Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

STUDI PRODUKSI HIDROGEN MENGGUNAKAN FOTOKATALISIS Pt (1%)/TITANIA NANOTUBE DENGAN SACRIFICIAL AGENT METANOL DAN GLISEROL Kustiningsih, Indar; Wibowo, Haryadi; Slamet, Slamet
Konversi Vol 4, No 1 (2015)
Publisher : Konversi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK. Produksi Hidrogen dengan menggunakan Fotokatalis Pt (1%)/Titania NanoTube dengan menggunakan Sacrificial agent Metanol dan Gliserol pada temperature reaksi 30 oC sampai dengan 70 oC telah dilakukan dalam suatu system reactor tertentu. Metanol dan Gliserol efektif digunakan pada produksi Hidrogen. Hasil produksi yang diraih oleh Metanol dengan Pt(1%)/TiNT adalah sebesar 2306 µmol/gcat, sementara itu produksi Hidrogen dengan menggunakan Gliserol sebesar 2120 µmol/gcat. Energi aktiviasi estimasi untuk Pt(1%)/TiNT dengan Metanol sebesar 10,869 kJ/mol, sementara dengan menggunakan Gliserol sebesar 11,901 kJ/mol. Penggunaan dopan metal Pt memberikan hasil produksi Hidrogen sebesar dua kali lipat jika dibandingkan dengan tanpa dopan, dengan sacrificial agent yang sama. Kata Kunci : fotokatalis, gliserol, hidrogen, metanol, Pt (1%)/Titania
Degradasi Senyawa Fenol dengan Metode Fotokatalitik di Reaktor Tabung Berbuffle Kustiningsih, Indar; Jayanudin, .; Sari, Denni Kartika
TEKNIKA Vol 12, No 1 (2016): Juni
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Degradasi fenol menggunakan reaktor berbuffle telah dilakukan. Limbah yang digunakan adalah limbah fenol sintetik yang terbuat dari serbuk fenol (Merck Pro Analys). Fotokatalis yang digunakan adalah TiO2 Degussa 25. dengan variasi pengaruh penggunaan buffle dan pH. Konsentrasi awal limbah yang digunakan yaitu 10 ppm, 20 ppm dan 40 ppm, sedangkan loading katalisnya yaitu 0.5 gr/L, 1 gr/L dan 1.5 gr/L. Analisa konsentrasi fenol Spectrofotometer Hach. Hasil penelitian menunjukkan bahwa buffle mempunyai peranan penting dalam hal pengontakkan antara limbah, energi foton dan katalis lebih baik dibandingkan dengan tidak menggunakan buffle. Persen penyisihan dengan tidak menggunakan buffle diperoleh 50.1% dan untuk menggunakan buffle diperoleh persen penyisihan sebesar 79.07%. Sedangkan loading katalis optimum untuk mendegradasi senyawa fenol adalah sebesar 1gr/L dengan pH terbaik yaitu pada pH 7. Pada kondisi optimum ini, dengan konsentrasi awal limbah 10 ppm diperoleh konsentrasi akhir sebesar 2,022ppm setelah degradasi selama 5 jam.
Pengrauh Ekstraksi Berbantu Gelombang Ultrasonik dan Variasi Pengeringan terhadap Sintesis Nanopartikel Perak Sari, Denni Kartika; Dhamar Lestari, Retno Sulistyo; Kustiningsih, Indar
TEKNIKA Vol 12, No 2 (2016): Oktober
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Nanopartikel perak memiliki karakteristik yang unik dan dapat diaplikasikan pada berbagai bidang seperti obat,katalisis,industry tekstil maupun pada bidang pengolahan limbah. Tujuan dari penelitian ini adalah biosintesis hijau dari nanopartikel perak menggunakan rumput laut Kappahycus alvarezi/Eucheuma Cottonii. Biosintesis nanopartikel dari bahan natural dari AgNPs memiliki banyak keuntungan diantaranya biosintesis AgNPs dari bahan alam lebih stabil, dan dapat mengurangi ion perak dalam pembentukan nanopartikel perak. Penggunaan gelombang ultrasonik diharapkan dapat meningkatkan yield dan mempersingkat waktu