Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Penerapan Teknologi Tepat Guna untuk Menurunkan Kasus Penyakit Scabies Santri Pondok Pesantren An-Nur di Kecamatan Walantaka, Provinsi Banten Kanani, Nufus; Ernayati, Widya; Lufar, Nay; Kustiningsih, Indar; Wardhono, Endarto Y; Wardalia, Wardalia; Sari, Listiyani Nurwidya; Apriantika, Anellysha Putri; Yulvianthy, Meri
Wikrama Parahita : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 8 No. 1 (2024): Mei 2024
Publisher : Universitas Serang Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30656/jpmwp.v8i1.7357

Abstract

Pondok pesantren (ponpes) merupakan lembaga pendidikan Islam tertua di Indonesia yang dijadikan sebagai tempat anak-anak untuk menimba ilmu pengetahuan agama. Banten dikenal sebagai salah satu provinsi yang memiliki jumlah ponpes terbanyak di Indonesia, salah satunya adalah Pondok Pesantren An-Nur yang berada di Banten, tepatnya di Kampung Jaha, Desa Pager Agung, Kecamatan Walantaka, Serang. Pondok pesantren An-Nur merupakan salah satu ponpes yatim dan dhuafa yang didirikan pada tahun 2012 diatas lahan seluas 950 m2. Saat ini pondok pesantren masih menjadi salah satu tempat yang sangat rentan terjadinya berbagai penyakit menular, salah satunya adalah penyakit kulit jenis scabies. Penyakit kulit jenis scabies paling sering ditemukan di pondok pesantren. Scabies dapat menular dengan mudah kepada para santri melalui kebiasaan menggaruk bagian tubuh yang terkena scabies, memakai pakaian secara bergantian, menggunakan alat mandi secara bersamaan, dan kebiasaan tidur yang saling berhimpit-himpitan dengan santri lainnya. Mengacu pada analisis situasi, maka dibutuh­kan upaya pencegahan serta melakukan penanganan awal terhadap penyakit ini dengan cara melaksanakan pola hidup bersih dan sehat (PHBS), serta melakukan pengobatan penyakit scabies salah satunya dengan meng­gunakan sabun belerang. Pembuatan sabun belerang ini sangat mengun­tungkan untuk dikembangkan di pondok pesantren, karena dapat dimanfaat­kan oleh para santri dalam meningkatkan keterampilan serta mewujudkan kehidupan yang bersih dan sehat dan terhindar dari penyakit kulit scabies. Dari hasil pengabdian yang telah dilakukan dapat terlihat adanya peningkatan pengetahuan dan pembiasaan pola hidup bersih dan sehat dari para santri, selain itu juga penggunaan produk sabun belerang secara rutin yang dibuat oleh para santri dapat mengurangi penyakit kulit scabies yang diderita pada santri mengalami penurunan sebesar 15.99% dan pada santriwati juga mengalami penurunan sebesar 10.64%.
The Effect of HCl Concentration on The Activation of Bentonite as A Catalyst in The Pyrolysis Process of Polypropylene (PP) Plastic Waste at The Integrated Waste Management Facility of Asari Cilegon Suhendi, Endang; Heriyanto, Heri; Anam, Muhammad Khoirul; Aulia, Anida; Putri, Rizki Amalia; Wardalia, Wardalia
World Chemical Engineering Journal VOLUME 8 NO.1 JUNE 2024
Publisher : Chemical Engineering Department, Engineering Faculty, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/wcej.v8i1.26466

