Garuda - Garba Rujukan Digital

Aplikasi Edible Coating Tepung Tapioka Dengan Oleoresin Daun Kemangi untuk Memperpanjang Umur Simpan Buah Jambu Air Cincalo (Syzygium samarangense [Blume] Merril & L.M. Perry) Sumanti, Wiwik; Kusmiadi, Riwan; Apriyadi, Rion
AGROSAINSTEK: Jurnal Ilmu dan Teknologi Pertanian Vol 4 No 1 (2020): AGROSAINSTEK: Jurnal Ilmu dan Teknologi Pertanian
Publisher : Universitas Bangka Belitung

Jambu air cincalo memiliki aktivitas respirasi non-klimakterik dengan kadar air yang tinggi, sehingga penanganan pascapanen yang tidak tepat akan memicu pertumbuhan cendawan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh edible coating dari oleoresin daun kemangi dan menentukan konsentrasi yang tepat untuk memperpanjang umur simpan buah jambu air cincalo. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktor tunggal, terdapat 4 perlakuan yang merupakan jenis konsentrasi oleoresin daun kemangi yang terdiri dari K0 (tanpa penambahan oleoresin), K1 (0,3% oleoresin), K2 (0,6% oleoresin) dan K3 (0,9% oleoresin) dengan 3 ulangan. Peubah yang diamati adalah susut bobot, total padatan terlarut, total asam buah, kandungan vitamin C dan organoleptik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan konsentrasi oleoresin daun kemangi berpengaruh tidak nyata terhadap peubah yang diamati, meliputi susut bobot, total padatan terlarut, total asam buah, dan kandungan vitamin C. Semua perlakuan dengan penambahan oleoresin maupun tanpa penambahan oleoresin daun kemangi cenderung memberikan hasil yang sama terhadap buah jambu cincalo.

Hubungan Penerapan GAP dan GHP dengan Mutu Lada Putih (Piper nigrum L.) di Kabupaten Bangka Anjani, Nikmah Ceusaria; Kusmiadi, Riwan; Inonu, Ismed
Agrikultura Vol 34, No 3 (2023): Desember, 2023
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/agrikultura.v34i3.43151

Penerapan Good Agricultural Practices (GAP) dan Good Handling Practices (GHP) dalam produksi komoditas pertanian merupakan hal yang sangat penting untuk meningkatkan daya saing produk pertanian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan GAP dan GHP lada, mutu lada petani, dan mengetahui hubungan GAP dan GHP dengan mutu lada putih di Kabupaten Bangka. Penelitian dilakukan pada Februari – Juni 2021. Metode yang digunakan adalah melakukan survei terhadap 30 petani dan pengujian mutu lada petani di Laboratorium. Analisis data menggunakan regresi linear berganda dan korelasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan GAP oleh petani untuk variabel pembibitan, pemeliharaan dan pemanenan baik, variabel pengendalian hama dan penyakit buruk. GHP yang diterapkan oleh petani pada tiap variabel telah dilakukan dengan baik. Mutu lada putih di Kabupaten Bangka termasuk rendah karena lada petani belum memenuhi SNI sebanyak 83.3%, lada dengan mutu II sebanyak 16.67% dan tidak terdapat lada petani yang memenuhi mutu I. Persamaan regresi pada GAP menunjukkan bahwa kegiatan pemanenan memberikan pengaruh paling besar terhadap mutu lada dan nilai korelasi sebesar +0.563 yaitu korelasi sedang. Persamaan regresi pada GHP menunjukkan kegiatan panen dan penanganan buah lada memberikan pengaruh paling besar pada mutu lada dengan nilai korelasi sebesar +0.325 yaitu korelasi lemah. Kegiatan GAP mempunyai pengaruh lebih besar dibandingkan GHP terhadap mutu lada.

