasilkan selama kegiatan sebesar 70% dengan tingkat penetasan telur (HR) sebesar 82,3%. Dalam satu siklus kegiatan pembenihan, dihasilkan benih ikan koi sebanyak 105,000 ekor tahun-1 dan R/C rasio sebesar 2,1. Cyprinus rubrofuscus is a freshwater ornamental fish species that has been cultivated and well-domesticated in the world. Koi fish has been a sought-after aquaculture commodity in the International dan domestic market. The present study aimed to investigate the series of koi fish hatchery processes that are bred naturally. Koi fish hatchery study was conducted for 3 months in Mina Karya Koi, Sleman Yogyakarta. The broodstocks were firstly selected based on broodstock quality standards and reared at concretes tank. The fertilization rate (FR) of koi was at 70% with an egg hatching rate (HR) of 82.3%. In one cycle of breeding, koi fish can produce about 105,000 years-1 and an R/C ratio of 2.1.
Dietary supplementation of organic selenium to improve growth performance and protein utilization in African catfish fed with different protein level diets Darmawangsa, Giri Maruto; Suprayudi, Muhammad Agus; Utomo, Nurbambang Priyo; Ekasari, Julie
Jurnal Akuakultur Indonesia Vol. 20 No. 2 (2021): Jurnal Akuakultur Indonesia
Publisher : Indonesian Society of Scientific Aquaculture (ISSA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19027/jai.20.2.130-138

Abstract

This study aimed to evaluate the effect of organic selenium supplementation on diet with different protein levels on the growth performance and protein utilization of African catfish juvenile. A randomized 2×3 factorial design with two dietary protein levels (27% and 32%) and three dietary selenium (Se) supplementation levels (0 mg/kg, 3 mg/kg, and 6 mg/kg diet) in triplicates were applied in the study. African catfish juvenile with an initial average body weight and body length of 27.00 ± 0.14 g and 15.0 ± 0.5 cm, respectively, was reared in 18 units of aquarium (141 L) at a density of 142 fish/m3 for a rearing period of 40 days. Increasing organic Se supplementation level up to 6 mg/kg at high protein feed resulted in higher fish growth and final biomass, lower FCR, and higher protein utilization efficiency than those of other treatments. Furthermore, supplementation of organic Se also resulted in lower lipid and higher Se concentrations in the fish body as well as higher blood protein level compared to those of the control. In conclusion, the result of this study suggested that dietary supplementation of organic Se up to 6 mg/kg could enhance the growth and protein utilization in African catfish fed with both low and high protein diet. Keywords: African catfish, growth, dietary protein, protein utilization, organic selenium. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan mengevaluasi pengaruh suplementasi selenium organik pada pakan dengan kadar protein yang berbeda terhadap kinerja pertumbuhan dan pemanfaatan protein pakan ikan lele Clarias gariepenus. Penelitian didesain menggunakan rancangan acak lengkap faktorial 2×3 dengan dua tingkat protein pakan (27% dan 32%) dan tiga tingkat suplementasi selenium (Se) pakan (0 mg/kg, 3 mg/kg, dan 6 mg/kg diet) sebanyak tiga ulangan. Ikan lele yang digunakan memiliki bobot awal rata-rata dan panjang tubuh 27 ± 0.14 g dan 15.0 ± 0.5 cm, dipelihara dalam 18 unit akuarium (141 L) dengan kepadatan 142 ekor/m3 selama 40 hari pemeliharaan. Peningkatan suplementasi Se organik hingga 6 mg/kg pada ikan yang diberi pakan protein tinggi menghasilkan kinerja pertumbuhan ikan dan biomassa akhir yang lebih tinggi, FCR yang lebih rendah, dan efisiensi pemanfaatan protein pakan yang lebih tinggi daripada perlakuan lain. Selain itu, suplementasi Se organik juga menghasilkan kadar lemak yang lebih rendah dan konsentrasi Se tubuh yang lebih tinggi serta kadar protein darah yang lebih tinggi. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu suplementasi Se organik pada pakan hingga 6 mg/kg dapat meningkatkan kinerja pertumbuhan dan pemanfaatan protein pakan pada ikan lele yang diberi pakan dengan kadar protein rendah dan tinggi. Kata kunci: ikan lele, pertumbuhan, protein pakan, pemanfaatan protein, selenium organik.