Dalam kegiatan pertanian, petani menyemprotkan pestisida untuk mengendalikan hama tanaman. Organophosphate merupakan golongan pestisida yang sangat beracun yang mempengaruhi sistem saraf dengan menghambat aktivitas enzim Cholinesterase dalam tubuh, dengan jalur pajanan melalui inhalasi, ingesti, atau dermal. Pajanan Organophosphate yang berlebihan menyebabkan akumulasi kadar asetilCholinesterase (AChE) dan peningkatan rangsangan sistem saraf pusat dan saraf perifer. Uji Cholinesterase dimaksudkan untuk mengukur tingkat pajanan pestisida dalam darah. Studi ini dilakukan melalui kajian literatur untuk memperoleh informasi terkait Kadar Cholinesterase pada Petani yang Terpajan Organophosphate. Studi literatur mendapatkan pajanan Organophosphate secara signifikan menurunkan aktivitas enzim Cholinesterase hingga 50-80%. Hal tersebut terkait dengan faktor pengetahuan, sikap, penggunaan Alat Pelindung Diri (APD), frekuensi penyemprotan, dan lama penyemprotan oleh petani. Gejala yang dirasakan oleh petani setelah terpajan yaitu tremor, pusing dan mual-muntah. Kadar AChE bagi petani yang tidak menggunakan pestisida sesuai prosedur lebih tinggi daripada petani yang melakukan prosedur penggunaan pestisida secara tepat. Selama ini di sektor pertanian, pemeriksaan Cholinesterase sebagai biomarker pajanan OP telah diabaikan selama bertahun-tahun meskipun risiko kesehatan yang terkait dengan pajanan sangat tinggi. Pentingnya program dari pemerintah setempat terkait sosialisasi pemakaian APD dan prosedur penggunaan pestisida serta tes darah untuk mengukur Cholinesterase untuk meminimalisir dampak, harus menjadi perhatian lebih lanjut dalam pencegahan penyakit akibat kerja.