Application of Beeswax Emulsion Edible Coating with the Addition of Sesame Oil and Lemongrass Oil to Extend the Shelf Life of Tomatoes (Solanum lycopersicum Mill.) khodijah, Nyayu Siti; Isam, Zurfa; Kusmiadi, Riwan
Enviagro: Jurnal Pertanian dan Lingkungan Vol 9 No 1 (2023): Enviagro: Jurnal Pertanian dan Lingkungan
Publisher : Program Studi Magister Ilmu Pertanian, Fakultas Pertanian, Fakultas Pertanian, Perikanan dan Biologi Universitas Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33019/enviagro.v9i1.4362

The use of edible coating is a way to increase the shelf life of horticultural products. This study aims to determine the effect of the application of beeswax emulsion coating concentration with the addition of sesame oil and lemongrass oil as an edible coating to extend the shelf life of tomatoes. This research was conducted in January ̶ March 2020. The experimental design used was a Randomized Block Design (RBD) with various concentrations of beeswax emulsion combination of 0,5% lemongrass oil and 0,5% sesame oil with various concentrations of beeswax (0%, 1%, 2%, 3%). Beeswax edible coating solution is applied to the tomatoes by dipping the tomatoes into the solution. The results showed that the application of beeswax emulsion edible coating with the addition of sesame oil and citronella oil to tomatoes with a concentration of 3% was able to maintain the fruit's shelf life for 12 days of storage and gave good results on weight loss, total dissolved solids and total acid variables in tomatoes compared to other treatments.

The growth rate of hydroponic lettuce at various nutrient compositions from liquid synthetic, solid synthetic, and liquid organic fertilizers Khodijah, Nyayu Siti; Santi, Ratna; Kusmiadi, Riwan; Asriani, Euis
Anjoro: International Journal of Agriculture and Business Vol 2 No 2 (2021): Anjoro
Publisher : Agribusiness Department, Agriculture and Forestry Faculty, Universitas Sulawesi Barat, Indonesia

The hydroponic system of lettuce cultivation has become popular in the new normal era after the Covid 19 pandemic. So that the efficiency of input and the ease of supplying nutrients in hydroponic farming deserves to be a concern. Hydroponics commonly uses synthetic fertilizers that are completely available and sold commercially. Efforts are needed to make media choices by utilizing easier and cheaper resources, among others by making various alternative nutrient source compositions from widely available, cheap, and commonly used synthetic fertilizers such as NPK and Gandasil. Another option that also needs to be tested for the efficiency of its utilization is the use of liquid organic fertilizers from chicken feather waste. Calculation of the growth rate of lettuce grown on various nutrient compositions of liquid organic and synthetic fertilizers was carried out. The types of fertilizer composition tested were P1= AB-mix (control) 50 ml in 10 liters of water, P2= NPK 10 g + Gandasil 5 g in 10 liters of water, P3= AB-mix 25 ml + 5 g NPK + 2.5 g Gandasil in 10 liters of water, P4= AB-mix 25 ml + 400 ml chicken feather LOF in 10 liters of water, and P5= 5 g NPK + 2.5 g Gandasil + 400 ml chicken feather LOF in 10 liters of water. The results showed that the highest growth rate of lettuce was obtained in the P4 composition, with the best results for Net assimilation rate (NAR), total wet biomass production per plant, ratio of wet weight of shoot: wet weight roots, relative plant height growth rate, relative leaf number growth rate, and relative plant growth rate.

Water Spinach (Ipomoea reptans Poir) Hydroponic Kratky System at Various Levels of PbSO4 Contamination Khodijah, Nyayu Siti; Santi, Ratna; Kusmiadi, Riwan; Rismunandar, Ivan
agriTECH Vol 44, No 4 (2024)
Publisher : Faculty of Agricultural Technology, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/agritech.86841

