Claim Missing Document
Check
Articles

Karakteristik keluarga yang berhubungan dengan status gizi balita umur 6- 59 bulan Purwanti, Rachma; Wati, Erna Kusuma; Rahardjo, Setiyowati
Jurnal Gizi Indonesia (The Indonesian Journal of Nutrition) Vol 5, No 1 (2016)
Publisher : Department of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (241.336 KB) | DOI: 10.14710/jgi.5.1.50-54

Abstract

Background: Nutrition is a factor that most determines the quality of human resources. Lack of nutrition during infancy can lead delayed in physical growth, motor development and impaired cognitive development. Family characteristics holds an important role to solve nutrition problems.Objective: to determine the family characteristics associated with nutritional status of children at the Community Health Centers of Sumbang II, Banyumas Regency. Methods: This type of study is a case - control. Sample cases were children aged 6-59 months who have undernutrition status, while the controls were well nourished children aged 6-59 months. Sample of cases and controls each of 46. Data was analyzed using univariate, bivariate, and multivariate methods. Result: Based on this research, it is known that the characteristics of the families studied, which are associated with nutritional status of children in the Community Health Center II Sumbang, Banyumas Regency is the level of mother’s nutritional knowledge with a p value=0.002 and OR=3.875. Other variable of family characteristics, namely large families, health care utilization, and environmental sanitation were not associated with nutritional status of children (p=0.921; p=0.173; p=0.204). Conclusion: Level of mother’s nutritional knowledge was associated with nutritional status. As a suggestion, to improve nutritional status on children at the Community Health Centers of Sumbang II it need to increase knowledge of mothers by training and counseling, better supervision and monitoring of nutritional status of children, and increase roles of an integrated services post.
Pengaruh yoghurt dan soyghurt kayu manis (Cinnamomum burmannii) terhadap kadar glukosa darah, insulin serum, dan malondialdehyde tikus pra sindrom metabolik Rustanti, Ninik; Nafsih, Vifin Zakiahtin; Avisha, Rosita Nur; Kurniawati, Dewi Marfu’ah; Purwanti, Rachma; Nissa, Choirun; Wijayanti, Hartanti Sandi; Afifah, Diana Nur
Jurnal Gizi Indonesia (The Indonesian Journal of Nutrition) Vol 8, No 1 (2019)
Publisher : Department of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (577.153 KB) | DOI: 10.14710/jgi.8.1.60-68

Abstract

Background: Pre metabolic syndrome is characterized by two of five risk factors: central obesity, dyslipidemia, hypertension, and increased fasting blood glucose. Cinnamon yogurt and soygurt contain antioxidants and fiber which can improve insulin sensitivity and blood glucose homeostasis and prevent cell damage in pre-metabolic syndrome conditionsObjective: This study aimed to determine the effect of cinnamon yogurt and soygurt on fasting blood glucose (FBG), serum insulin, and malondialdehyde (MDA) levels in pre-metabolic syndrome rats.Method: This study was an experimental study with a pre and post-test control group design. The subjects were 15 male Sprague Dawley rats which were divided into 5 normal control mice (K) and 10 pre metabolic syndrome mice with a diet high in fat and fructose for group P1 (yogurt) and P2 (soygurt) each of 5 mice. The yogurt and soygurt were given as much as 3.4 ml / g BW for 28 days. FBG levels were measured by the GOD-PAP method, while serum insulin and MDA levels were by the ELISA method. Different tests before and after treatment using Paired t-test or Wilcoxon. The difference tests between groups using the One-Way ANOVA test or Kruskal Wallis.Results: There were no differences in FBG and MDA levels between groups after intervention (p> 0.05). The highest percentage reduction in FBG in the P2 (-11.59%), then P1 (-4.06%). The decrease in MDA levels in group P1 = 19.17%, and P2 = 15.44% lower than K = 24.43%. After the intervention, the insulin level in group P2 (0.46 ng / ml) was significantly higher than P1 (0.318 ng/ml), but both were not different from K (0.384 ng / ml).Conclusion: There was no significant effect on the administration of cinnamon yogurt and soygurt to FBG, serum insulin, and MDA levels.
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP RESPONSIVE FEEDING DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BADUTA USIA 6-24 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANDARHARJO, SEMARANG Septamarini, Risna Galuh; Widyastuti, Nurmasari; Purwanti, Rachma
Journal of Nutrition College Vol 8, No 1 (2019): Januari
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (458.895 KB) | DOI: 10.14710/jnc.v8i1.23808

