Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pelatihan Pengolahan Makanan Tambahan dan Pendamping ASI untuk Mengatasi Stunting di Desa Kertawangi Kabupaten Bandung Barat Nadirawati Nadirawati; Susilowati Susilowati; Suharjiman Suharjiman; Argi Virgona Bangun; Chatarina Suryaningsih; Sri Wulandari Novianti
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 8 No 1 (2023): Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (556.972 KB) | DOI: 10.30653/jppm.v8i1.231

Abstract

Pemerintah Indonesia saat ini sedang mengupayakan pemberantasan stunting. Stunting merupakan masalah kekurangan gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang tidak adekuat dalam waktu yang relatif lama akibat pemberian makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi. United Nations International Children's Emergency Fund (UNICEF) memperkirakan jumlah anak yang mengalami stunting di bawah usia lima tahun sebesar 149,2 juta pada tahun 2020. Hasil kajian dari kepala desa menunjukkan kasus stunting masih banyak terjadi di Desa Kertawangi, Bandung Barat. Hasil wawancara dengan ibu yang memiliki anak stunting didapatkan bahwa ibu yang memiliki anak stunting masih belum dapat memberikan makanan pendamping ASI (MP-ASI) dan PMT sesuai dengan kebutuhan gizi anak dan balita. Berdasarkan permasalahan yang telah dipaparkan, maka dalam kegiatan pengabdian masyarakat (PKM) ini solusi yang ditawarkan adalah pelatihan pengolahan makanan pendamping ASI (MP-ASI) dan PMT (Makanan Tambahan) berbudaya local sesuai gizi seimbang yang dibutuhkan untuk meningkatkan status gizi bayi dan balita. Hasil pelatihan menunjukkan bahwa kemampuan ibu meningkat dalam membuat produk MP-ASI dan PMT. The Indonesian government is currently working on the eradication of stunting. Stunting is a chronic malnutrition problem caused by inadequate nutritional intake for a relatively long time due to feeding that is not following nutritional needs. The United Nations International Children's Emergency Fund (UNICEF) estimates that the number of stunted children under the age of five was 149.2 million in 2020. The study results from the village head show that stunting cases are still common in Kertawangi Village in West Bandung Regency. The results of interviews with mothers who have stunted children found that mothers who have stunted children are still unable to provide complementary food (MP-ASI and PMT) in accordance with the nutritional needs of children and toddlers. Based on the problems that have been described, then in this community outreach (PKM) activity, the solution offered is training processing of complementary foods (MP-ASI and PMT) according to the balanced nutrition needed to improve the nutritional status of the local culture that is suitable for infants and toddlers. The results of the training showed that mothers' abilities increased in making MP-ASI and PMT products.
KESIAPAN TENAGA KESEHATAN DALAM PELAKSANAAN POSYANDU PRIMA TERINTEGRASI PERKESMAS DI PUSKESMAS KOTA PURWAKARTA Suci Hardianti; Budiman Budiman; Nadirawati Nadirawati
JURNAL EDUCATION AND DEVELOPMENT Vol 12 No 3 (2024): Vol 12 No 3 September 2024
Publisher : Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37081/ed.v12i3.6299

Abstract

Posyandu dan Puskesmas perlu mengintegrasikan layanan primer untuk mendukung pemenuhan kebutuhan integrasi layanan primer yang berkualitas dan mudah diakses oleh masyarakat. Posyandu prima memainkan peran yang sangat penting dalam integrasi layanan primer. Peran perawat komunitas dalam pelaksanaan integrasi pelayanan kesehatan di posyandu prima adalah promotif, preventif, dan kuratif dalam pengelolaan asuhan keperawatan individu, keluarga, dan kelompok di masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi Kesiapan Tenaga Kesehatan dalam Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Terpadu Posyandu Prima di Puskesmas Kota Purwakarta. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif eksploratif kualitatif. Dari hasil penelitian didapatkan satu tema utama yaitu persepsi petugas kesehatan tentang prima posyandu dengan beberapa sub tema yaitu penjelasan tentang posyandu prima pelayanan kesehatan posyandu prima, pencatatan dan pelaporan posyandu prima, perencanaan posyandu prima, rencana sumber daya manusia di posyandu prima, rencana sarana prasarana di posyandu prima, rencana pendanaan di posyandu posyandu prima, dukungan kegiatan program posyandu prima, dukungan terhadap program kegiatan di posyandu prima, dukungan terhadap program posyandu prima dan keinginan petugas kesehatan terhadap posyandu prima. Kesimpulan yang diambil dalam penelitian ini tidak terlepas dari keterlibatan aktif petugas kesehatan yang bekerja di puskesmas dalam sistem pelayanan kesehatan primer yang berperan penting dalam dalam pelaksanaan kegiatan posyandu prima.
Perawatan Gigi dan Kejadian Penyakit Gigi dan Mulut pada Anak Usia Sekolah di Puskesmas Cijagra Lama Enisah Maksum; Nadirawati Nadirawati; Irma Darmawati; Asri Handayani; Neni Rocmayati Satuhu
Jurnal Penelitian Kesehatan SUARA FORIKES 2022
Publisher : FORIKES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/sf13nk421

Abstract

Dental and mouth disease in school children reaches 60-90%. Efforts to care for teeth in school-age children is an important thing to do to prevent dental and oral diseases. This study aims to determine the relationship between dental care efforts and the incidence of dental and oral disease in elementary school students in the working area of the Cijagra Lama Health Center, Bandung City. This study used a cross-sectional approach, involving 261 students selected by accidental sampling technique. Data were analyzed using the Chi-square test. The results of the analysis showed a p value> 0.05 for the analysis of the relationship between control to the dentist and the incidence of dental and oral disease; meanwhile the value <0.05 for the analysis of the relationship between the behavior of brushing teeth regularly with the incidence of dental and oral disease. Dental care by brushing your teeth regularly can prevent caries, toothache and swollen teeth in school-age children.Keywords: dental and oral disease; elementary school students; dental care efforts; brushing teeth ABSTRAK Penyakit gigi dan mulut pada anak sekolah mencapai angka 60-90%. Upaya perawatan gigi pada anak usia sekolah merupakan hal yang penting dilakukan untuk mencegah penyakit gigi dan mulut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara upaya perawatan gigi dengan kejadian penyakit gigi dan mulut pada siswa sekolah dasar di Wilayah Kerja Puskesmas Cijagra Lama, Kota Bandung. Penelitian ini menggunakan pendekatan cross-sectional, yang melibatkan 261 siswa yang dipilih dengan teknik accidental sampling. Data dianalisis menggunakan uji Chi-square. Hasil analisis menunjukkan nilai p >0,05 untuk analisis hubungan antara kontrol ke dokter gigi dengan kejadian penyakit gigi dan mulut; sementara itu nilai <0,05 untuk analisis hubungan antara perilaku menggosok gigi secara teratur dengan kejadian penyakit gigi dan mulut. Perawatan gigi dengan menggosok gigi secara teratur dapat  mencegah karies, sakit gigi dan gigi bengkak pada anak usia sekolah.Kata kunci: penyakit gigi dan mulut; siswa sekolah dasar; upaya perawatan gigi; menggosok gigi