Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

Pengujian Kuat Tekan Pada Beton Dengan Penambahan Limbah Marmer Dan Serat Batang Pisang Leo Agusta Utama; Agata Iwan Candra; Ahmad Ridwan
Jurnal Manajemen Teknologi & Teknik Sipil Vol 3, No 2 (2020): OCTOBER
Publisher : Faculty of Engineering, Kadiri University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (682.26 KB) | DOI: 10.30737/jurmateks.v3i2.1150

Abstract

In the era of technological developments, concrete is one of the primary components of a construction that takes year to unfold. Thus  needs to be innovation of concrete making materials. These additional material are marble waste and banana rod fibers. Marble waste is a waste from the manufacture of ornamental stone whose waste can utilized for concrete making mixture materials. While banana rod are environmental waste that is not utilized properly. The aim of this study is to find out the effect of adding marble waste and banana stem fibers to the strong value of concrete press and slump, with a percentage of 10%, 20%, 30% of the rough aggregate weight. Strong press testing was carried out at 28 days concrete life with an initial quality of FC' 18.68 Mpa. The results showed that the highest press strength was obtained from the addition of marble waste and banana stem fiber at a percentage of 10% which is 17.94 Mpa. The conclusion of this study strongly press experienced a decrease from percentage 10%, 20%, 30% sequentially.Di era perkembangan teknologi, beton merupakan salah satu komponen utama dalam sebuah konstruksi yang dimana disetiap tahunnya mengalami perkembangan pesat. Dengan begitu perlu adanya  inovasi dari bahan pembuatan beton. Bahan tambahan tersebut merupakan limbah marmer dan serat batang pisang. Limbah marmer merupakan limbah dari pembuatan batu hias yang limbahnya mampu dimanfaatkan untuk bahan campuran pembuatan beton sedangkan serta batang pisang merupakan limbah lingkungan yang tidak dimanfaatkan dengan baik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan limbah marmer dan serat batang pisang terhadap nilai kuat tekan dan slump beton , dengan prosentase 10%, 20%, 30% dari berat agregat kasar. Pengujian kuat tekan dilakukan pada umur beton 28 hari dengan mutu awal fc’ 18,68 Mpa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kuat tekan tekan tertinggi diperoleh dari penambahan limbah marmer dan serat batang pisang pada prosentase 10% yaitu 17,94 Mpa. Kesimpulan dari penelitian ini kuat tekan  mengalami penurunan dari prosentase 10%, 20%, 30% secara berurutan.
Kuat Tekan Pelat Beton Menggunakan Pasir Wlingi dan Wiremesh Diameter 4 mm Meylinda Vricilia; Ahmad Ridwan; Agata Iwan Candra
Jurnal Manajemen Teknologi & Teknik Sipil Vol 3, No 2 (2020): OCTOBER
Publisher : Faculty of Engineering, Kadiri University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1605.357 KB) | DOI: 10.30737/jurmateks.v3i2.1099