Abstract

Latar Belakang : Stunting merupakan wujud gizi kurang yang ditandai dengan indikator PB/U dan paling berisiko terjadi pada masa dua tahun pertama usia anak. Faktor yang mempengaruhi salah satunya adalah asupan dimana ibu memiliki peran penting terhadap asupan melalui pola pemberian makan, salah satunya dengan Responsive Feeding (RF). Praktik RF di Indonesia sejak usia 6 bulan keatas masih belum optimal. Tujuan : Mengetahui hubungan antara pengetahuan dan sikap RF  dengan kejadian stunting pada baduta usia 6-24 bulan. Metode : Penelitian observasional dengan pendekatan case control di Wilayah Puskesmas Bandarharjo Semarang. Banyak subjek kelompok kasus 32 baduta dan kelompok konrol 32 baduta, dipilih secara purposive sampling dengan matching. Data yang dikumpulkan meliputi: karakteristik subjek, karakteristik ibu, pengetahuan serta sikap RF ibu. Berat badan diukur menggunakan baby scale dan tinggi badan diukur menggunakan length board. Asupan energi, protein, seng  diperoleh dari semi quantitatif - food frequency questionairre (SQ-FFQ). Data dianalisis dengan uji analisis univariat, analisis bivariat menggunakan uji Chi Square, dan OR untuk mengetahui besar risiko. Hasil : Prevalensi baduta stunting di Kelurahan Bandarharjo 22,6%. Rerata pengetahuan dan sikap RF kelompok kasus 59,4% rendah, 68,7% kurang sesuai, pada kelompok kontrol 87,5% cukup, 72,9% cukup sesuai. Terdapat hubungan antara pengetahuan dan sikap RF dengan kejadian stunting pada baduta usia 6-24 bulan (p=0,000;OR=10,2;CI=3,76-27,75); (p=0,003;OR=5,6;CI=2,17-21,67)Simpulan : Terdapat hubungan antara pengetahuan dan sikap RF dengan kejadian stunting pada baduta usia 6-24 bulan. Ibu dengan pengetahuan RF rendah berisiko 10,2 kali lebih besar memiliki anak stunting dibandingkan dengan ibu berpengetahuan cukup. Ibu dengan sikap RF kurang sesuai berisiko 5,6 kali lebih besar memiliki anak stunting dibandingkan dengan ibu yang memiliki sikap RF yang cukup.
ANALISIS KANDUNGAN GIZI DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN PADA YOGHURT DENGAN PENAMBAHAN NANAS MADU (Ananas Comosus Mer.) DAN EKSTRAK KAYU MANIS (Cinnamomum Burmanni) Kusumawati, Inmas; Purwanti, Rachma; Afifah, Diana Nur
Journal of Nutrition College Vol 8, No 4 (2019): Oktober
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (634.751 KB) | DOI: 10.14710/jnc.v8i4.25833

