Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PELATIHAN KRIYA TEKSTIL PEMBUATAN ECOPRINT MENJADI PRODUK FESYEN DI SMKN 2 SIBOLGA Elfi Husnita Hasibuan; Khairunnisa Butar-Butar; Nurlaila Nurlaila; Olivia Feby Mon Harahap; Fitri Rahma Handayani; Fadillah Fadillah; Maysaroh Maysaroh
AMALIAH: JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol. 6 No. 1 (2022): Amaliah: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : LP2M UMN AL WASHLIYAH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32696/ajpkm.v6i1.1838

Abstract

Industri kreatif adalah industri tersendiri dengan penampilan pada keunggulan kreativitas dalam menghasilkan desain – desain kreatif yang melekat pada produk barang atau jasa yang dihasilkan. Industri kriya tekstil dalam hal ini dapat dipandang sebagai komponen inti dari suatu industri kreatif dimana implementasinya bisa dikembangkan untuk mendukung nilai tambah produk sehingga dapat dijadikan industri unggulan. Penggalian potensi untuk menemukan peluang bisnis dapat dilakukan dengan meningkatkan kemampuan dan keterampilan siswa SMK Negeri 2 Sibolga Jurusan Tata Busana dalam kreativitas dan inovasi yang sesuai dengan tren saat ini. Eco fashion menjadi trend dalam perkembangan industri fesyen saat ini dimana eco fashion merupakan produk fesyen yang ramah lingkungan salah satu nya dibidang kriya tekstil yaitu ecoprint. Ecoprint adalah proses mencetak segala sesuatu yang memiliki nilai alam atau berasal dari alam dan media yang digunakan juga memiliki unsur alam, tujuannya adalah untuk menghasilkan sesuatu yang bernilai seni dan ekonomi tinggi serta ramah lingkungan untuk meminimalisir adanya limbah yang berbahaya terhadap ekosistem lingkungan dan kehidupan. Metode pelaksanaan yang dilakukan adalah dengan metode komunikasi dua arah dengan melakukan demonstrasi, praktek dan evaluasi. Bahan ajar yang digunakan adalah hand out dan materi presentasi. Sedangkan alat dan bahan yang digunakan kain katun polos, daun jati, bunga, batang, buah yang memiliki ZWA (zat warna alam) yang tinggi, plastik kaca, tali plastik, tawas, cuka, kukusan, ember. Peserta kegiatan ini adalah siswa SMKN Sibolga Jurusan Tata Busana. Hasil dari kegiatan ini yaitu tingginya antusisme dari peserta dalam pembuatan ecoprint dengan bermacam kreasi seperti hijab, masker, baju, topi, clutch, totebag, kotak tisu, topi (bucket hat). Dari gagasan konsep yg di berikan instruktur kepada para peserta kemudian menghasilkan produk fesyen dengan berbagai kreasi sehingga mendapat respon yang positif dari peserta, sekolah dan masyarakat. Dari kegiatan ini terlihat ketertarikan dari para peserta untuk mengembangkan produk fesyen sebagai materi produk kreatif kewirausahaan di sekolah maupun menjadi peluang bisnis peserta.
PENYULUHAN TENTANG PELAKSANAAN QUALITY CONTROL (QC) PADA HASIL PRODUKSI PAKAIAN JADI DI KONVEKSI ANGKOLA JAYA TAPANULI SELATAN Khairunnisa Butar-Butar; Elfi Husnita Hasibuan; Retno Desti Dwi Meilasari; Nurlaila Nurlaila; Anita Murni; Nuri Wahyuni
AMALIAH: JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol. 6 No. 1 (2022): Amaliah: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : LP2M UMN AL WASHLIYAH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32696/ajpkm.v6i1.1841