ekstraksi, penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahapan tahap pertama ekstraksi rumput laut dengan pengeringan oven adalah memvariasikan waktu 2,4,6, dan 8 menit, rasio ekstrak rumput laut dan AgNO3 1:10,1:151:20 , tahap kedua ekstraksi rumput laut dengan pengeringan sinar matahari memvariasikan waktu 2,4,6, dan 8 menit, rasio ekstrak rumput laut dan AgNO3 1:10,1:151:20. Tahap ketiga selanjutnya sebagai pembanding adalah sintesis nanopartikel perak dengan maserasi dan pemanasan dengan perbandingan 1:10,1:15 dan 1:20 . hasil menunjukan pada keseluruhan tahapan dan variasi menunjukkan terbentuknya ion perak dengan range panjang gelombang antara 210 hingga 310 nm. Namun belum membuktikan keberadaan nanopartikel perak. Hasil pengujian (Scanning Electron Microscopy) SEM menunjukkan ukuran partikel mencapai 20μm setelah dicoating. Hasil uji kandungan total fenolik terbaik pada pengeringan berbantu sinar matahari dengan lama ekstraksi berbantu ultrasonic selama 15 menit 0,02302 mg GAE/ekstrak.
Pengaruh Suhu dan Waktu Pengeringan terhadap Mutu Rumput Laut Kering Sari, Denni Kartika; Kustiningsih, Indar; Dhamar Lestari, Retno Sulistyo
TEKNIKA Vol 13, No 1 (2017): Juni
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia sebagai salah satu penghasil rumput laut Eucheuma cottoni terbesar di Dunia maka di perlukan pengembanagn dalam penaganan hasil dari rumput laut yang dihasilkan salah satunya adalah tahap pengeringan rumput laut. Kandungan rumput laut merupakan salah satu bagian yang harus diperhatikan dalam pemrosesesan rumput laut. Mengingat manfaat rumput laut yang luas dalam industri kosmetik, pangan dan obat-obatan.Hasil penelitian ini bertujuan untuk menngetahui waktu dan suhu operasi dalam proses pengeringan serta memahami proses pengeringan. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan massa kering rumput laut dalam 150 gram sebesar 12,75 gram serta kondisi optimum dalam proses pengeringan rumput laut, yaitu lama waktu pengeringan 4 jam dengan suhu 65 oC yang dinyatakan dengan nilai moisture content sebesar 0,16 kg H2O/kg RL dengan laju pengeringan sebesar 3,63 kg H2O/m2.jam dan sisa kadar air dalam rumput laut sebesar 1,36%
Uji Adsorbsi Zeolit Alam Bayah dan Pengaruh Sinar Ultraviolet terhadap Degradasi Limbah Methylene Blue Kustiningsih, Indar; Sari, Denni Kartika
TEKNIKA Vol 13, No 1 (2017): Juni
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Limbah zat warna yang dihasilkan dari industri tekstil merupakan senyawa organik yang sulit terurai, berbahaya dan dapat mencemari lingkungan perairan.. Tujuan penelitian inia dalah untuk mengetahui kemampuan zelit alam bayah dan sinar UV terhadap degradasi limbah methylene blue. Penelitian ini terdiri dari 3 tahapan, yaitu aktivasi zeolit, adsorbsi limbah methylene blue dengan menggunakan zeolite alam bayah berbantu sinar UV. Analisa yang digunakan adalah analisa BET dan spektrofotometer UV-VIS. Pada penelitian ini hasil adsorbsi terbaik adalah dengan menggunakan zeolite teraktivasi dengan berbantu sinar UV sebesar 87,4 %.
Karakterisasi Karbon Aktif dari Bulu Ayam untuk Aplikasi Penyimpan Gas Hidrogen (Hydrogen Storage) Alhamidi, Ali; Kustiningsih, Indar; Poetra, Irmansyah
ROTASI Vol 21, No 1 (2019): VOLUME 21, NOMOR 1, JANUARI 2019
Publisher : Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (385.931 KB) | DOI: 10.14710/rotasi.21.1.16-22

