Eva Pahlani
Politeknik Kesehatan TNI AU Ciumbuleuit Bandung

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Formulasi dan Evaluasi Sediaan Masker Peel-Off Dari Ekstrak Etanol Herba Alfalfa (Medicago Sativa L.) Eva Pahlani; Maida Safitri; Ranti Anggraeni
Jurnal Ilmiah JKA (Jurnal Kesehatan Aeromedika) Vol 7 No 2 (2021): Jurnal Ilmiah JKA (Jurnal Kesehatan Aeromedika)
Publisher : Politeknik Kesehatan TNI AU Ciumbuleuit Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (358.14 KB) | DOI: 10.58550/jka.v7i2.100

Abstract

Tanaman alfalfa (Medicago sativa L.) merupakan tanaman yang mengandung senyawa flavonoid dan vitamin C yang dapat berperan sebagai antioksidan dan mampu menangkal radikal bebas dikulit kandungan protein dan klorofil yang tinggi sebesar empat kali lipat dibandingkan dengan tanaman sayur lainnya yang berfungsi sebagai penetral zat penyebab kanker. Masker peel off merupakan sediaan yang mudah diaplikasikan karena berbentuk gel dan dalam waktu tertentu akan segera mengering dan dapat dengan mudah dilepas. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dimana ekstrak etanol herba alfalfa dapat diformulasikan dalam sediaan masker dengan konsentrasi 6%, 12%, 18%. Hasil penelitian menunjukan formula masker yang memiliki sifat fisik paling baik adalah formula II dengan konsentrasi ektrak etanol herba alfalfa sebanyak 12 % karena memenuhi ketentuan fisik masker wajah peel off meliputi uji organoleptis,uji alergi,uji viskositas, uji homogenitas ,uji daya sebar, uji waktu mengering dan uji pH .
Literatur Review : Tumbuhan Dengan Aktivitas Antikanker Darah Pada Sel Leukemia Eva Pahlani; Asep Edi Sukmayadi; Silvia Dewi
Jurnal Ilmiah JKA (Jurnal Kesehatan Aeromedika) Vol 7 No 1 (2021): Jurnal Ilmiah JKA (Jurnal Kesehatan Aeromedika)
Publisher : Politeknik Kesehatan TNI AU Ciumbuleuit Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (271.03 KB) | DOI: 10.58550/jka.v7i1.108

Abstract

Kanker darah (leukemia) adalah jenis penyakit kanker yang menyerang sel-sel darah putih yang diproduksi oleh sumsum tulang (bone marrow). Pada penyembuhannya, strategi terapeutik seperti operasi, radioterapi dan kemoterapi untuk mengobati penyakit kanker sering kali menimbulkan efek samping yang serius serta residual morbiditas. Sumber daya alam Indonesia yang melimpah berupa tanaman dapat dimanfaatkan sebagai alternatif obat berbasis bahan alam. Penulisan review artikel ini merupakan penelitian non-eksperimental yang bersifat deskriptif. Dari hasil studi pustaka ini didapatkan beberapa tumbuhan dengan aktivitas anti kanker darah pada sel leukemia ini yaitu biji honje, buah ranti hitam, biji buah gewang, kulit batang langsat, kulit batang keruing, kulit kayu bawang hutan, kulit batang terap hitam, kunyit putih, lengkuas, kunyit kuning, batang tumbuhan ndokulo, batang tumbuhan lelutung tokak, akar tumbuhan tunjuk langit, daun tampa badak, daun paku rane. Bagian tumbuhan yang digunakan seperti biji, buah, kulit batang, batang, rimpang, akar dan daun. Dengan metode ekstraksi yang digunakan yaitu maserasi dan soklet. Senyawa yang memiliki aktivitas anti kanker darah pada sel leukemia yaitu alkaloid, flavonoid, steroid, saponin, tanin, dan triterpenoid.
Literatur Review : Tumbuhan dengan Aktivitas Antikanker Darah Pada Sel Leukemia Eva Pahlani; Asep Edi Sukmayadi; Silvia Dewi
Jurnal Ilmiah JKA (Jurnal Kesehatan Aeromedika) Vol 6 No 1 (2020): Jurnal Ilmiah JKA (Jurnal Kesehatan Aeromedika)
Publisher : Politeknik Kesehatan TNI AU Ciumbuleuit Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (277.636 KB) | DOI: 10.58550/jka.v6i1.117