Abstract

Pakaian yang dihasilkan oleh garmen, biasanya melalui proses yang terencana. Selain itu standar mutu yang dihasilkan, sudah memiliki kualitas tersendiri yang sangat diperhatikan. Quality Control (pengendalian mutu) adalah semua usaha untuk menjamin (assurance) agar hasil dari pelaksanaan sesuai dengan rencana. Melalui kegiatan ini, dilakukan usaha dalam membuka cakrawala masyarakat untuk dapat menemukan peluang-peluang di sekitar. Serta menjadi salah satu usaha dalam peningkatan kualitas hasil jahitan pada produsen pakaian (konveksi). Perumusan masalah dalam pelaksanaan program pedampingan keterampilan ini, sebagai berikut: a) Bagaimana proses Quality Control pada hasil jahitan pakaian, b) Apasaja yang perlu diperhatikan dalam melakukan QC hasil produksi pakaian. Metode pelaksanaan program pelatihan ini dilakukan secara langsung (dua arah), dengan melibatkan instruktur dan peserta. Mulai dari penyampaian materi, praktek hingga evaluasi. Kegiatan penyuluhan ini dilakukan berdasarkan analisis situasi dan identifikasi keadaan di lapangan. Dimulai dengan kunjungan ke konveksi Angkola Jaya guna memperoleh gambaran situasi dari seluruh kegiatan produksi. Proses quality control pada konveksi Angkol Jaya sudah berjalan dengan baik. Dengan melakukan prosedur kerja dan pengecekan pada setiap proses. Yang pada dasarnya, hal yang mempengaruhi kualitas dari sebuah produk adalah manusia, demi menjaga kestabilan mutu dari hasil produk.
Strategi Pembelajaran Membuat Dummy Gaun Menggunakan Teknik Draping Pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Vokasional Desain Fashion Khairunnisa Butar Butar; Elfi Husnita Hasibuan; Olivia Feby Mon Harahap; Nurlaila Nurlaila; Armina Sari Harahap; Elfira Aulia Hasibuan
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 2 No. 2 (2020): JPDK
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v2i2.11877

Abstract

Tujuan penelitian ini yaitu mendeskripsikan strategi pembelajaran pembuatan dummy gaun dengan teknik draping pada peserta didik, meliputi : 1) Perencanaan, 2) Pelaksanaan, 3) Evaluasi hasil belajar, dan 4) Hambatan yang dihadapi dalam pembelajaran membuat teknik draping. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan subjek penelitian mahasiswa program studi Pendidikan Vokasional Desain Fashion Universitas Aufa Royhan Padangsidimpuan. Metode pengumpulan data meliputi : Observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data meliputi reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan dan verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan : (1) Perencanaan pembelajaran masih kurang efektif dan RPS yang belum dikembangkan. 2) Pelaksanaan pembelajaran sudah cukup baik, yang ditunjukkan metode menjelaskan, penugasan, demonstrasi, dan praktik; media pembelajaran menggunakan dummy yang dilengkapi dengan jobsheet dan handout untuk membantu pemahaman siswa dalam membuat dummy gaun teknik draping (3) Evaluasi hasil belajar membuat dummy gaun drapping cukup baik, meliputi penilaian kognitif, afektif, dan psikomotor dengan nilai akhir 100% mahasiswa diatas Kriteria Ketuntasan Maksimum (KKM) dan hasil sesuai dengan desain (moodboard). (4) Kendala atau hambatan yang dihadapi pada pembelajaran yaitu; waktu yang diperlukan melebihi jam perkuliahan, pekerjaan dosen pengampu yang cukup padat, kurangnya tingkat kesabaran mahasiswa dalam mengerjakan produk, serta fasilitas praktik masih kurang sehingga harus menggunakan manequeen secara bergantian. Disarankan agar instansi melengkapi fasilitas belajar yang dibutuhkan mahasiswa semakin meningkat sehingga dapat memperlancar proses pembelajaran. Hendaknya instansi juga mengadakan kursus atau pelatihan bagi dosen pengampu untuk meningkatkan kompetensi yang dimiliki. Bagi dosen pengampu juga dapat menggali dan mengembangkan kembali RPS dan strategi pembelajaran dengan melihat perkembangan teknologi dan zaman serta karakteristik mahasiswa yang berbeda-beda.
Hubungan Pengetahuan Mahasiswa Dalam Pengolahan Limbah Kain Batik Menjadi Asesoris Fashion Elfi Husnita Hasibuan; Khairunnisa Butar -Butar; Nurlaila Nurlaila; Olivia Feby Mon Harahap; Fitri Rahma Handayani; Fadillah Fadillah; Maysaroh Maysaroh; Yulia Astuti; Rizki Aninda Muda
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 3 No. 2 (2021): JPDK
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v3i2.11885

