V. Wiratna Sujarweni, V. Wiratna
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

IMPLEMENTASI PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI UNTUK MENCAPAI LABA OPTIMAL (STUDI PADA SENTRA UKM INDUSTRI BAKPIA DI WILAYAH MINOMARTANI SLEMAN YOGYAKARTA) Sujarweni, V. Wiratna
Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan Vol 4, No 3 (2016): Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan. Desember 2016
Publisher : Program Studi Akuntansi FPEB UPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jrak.v4i3.4665

Abstract

Abstract. The calculation of cost production has important roles in companies such as to determine the selling price, the right cost production can give optimum profit. The research aims are to identify and analyze the cost production price on SME Bakpia industrial by using regular methods applied by UKM during the time and by using methods based on accounting cost which is costing target and ABC (Activity Based Costing) method. The population in the research were SME Bakpia industry in Minomartani Sleman Yogyakarta. The research sampling used incidental sampling technique. The data used production data. This research was descriptive qualitative and comparative quantitative research by using descriptive analysis device and independent statistical test of t-test sample.  The result obtained that from 30 Bakpia SME in Minomartani Sleman, only 13 SME of Bakpia set the selling price using cost production methods, meanwhile, 17 SME of Bakpia set the selling price based on market price. The cost of Bakpia production based on SME calculation was 831.67 rupiahs per item, based on cost production of costing target was 729.17 rupiahs, meanwhile based on ABC method was 722.51 rupiahs. The recommended method to calculate cost production was ABC method because it had the lowest price of cost production, so the profit would be optimum. There is a difference profit between SME of Bakpia that applied the cost production methods and the SME that didn’t apply the cost production method. The Bakpia SME that did not use the cost production gained low profit than the Bakpia SME used the cost production calculation.Keywords: Cost Production Price (CPP), profit, Small Medium Enterprises (SME), Costing Target. Abstrak. Perhitungan biaya produksi memiliki peran penting dalam perusahaan seperti menentukan harga jual, biaya produksi yang tepat dapat memberikan keuntungan yang optimal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis harga produksi biaya industri UKM Bakpia dengan menggunakan metode reguler yang diterapkan oleh UKM selama ini dan dengan menggunakan metode berdasarkan biaya akuntansi yaitu metode penetapan harga dan metode ABC (Activity Based Costing). Populasi dalam penelitian ini adalah industri UKM Bakpia di Minomartani Sleman Yogyakarta. Sampel penelitian menggunakan teknik accidental sampling. Data menggunakan data produksi. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dan komparatif kuantitatif dengan menggunakan alat analisis deskriptif dan uji statistik independen terhadap sampel t-test. Hasilnya diperoleh dari 30 UKM Bakpia di Minomartani Sleman, hanya 13 UKM Bakpia yang menetapkan harga jual dengan menggunakan metode biaya produksi, sedangkan 17 UKM Bakpia menetapkan harga jual berdasarkan harga pasar. Biaya produksi Bakpia berdasarkan perhitungan UKM adalah 831,67 rupiah per item, berdasarkan biaya produksi dengan target biaya sebesar 729,17 rupiah, sedangkan berdasarkan metode ABC adalah 722,51 rupiah. Metode yang disarankan untuk menghitung biaya produksi adalah metode ABC karena memiliki harga produksi biaya terendah, sehingga keuntungannya akan optimal. Ada perbedaan keuntungan antara UKM Bakpia yang menerapkan metode biaya produksi dan UKM yang tidak menerapkan metode biaya produksi. UKM Bakpia yang tidak menggunakan biaya produksi memperoleh keuntungan rendah dibandingkan dengan Bakpia yang menggunakan perhitungan biaya produksi.Kata Kunci: Harga Produksi (CPP), Laba Usaha Kecil Menengah (UKM), Target Biaya
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebijakan Hutang (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2009-2012) Sujarweni, V. Wiratna; Endang, Marsudi; Retnami, Lila
Jurnal Bisnis : Teori dan Implementasi Vol 5, No 1 (2014): Februari 2014
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ketersediaan dana yang cukup untuk membiayai kegiatan operasional merupakan salah satu faktor yang penting bagi perusahaan. Kebijakan hutang merupakan salah satu keputusan pendanaan yanng dilakukan untuk menambah dana perusahaan yang akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan operasional perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh  kepemilikan manajerial, kebijakan deviden, struktur aktiva, ukuran perusahaan terhadap kebijakan hutang.Populasi penelitian ini adalah semua  perusahaan manufaktur 2009-2012 di  Bursa  Efek  Indonesia  (BEI). Sampel purposive  sampling. Metode pengumpulan data adalah dengan metode dokumentasi. Pengujian hipotesis dengan menggunakan analisis regresi linier berganda.Hasil penelitian ini membuktikan bahwa tidak terdapat pengaruh antara kebijakan deviden terhadap kebijakan hutang (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2012.Terdapat pengaruh antara struktur aktiva terhadap kebijakan hutang (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2012. Pegaruhnya positif sebesar 0,516 artinya jika struktur aktiva semakin tinggi maka kebijakan hutang semakin tinggi juga. Terdapat pengaruh antara ukuran perusahaan terhadap kebijakan hutang (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2012. Pegaruhnya negatif sebesar 0,340 artinya jika ukuran perusahaan semakin tinggi maka kebijakan hutang semakin menurun. Adjusted R square sebesar 0,263 yang menunjukkan bahwa kebijakan hutang (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2009-2012) dipengaruhi oleh ketiga variabel yaitu kebijakan deviden, struktur aktiva, ukuran perusahaan sebesar 26,3%, sisanya yaitu 73,7% dipengaruhi variabel lain yang belum diteliti dalam penelitian ini.