Abstract

Latar belakang : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan gizi dan aktivitas antioksidan pada yoghurt dengan penambahan nanas madu dan ekstrak kayu manis. Metode : Penelitian eksperimental dengan sampel yoghurt dengan penambahan nanas madu (0%, 20%, 40% dan 60%)  dan ekstrak kayu manis (2% dan 4%). Protein dianalisis dengan metode Bradford, lemak dianalisis dengan metode soxhlet, kadar air dianalisis dengan metode oven, kadar abu dianalisis dengan metode Drying Ash, karbohidrat dianalisis dengan metode Carbohydrate by different, kandungan vitamin C dianalisis dengan spektrofotometri UV-Vis. Aktivitas antioksidan dianalisis dengan metode DPPH, sedangkan uji organoleptik dianalisis dengan uji hedonik. Hasil : Pada penelitian ini didapatkan hasil kandungan protein tertinggi sebesar 4,62 mg, kandungan lemak tertinggi sebesar 3,10 mg, kandungan kadar air tertinggi sebesar 84%, kandungan kadar abu tertinggi sebesar 4,54% ,kandungan karbohidrat tertinggi sebesar 19,51%, sedangkan kandungan vitamin C dan aktivitas antioksidan tertinggi yaitu sebesar 4,29 mg dan 62,4%. Simpulan : Berdasarkan skoring yang dilakukan peneliti dengan mempertimbangkan kandungan yang sesuai dengan SNI dan tingkat penerimaan konsumen yoghurt dengan penambahan nanas madu dan ekstrak kayu manis sebanyak 60% dan 2% (sampel N60K1) adalah yang paling direkomendasikan.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KERAGAMAN PANGAN PADA ANAK JALANAN DI KOTA SEMARANG 'Aisy, Amalia Rihadatul; Fitranti, Deny Yudi; Purwanti, Rachma; Kurniawati, Dewi Marfu’ah; Wijayanti, Hartanti Sandi
Journal of Nutrition College Vol 8, No 4 (2019): Oktober
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (297.046 KB) | DOI: 10.14710/jnc.v8i4.25839

Abstract

Latar Belakang: Anak jalanan mempunyai kecenderungan mengkonsumsi makanan tidak beragam yang dapat mengakibatkan terganggunya perkembangan dan pertumbuhan serta rentan terhadap masalah kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan keragaman pangan pada anak jalanan di kota Semarang.Metode: Penelitian observational dengan rancangan cross sectional. Subjek adalah 58 anak jalanan usia 9-12 tahun diambil dengan cara consecutive sampling. Data pengetahuan gizi, pendapatan rumah tangga, pengaruh teman sebaya dan jumlah anggota rumah tangga diperoleh menggunakan kuesioner penelitian, data ketahanan pangan rumah tangga diperoleh menggunakan Household Food Security Survey Module (HFSSM), serta keragaman pangan dinilai dengan instrument Individual Dietary Diversity Score (IDDS). Data dianalisis statistika secara univariat dan bivariat menggunakan metode Chi-Square.Hasil: Sebagian besar subjek (82,2%) mengkonsumsi makanan yang tidak beragam sedangkan 17,2% lainnya mengkonsumsi makanan beragam. Terdapat hubungan antara pekerjaan pengasuh utama, pengetahuan gizi anak terkait porsi sayur, dan pengetahuan gizi pengasuh utama terkait kandungan sayur dan buah dengan keragaman pangan (p=0,003; p=0,035; p=0,003). Tidak terdapat hubungan antara pengetahuan gizi anak, pengetahuan gizi pengasuh utama, pendapatan rumah tangga, pengaruh teman sebaya, ketahanan pangan rumah tangga dan besar keluarga dengan keragaman pangan (p>0,05). Simpulan: Pengetahuan gizi anak terkait porsi sayur dan pengetahuan gizi pengasuh utama terkait kandungan sayur dan buah merupakan faktor-faktor yang berhubungan dengan keragaman pangan pada anak jalanan di kota Semarang
KARAKTERISTIK KELUARGA DAN TINGKAT KECUKUPAN ASUPAN ZAT GIZI SEBAGAI FAKTOR RISIKO KEJADIAN STUNTING PADA BADUTA Siringoringo, Ester Theresia; Syauqy, Ahmad; Panunggal, Binar; Purwanti, Rachma; Widyastuti, Nurmasari
Journal of Nutrition College Vol 9, No 1 (2020): Januari
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jnc.v9i1.26693

