Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Karakteristik Ibu yang Melahirkan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) di RSUD Sanjiwani Gianyar, Bali Gede Krishna Mahatama Kornia; Pande Ayu Nanya Kasih Permatananda; I Gusti Ngurah Suryantha; Asri Lestarini
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Syntax Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (322.972 KB) | DOI: 10.36418/syntax-literate.v8i7.9972

Abstract

Menurut World Health Organization (WHO), Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) didefinisikan sebagai bayi yang lahir dengan berat kurang dari 2500 gram dan memiliki mortalitas 20 kali lebih tinggi dibandingkan dengan bayi dengan berat lahir normal. BBLR merupakan masalah yang sangat kompleks dan memberikan kontribusi terhadap kesehatan yang buruk. Indonesia merupakan negara berkembang yang menempati urutan ketiga sebagai negara dengan prevalensi BBLR tertinggi. Karakteristik ibu merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap kejadian BBLR seperti usia ibu, paritas, riwayat penyakit ibu, komplikasi kehamilan, serta pekerjaan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik ibu apa saja yang dapat melahirkan bayi dengan BBLR di RSUD Sanjiwani Gianyar Tahun 2020 – 2021. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif Cross sectional dengan metode pengumpulan data sekunder yaitu rekam medis secara retrospektif. Hasil penelitian meliputi frekuensi bayi dengan berat lahir rendah didapatkan sebanyak 79%, sangat rendah 17%, dan extreme rendah 4%. Dari 100 sample ibu yang melahirkan bayi dengan BBLR didapatkan lebih dari 50% ibu memiliki karakteristik beresiko yaitu primipara dan grande multipara, umur kehamilan preterm, dan memiliki komplikasi kehamilan. Hasil penelitian ini diharapkan mampu menjadi dasar diselenggarakan upaya promotive dan preventif untuk menekan kejadian BBLR.
Hubungan Aktivitas Fisik dengan Keluhan Dismenore Primer pada Mahasiswi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Warmadewa Ni Made Ayu Pratiwi Wedantari; Komang Trisna Sumadewi; I Gusti Ngurah Suryantha
AMJ (Aesculapius Medical Journal) Vol. 3 No. 3 (2023): October
Publisher : Fakultas Ilmu Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dysmenorrhea is a gynecological health complaint. The incidence of dysmenorrhea was 1,769,425 people, 90% of women. The highest prevalence of dysmenorrhea was experienced by female students with a percentage of 34.2% including severe pain; 36.6% had moderate pain; and 29.2% had mild pain. In previous studies, the majority of medical students had lack of physical activity due to tight lecture schedules. Physical activity is known to have a role in producing endorphins which are the body's natural painkillers. This study aims to determine whether there is a relationship between physical activity and primary dysmenorrhea in female students of the Faculty of Medicine and Health Sciences, Warmadewa University. Sampling was carried out at the Faculty of Medicine and Health Sciences, Warmadewa University, Denpasar City, Bali Province. The time for the research is on October 2022. This research used analytic method with cross sectional design. The sampling technique for this study used simple random sampling amounted 100 respondents. Data collection used the International Physical Activity Questionnaire (IPAQ) and dysmenorrhea questionnaire. Data analysis used the Chi Square test. The results showed that the prevalence of low physical activity was 43% and primary dysmenorrhea was 75%. The results of the Chi Square test obtained p-value = 0.000 so that it can be concluded that there is a significant relationship between physical activity and complaints of primary dysmenorrhea in female students of the Faculty of Medicine and Health Sciences, Warmadewa University.