Abstract

Reinforced concrete is a combination of concrete and steel, where reinforcing steel provides tensile strength that concrete does not possess. Wlingi sand is sand that has a high level of silica. The function of silica to functional extender adds durability and anti-corrosion and anti-weathering properties. The purpose of this study is to find out the strong press, strong pull wire mesh, cracks, cracks, and faults and to find out if the test results can qualify as concrete plates—testing on test objects by the required SNI. The results showed that the compressive strength test value got an average value (28.38 Mpa), the wiremesh tensile strength test had average yield stress (393.42 Mpa), and tensile stress (569.30), and the seepage test were obtained the mean value (0.45%). The test for cracks and fractures obtained an average (1.72 Mpa) (2.18 Mpa). Test results showed wire mesh steel could be used as a concrete plate reinforcing because it has tensile voltage and melt voltage exceeding the minimum allowable limit of 390 Mpa and 240 Mpa.Beton bertulang adalah kombinasi antara beton dan baja, dimana baja tulangan memberikan kekuatan tarik yang tidak dimiliki beton. Pasir wlingi merupakan pasir yang memiliki kadar silika yang cukup tinggi, fungsi dari silika untuk ekstender fungsional menambah daya tahan dan sifat anti korosi serta anti pelapukan.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kuat tekan, kuat tarik wiremesh, rembesan, retakan dan patahan dan untuk mengetahui apakah hasil pengujian dapat memenuhi syarat sebagai pelat beton. Pengujian pada benda uji sesuai dengan SNI yang disyaratkan. Pengujian dilakukan saat umur beton 28 hari dengan 3 benda uji berbentuk balok ukuran P×L×t=60×20×10(cm). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengujian kuat tekan didapat nilai rata-rata  (28,38 Mpa), pengujian kuat tarik wiremeshmemiliki nilai rata-rata tegangan leleh (393,42 Mpa) serta tegangan tarik (569,30), pada pengujian rembesan didapat nilai rata-rata (0,45%), pengujian  retakan  dan  patahan  didapat   rata-rata  (1,72 Mpa)(2,18 Mpa). Hasil pengujian menunjukkan baja wiremesh dapat  digunakan sebagai tulangan pelat  beton  karena  memiliki  tegangan  tarik  dan  tegangan leleh  melebihi batas minimum yang diijinkan yaitu 390 Mpa dan 240 Mpa.
Analisis Penerapan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Pembangunan Gedung Kuliah Bersama Kampus C Unair Surabaya Yusiane Saraswati; Ahmad Ridwan; Agata Iwan Candra
Jurnal Manajemen Teknologi & Teknik Sipil Vol 3, No 2 (2020): OCTOBER
Publisher : Faculty of Engineering, Kadiri University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1089.613 KB) | DOI: 10.30737/jurmateks.v3i2.1111

Abstract

Implementation of multi storey building construction projects is very prone of work accidents, so the application of Occupational Safety and Health must be strictly considered. This study purposes are to determine the most dominant occupational safety and health implementation measures and the level of implementation of occupational safety and health in the Shared Lecture Building Project Of Campus C Airlangga University Surabaya. This research uses quantitative descriptive method. The research populations are 150 workers, which include: security, workers, foremen, safety officer, project implementers and management staff. The sample was determined by the slovin technique with the results of 60 respondents. Data collection by distributing questionnaires to respondents. The results of data collection were tested for validity, realibility testing and statistical frequency analysts using IBM SPSS Statistics 25 software. In this study the most dominant results of the application of Occupational Safety and Health (K3) is checking the condition of PPE and the provision of PPE that is periodically complete with a value of 91.70%. The application level of Occupational Safety and Health (K3) in the Shared Lecture Building Project Of Campus C Airlangga University Surabaya has a percentage of 77.84%, so it can be classified in the VERY GOOD category. Pelaksanaan proyek konstruksi gedung bertingkat sangat rawan akan terjadinya kecelakaan kerja, sehingga penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja harus benar-benar diperhatikan. Tujuan dilakukan penelitian ini untuk mengetahui tindakan penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang paling dominan dan tingkat penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada proyek pembangunan Gedung Kuliah Bersama Kampus C UNAIR Surabaya. Metode penelitian ini menggunakan deskriptif kuantitatif. Populasi penelitian berjumlah 150 tenaga kerja yang meliputi: satpam, pekerja, mandor, pelaksana K3, pelaksana proyek dan staff manajemen. Sampel ditentukan dengan teknik slovin dengan hasil 60 responden. Pengumpulan data dengan membagikan kuisoner kepada responden. Hasil pengumpulan data dilakukan uji validitas, uji reliabilitas dan analis frequensi statistic menggunakan software IBM SPSS Statistic 25. Pada penelitian ini di dapatkan hasil tindakan penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang paling dominan adalah Pengecekan Kondisi APD dan Penyediaan APD yang lengkap secara berkala dengan nilai 91,70%. Tingkat penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Pada Proyek Pembangunan Gedung Kuliah Bersama Kampus C UNAIR memiliki prosentase 77,84 %, sehingga dapat di klasifikasikan dalam kategori SANGAT BAIK.
Modifikasi Beton Fc 9,8 Mpa Menggunakan Abu Ampas Kopi Shirfi Wimaya; Ahmad Ridwan; Sigit Winarto
Jurnal Manajemen Teknologi & Teknik Sipil Vol 3, No 2 (2020): OCTOBER
Publisher : Faculty of Engineering, Kadiri University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1048.045 KB) | DOI: 10.30737/jurmateks.v3i2.1096