Abstract

Latar Belakang : Stunting merupakan indikator masalah gizi yang bersifat kronis. Stunting dapat berakibat pada penurunan produktivitas dan peningkatan risiko penyakit degeneratif. Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya stunting seperti karakteristik keluarga dan tingkat kecukupan asupan zat gizi. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada baduta.Metode : Penelitian observasional dengan rancangan kasus kontrol. Sampel dipilih dengan teknik consecutive sampling dengan jumlah 69 subjek untuk masing-masing kelompok. Data karakteristik keluarga diperoleh melalui wawancara menggunakan kuesioner yang telah divalidasi sebelumnya. Pengukuran tingkat kecukupan asupan zat gizi menggunakan kuesioner semi-quantitative food frequency. Analisis bivariat menggunakan Chi-Square dengan melihat Odds Ratio (OR) dan multivariat dengan regresi logistik ganda. Hasil : Hasil bivariat menunjukkan variabel usia baduta, panjang badan lahir, tingkat kecukupan protein, karbohidrat, vitamin A, kalsium, zinc dan zat besi berhubungan dengan kejadian stunting pada baduta. Uji multivariat menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat kecukupan protein (p<0,001) dengan kejadian stunting pada baduta. Anak dengan tingkat kecukupan protein yang rendah berisiko 6,495 kali mengalami stunting.Simpulan : Faktor utama yang berhubungan dengan kejadian stunting pada baduta adalah tingkat kecukupan protein.
PROGRAM BALITA SEHAT AKTIF, KADER OKE DAN KOMPETEN (BETAKAROTEN) DI WILAYAH RW 10 SRONDOL KULON KOTA SEMARANG Purwanti, Rachma; Gita A, Putri; Nur W, Alfia; R, Rahmawati
GERVASI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 4, No 1 (2020): GERVASI: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : LPPM IKIP PGRI Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31571/gervasi.v4i1.1596

Abstract

Wilayah RW 10 Kelurahan Srondol Kulon, Kota Semarang memiliki prevalensi malnutrisi balita yang cukup tinggi. Program Balita Sehat Aktif, Kader OK dan Kompeten (BETAKAROTEN) bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan ibu tentang MP-ASI dan pemberian makan pada balita, meningkatkan asupan zat gizi pada balita gizi kurang dan kurus, meningkatkan kemampuan ibu memilih makanan yang baik bagi balita, dan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader dalam pengukuran antropometri dan pengisian KMS. Program BETAKAROTEN dilaksanakan dengan metode community relation. Sasaran program yaitu ibu balita berstatus gizi kurang dan kader posyandu RW 10 Kelurahan Srondol Kulon. Hasil program BETAKAROTEN meliputi adanya peningkatan pengetahuan gizi pada ibu balita peserta program, peningkatan kemampuan ibu dalam pemilihan makanan yang baik bagi balita, dan peningkatan asupan zat gizi lemak, protein, dan karbohidrat (100%, 83%, dan 67%). Pengetahuan dan keterampilan kader juga meningkat (100% dan 83%). Keberlanjutan program ini diharapkan dapat dipertahankan dan dapat berjalan dengan baik dengan adanya advokasi dan dukungan serta partisipasi dari stake holder di wilayah Posyandu RW 10 Kelurahan Srondol Kulon
MOTHER STATUS, NUTRITIONAL STATUS, AND PSYCHOSOCIAL STIMULATION AS DETERMINANT FACTORS OF COGNITIVE DEVELOPMENT AMONG UNDER FIVE YEARS OLD CHILDREN Purwanti, Rachma; Margawati, Ani; Widjanarko, Bagoes
Jurnal Psikologi Vol 19, No 3 (2020): September 2020
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jp.19.3.246-256

Abstract

Early childhood development (ECD) has long-life effects on an individual, that were essential for human capital accumulation and contribute to economic growth. This study aimed to analyzed factor that contributed to cognitive development. This study used cross sectional design by purposive sampling technique. Sample study were 61 early childhood 4-5 years old. Data collected by conducting interviews, observation, and anthropometric measurements. Nutritional status data were collected by using anthropometry, psychosocial stimulation was collected by using EC-HOME inventory instrument, and cognitive development was measured using instrument developed by the Department of National Education of Indonesia. Data analysis includes descriptive test, correlation, and regression. There were 23% of children with underweight, 78.7% children get high risk of psychosocial stimulation, and 57.6% have a good cognitive development. The correlation test showed that there were significant association between the psychosocial stimulation and nutritional status to the cognitive development. Regression model also showed that cognitive development was predicted by maternal status (working mothers/housewife), nutritional status, and psychosocial stimulation.
PERBEDAAN ASUPAN ENERGI, ZAT GIZI MAKRO, AKTIVITAS FISIK, DAN STATUS GIZI ANAK SEKOLAH DASAR Taradipa, Priska Tamara; Margawati, Ani; Purwanti, Rachma; Candra, Aryu
Journal of Nutrition College Vol 9, No 4 (2020): Oktober
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jnc.v9i4.28445