Abstract

Pyrolysis is the process of heating a substance without the presence of oxygen, causing the decomposition of plastic materials (polymers). Pyrolysis is used as an alternative to reduce the amount of plastic which is a source of environmental problems. This research aimed to determine the effect of HCl concentration on bentonite catalyst activation on the liquid product yield of pyrolysis of polypropylene (PP) plastic waste and to determine the characteristics of the liquid pyrolysis products. This research was carried out in several stages including raw material preparation, catalyst activation, and pyrolysis process. In bentonite catalyst activation, the HCl concentration was varied to 0.25, 0.50, and 0.75 M. The results showed that the highest liquid product yield was obtained at a concentration of 0.50 M, namely 76% with a product density range of 0.7452-0.762 g/ml. The heating value of the liquid product at 0.50 M HCl activated bentonite was 6806.48 cal/g. Through GC-MS analysis, the liquid product contained 2,4-Dimethyl-1-heptene with an area of 8.21% and a retention time of 3.626. Based on XRD analysis, the bentonite contained minerals of montmorillonite, kaolinite, and quartz.
Application of Edible Film based on Chitosan-PLA in the Prolongation of the Shelf Life of Longan Fruit Kanani, Nufus; Rahmayetty, Rahmayetty; Wardhono, Endarto Yudho; Wardalia, Wardalia
World Chemical Engineering Journal VOLUME 4 NO. 2 DECEMBER 2020
Publisher : Chemical Engineering Department, Engineering Faculty, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62870/wcej.v4i2.10596

Abstract

Longan fruit (Dimacorpus longan lour) is one of non-climacteric tropical fruit. Longan fruit has a short shelf life under room temperature. Pericarp browning and microbial decay are the majir factors reducing the longan shelf life, it can cause the limitation of consuming the longan fruits. An alternative means without toxic and pollution effect for preventing and controlling the the post harvesting fruits are needed such as blend film and edible coating application. Application of edible coating is promising to improve the quality and extend live of post harvested vegetable and fruits. Therefore the aim of this study is to define the potential of Chitosan-PLA (Ch-PLA) composites to extend the shelf life of longan fruits. In this experiment, we investigated those with the effect of PLA content to the chitosan film on water vapour permeability, pH condition, film thickness and weight loss of longan fruits.
HIDROPONIK GUNA MENINGKATKAN KETERAMPILAN DAN MEWUJUDKAN KETAHANAN PANGAN SANTRI PONDOK PESANTREN AN-NUR DI KECAMATAN WALANTAKA, PROVINSI BANTEN Kanani, Nufus; Wardalia, Wardalia; Y Wardhono, Endarto; Rahmayetty, Rahmayetty
Jurnal Pengabdian Dinamika Vol 9, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62870/dinamika.v9i2.17856

Abstract

Pondok pesantren merupakan suatu lembaga pendidikan Islam tertua yang ada di Indonesia dandipimpin langsung oleh kyai atau ulama. Banten memiliki 33.000 pondok pesantren yang tersebardi wilayah pedesaan maupun perkotaan dan merupakan Propinsi yang memiliki jumlah pondokpesantren terbanyak di Indonesia salah satunya adalah Pondok pesantren An-Nur yang terletak diKampung Jaha, Kec. Walantaka, Propinsi Banten. Pada saat ini, kegiatan pembelajaran yangdilakukan dipondok pesantren ini menggunkaan kurikulum akademik islamiah, namun masih minimdalam keterampilan baiksoft skillmaupunhard skill.Pengabdian ini berfokus pada peningkatansoft skilldanhard skillpara santri serta mewujudkan kemandirian pangan dilingkungan pondokpesantren melalui budidaya sayur secara hidroponik. Metode yang digunakan pada kegiatan iniadalah ceramah, diskusi, dan praktik langsung cara budidaya sayur secara hidroponik. Hasil darikegiatan ini menunjukkan adanya peningkatan keterampilan para santri untuk melakukan budidayasayur secara hidroponik, selain itu juga melalui kegiatan ini dapat mewujudkan ketahanan pangankhususnya bagi para satri di Pondok Pesantren An-Nur.
Penerapan Teknologi Tepat Guna untuk Menurunkan Kasus Penyakit Scabies Santri Pondok Pesantren An-Nur di Kecamatan Walantaka, Provinsi Banten Kanani, Nufus; Ernayati, Widya; Lufar, Nay; Kustiningsih, Indar; Wardhono, Endarto Y; Wardalia, Wardalia; Sari, Listiyani Nurwidya; Apriantika, Anellysha Putri; Yulvianthy, Meri
Wikrama Parahita : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 8 No. 1 (2024): Mei 2024
Publisher : Universitas Serang Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30656/jpmwp.v8i1.7357