Abstract

Salah satu alternatif penyimpanan hidrogen adalah dengan metode adsorpsi menggunakan karbon aktif karena memiliki kemampuan adsorpsi yang yang besar berkaitan dengan luas permukaan dan ukuran porinya.Untuk meningkatkan daya adsorpsi dari adsorben dapat dilakukan dengan menjadikan sebanyak mungkin porinya yang termasuk kategori micropori sehingga sesuai dengan ukuran molekul hidrogen sebagai adsorbate. Dengan semakin besarnya prosentase mikropori yang dimiliki dibandingkan makropori dan mesoporinya, maka kemampuan adsorpsi dari adsorben tersebut diharapkan akan meningkat. Penelitian ini menggunakan material bulu ayam sebagai bahan baku pembuatan karbon aktif. Bulu ayam sebelumnya dikarbonisasi dahulu selama 60 menit pada suhu 4000C hingga terbentuk arang/karbon. Karbon kemudian diaktivasi secara kimia yaitu dengan cara mencampurkan karbon dengan KOH dengan perbandingan 1:2. Dalam penelitian ini karbon aktif dibentuk menjadi dua yaitu bentuk serbuk dan pellet. Pada karbon aktif pellet terjadi penambahan binder sebagai perekat. Setelah tahap pencampuran, karbon kemudian diaktivasi pada temperatur 4000C, 5000C, 6000C selama 60 menit. Hasil percobaan kemudian dikarakterisasi dengan pengujian SEM dan uji BET. Hasil pengujian BET menghasilkan luas permukaan pori tertinnggi dihasilkan oleh karbon aktif serbuk dengan nilai 3,257 m2/g dan 3,109 m2/g untuk karbon aktif pellet. Sedangkan hasil terendah didapat karbon aktif bentuk pellet sebesar 1,47 m2/g dan 0,796 untuk karbon aktif serbuk. Pada uji SEM terlihat perbedaan anatar karbon sebelum aktivasi dan sesudah aktivasi yaitu terlihat pori yang terbuka setelah karbon diaktivasi.
Pengujian Zeolit Alam Mordenit Sebagai Penjerap Proses Pendegradasian Kandungan Amonium di dalam Air Tambak Nuryoto, Nuryoto; Kurniawan, Teguh; Kustiningsih, Indar
Jurnal Teknologi Lingkungan Vol. 21 No. 1 (2020)
Publisher : Center for Environmental Technology - Agency for Assessment and Application of Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (338.048 KB) | DOI: 10.29122/jtl.v21i1.3745