Lead (Pb) contamination and types of nutrients in static hydroponic system for growing water spinach are increasingly being studied due to the impact on the food chain. Consequently, the presence of Pb needs to be considered, specifically in fast-growing plant commodities. Alternative nutrient sources that are cheaper and more easily available should be developed and tested for effectiveness in the Kratky hydroponic system. In general, the Kratky hydroponic system runs without electricity and does not use wicks, making it economical and easy to apply in urban agriculture. Therefore, this research aimed to determine the effect of nutrition type and Pb absorption on the growth of water spinach planted in the Kratky hydroponic system. Test plants were planted for 30 days and the research used a 2-factor factorial randomized block design. The Pb concentration was varied at 50 , 100, 150, and 200 mg/L. The plant without Pb was used as control. The nutrition types used were standard hydrophonic (N1) and alternative nutrients containing NPK and Gandasil D (N2). The results showed that nutrition type had a significant effect on plant height, number of leaves, root length, wet and dry weight of shoots and roots, leaf area, shoot root ratio, harvest weight and stem diameter. The ABmix nutrient type (standard hydroponic media) has better performance than alternative nutrient types. There was no growth disturbance due to Pb contamination in the form of PbSO4 . Furthermore, the combination of Pb concentration and nutrient-type treatment did not have a significant effect on the plant’s growth and production except for the number of leaves. The combination of Pb concentration of 50 mg. L-1 and AB mix nutrition provided the best number of leaves.

BIOKONVERSI LIMBAH RUMAH TANGGA MENGGUNAKAN LARVA BLACK SOLDIER FLY (MAGGOT) SEBAGAI PENANGANAN PERMASALAHAN LIMBAH ORGANIK DI DESA AIR DUREN – KABUPATEN BANGKA Apriyadi, Rion; Kusmiadi, Riwan; Pratama, Deni
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Bangka Belitung Vol 11 No 1 (2024): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat UBB
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33019/jpu.v11i1.4868

Permasalahan penanganan limbah merupakan salah satu masalah klasik yang terus-menerus membutuhkan perhatian secara khusus. Terutama limbah-limbah usaha kecil dan menengah (UMKM) maupun limbah rumah tangga. Setiap tahunnya volume limbah / sampah khususnya sampah organik mengalami peningkatan. Kondisi ini diperparah dengan belum adanya kebiasaan dari masyarakat dalam mengolah limbah-limbah organik yang dihasilkan oleh rumah tangga dan diolah menjadi produk yang berguna dan berdaya saing. Limbah-limbah organik yang dihasilkan oleh unit industri kecil dan menengah serta rumah tangga pada dasarnya merupakan limbah yang sangat mudah untuk diolah kembali, diantaranya dengan menggunakan teknik pengomposan ataupun metode biokonversi menggunakan makhluk hidup berupa larva / belatung Black Soldier Fly atau yang dikenal dengan nama maggot. Bahan organik yang disukai oleh larva BSF adalah sisa makanan seperti limbah pasar, limbah kandang, limbah agroindustri, limbah dapur dari restoran, limbah buah dan sayur yang banyak mengandung air, serta limbah yang kaya protein Sasaran kegiatan pengabdian yang diarahkan kepada masyarakat umum di desa Air Duren yang memiliki unit pengolahan komoditas nanas yang menghasilkan limbah serta adanya limbah-limbah organik yang belum tertangani dengan baik sehingga perlu sentuhan teknologi yang mumpuni. Kegiatan Pengabdian ini memberikan stimulasi positif dalam menggerakkan partisipasi masyarakat untuk mengolah limbah organik yang terdapat pada area sekitarnya agar tercipta suasana lingkungan yang bebas limbah serta menghasilkan produk biomassa yang berguna dalam menyuburkan tanah dan bernilai ekonomi untuk dijual.

PEMANFAATAN LIMBAH RUMAH TANGGA SEBAGAI SUMBER HARA TANAMAN ANGGREK DENDROBIUM Kusmiadi, Riwan; Aini, Sitti Nurul; Lestari, Tri
JURNAL BIOINDUSTRI (JOURNAL OF BIOINDUSTRY) Jurnal Bioindustri: Vol. 5 No. 2 (2023)
Publisher : Universitas Trilogi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31326/jbio.v5i2.1674

Rice wastewater and banana peel extract contain nutrients needed by orchid plants such as carbohydrates, nitrogen, phosphorus, magnesium, potassium, sulfur, iron, and vitamin B1. The use of these two materials as a source of fertilizer can reduce the use of inorganic fertilizers and be more environmentally friendly. This experiment aims to obtain the best frequency of watering rice wastewater and banana peel extract for Dendrobium orchid plants' vegetative and generative growth. Giving rice wastewater every 4 days has the best vegetative (plant height) and generative growth (flowering initiation) when compared with intervals every 2 and 6 days. The application of banana peel extract shows that treatment every 10 days has the best vegetative (plant height) and generative growth when compared to the treatment every 5 days and 10 days. There is no real interaction between rice wastewater and banana peel extract. Too frequent application of both rice wastewater and banana peel extract causes orchid plants to experience growth inhibition due to high moisture on media and plant surface.