Abstract

Concrete is a construction material that is widely used in building structures. Cement is the main constituent of concrete whose needs are increasing. The expansion of coffee shops in Kediri City resulted in an increase in the volume of coffee grounds waste, which can be used as an alternative to cement. The purpose of this study was to determine the value of the slump test, compressive strength test, and test the absorption capacity of the addition of coffee grounds ash to the concrete sample specimen using a cylinder is measuring 15cm x 30cm with 5 pieces of concrete quality K-125 or equivalent to fc '9.8 Mpa. Slump test results with a percentage of 4%, 8%, 12%, namely 2.5 cm, 0.5 cm and 2.5 cm. The results of the concrete compressive strength test with a percentage of 4% obtained the results of the compressive strength fc '10.51 Mpa or equivalent to K125, a percentage of 8% produces a compressive strength of fc' 8.39 and a percentage of 12% produces a compressive strength fc '7.56 Mpa equivalent to K100. The water absorption test results for 28 days resulted in an average value of 0.32 kg, 0.25 kg, 0.15 kg, and 33 kg.Beton merupakan salah satu bahan konstruksi yang banyak digunakan pada struktur bangunan. Semen merupakan penyusun utama beton yang kebutuhannya semakin meningkat. Perluasan kedai kopi di Kota Kediri mengakibatkan peningkatan volume limbah ampas kopi yang dapat digunakan sebagai alternatif pengganti semen. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai uji slump, uji kuat tekan, dan uji daya serap penambahan abu ampas kopi pada benda uji beton dengan menggunakan silinder berukuran 15cm x 30cm dengan kualitas beton sebanyak 5 buah. K-125 atau setara dengan fc '9.8 Mpa. Hasil uji slump dengan persentase 4%, 8%, 12% yaitu 2.5 cm, 0.5 cm dan 2.5 cm. Hasil uji kuat tekan beton dengan persentase 4% didapatkan hasil kuat tekan fc '10 .51 Mpa atau setara dengan K125 persentase 8% menghasilkan kuat tekan fc '8,39 dan persentase 12% menghasilkan kekuatan tekan fc '7,56 Mpa setara dengan K100. Hasil pengujian daya serap air selama 28 hari menghasilkan nilai rata-rata 0,32 kg, 0,25 kg, 0,15 kg, dan 33 kg.
Penerapan Metode CPM Dan PERT Pada Gedung Parkir 3 Lantai Grand Panglima Polim Kediri Tsalist Iluk; Ahmad Ridwan; Sigit Winarto
Jurnal Manajemen Teknologi & Teknik Sipil Vol 3, No 2 (2020): OCTOBER
Publisher : Faculty of Engineering, Kadiri University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (564.349 KB) | DOI: 10.30737/jurmateks.v3i2.1054