Abstract

Latar Belakang: Beberapa sekolah menerapkan proses pembelajaran dan kebijakan yang berbeda terkait aktivitas fisik dan penyelenggaraan makanan. Status gizi dapat dipengaruhi oleh asupan zat gizi dan aktivitas fisik. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis perbedaan asupan energi, zat gizi makro, aktivitas fisik dan status gizi anak sekolah dasar di SD Negeri Lerep 05 dan SD Alam Ungaran. Metode: Desain penelitian cross sectional dengan 44 subjek yang dihitung menggunakan rumus besar sampel 2 kelompok kategorik tidak berpasangan. Subjek berasal dari SD Negeri Lerep 05 dan SD Alam Ungaran. Asupan energi dan zat gizi makro diperoleh dari food record (3 hari: 2 weekdays, 1 weekend) dan dianalisis menggunakan Nutrisurvey. Aktivitas fisik diukur menggunakan Physical Activity Questionnaire for Children (PAQ-C). Status gizi berdasarkan Indeks Massa Tubuh menurut Umur (IMT/U). Data dianalisis dengan uji Chi-Square dan Mann-Whitney. Hasil: Sebagian besar subjek dari SDN Lerep 05 memiliki asupan energi kurang selama di sekolah (90,9%), tingkat aktivitas fisik sedang (63,6%), status gizi berlebih IMT/U > 1 SD (45,5%). Sebagian besar subjek dari SD Alam Ungaran memiliki asupan energi cukup selama di sekolah (40,9%), tingkat aktivitas fisik sedang (45,5%), status gizi normal (68,2%). Terdapat perbedaan yang signifikan antara asupan energi (p=0,001), protein (p=0,001), karbohidrat (p=0,013) subjek selama di sekolah, protein total subjek (p=0,002), aktivitas fisik subjek selama di rumah (p=0,021). Tidak terdapat perbedaan antara asupan energi total subjek (p=0,221), aktivitas fisik subjek di sekolah (p=0,602), status gizi subjek (p=0,167). Simpulan: Terdapat perbedaan yang signifikan antara asupan energi, protein dan karbohidrat subjek selama di sekolah; asupan protein total subjek dan aktivitas fisik subjek selama di rumah. Namun tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara asupan energi total subjek, aktivitas fisik subjek di sekolah dan status gizi subjek. 
DIETARY PATTERNS WERE ASSOCIATED WITH OBESITY PARAMETERS AMONG HEALTHY WOMEN Syauqy, Ahmad; Noer, Etika Ratna; Fajrani, Alifia Mukti; Kurniawati, Dewi Marfu’ah; Purwanti, Rachma; Rahadiyanti, Ayu; Rahma, Devi Elvina
Journal of Nutrition College Vol 9, No 4 (2020): Oktober
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jnc.v9i4.28674

