Hari Prayogi, Hari
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGARUH ARUS TERHADAP LAJU SEDIMENTASI DI SEKITAR SABUK PERMEABELDI TIMBUL SLOKO, KABUPATEN DEMAK Prayogi, Hari; Widada, Sugeng; Hariadi, Hariadi
Journal of Oceanography Vol 5, No 1 (2016)
Publisher : Program Studi Oseanografi, Jurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1643.032 KB)

Abstract

Demak merupakan salah satu kabupaten di wilayah pesisir utara Jawa Tengah yang mengalami abrasi. Tahun 1980, terjadi konversi lahan mangrovekarena pembukaan tambak. Struktur permeabel merupakan salah satu alternatif solusi perlindungan pantai di Desa Timbul Sloko dari Pemerintah, dengan tujuan akhir mengembalikan garis pantai. Peranan arus terhadap dinamika perubahan pantai yakni membawa material sedimen sehingga berpotensi menyebabkan sedimentasi. Penelitian  ini  bertujuan  untuk  mengetahui  pengaruh arus terhadap laju sedimentasi di sekitar sabuk permeabel. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 13 April 2015 hingga 3 Mei 2015. Data primer yakni data arus dan sampel sedimen terperangkap. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Analisis laju sedimentasi dan ukuran butir dilakukan dengan metode Buchanan dan Holme Mc Intyre serta pemodelan arus menggunakan software MIKE 21 modul Flow Model.Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, Perairan Timbul Sloko memiliki arus rata-rata 0,0365 m/s dengan arah arus dominan ke timur laut pada kondisi pasang dan ke barat daya pada kondisi surut. Rata-rata laju sedimentasi pada sabuk permeabel pada saat pasang purnama dan perbani berturut-turut adalah 0,219-0,99 kg/m2/hari dan 0,205-0,504 kg/m2/hari. Rata-rata laju sedimentasi di dalam area sabuk permeabel lebih tinggi dibandingkan laju sedimentasi di luar sabuk permeabel.
Model Prediksi Perubahan Penutup Lahan di Kabupaten Majalengka Menggunakan Metode Cellular Automata Markov Chain Prayogi, Hari; Setiadi, Hafid; Supriatna, Supriatna; Dewayany, Dewayany
Majalah Geografi Indonesia Vol 38, No 2 (2024): Majalah Geografi Indonesia
Publisher : Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/mgi.90791

Abstract

 Abstrak. Salah satu bentuk pembangunan yang ada di Kabupaten Majalengka yaitu pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat yang mengakibatkan terjadinya perubahan penutup lahan. Perubahan penutup lahan dapat di analisis menggunakan teknologi penginderaan jauh dan sistem informasi geografi. Selain itu model prediksi perubahan penutup lahan dapat di analisis dengan menggunakan metode cellular automata markov chain. Tujuan dari penelitian ini yaitu (1) menyusun model prediksi perubahan penutup lahan tahun 2026 dan 2030 di Kabupaten Majalengka, (2) melakukan analisis perbandingan antara model prediksi penutup lahan tahun 2030 dengan peta pola ruang tahun 2011-2031. Perubahan penutup lahan yang terjadi selama 2014 sampai 2030 menunjukkan penurunan luas bukan lahan pertanian sebesar 225,241 Km2 dan adanya peningkatan luas lahan pertanian, lahan terbuka, dan lahan terbangun masing-masing sebesar 136,172 Km2, 57,768 Km2, dan 30,774 Km2. Model prediksi penutup lahan tahun 2030 memiliki keseuaian dengan nilai minimal dengan peta pola ruang tahun 2011-2031 dengan luas penutup lahan tertinggi pada lahan pertanian dengan persentase luas masing-masing 68,013% dan 71,180%. Abstract. One form of development in Majalengka Regency is the construction of the West Java International Airport which resulted in changes in land cover. Land cover changes can be analyzed using remote sensing technology and geographic information systems. apart from that, the prediction model for land cover changes can be analyzed using the cellular automata Markov chain method. The objectives of this research are (1) to develop a prediction model for land cover changes in 2026 and 2030 in the Majalengka Regency, and (2) to carry out a comparative analysis between the 2030 land cover prediction model and the 2011-2031 spatial pattern map. Changes in land cover that occurred from 2014 to 2030 showed a decrease in the area of non-agricultural land by 225,241 Km2 and an increase in the area of agricultural land, open land, and built-up land of 136,172 Km2, 57,768 Km2, and 30,774 Km2 respectively. The 2030 land cover prediction model agrees with the minimum value of the 2011-2031 spatial pattern map with the highest land cover area on agricultural land with area percentages of 68.013% and 71.180% respectively.Submitted: 2023-11-17 Revisions:  2024-04-01 Accepted: 2024-09-11 Published: 2024-09-18