Abstract

The project is an activity carried out to products or services that have specific scheduling. Scheduling is determined by the relationship between activities made very detailed and accurate. Therefore, the purpose of the final task is to know how to implement the Critical Path Method (CPM) and Program Evaluation and Review Technique (PERT) in scheduling the project, which originally used the Bar Chart method with a duration of 140 days and resulted in a cost of Rp. 5.500.000.000. From the calculation result of this final task in using the CPM, the method generates a period of 105 days and provides cost after crashing in the labor increase of Rp. 5.568.464.052 and the increase in working hours (overtime) Rp. 5.603.725.490. While using the PERT method generates a period of 109 days and generates the cost after being crashing in the labor increase of Rp. 5.574.721.755 and the increase of working hours (overtime) of Rp.5.612.082.633 with a projected probability of reaching the target of 84 %. Has a comparison with the difference in cost of Rp. 6,257,703 in increased workforce and Rp. 8,357,143 other than working hours.Proyek merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk menghasilkan produk / jasa yang mempunyai penjadwalan tertentu. Penjadwalan ditentukan oleh hubungan antar kegiatan yang dibuat sangat rinci dan akurat. Oleh karna itu tujuan dari artikel ilmiah ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah penerapan metode Critical Path Method (CPM) dan Program Evaluation and Review Technique (PERT) pada penjadwalan proyek tersebut yang awalnya  menggunakan metode Bar Chart dengan durasi waktu 140 hari dan menghasilkan biaya sebesar Rp.5.500.000.000. Dari hasil perhitungan artikel ilmiah ini dalam menggunakan metode CPM menghasilkan jangka waktu 105 hari dan mengasilkan biaya setelah di crashing dalam penambahan tenaga kerja sebesar Rp. 5.568.464.052 dan penambahan jam kerja (lembur) Rp.5.603.725.490 Sedangkan menggunakan metode PERT menghasilkan jangka waktu 109 hari dan menghasilkan biaya setelah dicrashing  dalam penambahan tenaga  kerja  sebesar  Rp. 5.574.721.755  dan penambahan   jam kerja (lembur) Rp. 5.612.082.633. dengan probabilitas proyek  mencapai target 84%. Mempunyai perbandingan selisih biaya sebesar Rp. 6.257.703 dalam penambahan tenaga kerja dan Rp. 8.357.143 dalam penambahan jam kerja.
Penelitian Beton dengan Penambahan Abu Sekam Padi dan Limbah Keramik sebagai Substitusi Semen Olyndia Febrianita; Ahmad Ridwan; Yosef Cahyo Setianto Poernomo
Jurnal Manajemen Teknologi & Teknik Sipil Vol 3, No 2 (2020): OCTOBER
Publisher : Faculty of Engineering, Kadiri University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (663.31 KB) | DOI: 10.30737/jurmateks.v3i2.1138

Abstract

Concrete is a technology that continues to develop in the construction sector. Continues to increase in terms of cost. The need for materials to form concrete requires innovation in the use of concrete mixtures. One of them is using the innovation of rice husk ash and ceramic waste. These ingredients is held in the cement content, namely rice husk ash containing silica and ceramic waste containing alumina. The method used refers to the Indonesian National Standard with a cylindrical specimen measuring 15x30 cm tested at 28 days, and the planned quality is fc '14.5 Mpa. The research objective was to determine the compressive strength and slump value by adding a mixture of rice husk ash 3%, 6%, 9%, 12%, and ceramic waste 3% by weight of cement. The results showed that the slump value decreased with the lowest value of 13.5 cm. the results of the compressive strength of concrete with the addition of rice husk ash and ceramic waste have not achieved the planned quality. The average compressive strength that has the highest value is the addition of 9% rice husk ash with 9% ceramic waste, namely 6.53 Mpa.Beton merupakan salah satu teknologi yang terus berkembang di bidang konstruksi. Terus meningkat dari segi biaya, Kebutuhan bahan untuk membentuk beton membutuhkan inovasi dalam penggunaan campuran beton. Salah satunya dengan inovasi pemanfaatan abu sekam padi dan limbah keramik. Bahan tersebut tertahan di dalam kandungan semen yaitu abu sekam padi yang mengandung silika dan limbah keramik yang mengandung alumina. Metode yang digunakan mengacu pada Standar Nasional Indonesia dengan spesimen silinder berukuran 15x30 cm yang diuji pada 28 hari, dan kualitas yang direncanakan adalah fc '14 .5 Mpa. Tujuan penelitian untuk mengetahui kuat tekan dan nilai slump dengan menambahkan campuran abu sekam padi 3%, 6%, 9%, 12%,   dan   limbah   keramik   3%   dari   berat  semen.   Hasil Penelitian menunjukkan nilai slump mengalami penurunan dengan nilai terendah 13,5cm. Hasil kuat tekan beton dengan penambahan abu sekam padi dan limbah keramik belum mencapai kualitas yang direncanakan. Kuat tekan rata-rata yang memiliki nilai tertinggi adalah penambahan abu sekam 9% dengan limbah keramik 9% yaitu 6,53 Mpa
Pengaruh Penambahan Abu Kayu Dan Abu Bambu Terhadap Kepadatan Tanah Lempung Vella Maulina Kris Putri; Agata Iwan Candra; Ahmad Ridwan
Jurnal Manajemen Teknologi & Teknik Sipil Vol 3, No 2 (2020): OCTOBER
Publisher : Faculty of Engineering, Kadiri University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2121.973 KB) | DOI: 10.30737/jurmateks.v3i2.1077

