Tantriska Wijanti
Politeknik Kesehatan TNI AU Ciumbuleuit

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Literature Review: Kandungan Metabolit Sekunder Beberapa Tanaman Yang Berkhasiat Sebagai Antidiabetik Tantriska W
Jurnal Ilmiah JKA (Jurnal Kesehatan Aeromedika) Vol 7 No 2 (2021): Jurnal Ilmiah JKA (Jurnal Kesehatan Aeromedika)
Publisher : Politeknik Kesehatan TNI AU Ciumbuleuit Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (264.173 KB) | DOI: 10.58550/jka.v7i2.104

Abstract

Diabetes melitus (DM) merupakan penyakit metabolik akibat pankreas tidak cukup menghasilkan insulin atau tubuh tidak dapat menghasilkan insulin secara efektif. Akibatnya tubuh mengalami kenaikan konsentrasi glukosa di dalam darah (hiperglikemia) hingga melebihi batas normal. Jika tidak ditangani, kondisi ini dapat menyebabkan kerusakan berbagai organ tubuh hingga kematian. Penelitian mengenai obat untuk diabetes terus dilakukan, baik yang berasal dari bahan kimia maupun bahan alam. Di Indonesia terdapat berbagai tanaman yang telah diteliti khasiatnya sebagai antidiabetes. Artikel penelitian yang dipublikasikan dari tahun 2010 – 2020 ditinjau secara mendetail sehingga dapat diketahui kandungan berbagai tanaman yang berkhasiat sebagai antidiabetes. Artikel yang ditinjau diutamakan yang meneliti mengenai tanaman antidiabetes yang ada di Indonesia. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa daun jambu biji (Psidium guajava L.), kulit buah pisang ambon (Musa paradisiaca L.), akar dan batang sekunyit (Fibraurea tinctoria Lour), Minyak biji mahoni (Swietenia mahogany L.), ciplukan (Physalis angulata L.), daun dan kulit batang ketapang (Terminalia catappa L.), bunga pepaya (Carica papaya L.), buah cabai merah (Capsicum annuum L.), daun kluwih (Artocarpus camansi Blanco), daun tapak dara (Catharantus roseus L.), umbi bawang putih (Alium sativum L.), dan lidah buaya (Aloe vera L.) terbukti memiliki efek antidiabetes. Golongan metabolit sekunder yang terkandung dalam semua tanaman yang memiliki aktivitas antidiabetes adalah flavonoid. Golongan lain yang banyak terkandung adalah tanin dan alkaloid.
Perbandingan Profil Ekstrak Etanol Buah, Daun, Dan Batang Tanaman Mengkudu (Morinda Citrifolia L) Eva Pahlani; Tantriska Wijanti; Insyira Tsania Rahman
Jurnal Ilmiah JKA (Jurnal Kesehatan Aeromedika) Vol 8 No 2 (2022): Jurnal Ilmiah JKA (Jurnal Kesehatan Aeromedika)
Publisher : Politeknik Kesehatan TNI AU Ciumbuleuit Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (255.055 KB) | DOI: 10.58550/jka.v8i2.151

Abstract

Mengkudu (Morinda citrifolia L.) telah digunakan untuk obat tradisional di Indonesia karena kemampuan menyembuhkan berbagai macam penyakit. Salah satu kandungan dari mengkudu adalah skopoletin yang berfungsi sebagai anti-bakteri, anti-virus, anti-jamur, anti-tumor, dan penambah kekebalan tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan profil ekstrak etanol buah, daun, dan batang mengkudu (Morinda citrifolia L.) yang diperoleh dari Kebun Percobaan Tanaman Obat Manoko berdasarkan pengujian standardisasi ekstrak meliputi parameter spesifik, parameter non spesifik dan kandungan kimia ekstrak. Hasil pengujian parameter spesifik menunjukan organoleptik ekstrak kental, berbau khas aromatik lemah, berasa pahit, ekstrak berwarna cokelat kemerahan untuk buah, cokelat kehitaman untuk daun, dan cokelat kehijauan untuk batang, dengan kadar sari larut air (37,69%, 4,50%, dan 22,95%), larut etanol (25,86%, 15,20%, dan 2,58%). Hasil untuk parameter non spesifik buah, daun, dan batang mengkudu menunjukan bobot jenis (0,83 g/mL, 0,86 g/mL, dan 0,85 g/mL), kadar air (19,62%, 25,28%, dan 19,73%), kadar abu (12,98%, 8,79%, dan 4,73%), dan kadar abu tidak larut asam (0,73%, 0,47%, dan 0,27%). Hasil untuk pengujian kandungan kimia ekstrak menunjukan buah mengkudu (alkaloid, flavonoid, saponin, tanin, kuinon dan steroid), daun mengkudu (alkaloid, flavonoid, saponin, tanin, kuinon dan terpenoid), dan batang mengkudu (alkaloid, flavonoid, tanin, dan kuinon). Kata kunci: ,., , ,
ANTIOXIDANT ACTIVITY OF POMEGRANATE RIND EXTRACTS (Punica granatum L.) FROM DIFFERENT EXTRACTION METHOD Tantriska Wijanti; Eva Pahlani; Rizky Kartika Lestari
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada: Jurnal Ilmu-ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan dan Farmasi Vol 23, No 2 (2023)
Publisher : LPPM Universitas Bakti Tunas Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36465/jkbth.v23i2.1019

Abstract

Pomegranate (Punica granatum L.) is a fruit that has many properties and benefits, including the rind. However, so far people have only consumed the seeds and discarded the rind. Pomegranate peel is efficacious as an antioxidant that can counteract free radicals. This study aims to compare the antioxidant activity of pomegranate peel extract from two different extraction methods with the DPPH (1,1-diphenyl-2-pikrilhidrazyl) method. Pomegranate rind simplicia was extracted by hot method using the soxhlet method and cold method by maceration method. The solvent used is 70% ethanol. The extract obtained was then concentrated with a rotary vacuum evaporator and compared to its profile. From the maceration method, extracts were obtained with a yield of 33.4615%; water content 13.79%; and specific gravity of 0.8591 g/mL (5%). Meanwhile, from the sokhlet method, extracts were obtained with a yield of 32.8087%; water content of 13.50% and specific gravity of 0.8574 g/mL (5%). Examination by thin layer chromatography showed that both extracts contained gallic acid as the identity compound. The results of the phytochemical screening showed that both extracts contained alkaloids, monoterpenoids/sesquiterpenoids, flavonoids, tannins, and quinones. Meanwhile, saponin group compounds are only contained in macerated extracts. Antioxidant activity testing was carried out using the UV-Vis spectrophotometry method. The test results showed that the IC50 values of macerated and sokhlet extracts were 12.51 and 10.91 ppm, respectively. These results indicate that both extracts are classified as very strong antioxidants.