Mahdar Ernita
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENDIDIKAN ISLAM DI INDONESIA PADA MASA KOLONIAL BELANDA (Kasus Muhammadiyah Dan NU) Rohani Rohani; Mahdar Ernita; Salmiah Salmiah
Nusantara Journal for Southeast Asian Islamic Studies
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/nusantara.v18i2.21483

Abstract

Hegemoni kolonialisme yang ada di dunia Muslim, termasuk Indonesia, telah melahirkan berbagai persolan yang cukup kompleks. Karena selain adanya pengekangan terhadap aktivitas ritual-keberagamaan, pendidikan juga menjadi target Kolonial untuk dibekukan. Akan tetapi, di Indonesia proses ini justru tidak bisa dilakukan oleh para Kolonial, karena dominasi kaum intelektual Muslim Indonesia yang “tidak rela” dengan kehadiran Kolonialisme di Indonesia. Kaum intelektual Muslim Indonesia pada saat itu, mencoba membentuk organisasi-organisasi Islam sebagai media penyadaran umat Islam. Yang menjadi menarik pada masa ini adalah adanya perbedaan semangat perjuangan antara satu organisasi dengan organisasi Islam lainnya, sehingga membentuk sebuah “watak” atau model yang berbeda pula dalam melakukan penyadaran umat Islam tersebut. Organisasi-organisasi seperti Jamiat Khair, Persyarikatan Ulama’, Muhamadiyah dan NU serta yang lainnya, memiliki karakteristik yang berbeda-beda dalam melakukan tranformasi penyadaran umat. Hal ini, selain latar belakang pendirinya yang berbeda juga karena respon terhadap persoalan yang dihadapi oleh masing-masing organisasi juga memiliki perbedaan. Muhamadiyah yang memiliki basis perkotaan dan kaum intelektual, sangat berbeda dengan NU yang mempunyai basis pedesaan dan kaum agraris yang terbiasa dengan tradisi mistiknya.
MEMBACA TARI RENTAK BULIAN PADA SUKU TALANG MAMAK Perspektif Sosiologis imam Hanafi; Syarifuddin Syarifuddin; Herlina Herlina; Afrida Afrida; Mahdar Ernita
Nusantara Journal for Southeast Asian Islamic Studies
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/nusantara.v19i1.24577

Abstract

Salah satu tradisi tari primitive yang ada di Indragiri Hulu, yang hingga saat ini masih hidup adalah Tari Rentak Bulian. Pada mulanya, tarian ini berangkat dari bentuk upacara Bulean, yaitu upacara pengobatan bagi masyarakat Talang Mamak. Masyarakat Talang Mamak dahulunya mempercayai bahwa penyakit seseorang disebabkan oleh kekosongan jiwa manusia sehingga dimasuki roh halus, hal tersebut yang menimbulkan penyakit, cara pengobatannya yaitu dengan mengadakan upacara Belian, sebagai sarana komunikasi antara manusia dengan makhluk halus guna permohonan terhadap kesembuhan orang yang sakit. Berdasarkan pembahasan dalam artikel ini, menunjukkan bahwa sspek-aspek sosiologi yang terkandung didalam tari Rentak Bulian seperti nilai religius yang disampaikan dari tema dan musik, nilai kebersamaan yang tergambarkan melalui gerak, nilai moral yang tergambarkan melalui tata rias dan tata busana.