Abstract

The soil has an important role in construction, namely as the loading of soil on clay. It is necessary to improve the nature of the shrinkage. The authors conducted the study to increase the strength of clay by adding wood ashes and bamboo ashes. Wood ash and bamboo ash have pozzolan properties expected to add power to clay when weighted, would drop significantly.  Material compares in this study using a mix of wood ash and bamboo ash with a variation of 0%, 4%, 8%, and 12%. Meanwhile, the clay soil is taken directly from the ravaged area, from bulging villages, from the grid district. The results showed that the soil is categorized as montmorillonite soil with properties that can damage light structures and road surface runoff. After adding wood and bamboo ash, it showed optimum results of 12% of the dry fixed test items showing a liquid limit’s value at 41,00%, plastic limit at 28,43%, and the net value of plastic limit at 12,57%. When testing for solidification using native soil at a dry volume of 7,91, gr/cm rainfall can increase by 10,42 gr/cm additives after adding 12% of wood ash and bamboo ash.Tanah memiliki peran penting dalam konstruksi yaitu sebagai pembebanan tanah pada tanah liat. Perlu untuk memperbaiki sifat penyusutan. Penulis melakukan penelitian untuk meningkatkan kekuatan tanah liat dengan cara menambahkan abu kayu dan abu bambu. Abu kayu dan abu bambu memiliki sifat pozzolan yang diharapkan dapat menambah kekuatan pada tanah liat saat tertimbang, akan turun secara signifikan. Perbandingan material dalam penelitian ini menggunakan campuran abu kayu dan abu bambu dengan variasi 0%, 4%, 8%, dan 12%. Sementara itu, tanah lempung diambil langsung dari area yang rusak, dari desa-desa yang menggembung, dari grid distrik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanah tersebut dikategorikan sebagai tanah montmorillonite dengan sifat yang dapat merusak struktur ringan dan aliran permukaan jalan. Setelah dilakukan penambahan abu kayu dan bambu didapatkan hasil optimum dari 12% benda uji tetap kering yang menunjukkan nilai batas cair 41,00%, batas plastis  28,43%,   dan   nilai   bersih   batas  plastis  12,57%.   Pada pengujian solidifikasi menggunakan tanah asli pada volume kering 7,91 gr / cm curah hujan dapat meningkat sebesar 10,42 gr / cm aditif setelah penambahan 12% abu kayu dan abu bambu.
Analisis Biaya Dan Jadwal Proyek Pembangunan Gedung Dinas Kesehatan Kabupaten Trenggalek Dengan Metode Earned Value Bagus Zakariyya; Ahmad Ridwan; Suwarno Suwarno
Jurnal Manajemen Teknologi & Teknik Sipil Vol 3, No 2 (2020): OCTOBER
Publisher : Faculty of Engineering, Kadiri University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (569.93 KB) | DOI: 10.30737/jurmateks.v3i2.1197

