Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

MANAJEMEN RUMAH TAHFIDZ HIDAYATUL ATHFAL KALI BENING KECAMATAN TUGUMULYO DALAM MENINGKATKAN MINAT SANTRI MENGHAFAL AL-QURAN Purna Irawan; Meilida Eka Sari; Depi Putri; Dwi Noviana Komsi; Muhammad Ikrom
Al-Idaroh: Media Pemikiran Manajemen Dakwah Vol. 2 No. 1 (2022): Maret, Al-Idaroh: Media Pemikiran Manajemen Dakwah
Publisher : Program Studi Manajemen Dakwah Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam Institut Agama Islam (IAI) Al-Azhaar Lubuklinggau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Santri yang belajar di rumah tahfidz Hidayatul Athfal Kali Bening Kecamatan Tugumulyo adalah santri yang masih sekolah di lembaga pendidikan umum. Dalam kesehariannya mereka harus berusaha dengan lebih keras agar sukses dalam sekolah dan sukses dalam menghafal. Dugaan sementara tentang manajemen atau strategi menghafal Al-Qur’an yang ada di rumah tahfidz Hidayatul Athfal yang belum dijalani dengan istiqomah, ahirnya mengakibatkan lambat proses hafalannya, atau juga berpengaruh dengan seringnya ganti pengasuh / guru pengajarnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang minat santri dengan belajar dirumah tahfidz dan penelitian tersebut harapanya memberikan manfaat kepada pembaca untuk menambah keilmuan tentang manajemen rumah tahfidz dalam meningkatkan minat menghafal santri. Adapun yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah metode deskreptif-kualitatif. Hasil dari penelitian ini dimana Manajemen di Rumah Tahfidz Hidayatul Athfal terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan. Perencanaan terdiri dari perencanaan filrrasi, perencanaan 5W 1H, perencanaan berdasarkan waktu, perencanaan strategis. Pengorganisaian terdiri dari pemimpin, sumber daya manusia dan sistem. Pelaksanaan juga terdiri dari motivasi, komunikasi, kepemimpinan. Sedangkan pengawasan terdiri daripengawasan Rumah Tahfidz, tipe pengawasan, tahap pengawasan. Adapun pendukung dari dalam, para pengurus dan para asatidznya sangat semangat dan mempunyai tujuan yang sama dalam melaksanakan visi dan misi dan program kegiatan Rumah Tahfidz, Para pengurus dan para asatidznya sudah mempunyai pemasukan penghasilan sendiri-sendiri di luar Rumah Tahfidfz, sarana dan prasarananya sudah ada, para santrinya lumayan banyak, pengurusnya sudah mempunyai fasilitas sendiri seperti kendaraan roda empat dan alat komunikasi.
DAMPAK KECANDUAN BELANJA ONLINE YANG DIALAMI GENERASI MUDA TERHADAP IKLAN FLASH SALE SHOPEE DI TELEVISI DI ERA PASCA PANDEMI COVID 19 Erwin Rochmansyah; Depi Putri; Muhammad Ikrom; Wawan Sopiyan
Al-Idaroh: Media Pemikiran Manajemen Dakwah Vol. 3 No. 1 (2023): Maret, Al-Idaroh: Media Pemikiran Manajemen Dakwah
Publisher : Program Studi Manajemen Dakwah Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam Institut Agama Islam (IAI) Al-Azhaar Lubuklinggau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53888/alidaroh.v3i1.621

Abstract

Perubahan gaya hidup masyarakat dalam melakukan interaksi sosial melalui internet khusunya aktivitas penggunaan komunikasi massa seperti media televisi sering digunakan pada masa pandemi Covid-19. Adanya physical distancing, pembatasan sosial dan penerapan protokol kesehatan membuat masyarakat lebih memilih untuk memanfaatkan internet sebagai pendukung pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari. Gaya hidup yang dirasakan oleh masyarakat saat ini adalah gaya hidup konsumtif karena banyaknya media massa yang turut campur dalam membentuk konstruksi gaya hidup dalam masyarakat. Dengan prinsip masyarakat Indonesia yang masih banyak menganut ideologi patriarki, tentu menempatkan perempuan sebagai seorang yang dengan mudah dipengaruhi oleh permainan kapitalisme. Hasil dari kontruksi gaya hidup ibu rumah tangga Melalui penelitian ini, melihat bahwa bagaimana penerimaan Ibu rumah tangga terhadap tayangan iklan flash sale Shopee di televisi di era pandemi saat ini. Penelitian ini menggunakan metode penelitian reception analysis. Hasil dari penelitian ini adalah Generasi Muda (laki-laki dan perempuan) masih dijadikan sebagai sebuah objek bahkan target sasaran dari industri kapitalis dengan adanya penerimaan dari perempuan terhadap budaya konsumerisme melalui perilaku konsumtif belanja online. Sedangkan media sampai saat ini masih menjadi alat yang digunakan untuk menjadikan kiblat informasi.