Abstract

Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan pengetahuan mahasiswa dalam pengolahan limbah kain menjadi asesoris fashion. Penelitian ini dilaksanakan di Universitas Aufa Royhan Pada Mahasiswa Pendidikan Vokasional Desain Fashion. Penelitian ini dilaksankan pada 18 Oktober sampai 03 Nopember 2021. Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan pendekatan survey lapangan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Mahasiswa Pendidikan Vokasional Desain Fashion sebanyak 16 orang Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik total sampling. Teknik analisis data menggunakan analisis koelasi. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa hubungan antara pengetahuan pengolahan limbah dan kemampuan mahasiswa dalam pengolahan limbah kain batik menjadi aesoris fashion hasilnya tidak signifikan. Dari hasil analisis korelasi tidak didapat korelasi yang signifikan antara pengetahuan pengolahan limbah kain dengan kemampuan mahasiswa dalam pengolahan limbah kain menjadi asesoris fashion adalah sebesar 0,019 jika berdasarkan tabel koefisien korelasi termasuk tingkat hubungan yang sangat rendah. Hal ini menunjukan bahwa hubungan antara pengetahuan pengolahan limbah dan kemampuan mahasiswa dalam pengolahan limbah kain menjadi asesoris fashion termasuk tingkat hubungan yang sangat rendah. Hasil penelitian menunjukan para responden yaitu mahasiswa Program Studi Desain Fashion sudah memiliki pengetahuan pengolahan limbah kain tergolong sedang. Sedangkan kemampuan mahasiswa dalam pengolahan limbah kain batik partisipasi siswa dalam pengolahan sudah tergolong baik.. Namun kedua variable ini termasuk tingkat hubungan yang sangat rendah.
PELATIHAN PEMBUATAN BUSANA RUMAH PADA PESERTA BLK KOTA PADANGSDIMPUAN Elfi Husnita Hasibuan; Khairunnisa Butar - butar; Nurlaila -; Olivia Feby Mon Harahap
Jurnal Pengabdian Masyarakat Aufa (JPMA) Vol 2 No 3 (2020): Vol. 2 No. 3 Desember 2020
Publisher : Universitas Aufa Royhan Di Kota Padangsidipuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51933/jpma.v2i3.1047

Abstract

Abstract Training on making home clothes is one of the efforts to increase human resources, especially mothers, in this case BLK participants in Padangsidimpuan City. This skill can be used as a filler in spare time and used as a business opportunity that can increase income for household life. The aim of the research is to describe the instructor's activities, learning outcomes and the responses of the trainees. This type of research is quasi-experimental research with a One Shot Case Study design. The training was held in 2 meetings. Data collection methods used are observation and questionnaires. Analysis of instructor activity data used the mean value, learning outcomes and participant responses used percentages. The results of the research on the instructor's activities during the training for making home clothes got a very good mean. Mean Instructor activity at meeting I got 3.76 good category (Good) and meeting II got 4.05 very good category (SB). The learning outcomes of the participants were seen from the process starting from cutting patterns, placing patterns, cutting materials, moving pattern marks, sewing pockets, slits, sides, fitting I and II, was 85% in the Very Good category (SB), while taking measurements, making patterns, sewing the hem, neatness is 70% Good category (B) and the resulting negligee is 50% Good category (B). The results of the participants' response to the negligee making training were 100% very good (SB), participants felt happy, useful, needed further development, the instructor's activities made it easier to make negligee, and on time, the material was easy to understand, which was new. It can be concluded that the instructor's activities as a whole are good, the learning outcomes are good and the response of the trainees is very good. Abstrak Pelatihan pembuatan busana rumah merupakan salah satu upaya peningkatan Sumber Daya Manusia khususnya ibu-ibu dalam hal ini peserta BLK Kota Padangsidimpuan. Keterampilan ini dapat dijadikan sebagai pengisi waktu luang dan dijadikan sebagai peluang usaha yang dapat menambah penghasilan bagi kehidupan rumah tangga. Tujuan penelitian adalah mendeskripsikan aktifitas instruktur, hasil belajar dan repon peserta pelatihan. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu dengan desain One Shot Case Study. Pelatihan dilaksanakan 2 kali pertemuan. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan angket. Analisis data aktifitas instruktur menggunakan nilai mean, hasil belajar serta respon peserta menggunakan persentase. Hasil penelitian aktifitas instruktur selama pelatihan pembuatan busana rumah mendapatkan mean sangat baik. Mean Aktifitas instruktur pertemuan I Mendapatkan 3,76 kategori baik (Baik) dan pertemuan II mendapatkan 4,05 kategori Sangat Baik (SB). Hasil belajar peserta dilihat dari proses mulai dari memotong pola, meletakkan pola, memotong bahan, memindahkan tanda pola, menjahit saku, belahan, sisi, pengepasan I dan II, adalah 85% kategori Sangat Baik (SB), sedangkan mengambil ukuran, membuat pola, menjahit belahan, kerapian adalah 70% kategori Baik (B) dan hasil jadi daster adalah 50% kategori Baik (B). Hasil respon peserta terhadap pelatihan pembuatan daster 100% sangat baik (SB), peserta merasa senang, bermanfaat, perlu dikembangkan lebih lanjut, aktivitas instruktur mempermudah pembuatan daster, dan tepat waktu, materi mudah dipahami, merupakan hal baru. Dapat disimpulkan bahwa aktifitas instruktur secara keseluruhan adalah baik, hasil belajar baik dan respon peserta pelatihan sangat baik.