Abstract

The construction of the Trenggalek District Health Office Building is a large-scale construction project. Large-scale projects often have performance issues. It is necessary to control costs and schedules for the project to go according to plan. Research using the Earned Value Method aims to find out the performance index, estimate the cost and time of completion of the work. They thus obtained corrections that must be made to the progress of the project. The results of the study in the 12th week were Budgeted Cost of Work Scheduled (BCWS) amounting to Rp1,946,626,471.64, Budgeted Cost of Work Performed (BCWP) amounted to Rp1,319,204,394.05, Actual Cost of Work Performed (ACWP) of Rp1,181,554,085.52. Performance costs benefit; Cost Varian (CV) of Rp137,660,308.53 or Cost Performance Index (CPI) is worth 1,117>1. Schedule performance is delayed, Schedule Varian (SV) of -Rp627,422,077.59 or Schedule Performance Index (SPI) is worth 0.678<1. Estimate at Completion (EAC) of Rp3,483,730,479.63 benefited Rp405,885,332.51. Estimate All Schedule (EAS) for 29,707 weeks, slow 5,707 weeks.Pembangunan Gedung Dinas Kesehatan Kabupaten Trenggalek merupakan proyek konstruksi berskala besar.Pada proyek berskala besar sering terjadi permasalahan kinerja. Oleh karena itu perlu pengendalian biaya dan jadwal agar proyek berjalan sesuai rencana. Penelitian ini menggunakan Metode Earned Value dengan tujuan agar   dikeetahui indek kinerja, dan dapat memperkirakan biaya dan waktu penyelesaian pekerjaan, sehingga  diperoleh koreksi yang harus dilakukan untuk kemajuan proyek. Hasil penelitian pada minggu ke-12 adalah Budgeted Cost of Work Schedule (BCWS) sebesar Rp1.946.626.471,64, Budgeted Cost of Work Performed (BCWP) sebesar Rp1.319.204.394,05, Actual Cost of Work Performed (ACWP) sebesar Rp1.181.554.085,52. Kinerja biaya mendapat keuntungan, Cost Varian (CV) sebesar Rp137.660.308,53 atau Cost Performance Index (CPI) bernilai 1,117>1. Kinerja jadwal mengalami keterlambatan, Schedule Varian (SV) sebesar -Rp627.422.077,59 atau Schedule Performance Index (SPI) bernilai 0,678 < 1. Estimate at Completion (EAC) sebesar Rp3.483.730.479,63 mendapat keuntungan sebesar Rp405.885.332,51. Estimate All Schedule (EAS) selama 29,707 minggu, lambat 5,707 minggu.
Studi Perencanaan Bangunan Atas Gedung Permata Indah di Desa Kedung Dowo Kabupaten Nganjuk Akbar Giynasiar Fatah; Ahmad Ridwan; Sigit Winarto
Jurnal Manajemen Teknologi & Teknik Sipil Vol 3, No 2 (2020): OCTOBER
Publisher : Faculty of Engineering, Kadiri University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (689.743 KB) | DOI: 10.30737/jurmateks.v3i2.1139

