Virgiawan Yoga Pratama
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Studi Etnofarmasi Tumbuhan Berkhasiat Obat Pada Suku Dayak Di Desa Sungai Bawang Muara Badak Kalimantan Timur : Studi Etnofarmasi Tumbuhan Berkhasiat Obat Pada Suku Dayak Di Desa Sungai Bawang Muara Badak Kalimantan Timur Fredy Dian Kurniawan; Hasyrul Hamzah; Indra Yudhawan; A. Nurfitriani; Badrani Abbas Al Fajri; Riza Maulana; Chaerul Fadly Mochtar; Nila Fajrianti; Virgiawan Yoga Pratama
Jurnal Penelitian Farmasi Indonesia Vol. 11 No. 2 (2022): JPFI
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Jl. Kamboja Simpang Baru-Panam, Pekanbaru, Riau 28293 Telp. (0761) 588006, Fax. (0761) 588007 e-mail: editor-jpfi@stifar-riau.ac.id

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51887/jpfi.v11i2.1750

Abstract

Tanaman obat masih sering digunakan untuk pengobatan secara tradisional oleh warga yang hidupnya bergantung pada alam seperti Suku Dayak di desa Sungai Bawang Muara Badak. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui penggunaan tanaman obat apa saja yang digunakan oleh Suku Dayak di Desa Sungai Bawang Muara Badak Kalimantan Timur sebagai pengobatan tradisional. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang menggunakan metode kualitatif. Teknik pengambilan sampel yakni snowball sampling. Teknik pengambilan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, angket, dan dokumentasi. Jumlah responden dalam penelitian ini sebanyak 12 warga yang mengetahui dan memanfaatkan tumbuhan obat di Desa Sungai Bawang Muara Badak Kalimantan Timur. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu terdapat 20 jenis tanaman obat dari 12 responden yang telah diwawancarai, dan juga nama lokal atau nama tumbuhan, bagian yang digunakan untuk pengobatan, metode pengolahan tumbuhan obat dan cara penggunaan tanaman sebagai obat. Tanaman obat yang digunakan oleh Suku Dayak di Desa Sungai Bawang berjumlah 20 jenis tanaman yang digunakan untuk pengobatan tradisional. Bagian yang dimanfaatkan warga Suku Dayak di Sungai Bawang untuk pengobatan adalah bagian batang, daun, rimpang dan umbi.
PENELUSURAN AKTIVITAS ANTIBIOFILM DAN FORMULASI SPONS Petrosia sp. SEBAGAI NANOGEL PENYEMBUH LUKA ULKUS DIABETIKUM AKIBAT INFEKSI BIOFILM Staphylococcus aureus Arifin Nur Fahdianto; Virgiawan Yoga Pratama; Hasyrul Hamzah; Indra Yudhawan; Nur Atika Astriani
Jurnal Ilmiah Ibnu Sina (JIIS): Ilmu Farmasi dan Kesehatan Vol 9 No 2 (2024): JIIS
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ISFI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36387/jiis.v9i2.1804

Abstract

Diabetic ulcers are known to be one of the most feared complications and account for 80% of hospital admissions in patients with Diabetes Mellitus (DM). Diabetic ulcers occur due to bacterial infections, exacerbated by the formation of biofilm in the wounds. Nanotechnology presents a new alternative strategy for inhibiting biofilm formation, one of which is nanogel. The richness of marine biota that has the potential as an anti-biofilm candidate includes Petrosia sp. This study aims to extract and test the anti-biofilm activity of the Petrosia sp. formulation as a nanogel for healing diabetic ulcers caused by biofilm infection of Staphylococcus aureus. The extraction method used is maceration with 96% ethanol as a solvent, and biofilm activity is determined using the microtiter broth method. The procedure for creating incisional wounds on male mice induced with diabetes by alloxan is performed after shaving the fur in the area to be incised, followed by the application of 2% lidocaine cream as a local anesthetic. Subsequently, a preclinical trial on male mice is conducted by monitoring the stages of S. aureus biofilm wounds in both the test group and the positive control group. The results show that the nanogel formula from Petrosia sp. can inhibit up to 78.04% ± 0.01 on diabetic ulcer wounds with S. aureus biofilm over a period of 10 days and is highly potential to be developed as a new anti-biofilm candidate for diabetic ulcers caused by S. aureus biofilm.