Abstract

Kanker darah (leukemia) adalah jenis penyakit kanker yang menyerang sel-sel darah putih yang diproduksi oleh sumsum tulang (bone marrow). Pada penyembuhannya, strategi terapeutik seperti operasi, radioterapi dan kemoterapi untuk mengobati penyakit kanker sering kali menimbulkan efek samping yang serius serta residual morbiditas. Sumber daya alam Indonesia yang melimpah berupa tanaman dapat dimanfaatkan sebagai alternatif obat berbasis bahan alam. Penulisan review artikel ini merupakan penelitian non-eksperimental yang bersifat deskriptif. Dari hasil studi pustaka ini didapatkan beberapa tumbuhan dengan aktivitas anti kanker darah pada sel leukemia ini yaitu biji honje, buah ranti hitam, biji buah gewang, kulit batang langsat, kulit batang keruing, kulit kayu bawang hutan, kulit batang terap hitam, kunyit putih, lengkuas, kunyit kuning, batang tumbuhan ndokulo, batang tumbuhan lelutung tokak, akar tumbuhan tunjuk langit, daun tampa badak, daun paku rane. Bagian tumbuhan yang digunakan seperti biji, buah, kulit batang, batang, rimpang, akar dan daun. Dengan metode ekstraksi yang digunakan yaitu maserasi dan soklet. Senyawa yang memiliki aktivitas anti kanker darah pada sel leukemia yaitu alkaloid, flavonoid, steroid, saponin, tanin, dan triterpenoid.
Peran Apotek Sebagai Tempat Pelayanan Informasi Obat Berdasarkan Persepsi Konsumen di Apotek K-24 Kiaracondong Bandung Eva Pahlani; Tantri Suryandani; Ridhwan Fadhlurrohman
Jurnal Ilmiah JKA (Jurnal Kesehatan Aeromedika) Vol 8 No 1 (2022): Jurnal Ilmiah JKA (Jurnal Kesehatan Aeromedika)
Publisher : Politeknik Kesehatan TNI AU Ciumbuleuit Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (190.847 KB) | DOI: 10.58550/jka.v8i1.130

Abstract

Apotek adalah sarana pelayanan kefarmasian tempat dilakukan praktek kefarmasian. Penelitian ini dilakukan untuk mencari tahu apa persepsi konsumen apotek terhadap layanan informasi obat, informasi seperti apa yang dibutuhkan konsumen apotek, dan untuk mengetahui evaluasi konsumen terhadap peran apotek sebagai tempat pelayanan informasi obat dengan membandingkan harapan konsumen dengan kepuasan konsumen terhadap apotek. Penelitian ini termasuk dalam metode penelitian langsung, sampel konsumen apotek ditentukan dengan metode accidental sampling, dan jumlah sampel ada 98 responden yang telah ditentukan menggunakan rumus Slovin. Analisis data yang dilakukan meliputi distribusi frekuensi, analisis tingkat kesesuaian dengan skala likert dan diagram kartesius untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan konsumen. Analisis data dibantu menggunakan program aplikasi SPSS versi 26.00. Hasil penelitian menunjukan bahwa pengetahuan tingkat keamanan penggunaan obat diperoleh hasil rata-rata 3,20 yang termasuk kategori cukup tinggi, pengetahuan tingkat kesadaran konsumen tentang pentingnya informasi obat didapatkan hasil rata-rata 2,94 dengan kategori cukup tinggi, peran apoteker dalam pelayanan informasi obat didapatkan hasil rata-rata 3,16 termasuk kategori cukup tinggi, mengenai adanya media pelayanan informasi obat sudah cukup tinggi dengan hasil rata-rata 3,06, skor rata-rata informasi obat yang dibutuhkan oleh konsumen yaitu 3,41 termasuk kategori sangat tinggi, dan apresiasi konsumen dalam pelayanan informasi obat masih sedang dengan rata-rata 2,40. hasil persentase tingkat kesesuaian antara harapan dan kepuasan konsumen berkisar di antara 78,08% - 88,52%.
Perbandingan Profil Ekstrak Etanol Buah, Daun, Dan Batang Tanaman Mengkudu (Morinda Citrifolia L) Eva Pahlani; Tantriska Wijanti; Insyira Tsania Rahman
Jurnal Ilmiah JKA (Jurnal Kesehatan Aeromedika) Vol 8 No 2 (2022): Jurnal Ilmiah JKA (Jurnal Kesehatan Aeromedika)
Publisher : Politeknik Kesehatan TNI AU Ciumbuleuit Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (255.055 KB) | DOI: 10.58550/jka.v8i2.151

Abstract

Mengkudu (Morinda citrifolia L.) telah digunakan untuk obat tradisional di Indonesia karena kemampuan menyembuhkan berbagai macam penyakit. Salah satu kandungan dari mengkudu adalah skopoletin yang berfungsi sebagai anti-bakteri, anti-virus, anti-jamur, anti-tumor, dan penambah kekebalan tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan profil ekstrak etanol buah, daun, dan batang mengkudu (Morinda citrifolia L.) yang diperoleh dari Kebun Percobaan Tanaman Obat Manoko berdasarkan pengujian standardisasi ekstrak meliputi parameter spesifik, parameter non spesifik dan kandungan kimia ekstrak. Hasil pengujian parameter spesifik menunjukan organoleptik ekstrak kental, berbau khas aromatik lemah, berasa pahit, ekstrak berwarna cokelat kemerahan untuk buah, cokelat kehitaman untuk daun, dan cokelat kehijauan untuk batang, dengan kadar sari larut air (37,69%, 4,50%, dan 22,95%), larut etanol (25,86%, 15,20%, dan 2,58%). Hasil untuk parameter non spesifik buah, daun, dan batang mengkudu menunjukan bobot jenis (0,83 g/mL, 0,86 g/mL, dan 0,85 g/mL), kadar air (19,62%, 25,28%, dan 19,73%), kadar abu (12,98%, 8,79%, dan 4,73%), dan kadar abu tidak larut asam (0,73%, 0,47%, dan 0,27%). Hasil untuk pengujian kandungan kimia ekstrak menunjukan buah mengkudu (alkaloid, flavonoid, saponin, tanin, kuinon dan steroid), daun mengkudu (alkaloid, flavonoid, saponin, tanin, kuinon dan terpenoid), dan batang mengkudu (alkaloid, flavonoid, tanin, dan kuinon). Kata kunci: ,., , ,