Abstract

Building construction is an object of a certain part of a building. Planning an earthquake-resistant building structure, one of the methods used is the Intermediate Moment Bearer Frame System (SRPMM). Based on SNI 03-1726-2012, SNI 03- 2847-2013, and SNI 1727-2013. In modeling made using SAP 2000 V20. The planning of the Permata Indah building, which is in Nganjuk Regency, is reviewed using static equivalent and response spectrum. The moment-bearing frame system is when the components and joints resist bending, shear, and axial forces. In this case, the moment-bearing frame system has a concept on the ductile portal structure system for joints or joints between columns and plastic beams. The calculated structural part is a floor plate that uses evenly distributed loads in trapezoidal loads and triangular loads; beam and column systems use concrete with analysis and calculation using the SAP 2000 V20 program. 9-D16 stirrup reinforcement Ø10-80, beam size 20cm x 25cm with main reinforcement 6-D16 stirrup Ø10-90, column size 30 cmx55 cm with main reinforcement 10- D16 stirrup 3 Ø10-110, practical column 15cm x 15cm 10 -D19 stirrup 3 Ø10-110, x and y-direction plate size Ø10-150 and Ø10-150. Konstruksi bangunan merupakan suatu obyek dari bagian tertentu dari suatu bangunan. Perencanaan struktur bangunan tahan gempa, salah satu metode yang digunakan adalah Sistem Rangka Pemikul Momen Menengah (SRPMM). Berdasarkan SNI 03-1726-2012, SNI 03-2847-2013, dan SNI 1727-2013. Dalam pemodelan dibuat dengan menggunakan SAP 2000 V20. Perencanaan gedung Permata Indah yang berada di Kabupaten Nganjuk ditinjau dengan menggunakan statik ekuivalen dan spektrum respon. Sistem rangka bantalan momen adalah ketika komponen dan sambungan menahan gaya lentur, geser, dan aksial. Dalam hal ini sistem rangka bantalan momen mempunyai konsep pada sistem struktur portal daktail untuk sambungan atau sambungan antar kolom dan balok plastik. Bagian struktural yang dihitung adalah pelat lantai yang menggunakan beban merata pada beban trapesium dan beban segitiga; Sistem balok dan kolom menggunakan beton dengan analisa dan perhitungan menggunakan program SAP 2000 V20. Tulangan sanggurdi 9-D16 Ø10-80, ukuran balok 20cm x 25cm dengan tulangan utama sanggurdi 6-D16 Ø10-90, ukuran kolom 30 cmx55 cm dengan tulangan utama sanggurdi 10-D16 3 Ø10- 110, kolom praktis 15cm x 15cm 10 -D19 sanggurdi 3 Ø10-110, pelat searah x dan y ukuran Ø10-150 dan Ø10-150.
Penerapan Metode CPM Dan PERT Pada Gedung Parkir 3 Lantai Grand Panglima Polim Kediri Tsalist Iluk; Ahmad Ridwan; Sigit Winarto
Jurnal Manajemen Teknologi & Teknik Sipil Vol. 3 No. 2 (2020): OCTOBER
Publisher : Kadiri University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jurmateks.v3i2.1054

Abstract

The project is an activity carried out to products or services that have specific scheduling. Scheduling is determined by the relationship between activities made very detailed and accurate. Therefore, the purpose of the final task is to know how to implement the Critical Path Method (CPM) and Program Evaluation and Review Technique (PERT) in scheduling the project, which originally used the Bar Chart method with a duration of 140 days and resulted in a cost of Rp. 5.500.000.000. From the calculation result of this final task in using the CPM, the method generates a period of 105 days and provides cost after crashing in the labor increase of Rp. 5.568.464.052 and the increase in working hours (overtime) Rp. 5.603.725.490. While using the PERT method generates a period of 109 days and generates the cost after being crashing in the labor increase of Rp. 5.574.721.755 and the increase of working hours (overtime) of Rp.5.612.082.633 with a projected probability of reaching the target of 84 %. Has a comparison with the difference in cost of Rp. 6,257,703 in increased workforce and Rp. 8,357,143 other than working hours.Proyek merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk menghasilkan produk / jasa yang mempunyai penjadwalan tertentu. Penjadwalan ditentukan oleh hubungan antar kegiatan yang dibuat sangat rinci dan akurat. Oleh karna itu tujuan dari artikel ilmiah ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah penerapan metode Critical Path Method (CPM) dan Program Evaluation and Review Technique (PERT) pada penjadwalan proyek tersebut yang awalnya  menggunakan metode Bar Chart dengan durasi waktu 140 hari dan menghasilkan biaya sebesar Rp.5.500.000.000. Dari hasil perhitungan artikel ilmiah ini dalam menggunakan metode CPM menghasilkan jangka waktu 105 hari dan mengasilkan biaya setelah di crashing dalam penambahan tenaga kerja sebesar Rp. 5.568.464.052 dan penambahan jam kerja (lembur) Rp.5.603.725.490 Sedangkan menggunakan metode PERT menghasilkan jangka waktu 109 hari dan menghasilkan biaya setelah dicrashing  dalam penambahan tenaga  kerja  sebesar  Rp. 5.574.721.755  dan penambahan   jam kerja (lembur) Rp. 5.612.082.633. dengan probabilitas proyek  mencapai target 84%. Mempunyai perbandingan selisih biaya sebesar Rp. 6.257.703 dalam penambahan tenaga kerja dan Rp. 8.357.143 dalam penambahan jam kerja.