Abstract

ABSTRACTIndonesia has an abundant quantity of natural zeolites that have not yet been utilized maximally. On the other hand, fishpond farmers have a problem regarding the presence of ammonium in the fishpond water which will negatively impact to survival of fish, especially small fish. To solve this problem, this research was utilizing natural zeolite to degrade ammonium in the fishpond water. This research aimed to test mordenite natural zeolite from Bayah as an adsorbent to collaborate some variables impact to reach more maximal adsorption. The variables that were used to be observed were: mordenite natural zeolite from Bayah as an adsorbent which has been activated by 1-7 N H2SO4 and the other was without activation, ammonium concentration of 80-800 ppm, the particle size of adsorbent of 80 and 150 mesh, stirring speed of 600 and 800 rpm, and without stirring by duration adsorption time of 60 minutes. The research results showed that mordenite natural zeolite after activated was able to adsorb of 100% ammonium, while for the mordenite natural zeolite from Bayah without stirring was of 80%, by the same absorption time. These results will give significant benefits for fishpond farmers to increase their productivity because of the increase in fish survival.Keywords: adsorption, adsorbent, zeolite, amoniumABSTRAKKandungan zeolit alam di Indonesia cukup melimpah dan belum termanfaatkan secara maksimal. Pada sisi lain petani tambak dihadapkan pada masalah terdapatnya kandungan amonium di dalam air tambak, yang akan berdampak negatif bagi keberlangsungan hidup ikan, terutama ikan yang masih kecil. Penelitian ini mencoba memanfaatkan zeolit alam guna mendegradasi kandungan amonium dalam air tambak. Tujuan penelitian ini adalah melakukan pengujian terhadap zeolit alam mordenit dari Bayah sebagai adsorben, baik dilakukan dengan pengadukan maupun tanpa pengadukan, serta mengkolaborasi beberapa variabel yang berpengaruh agar hasil adsorpsi lebih maksimal. Observasi dilakukan dengan zeolit alam mordenit dari Bayah yang telah diaktivasi dengan 1-7 N H2SO4 maupun tanpa aktivasi, rentang konsentrasi larutan amonium 80-800 ppm, ukuran partikel adsorben 80 dan 150 mesh, kecepatan pengadukan 600 dan 800 rpm, dan tanpa pengadukan serta lamanya waktu penyerapan 60 menit. Hasil penelitian menunjukan hasil yang sangat baik, dan secara umum zeolit alam mordenit Bayah teraktivasi telah mampu melakukan adsorpsi amonium sebesar 100%, sedangkan untuk zeolit alam mordenit Bayah tanpa pengadukan sebesar 80% pada waktu adsorpsi yang sama.Kata kunci: adsorpsi, adsorben, zeolit, amonium
Pengaruh Lokasi Zeolit Alam Bayah terhadap Adsorpsi Amonium: Studi Kinetika dan Kesetimbangan Hakiki, Muhammad; Makiyi, Muhammad; Nuryoto, Nuryoto; Rahmayetty, Rahmayetty; Kustiningsih, Indar; Kurniawan, Teguh
Jurnal Teknologi Lingkungan Vol. 22 No. 1 (2021)
Publisher : Center for Environmental Technology - Agency for Assessment and Application of Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3786.006 KB) | DOI: 10.29122/jtl.v22i1.4403