Abstract

Background: Obesity is a growing major health problem in some developing countries including Indonesia. Study examined the association between dietary patterns and obesity parameters using both body mass index (BMI) and waist circumference (WC) among healthy women in Indonesia was still rare.  Objectives: The objective of this study was to evaluate the correlation between dietary patterns and obesity parameters using BMI and WC among healthy women.Methods: This study used a cross-sectional design with consecutive sampling. Healthy women aged 20 and above were selected in this study. Dietary data were collected using a food frequency questionnaire (FFQ). For categorical data, chi-squared test was done to compare the differences in the characteristics of the subjects among tertiles of dietary patterns. For continuous variables, a general linear model test was used for comparison. To evaluate the association between dietary patterns and obesity parameters (BMI and WC), we used multiple linear regression analysis adjusting for multiple confounding variables (age, current smoking, current drinking, and physical activity). Results: Dietary pattern 1 consisted of 12 food items: snack cooked with oil, fish and seafood, processed food, organ meats, meat, poultry, rice- or flour-based products, staples cooked with oil, sugary drinks, refined dessert, and tea and coffee. Dietary pattern 2 consisted of 5 food items: eggs, light-colored vegetables, dark-colored vegetables, fruits, and soybeans. Dietary pattern 3 consisted of 7 food items: milk products, legumes, processed fruits, wholegrain, snacks cooked without oil, root crops, and jam/honey. Dietary pattern 1 was positively associated with obesity parameters including BMI and WC (P < 0.05); whereas, dietary pattern 2 and dietary pattern 3 were inversely correlated (P < 0.05).Conclusions: Our study find that dietary patterns were associated with BMI and WC among healthy women.
Co-Authors 'Aisy, Amalia Rihadatul A Fahmy Arif Tsani Adani Ladiba Addina Zulfaa Adinda Djasmin Adinda Mevya Adinda Safitri Adzro&#039;ul Akifah Agavita Cendy Ahmad Syauqy Aida Fitri Nazillah Ajeng, Novitasari Dwi Alfia Nur W Anggraeni, Erika Tri Ani Margawati Anindiba, Inas Fatin Arisanti, Yohanete Novita Aryu Candra Astika Widy Utomo, Astika Widy Atika Putri Widia Anggraeni Aulia, Nurhanna Putri Avisha, Rosita Nur Ayu Rahadiyanti Azzahra K. Bagoes Widjanarko Binar Panunggal Deny Yudi Fitranti Deny Yudi Fitranti Deny Yudi Fitranti Deny Yudy Fitranti Desi Nurfita Destikasari, Widya Devana Doanaresta Dewi Kurnia Sandi Dewi Marfu'ah Kurniawati Dewi Marfu’ah Kurniawati Diana Nur Afifah, Diana Nur Dieny, Fillah Fitra Eka Cahyaningsih Enny Probosari Etika Ratna Noer Etisa Adi Murbawani Fajrani, Alifia Mukti Fala, Etika Nurul Faradina, Amelia Fauzia Purnamasari Febriyanti, Monica Sofchah Ferry Sandra Fillah Fithra Dieny Fillah Fitra Dieny Fitriyono Ayustaningwarno Galuh Chandra Irawan, Galuh Chandra Gemala Anjani Ginting, Ignasia Agatha Br Gita A, Putri Hartanti Sandi Wijayanti Hayatun Azni Helena Rahmarani Ice Diananingrum Ida Kristiana Iriyanti Harun Jauziyah, Shofi Khoirunnisa, Novia Tri Khusana Aniq Kristiana, Ida Kusumawati, Inmas Larasati, Erika Nurul Luluk Hidayatul Maghfiroh Luthfiatul Khusna M. Rifky Al Haedar Maharani, Mutiara Irma Mar Atus Sholihah Marfu'ah Kurniawati, Dewi MARTHA ARDIARIA Masha, Tania Mentari Suci Ramadini Sujono Mursid Tri Susilo Nafsih, Vifin Zakiahtin Ninik Rustanti Nisa, Lainatin Nissa, Choirun Noviasti Rahma Utami Noviasti Rahma Utami Nur Ahmad Habibi Nur Hidayah Nur W, Alfia Nurmasari Widyastuti Nuryanto Nuryanto Nurzanah Febrianah Nyoman Suci Widiastiti Permata Laila K. Putri Gita A R, Rahmawati Rachmania Anggita Savitri Rahadiyani, Ayu Rahma, Devi Elvina Rahmawati R Raisa Namira Rani Ridowahyu Saphira Rizqiawan, Angga Sandi, Dewi Kurnia Septamarini, Risna Galuh Setiyowati Rahardjo Sidhin, Syaharani Siringoringo, Ester Theresia Syafira Noor Pratiwi Syahadah, Muti'ah Mustaqimatusy Tantri, Ignas Fawwaz Taradipa, Priska Tamara Tsani, A. Fahmy Arif Tsani, Fahmy Arif Werry Lisfani Widiastuti, Nurmasari Widiastuti, Yuliati Widya Destikasari Yanti Ernalia Yulia Rizki Maulina Yunita Sekar Asri Zulfa, Fairuz