Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Strategi Peningkatan Pengetahuan, Sikap, dan Praktik Responsive Feeding untuk Pencegahan Stunting pada Balita Rachma Purwanti; Ani Margawati; Hartanti Sandi Wijayanti; Ayu Rahadiyanti; Dewi Marfu'ah Kurniawati; Deny Yudi Fitranti
Wikrama Parahita : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 7 No. 2 (2023): November 2023
Publisher : Universitas Serang Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30656/jpmwp.v7i2.5874

Abstract

Salah satu faktor risiko utama dari stunting yaitu asupan gizi yang kurang dalam waktu cukup lama akibat pemberian makanan yang tidak sesuai. Pemenuhan kebutuhan gizi balita dapat dioptimalkan salah satunya dengan pemberian makan yang responsif. Saat ini pengetahuan, sikap dan praktik Responsive Feeding di Indonesia masih sangat rendah (≤30%), demikian pula di Kota Semarang. Upaya peningkatan pengetahuan, sikap, dan praktik Responsive Feeding pada balita perlu dilakukan melalui strategi Komunikasi Informasi Edukasi (KIE) terpadu meliputi edukasi dan Small Group Discussion (SGD). Program dilaksanakan selama 8 bulan (April-November 2022) di wilayah Puskesmas Lamper Tengah, Kota Semarang. Media yang digunakan yaitu modul edukasi, power point presentation, dan kartu edukasi. Kartu edukasi Responsive Feeding terdiri dari 5 kartu yang menggambarkan praktik pemberian makan Responsive Feeding. Sasaran program adalah ibu balita. Edukasi berjalan dengan lancar dan diakhiri dengan diskusi dan tanya jawab antar peserta dan pelaksana pengabdian masyarakat. Hasil dari program menunjukkan bahwa terdapat peningkatan rerata skor pengetahuan, sikap, dan praktik responsive feeding setelah program dilaksanakan. Rerata skor pengetahuan sebelum intervensi sebesar 18,72 meningkat menjadi 20,15. Rerata skor sikap sebelum intervensi sebesar 91,2 meningkat menjadi 94,2. Rerata skor praktik sebelum intervensi sebesar 10,22 meningkat menjadi 10,5. Sebelum dilaksanakannya program, praktik Responsive Feeding dilaksanakan secara lengkap (meliputi 5 indikator) oleh 22% ibu balita. Setelah program dilaksanakan, praktik Responsive Feeding secara lengkap dilaksanakan oleh 27% ibu balita.
Efektivitas Kombinasi Program Latihan SAQ dan Complex Training Terhadap Power Tungkai Personel Pemadam Kebakaran PT Adaro Indonesia Bagus Tri Atmojo; Mohammad Arif Ali; Sahri Sahri; Andi Kurniawan; Dewi Marfu'ah Kurniawati
Jurnal Patriot Vol 5 No 2 (2023): Jurnal Patriot
Publisher : Jurusan Kepelatihan, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/patriot.v5i2.946

Abstract

Masalah: Personel pemadam kebakaran (Damkar) dituntut memiliki komponen kebugaran jasmani diatas rata-rata. Daya ledak otot tungkai merupakan salah satu komponen kebugaran jasmani yang penting untuk personel Damkar. Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada efek dari program latihan Kombinasi SAQ dan complex training (KSCT) terhadap power tungkai pada personel pemadam kebakaran. Metode: Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi experimental, dengan desain penelitian one group pre-test post-test. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive dengan kriteria: 1) Anggota Damkar, 2) Masuk dalam penugasan tim Indonesian Fire & Rescue Challenge, 3) Mampu menyelesaikan program latihan KSCT. Program latihan KSCT diberikan selama 3 minggu dengan frekuensi latihan 2 kali setiap minggu, dengan prinsip latihan progressive overload. Uji statistik dilakukan menggunakan aplikasi SPSS 26. Hasil: Peningkatan signifikan daya ledak otot tungkai setelah diberikan program latihan KSCT pada personel damkar, pre-test (7,2) dan post-test (7,5), dengan nilai p<0.05. Kesimpulan: Penelitian ini membuktikan bahwa program latihan KSCT mampu meningkatkan daya ledak otot tungkai. Namun terdapat kelemahan pada penelitian ini yaitu jangka waktu penelitian yang kurang panjang sehingga hasil dari program latihan tidak maksimal meskipun mengalami peningkatan. Maka dari itu peneliti menyarankan pada penelitian selanjutnya agar menambah jangka waktu penelitian.