Abstract

ABSTRACT Household waste is one of the most significant contributors to wastewater that can pollute the environment, one of which is ammonium pollution. Ammonium pollution can be reduced by natural zeolite by using the adsorption method. This research aims to utilize natural zeolite as an adsorbent that can reduce ammonium levels in wastewater, determine which natural zeolite has the most significant adsorption power from 4 locations, determine natural zeolite characterization of Bayah. This study is also to create a model equilibrium equations and reaction kinetics from the adsorption method. The method used is the adsorption method, X-ray diffraction (XRD), Scanning Electron Microscope (SEM), and Brunauer-Emmett-Teller (BET). This study's results were that natural zeolites location 4 could adsorb 99.25% of ammonium and showed the highest adsorption capacity of ammonium. Characterization using XRD analysis obtained the types of zeolite mordenite, clinoptilolite, quartz, and heulandite. The surface area of Bayah natural zeolite in the 4th location is 46 m2/g. The suitable equilibrium model for the adsorption of ammonium by natural zeolites is the Freundlich model. The most suitable adsorption kinetics model for the adsorption of ammonium by Bayah natural zeolites is the pseudo-first-order model. Keywords: household waste, ammonium, eutrophication, natural zeolites   ABSTRAK Limbah rumah tangga adalah salah satu penyumbang limbah cair terbesar yang dapat mencemari lingkungan salah satunya pencemaran amonium. Pencemaran amonium dapat dikurangi dengan zeolit alam dengan menggunakan metode adsorpsi. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan zeolit alam yang memiliki daya adsorpsi terbesar dari 4 lokasi berbeda, melakukan karakterisasi zeolit alam Bayah, dan memodelkan persamaan kesetimbangan dan kinetika reaksi adsorpsi amonium. Karakterisasi zeolit dilakukan dengan analisis X-ray diffraction (XRD), Scanning Electron Microsope (SEM), dan luas permukaan material menggunakan model Brunauer-Emmett-Teller (BET). Hasil dari penelitian ini adalah zeolit alam lokasi 4 memiliki  kapasitas adsorpsi amonium paling besar, yaitu 9,25%. Adapun kapasitas adsorpsi amonium yang paling besar ditunjukkan oleh zeolit alam Bayah lokasi 4. Analisis XRD menunjukkan bahwa seluruh zeolit Bayah merupakan zeolit bertipe mordenit, klinoptilolit, dan heulandit dengan fasa pengotor quartz. Luas permukaan zeolit alam Bayah lokasi 4 sebesar 46 m2/g. Model kesetimbangan yang sesuai untuk adsorpsi amonium oleh zeolit alam Bayah yaitu model Freundlich. Model kinetika adsorpsi yang paling sesuai untuk adsorpsi amonium oleh zeolit alam Bayah yaitu model kuasi orde satu. Kata Kunci: limbah rumah tangga, amonium, eutrofikasi, zeolit alam
Pengaruh Lokasi Zeolit Alam Bayah terhadap Adsorpsi Amonium: Studi Kinetika dan Kesetimbangan Hakiki, Muhammad; Makiyi, Muhammad; Nuryoto, Nuryoto; Rahmayetty, Rahmayetty; Kustiningsih, Indar; Kurniawan, Teguh
Jurnal Teknologi Lingkungan Vol. 22 No. 1 (2021)
Publisher : Center for Environmental Technology - Agency for Assessment and Application of Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3786.006 KB) | DOI: 10.29122/jtl.v22i1.4403

Abstract

ABSTRACT Household waste is one of the most significant contributors to wastewater that can pollute the environment, one of which is ammonium pollution. Ammonium pollution can be reduced by natural zeolite by using the adsorption method. This research aims to utilize natural zeolite as an adsorbent that can reduce ammonium levels in wastewater, determine which natural zeolite has the most significant adsorption power from 4 locations, determine natural zeolite characterization of Bayah. This study is also to create a model equilibrium equations and reaction kinetics from the adsorption method. The method used is the adsorption method, X-ray diffraction (XRD), Scanning Electron Microscope (SEM), and Brunauer-Emmett-Teller (BET). This study's results were that natural zeolites location 4 could adsorb 99.25% of ammonium and showed the highest adsorption capacity of ammonium. Characterization using XRD analysis obtained the types of zeolite mordenite, clinoptilolite, quartz, and heulandite. The surface area of Bayah natural zeolite in the 4th location is 46 m2/g. The suitable equilibrium model for the adsorption of ammonium by natural zeolites is the Freundlich model. The most suitable adsorption kinetics model for the adsorption of ammonium by Bayah natural zeolites is the pseudo-first-order model. Keywords: household waste, ammonium, eutrophication, natural zeolites   ABSTRAK Limbah rumah tangga adalah salah satu penyumbang limbah cair terbesar yang dapat mencemari lingkungan salah satunya pencemaran amonium. Pencemaran amonium dapat dikurangi dengan zeolit alam dengan menggunakan metode adsorpsi. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan zeolit alam yang memiliki daya adsorpsi terbesar dari 4 lokasi berbeda, melakukan karakterisasi zeolit alam Bayah, dan memodelkan persamaan kesetimbangan dan kinetika reaksi adsorpsi amonium. Karakterisasi zeolit dilakukan dengan analisis X-ray diffraction (XRD), Scanning Electron Microsope (SEM), dan luas permukaan material menggunakan model Brunauer-Emmett-Teller (BET). Hasil dari penelitian ini adalah zeolit alam lokasi 4 memiliki  kapasitas adsorpsi amonium paling besar, yaitu 9,25%. Adapun kapasitas adsorpsi amonium yang paling besar ditunjukkan oleh zeolit alam Bayah lokasi 4. Analisis XRD menunjukkan bahwa seluruh zeolit Bayah merupakan zeolit bertipe mordenit, klinoptilolit, dan heulandit dengan fasa pengotor quartz. Luas permukaan zeolit alam Bayah lokasi 4 sebesar 46 m2/g. Model kesetimbangan yang sesuai untuk adsorpsi amonium oleh zeolit alam Bayah yaitu model Freundlich. Model kinetika adsorpsi yang paling sesuai untuk adsorpsi amonium oleh zeolit alam Bayah yaitu model kuasi orde satu. Kata Kunci: limbah rumah tangga, amonium, eutrofikasi, zeolit alam
Penerapan Teknologi Tepat Guna untuk Menurunkan Kasus Penyakit Scabies Santri Pondok Pesantren An-Nur di Kecamatan Walantaka, Provinsi Banten Kanani, Nufus; Ernayati, Widya; Lufar, Nay; Kustiningsih, Indar; Wardhono, Endarto Y; Wardalia, Wardalia; Sari, Listiyani Nurwidya; Apriantika, Anellysha Putri; Yulvianthy, Meri
Wikrama Parahita : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 8 No. 1 (2024): Mei 2024
Publisher : Universitas Serang Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30656/jpmwp.v8i1.7357

