Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Studi Kinerja Ground Heat Exchanger (GHE) sebagai Media Pendingin Temperatur Permukaan Panel Surya dengan Variasi Kecepatan Udara Pathur Razi Ansyah; Gunawan Rudi Cahyono; Aji Nihin; Zainal Aqli; Noviani Haty Lala
Buletin Profesi Insinyur Vol 6, No 1 (2023): Buletin Profesi Insinyur (Januari-Juni)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/bpi.v6i1.167

Abstract

Pembangkit listrik Photovoltaic (PV) dianggap sebagai cara yang efektif dalam mengurangi konsumsi bahan bakar fosil tetapi kekurangannya adalah permukaan yang terlalu panas dapat mengurangi kinerja panel. Pada penelitian ini, PV panel telah dikombinasikan dengan metode pendingin dari Ground Heat Exchanger (GHE) dengan variasi kecepatan udara GHE sebesar 1, 2, dan 3 m/s untuk mengetahui performa PV Panel. Performa panel meliputi: temperatur permukaan panel performa GHE yang diwakilkan dengan energi kalor udara (J) yang dibuang ke dalam tanah serta kondisi cuaca pada saat penelitian. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa Intensitas radiasi matahari terjadi fluktuatif akibat dari anomali cuaca, tingginya intensitas radiasi matahari berkisar 1000-1250,50 W/m2 diikuti oleh kenaikan temperatur lingkungan 30-33,80C. Energi kalor udara yang dibuang ke tanah tertinggi variasi kecepatan udara, energi kalor udara yang dibuang sebesar 444,974 J pada pukul 11.00. Semakin cepat kecepatan udara GHE maka dapat meningkatkan energi kalor udara yang dibuang ke tanah. Temperatur permukaan panel terendah terjadi pada variasi kecepatan pada kecepatan udara 3 m/s yaitu 25,6C. Semakin dalam posisi GHE dan semakin cepat kecepatan udara GHE dapat meningkatkan efisiensi dari panel surya.Kata kunci: Pendingin Panel Surya, variasi kedalaman, Temperatur panel
Analisis Potensi Listrik Microbial Fuel Cell dengan Variasi Substrat Air Cucian Beras dan Limbah Kulit Pisang Andy Nugraha; Aji Nihin; Pathur Razi Ansyah; Apip Amrullah; Gunawan Rudi Cahyono
Buletin Profesi Insinyur Vol 7, No 1 (2024): Buletin Profesi Insinyur (Januari-Juni)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/bpi.v7i1.222

Abstract

Microbial Fuel Cell (MFC) merupakan teknologi penghasil listrik sederhana dengan memanfaatkan metabolisme bakteri pengurai. Penelitian-penelitian yang telah dilakukan yaitu dengan variasi berbagai macam bahan substrat, anoda, dan katoda, tetapi belum ada yang menggunakan kombinasi substrat air cucian beras dan limbah kulit pisang kepok. Sehingga dalam penelitian ini dilakukan penelitian potensi tegangan listrik yang bisa dihasilkan dari  MFC substrat air cucian beras dan limbah kulit pisang kepok guna menambah khasanah ilmu pengetahuan dalam bidang MFC. Penelitian MFC menggunakan metode penelitian eksperimental untuk mencari hubungan sebab-akibat antara variabel bebas (substrat dan waktu inkubasi) dan variabel terikat (tegangan listrik) melibatkan pengendalian dan pengaturan variabel bebas untuk menentukan dampak yang dihasilkan pada variabel terikat. Tiga variasi substrat digunakan dalam eksperimen ini, yaitu substrat air cucian beras, substrat kulit pisang kepok, dan substrat campuran. Pengambilan data dilakukan selama 480 menit per hari dengan interval pengukuran setiap 20 menit. Setiap variasi substrat menghasilkan 3 sistem MFC, sehingga totalnya ada 9 sistem MFC. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan didapatkan potensi listrik yang paling baik, yaitu variasi substrat campuran mempunyai  tegangan listrik yang paling tinggi, pada hari kelima sebesar 259 mV.Kata kunci: microbial fuel cell (mfc), tegangan listrik, substrat air cucian beras, kulit pisang kepok