A. A. Ayu Murniasih
Udayana University

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Penggalian dan Pengembangan Potensi Pariwisata Alam, Budaya, dan Religi di Rote Ndao, Nusa Tenggra Timur A. A. Ayu Murniasih; Purwadi ,; Aliffiati .
Sunari Penjor : Jurnal of Anthropology Vol 2 No 2 (2018)
Publisher : Department of Anthropology Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (369.571 KB) | DOI: 10.24843/SP.2018.v2.i02.p06

Abstract

Tujuan jangka panjang penelitian ini adalah ”mewujudkan pengembangan pariwisata yang berorientasi pada nilai-nilai pelestarian lingkungan dan budaya, yang berbasis masyarakat setempat (community based tourism), termasuk memberi manfaat besar bagi masyarakat dalam jangka panjang“. Tujuan tersebut hendak dicapai dengan mewujudkan target khusus penelitian, yaitu merumuskan strategi dalam memecahkan masalah pengembangan pariwisata yang kompetitif dan berkelanjutan. Adapun hal-hal yang hendak diketahui dan dipahami dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Potensi alam dan budaya apa saja yang sudah dikembangkan dan akan dikembangkan di Rote-Ndao?, (2) Bagaimana partisipasi masyarakat dalam pengembangan pariwisata?, (3) Bagaimana problematika pengembangan pariwisata di daerah tujuan wisata?, dan (4) Bagaimana strategi pengembangan pariwisata yang tepat bagi daerah tujuan wisata dilakukan? Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah metode kualitatif, dan ditunjang metode kuantitatif, berparadigma fenomenologis dan interpretatif. Langkah-langkah yang ditempuh dalam konteks ini adalah sebagai berikut: (1) Data dikumpulkan dengan metode pengamatan dan wawancara mendalam, dan (2) Analisis data dilakukan secara interpretatif dengan pendekatan fenomenologis untuk memperoleh pengetahuan tentang gagasan-gagasan, pemikiran, dan keyakinan yang ada di balik aktivitas masyarakat setempat. Hal tersebut akan dipahami secara lebih mendalam dengan menggunakan pendekatan interpretatif. Berdasarkan hasil interpretasi ini maka hipotesis kerja yang diformulasikan untuk menggali informasi lebih mendalam sehingga diperoleh informasi yang memadai untuk mencapai tujuan penelitian. Selanjutnya, temuan dari hasil penelitian ini dapat digunakan untuk menyusun model strategi pengembangan pariwisata yang kompetitif dan berkelanjutan berbasis masyarakat.
Upaya Kelompok Buruh Cimahi Selatan dalam Memperjuangkan Hak-Hak Kesejahteraan Sosialkaum Buruh A. A. Ayu Murniasih
Sunari Penjor : Jurnal of Anthropology Vol 2 No 1 (2018)
Publisher : Department of Anthropology Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (343.3 KB) | DOI: 10.24843/SP.2018.v2.i01.p04

Abstract

Perkembangan industri di Jawa Barat menyerap tenaga kerja (lokal dan migran) dalam jumlah besar. Kondisi disebabkan karena karakteristik sebagian besar industri yang bersifat padat karya. Pertumbuhan industri juga mendorong terjadinya peningkatan arus migran desa-kota di Jawa Barat sendiri. Selama 10 tahun (1980-1990) terjadi pertumbuhan penduduk kota dari 23 juta jiwa menjadi 38 juta jiwa. Menurut data sensus penduduk tahun 1990 tingkat pertumbuhan penduduk di Jawa Barat mencapai 6,8% untuk wilayah perkotaan dan 0,6% untuk wilayah pedesaan. Di wilayah Kelurahan Cibeureum, Kecamatan Cimahi Selatan, Kabupaten Bandung terdapat industri rumah tangga dan industri kelas menengah. Jumlah industri rumah tangga sebesar 67 unit, sedangkan industri kelas menengah sebanyak 26 (Monografi Kelurahan Cibeureum, 1999). Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka tulisan memfokuskan sebagai berikut: (1) Apa yang dilakukan Kelompok Buruh Cimahi Selatan (KBCS) dalam memberdayakan kaum buruh?, dan (2) Bagaimanakah potensi dan kendala KBCS dalam memperjuangkan hak-hak kesejahteraan sosial buruh?. Keberadaan KBCS merupaan bagian dari upaya pemberdayaan kaum buruh yang telah di-PHK agar tetap eksis dan berupaya meningkatkan skill yang dimilikinya. Dalam upaya peningkatan kesejahteraan buruh, KBCS meiliki potensi dan kendala. Potensi yang dimiliki KBCS adalah para buruh yang berada di luar struktur pabrik yang siap dibina untuk pengembangan dirinya. Namun, kendalanya para buruh sebagian besar berlatar belakang pendidikan rendah tanpa memiliki keterampilan, sehingga hanya menjadi tenaga buruh rendahan. Kendala lain, adanya kebijakan pabrik yang masih otoriter dan dukungan LSM/LBH yang masih belum efektif sehingga perjuangan KBCS tidak selalu berhasil.
Upaya Kelompok Buruh Cimahi Selatan dalam Memperjuangkan Hak-Hak Kesejahteraan Sosialkaum Buruh A. A. Ayu Murniasih
Sunari Penjor : Jurnal of Anthropology Vol 2 No 1 (2018)
Publisher : Department of Anthropology Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (343.3 KB) | DOI: 10.24843/SP.2018.v2.i01.p04

Abstract

Perkembangan industri di Jawa Barat menyerap tenaga kerja (lokal dan migran) dalam jumlah besar. Kondisi disebabkan karena karakteristik sebagian besar industri yang bersifat padat karya. Pertumbuhan industri juga mendorong terjadinya peningkatan arus migran desa-kota di Jawa Barat sendiri. Selama 10 tahun (1980-1990) terjadi pertumbuhan penduduk kota dari 23 juta jiwa menjadi 38 juta jiwa. Menurut data sensus penduduk tahun 1990 tingkat pertumbuhan penduduk di Jawa Barat mencapai 6,8% untuk wilayah perkotaan dan 0,6% untuk wilayah pedesaan. Di wilayah Kelurahan Cibeureum, Kecamatan Cimahi Selatan, Kabupaten Bandung terdapat industri rumah tangga dan industri kelas menengah. Jumlah industri rumah tangga sebesar 67 unit, sedangkan industri kelas menengah sebanyak 26 (Monografi Kelurahan Cibeureum, 1999). Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka tulisan memfokuskan sebagai berikut: (1) Apa yang dilakukan Kelompok Buruh Cimahi Selatan (KBCS) dalam memberdayakan kaum buruh?, dan (2) Bagaimanakah potensi dan kendala KBCS dalam memperjuangkan hak-hak kesejahteraan sosial buruh?. Keberadaan KBCS merupaan bagian dari upaya pemberdayaan kaum buruh yang telah di-PHK agar tetap eksis dan berupaya meningkatkan skill yang dimilikinya. Dalam upaya peningkatan kesejahteraan buruh, KBCS meiliki potensi dan kendala. Potensi yang dimiliki KBCS adalah para buruh yang berada di luar struktur pabrik yang siap dibina untuk pengembangan dirinya. Namun, kendalanya para buruh sebagian besar berlatar belakang pendidikan rendah tanpa memiliki keterampilan, sehingga hanya menjadi tenaga buruh rendahan. Kendala lain, adanya kebijakan pabrik yang masih otoriter dan dukungan LSM/LBH yang masih belum efektif sehingga perjuangan KBCS tidak selalu berhasil.