Abstract

Pondok pesantren (ponpes) merupakan lembaga pendidikan Islam tertua di Indonesia yang dijadikan sebagai tempat anak-anak untuk menimba ilmu pengetahuan agama. Banten dikenal sebagai salah satu provinsi yang memiliki jumlah ponpes terbanyak di Indonesia, salah satunya adalah Pondok Pesantren An-Nur yang berada di Banten, tepatnya di Kampung Jaha, Desa Pager Agung, Kecamatan Walantaka, Serang. Pondok pesantren An-Nur merupakan salah satu ponpes yatim dan dhuafa yang didirikan pada tahun 2012 diatas lahan seluas 950 m2. Saat ini pondok pesantren masih menjadi salah satu tempat yang sangat rentan terjadinya berbagai penyakit menular, salah satunya adalah penyakit kulit jenis scabies. Penyakit kulit jenis scabies paling sering ditemukan di pondok pesantren. Scabies dapat menular dengan mudah kepada para santri melalui kebiasaan menggaruk bagian tubuh yang terkena scabies, memakai pakaian secara bergantian, menggunakan alat mandi secara bersamaan, dan kebiasaan tidur yang saling berhimpit-himpitan dengan santri lainnya. Mengacu pada analisis situasi, maka dibutuh­kan upaya pencegahan serta melakukan penanganan awal terhadap penyakit ini dengan cara melaksanakan pola hidup bersih dan sehat (PHBS), serta melakukan pengobatan penyakit scabies salah satunya dengan meng­gunakan sabun belerang. Pembuatan sabun belerang ini sangat mengun­tungkan untuk dikembangkan di pondok pesantren, karena dapat dimanfaat­kan oleh para santri dalam meningkatkan keterampilan serta mewujudkan kehidupan yang bersih dan sehat dan terhindar dari penyakit kulit scabies. Dari hasil pengabdian yang telah dilakukan dapat terlihat adanya peningkatan pengetahuan dan pembiasaan pola hidup bersih dan sehat dari para santri, selain itu juga penggunaan produk sabun belerang secara rutin yang dibuat oleh para santri dapat mengurangi penyakit kulit scabies yang diderita pada santri mengalami penurunan sebesar 15.99% dan pada santriwati juga mengalami penurunan sebesar 10.64%.