PEMANFAATAN LIMBAH RUMAH TANGGA SEBAGAI SUMBER HARA TANAMAN ANGGREK DENDROBIUM Kusmiadi, Riwan; Aini, Sitti Nurul; Lestari, Tri
JURNAL BIOINDUSTRI (JOURNAL OF BIOINDUSTRY) Jurnal Bioindustri: Vol. 5 No. 2 (2023)
Publisher : Universitas Trilogi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31326/jbio.v5i2.1674

Rice wastewater and banana peel extract contain nutrients needed by orchid plants such as carbohydrates, nitrogen, phosphorus, magnesium, potassium, sulfur, iron, and vitamin B1. The use of these two materials as a source of fertilizer can reduce the use of inorganic fertilizers and be more environmentally friendly. This experiment aims to obtain the best frequency of watering rice wastewater and banana peel extract for Dendrobium orchid plants' vegetative and generative growth. Giving rice wastewater every 4 days has the best vegetative (plant height) and generative growth (flowering initiation) when compared with intervals every 2 and 6 days. The application of banana peel extract shows that treatment every 10 days has the best vegetative (plant height) and generative growth when compared to the treatment every 5 days and 10 days. There is no real interaction between rice wastewater and banana peel extract. Too frequent application of both rice wastewater and banana peel extract causes orchid plants to experience growth inhibition due to high moisture on media and plant surface.

Isolasi Bakteri Pendegradasi Keratin pada Pengomposan Limbah Bulu Ayam Yasfa, Maudy Alliya; Kusmiadi, Riwan; Ropalia, Ropalia
Rona Teknik Pertanian Vol 18, No 1 (2025): Volume No. 18, No. 1, April 2025
Publisher : Department of Agricultural Engineering, Syiah Kuala University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17969/rtp.v18i1.40209

Abstrak.Bulu ayam merupakan limbah dari sisa indsutri rumah Pemotongan ayam (RPA). Pengolahan limbah bulu ayam (LBA) dapat dilakukan secara fisik (tekanan hidrolisis, penguapan, pembakaran), menggunakan bahan kimia (larutan asam kuat, larutan alkali). Metode tersebut tidak ramah lingkungan dan dapat menimbulkan polusi. Alternatif pengolahan LBA adalah penggunaan mikroorganisme yaitu bakteri pendengradasi dari kompos bulu ayam. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan isolat bakteri yang berpotensi sebagai agen biodegradator keratin dalam kompos bulu ayam. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksplorasi dengan mengambil sampel hari ke-10 pengomposan dari campuran kotoran ayam (KA) dan bulu ayam (BA) serta sampel campuran kotoran sapi (KS) dan bulu ayam (BA) masing-masing perbandingan 1 : 1 (w/w). Isolasi bakteri dari limbah bulu ayam yang dikombinasikan dengan limbah ternak memiliki kelimpahan 1,4x109 - 16x109. Isolat yang didapatkan sebanyak 47 isolat yang menunjukkan aktivitas proteolitik yang terdiri dari 40 isolat berasal dari campuran KS dan BA serta 7 isolat berasal dari campuran KA dan BA. Dari 47 isolat yang memiliki indeks zona bening ideal sebanyak 11 isolat dengan persentase 23%. Indeks zona bening yang ideal berkisar dari 4,86 0,73 sampai 2,40 0,59.Isolation of Keratin Biodegradators from Chicken Feather Waste in Composting ProcessAbstract. Chicken feathers are waste from the chicken slaughterhouse (RPA) industry. Processing of chicken feather waste (LBA) can be done physically (pressure hydrolysis, evaporation, burning) or with chemicals (strong acid solutions, alkali solutions). This method is not environmentally friendly and can cause pollution. An alternative to LBA processing is using microorganisms, namely degrading bacteria from chicken feather compost. This research aims to obtain bacterial isolates that have the potential to act as keratin biodegrading agents in chicken feather compost. The research method used was an exploratory method by taking samples on the 10th day of composting from a mixture of chicken manure (KA) and chicken feathers (BA) as well as samples of a mixture of cow manure (KS) and chicken feathers (BA), each in a ratio of 1: 1 ( w/w). Bacterial isolation from chicken feather waste and livestock waste had an abundance of 1,4x109 - 16x109 CFU's/gram of compost material. The isolates obtained were 47 isolates that showed proteolytic activity, consisting of 40 isolates coming from a mixture of KS and BA and 7 isolates coming from a mixture of KA and BA. The proteolytic clear zone index ranged from 1.04 0.03 to 4.86 0.73. The 47 isolates obtained had 11 isolates as ideal clear zone index with the percentage 23%. The ideal clear zone index ranges from 4.86 0.73 to 2.40 0.59.

