This Author published in this journals
All Journal Jurnal Rekavasi
Risma Simanjuntak, Risma
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Perencanaan Kebutuhan Bahan Baku dengan Metode Silver Meal Berdasarkan Klasifikasi ABC Untuk Menentukan Persediaan Bahan Baku pada PT. Yogya Presisi Tehnikatama Industri Sengke, Keren Irene; Simanjuntak, Risma; Asih, Endang Widuri
Jurnal Rekavasi Vol 3, No 2 (2015)
Publisher : Jurnal Rekavasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PT. Yogya Presisi Tehnikatama Industri merupakan perusahaan manufaktur yang memproduksi produk plastikyang proses produksinya sangat tergantung pada ketersediaan bahan baku biji plastik. Permintaan konsumen yangsemakin kompleks mengharuskan perusahaan untuk menyediakan bahan baku dengan tepat sehingga prosesproduksi dapat berjalan lancar. Masalah keterlambatan kedatangan bahan baku dari supplier dan kesalahanperhitungan kebutuhan bahan baku juga dapat menjadi masalah dalam persediaan bahan baku produksi, karena itusangat dibutuhkan menejemen yang baik mengenai persediaan bahan baku biji plastik di gudang. Pada penelitian inibahan baku dikelompokkan sesuai kekritisannya menggunakan klasifikasi ABC, kemudian dilakukan prosesperamalan kebutuhan bahan baku dan menghitung Safety Stock. Perhitungan lot size menggunakan metode SilverMeal bertujuan untuk mendapatkan hasil yang paling optimal serta menentukan Reorder Point bahan baku dankemudian melakukan penjadwalan persediaan bahan baku. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh 1 jenis bahanbaku klasifikasi A, 3 bahan baku klasifikasi B dan 10 bahan baku klasifikasi C. Klasifikasi A berarti diharapkanperusahaan lebih fokus terhadap persediaan bahan baku klasifikasi A. Peramalan menunjukkan hasil yang konstansetiap bulannya selama tahun 2016 pada setiap bahan baku. Safety stock berbeda untuk setiap bahan bakunya yaituberkisar 0 sampai 3,9 kg. Lot Size menunjukkan jumlah dan waktu pemesanan yang optimal serta reorder pointberkisar antara 132,5 hingga 63,2 sehingga dengan Lead Time selama 7 hari dapat dilakukan penjadwalanpersediaan bahan baku untuk tahun 2016.Kata kunci: Klasifikasi ABC, lot size, Silver Meal, Penjadwalan bahan baku.
Analisis Pengukuran Nilai Efektivitas Mesin Produksi dengan Metode Overall Equipment Effectiveness (OEE) dan 5-S Sebagai Usulan Penjadwalan Perawatan Mesin pada Divisi Engineering (Studi Kasus PT. Pura Barutama Kudus) Sinurat, Hery Kristanto; Susetyo, Joko; Simanjuntak, Risma
Jurnal Rekavasi Vol 3, No 2 (2015)
Publisher : Jurnal Rekavasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PT. Pura Barutama merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur. Mengalamipersaingan bisnis yang cukup ketat, supaya dapat tetap eksis perusahaan berusaha untuk memproduksi produkdengan standar internasioanl, harga terjangkau di kalangan masyarakat umum. Untuk itu perlu peningkatanefektivitas sehingga biaya produksi yang dikeluarkan menjadi rendah dan kualitas produk yang dihasilkan tinggi.Kerusakan yang terjadi pada mesin bubut sudah melebihi umur teknik dan pemakaian yang secara terus-menerus,sehingga waktu yang dibutuhkan untuk melakukan perawatan menjadi lebih lama, seperti perbaikan, pengecekandan penggantian komponen, hal ini menyebabkan downtime menjadi lebih lama. Analisis pengukuran nilaiefektivitas mesin produksi dengan metode Overall Equipment Effectiveness (OEE) dan 5-S sebagai usulanpenjadwalan perawatan mesin.Metode OEE didasari oleh 3 faktor yaitu availability, performance dan quality. Nilai OEE diperoleh darihasil perkalian ketiga faktor. Penjadwalan perawatan dilihat dari nilai waktu rata-rata perawatan (MTBM), dandilihat dari nilai waktu rata-rata kerusakan (MTBF).Dari hasil perhitungan diperoleh nilai OEE mesin Bubut 5 tahun 2013 sebesar 79,97%, nilai MTBM sebesar110,54 jam dan nilai MTBF sebesar 250 jam dan nilai OEE mesin bubut 6 tahun 2013 sebesar 80,03% nilai MTBMsebesar 123,08 jam dan nilai MTBF sebesar 256 jam. PT. Pura Barutama dapat melakukan kegiatan perawatanberdasarkan prinsip 5-S dan tindakan perawatan berdasarkan perhitungan Maintainability.Kata Kunci: 5-S, Effectiviness, Maintainability, OEE.
STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS UMKM MENGGUNAKAN PENDEKATAN METODE BUSINESS MODEL CANVAS (BMC) DAN PENDEKATAN SWOT (STUDI KASUS: UMKM COFFEE SHOP UD MITRA DI YOGYAKARTA) Romadhon Fikri Akbar; Mawadati, Argaditia; Simanjuntak, Risma
Jurnal Rekavasi Vol 10 No 2 (2022)
Publisher : Prodi Teknik Industri, Universitas AKPRIND Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34151/rekavasi.v10i2.4257

Abstract

Pada masa kini, berbisnis merupakan suatu langkah yang banyak diambil berbagai orang untuk mendapatkan keuntungan, salah satunya dengan mendirikan sebuah coffee shop. Pada UMKM UD Mitra masih terdapat beberapa masalah yang timbul, salah satunya banyaknya pesaing yang menjamur di berbagai daerah dan sebagainya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi strategi bisnis yang berjalan di coffee shop UD Mitra, kemudian menyusun strategi pengembangan usaha yang tepat menggunakan metode Business Model Canvas (BMC) dan dianalisis menggunakan metode SWOT (Strength, Weakness, Opportunities, Threats). UD Mitra merupakan sebuah coffee shop yang mengusung tema minimalis, unik, dan ramah lingkungan. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan pengisian kuesioner oleh owner. Teknik analisis data yang digunakan yaitu menggunakan analisis SWOT. Hasil penelitian ini yaitu didapatkan bahwa dalam menjalankan usahanya, UMKM UD Mitra hanya memiliki satu pemasok bahan baku, masih mempromosikan coffee shop tersebut dengan mengandalkan Instagram. Kemudian, UD Mitra menggandeng beberapa penyedia jasa layanan pesan antar, seperti Shopee Food, Go Food, dan Grab Food. Selain itu, UD Mitra juga menjual pakaian preloved sebagai tambahan pemasukan. Sementara hasil analisis SWOT menunjukkan bahwa posisi UMKM UD Mitra pada diagram analisis SWOT saat ini berada di posisi kuadran 1, di mana UMKM tersebut sudah memaksimalkan kekuatan dan memanfaatkan peluang yang ada. Kekuatan yang dimiliki saat ini adalah tema coffee shop yang diusung dengan eco-friendly dan peluang yang ada yaitu terdapat ruko di belakang coffee shop yang dapat disewakan untuk menambah kerja sama dengan pebisnis lain.