Microbial Fuel Cell (MFC) merupakan teknologi penghasil listrik sederhana dengan memanfaatkan metabolisme bakteri pengurai. Penelitian-penelitian yang telah dilakukan yaitu dengan variasi berbagai macam bahan substrat, anoda, dan katoda, tetapi belum ada yang menggunakan kombinasi substrat air cucian beras dan limbah kulit pisang kepok. Sehingga dalam penelitian ini dilakukan penelitian potensi tegangan listrik yang bisa dihasilkan dari MFC substrat air cucian beras dan limbah kulit pisang kepok guna menambah khasanah ilmu pengetahuan dalam bidang MFC. Penelitian MFC menggunakan metode penelitian eksperimental untuk mencari hubungan sebab-akibat antara variabel bebas (substrat dan waktu inkubasi) dan variabel terikat (tegangan listrik) melibatkan pengendalian dan pengaturan variabel bebas untuk menentukan dampak yang dihasilkan pada variabel terikat. Tiga variasi substrat digunakan dalam eksperimen ini, yaitu substrat air cucian beras, substrat kulit pisang kepok, dan substrat campuran. Pengambilan data dilakukan selama 480 menit per hari dengan interval pengukuran setiap 20 menit. Setiap variasi substrat menghasilkan 3 sistem MFC, sehingga totalnya ada 9 sistem MFC. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan didapatkan potensi listrik yang paling baik, yaitu variasi substrat campuran mempunyai tegangan listrik yang paling tinggi, pada hari kelima sebesar 259 mV.Kata kunci: microbial fuel cell (mfc), tegangan listrik, substrat air cucian beras, kulit pisang kepok