RESPON PEMBERIAN ECO ENZYME DAUN Mucuna bracteata DAN PUPUK UREA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN PAKCOY (Brassica rapa L.) Khoiri, Fahrul; Kartika, Kartika; Kusmiadi, Riwan
JURNAL AGROTROPIKA Vol. 24 No. 1 (2025): Jurnal Agrotropika Vol 24 No 1, Mei 2025
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/ja.v24i1.10231

Tanaman pakcoy (Brassica rapa L.) merupakan tanaman jenis sayuran yang yang termasuk ke dalam keluarga Brassicaceae. Produksi tanaman pakcoy di Bangka Belitung mengalami penurunan sehingga perlu dilakukan usaha peningkatan produksi melalui unsur hara. Usaha meningkatkan hara dan produksi tanaman pakcoy menggunakan pupuk anorganik dan juga dengan pupuk organik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon pemberian eco enzyme daun Mucuna bracteata dan pupuk urea terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman pakcoy. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Penelitian dan Percobaan (KP2) Fakultas Pertanian Perikanan dan Kelautan Universitas Bangka Belitung pada bulan Mei sampai Juli 2024. Metode Penelitian yang akan digunakan adalah rancangan acak kelompok (RAK) yang terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama adalah eco enzyme daun Mucuna bracteata (M) yang terdiri dari 4 taraf, yaitu M0 = kontrol, M1 = 3 ml/liter air/polybag, M2 = 6 ml/liter air/polybag, M3 = 9 ml/liter air/polybag. Faktor kedua adalah pupuk urea yang terdiri dari 5 taraf yaitu N(+) = kontrol dengan rekomendasi pupuk N, N(-) = kontrol tanpa pupuk N, N1 = 0,5 g/polybag, N2 = 0,75 g/polybag, N3 = 1 g/polybag. Setiap kombinasi perlakuan diulang sebanyak 3 kali sehingga total keseluruhan 60 satuan percoban. Analisis data yang digunakan adalah anova dilanjutkan uji DMRT pada taraf = 5 %. Perlakuan eco enzyme daun mucuna berpengaruh tidak nyata pada semua peubah yang diamati. Pemberian perlakuan urea berpengaruh sangat nyata pada semua peubah yang diamati. Interaksi antara eco enzyme dan pupuk urea berpengaruh tidak nyata terhadap parameter lainnya tetapi berpengaruh nyata terhadap berat berangkasan basah, dan berpengaruh sangat nyata terhadap berat berangkasan kering. Dosis yang paling baik yaitu dosis eco enzyme 6 ml + pupuk urea 0,5 gram.

Title

Found 21 Documents
Search

Abstract

Abstract

Abstract

Abstract

Abstract

Abstract

Abstract

Abstract

Abstract

Abstract

Title Search

Found 21 Documents Search

Abstract

Abstract

Abstract

Abstract

Abstract

Abstract

Abstract

Abstract

Abstract

Abstract

Title

Found 21 Documents
Search