Abstract

Pondok pesantren (ponpes) merupakan lembaga pendidikan Islam tertua di Indonesia yang dijadikan sebagai tempat anak-anak untuk menimba ilmu pengetahuan agama. Banten dikenal sebagai salah satu provinsi yang memiliki jumlah ponpes terbanyak di Indonesia, salah satunya adalah Pondok Pesantren An-Nur yang berada di Banten, tepatnya di Kampung Jaha, Desa Pager Agung, Kecamatan Walantaka, Serang. Pondok pesantren An-Nur merupakan salah satu ponpes yatim dan dhuafa yang didirikan pada tahun 2012 diatas lahan seluas 950 m2. Saat ini pondok pesantren masih menjadi salah satu tempat yang sangat rentan terjadinya berbagai penyakit menular, salah satunya adalah penyakit kulit jenis scabies. Penyakit kulit jenis scabies paling sering ditemukan di pondok pesantren. Scabies dapat menular dengan mudah kepada para santri melalui kebiasaan menggaruk bagian tubuh yang terkena scabies, memakai pakaian secara bergantian, menggunakan alat mandi secara bersamaan, dan kebiasaan tidur yang saling berhimpit-himpitan dengan santri lainnya. Mengacu pada analisis situasi, maka dibutuh­kan upaya pencegahan serta melakukan penanganan awal terhadap penyakit ini dengan cara melaksanakan pola hidup bersih dan sehat (PHBS), serta melakukan pengobatan penyakit scabies salah satunya dengan meng­gunakan sabun belerang. Pembuatan sabun belerang ini sangat mengun­tungkan untuk dikembangkan di pondok pesantren, karena dapat dimanfaat­kan oleh para santri dalam meningkatkan keterampilan serta mewujudkan kehidupan yang bersih dan sehat dan terhindar dari penyakit kulit scabies. Dari hasil pengabdian yang telah dilakukan dapat terlihat adanya peningkatan pengetahuan dan pembiasaan pola hidup bersih dan sehat dari para santri, selain itu juga penggunaan produk sabun belerang secara rutin yang dibuat oleh para santri dapat mengurangi penyakit kulit scabies yang diderita pada santri mengalami penurunan sebesar 15.99% dan pada santriwati juga mengalami penurunan sebesar 10.64%.
Synthesis of Biodiesel from Used Cooking Oil Using Composite Photocatalyst from Milkfish Bones And TiO2 Adiwibowo, Muhammad Triyogo; Wardalia, Wardalia; Kustiningsih, Indar; Daimah, Radhini Salma; Nugroho, Adhitiya Aprianto; Maemunah, Shiva; Alawiyah, Rizqi
EduChemia: Jurnal Kimia dan Pendidikan Vol 10, No 1 (2025)
Publisher : Department of Chemistr Education Faculty of Teacher Training and Education Universitas Su

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30870/educhemia.v10i1.29402

Abstract

The increasing number of vehicles in Indonesia has increased air pollution and fuel consumption. The fuels commonly used come from fossil, the availability of which is limited. One solution that can be applied is switching to alternative energy, such as biodiesel from vegetable oils, including used cooking oil. This study investigates the effect of reactant ratio, catalyst weight, UV exposure, and catalyst reusability on biodiesel yield and characteristics (density and viscosity) according to Indonesian national standards (SNI). The method used involves the impregnation of CaO catalysts with TiO2 photocatalysts and simultaneous transesterification-esterification reaction for biodiesel production, with oil to methanol molar ratios of 1:6, 1:9, and 1:12 and catalyst weights of 3, 5, and 7%. The results showed that the best product had a yield of 90.6%, a density of 882 kg/m³, and a viscosity of 2.45 mm2/s at a reactant ratio of 1:9 and a catalyst weight of 5%, with UV exposure for 4 hours at a temperature of 65°C. XRD and EDS analysis revealed the presence of CaO-TiO2 compounds in the synthesized photocatalyst, and the GCMS analysis shows that FAME (fatty acid methyl ester) content in the biodiesel is more than 96%.